Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasan Sasaran Tempat Hari/tanggal Waktu Durasi Penyuluh Diagnosa Keperawatan : Diabetes Mellitus : Penatalaksanaan Diit Diabetes Mellitus : Penderita diabetes mellitus (5 orang) : Ruang perawatan penyakit dalam RS Bahagia Bogor : Selasa, 5 Mei 2009 : 09.00 09.20 WIB : 20 menit. : Mahasiswa Perwakilan Jurusan Keperawatan Bogor :Resiko tinggi terjadinya komplikasi sekunder berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi kepada masyarakat mengenai penatalaaksanaan diit pada Diabetes Mellitus

A. Analisa Situasi Penyuluhan Diabetes Mellitus diberikan berdasarkan : 1. Menurut data statistik tahun 2008, jumlah penderita diabetes yang pernah menjalani perawatan sebelumnya dan kembali dirawat akibat pola makan yang tidak diatur meningkat. 2. Setelah dilakukan pengkajian penderita DM, 7 dari 10 penderita menyatakan tidak mengerti tentang diit DM. 3. Setelah dilakukan pendataan, 3 dari 5 penderita DM mengatakan sudah mengetahui tentang pengaturan pola makan atau diit DM, namun mereka tidak dislipin terhadap pola tersebut. B. Tujuan Instruksi Umum Warga Komp. Kedung Badak Baru Diabetes Mellitus. C. Tujuan Instruksi Khusus Warga Komp. Kedung Badak Baru, Bogor diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus dengan bahasanya sendiri. 2. Menjelaskan tujuan dari penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus dengan bahasanya sendiri. memahami tentang penatalaksanaan diit

3. Menyebutkan 2 dari 3 manfaat penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus dengan bahasanya sendiri. 4. Menyebutkan 3 dari 5 bahaya jika penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus tidak dilakukan dengan benar. 5. Menyebutkan 6 dari 15 jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi pada pasien Diabetes Mellitus dengan benar. 6. Menyebutkan 6 dari 15 jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi pada pasien Diabetes Mellitus dengan benar. 7. Menyebutkan 2 dari 3 prinsip penyusunan menu diit Diabetes Melitus dengan bahasanya sendiri. 8. Menyebutkan 8 dari 12 makanan pengganti yang dapat dikonsumsi oleh pasien Diabetes Mellitus dengan benar. D. Materi 1. Pengertian penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus. 2. Tujuan dari penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus. 3. Manfaat dari penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus. 4. Bahaya apabila tidak mengikuti penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus. 5. Jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh pasien dengan Diabetes Mellitus. 6. Cara penyusunan menu diit Diabetes Mellitus. 7. Makanan pengganti yang dapat dikonsumsi oleh pasien Diabetes Mellitus.

E. Metode
1. ceramah. 2. tanya jawab.

F. Media
1. LCD. 2. Notebook. 3. Leaflet. 4. Alat peraga (replika makanan)

G. Kegiatan
NO 1 WAKTU 3 Menit KEGIATAN MAHASISWA Pembukaan : 1. mengucapkan pembukaan. 2. memperkenalkan diri, maksud dan tujuan. 3. menjelaskan proses. 2 12 Menit Isi : 1. Menjelaskan penatalaksanaan Mellitus sendiri. 2. Menjelaskan penatalaksanaan Mellitus sendiri. 3. Menjelaskan penatalaksanaan Mellitus sendiri. 4. Menyebutkan 5 bahaya diit jika penatalaksanaan benar. 5. Menyebutkan 15 jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dan dianjurkan dikonsumsi Diabetes dengan 5 diit manfaat Diabetes bahasanya dengan tujuan diit dari Diabetes bahasanya dengan diit pengertian Diabetes bahasanya menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. menyimak penjelasan & bertanya. tujuan, isi dan - memperhatikan. - memperhatikan. salam - menjawab salam. KEGIATAN SASARAN

Mellitus tidak dilakukan dengan

pada pasien Diabetes Mellitus dengan benar. 6. Menjelaskan menu diit cara penyusunan Melitus makanan dapat Diabetes 12 yang

dengan bahasanya sendiri. 7. Menyebutkan pengganti

dikonsumsi oleh pasien Diabetes Mellitus dengan benar.

5 Menit

Penutup : 1. mengevaluasi hasil penyuluhan dengan memberikan pertanyaan secara lisan. 2. menyimpulkan isi materi. 3. salam penutup. menyimak. menjawab penutup. salam menjawab pertanyaan dengan baik.

H. Setting Tempat
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan.

I. Pengorganisasian
Pendahuluan Penyampaian materi Penutup

J. Evaluasi
Evaluasi dilakukan kepada Warga Komp. Kedung Badak Baru, Bogor dengan cara memberikan pertanyaan sebagai berikut : 1. Jelaskan pengertian penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus ! 2. Jelaskan tujuan dari penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus ! 3. Jelaskan 2 dari 3 manfaat penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus ! 4. Sebutkan 3 dari 5 bahaya jika penatalaksanaan diit Diabetes Mellitus tidak dilakukan ! 5. Sebutkan 8 dari 15 jenis makanan yang tidak dianjurkan dan dianjurkan untuk dikonsumsi pada pasien Diabetes Mellitus ! 6. Jelaskan cara penyusunan menu diit Diabetes Melitus ! 7. Sebutkan 8 dari 12 makanan pengganti yang dapat dikonsumsi oleh pasien Diabetes Mellitus !

MATERI PENYULUHAN DIABETES MELLITUS

Pengertian Diit diabetes mellitus adalah pola konsumsi makanan yang berkembang menurut kebutuhan fisiologis serta menstabilkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes mellitus

Tujuan Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, sehingga membantu anda : 1. 2. 3. 4. Menurunkan kadar gula darah mendekati normal Menurunkan gula dalam urin menjadi negative Mencapai berat badan normal Dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasa

Manfaat Merubah pola makan menjadi teratur Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal Komplikasi minimal

Bahaya yang timbul jika penatalaksanaan diit diabetes mellitus tidak dilakukan Kadar gula darah dalam tubuh meningkat Terjadinya komplikasi

Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pada penatalaksanaan diit diabetes mellitus

1.

Makanan yang dianjurkan Makanan karbohidrat yang berserat seperti : kacang-kacangan, sayuran (jagung muda, labu siam, wortel, pare dan nagka muda), buah segar (pepaya, kedongdong, apel, tomat, salak dan semangka). Serta yang makanan yang dianjurkan pula adalah bawang merah, bawang putih dan buncis.

2.

Makanan yang tidak dianjurkan Gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni, seperti gula pasir, gula jawa, gula-gula dodol, cokelat, jam, madu, sirup, minuman bersoda, susu kental manis, es krim, kue-kue manis, coke, tarcis, buah dalam kaleng, dendeng, abon, kecap, dan lain-lain. Selain itu juga makanan yaitu, roti, mie, baso, batagor, cilok, dan jenis-jenis gorengan lainnya. Dan makanan yang tidak dianjurka seperti kolak, bubur kacang, dan beberapa buah yang harus dihindari seperti nangka, durian, salak, sawo, dan pisang.

Cara penyusunan menu diit diabetes mellitus Cara penyusunan diit dilaksanakan dengan prinsip 3J yaitu : 1. Jumlah kalori bahan makanan 2. Jadwal makan 3. Jenis bahan makanan

Makanan pengganti yang dapat dikonsumsi pada klien diabetes mellitus Golongan I (bahan makanan hidrat arang): nasi, nasi tim, bubur beras , nasi jagung,kentang, tales, ubi, crackers, tepung beras, tepung terigu, mie basah dan kering, bihun. Golongan II (bahan makanan sumber makan hewani): daging sapi, daging babi, daging ayam, hati sapi, babat, telur ayam, udang basah, keju, ikan segar, ikan basah. Golongan III (bahan makanan sumber protein nabati): kacang kacangan, oncom, tahu dan tempe Golongan IV (bahan makanan sumber sayuran) : Baligo, sayuran hijau, jamur segar, oyong atau gambas, kagkung, ketimun, tomat, kol. Golongan V (buah-buahan) : alpukat, apel, anggur, belimbing, jambu, duku, durian, jeruk manis, kedongdong, kemang, mangga, nanas, papaya, pisang ambon, pisang raja sereh, rambutan, salak, sawo, sirsak, semangka. Golongan VI (susu) : susu sapi, kambing, kerbau, susu kental tidak manis, yoghurt. Golongan VII (minyak) : minyak goring, minyak ikan, margarine, kelapa, kelapa parut, santan, lemak sapi.

K. Referensi
http://www.BogorNews.com/ DiabetesMellitus http://www.medicastore.com/ DiabetesMellitus http://www.mentorhealthcare.com/ DiabetesMellitus http://www.telematik@kotabogor.go.id/ DiabetesMellitus http://www.infeksi.com/ DiabetesMellitus http://www.wikipedia.com/ DiabetesMellitus http://www.farmacia.com/DiabetesMellitus

MATERI PENYULUHAN FILARIASIS Pengantar

Cacing filaria (Wucheria bancrofti) termasuk salah satu jenis invertebrata yang merugikan manusia. Sasing filaria dapat menyebabkan penyakit kaki gajah atau Filariasis yang ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk kecuali nyamuk mansoni. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik wanita maupun pria. Akibatnya penderita kaki gajah tidak dapat bekerja secara optial, bahkan hidupnya selalu tergantung pada orang lain. Di Indonesia penyakit kaki gajah tersebar luas hampir di seluruh propinsi. Berdasarkan hasil survei, untuk tahun 2000 tercatat sebanyak 1553 desa yang tersebar di 231 kabupaten dan 26 propinsi, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Untuk menanggulangi penyebaran penyakit kaki gajah ini agar tidak meluas, maka melalui organisasi WHO menetapkan kesepakatan global yaitu memberantas penyakit kaki gajah sampai tuntas. Sementara untuk Indonesia pada tahun 2002 sudah dimulai pelaksanaan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap di 5 kabupaten percontohan. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan masal dengan DEC dan Albendasol untuk setahun sekali selama 5 tahun.

Ciri-ciri Cacing Filaria

Cacing Filaria memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Cacing dewasa (makrofilaria), bentuknya seperti benang berwarna putih kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih susu. 2. Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65 - 100 mm, ekornya berujung tumpul, untuk makrofilarial yang jantan memiliki panjang kurang lebih 40 mm, ekor melingkar. Sedangkan mikrofilaria berukuran panjang kurang lebih 250 mikron, bersarung pucat. 3. Tempat hidup Makrofilaria jantan dan betina di saluran limfe dan kelenjar limfe. Sedangkan pada malam hari mikrofilaria terdapat di dalam pembuluh darah tepi, dan pada siang hari mikrofilaria terdapat di kapiler alat-alat dalam, misalnya: paru-paru, jantung, dan hati.

Siklus Hidup Cacing Filaria


Siklus yang hidup masa cacing Filaria terjadi melalui kurang dua lebih tahap, 2 yaitu: minggu.

1. Tahap pertama, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh nyamuk sebagai vector pertumbuhannya 2. Tahap kedua, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh manusia ( hospes) kurang lebih 7 bulan.

Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh nyamuk Siklus hidup pada tubuh nyamuk terjadi apabila nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang yang terkena filariasais, sehingga mikrofilaria yang terdapat di

tubuh penderita ikut terhisap ke dalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria yang masuk ke paskan sarung pembungkusnya, kemudian mikrofilaria menembus dinding lambung dan bersarang di antara otot-otot dada (toraks). Bentuk cacing Filaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I. Dalam waktu kurang lebih 1 minggu, larva ini berganti kulit, tumbuh akan lebih gemuk dan panjang yang disebut larva stadium II. Pada hari ke sepuluh dan seterusnya, larva berganti kulit untuk kedua kalinya, sehingga tumbuh semakin panjang dan lebih kurus, ini yang sering disebut larva stadium III. Gerak larva stadium III ini sangat aktif, sehingga larva mulai bermigrasi (pindah), mula-mula ke rongga perut (abdomen) kemudian pindah ke kepala dan ke alat tusuk nyamuk.

Perkembangan filaria dalam tubuh manusia Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh manusia terjadi apabila nyamuk yang mengendung mikrofilaria ini menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang sudah berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif ikut masuk ke dalam tubuh manusia (hospes). Bersama-sama dengan aliran darah pada tubuh manusia, larva keluar dari pembuluh darah kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Di dalam pembuluh limfe, larva mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan stadium V. Cacing Filaria yang sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki dan disebut kaki gajah (filariasis).

Cara Penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat mikrofilaria pada saat menghisap darah penderita filariasis yang mengandung mikrofilaria. Kemudia nyamuk yang mengandung larva stadium III tersebut menggigit orang lain, maka orang tersebut akan tertular filariasis atau terserang penyakit kaki gajah.

Gejala Klinis
Gejala klinis filariasis akut

Apabila seseorang terserang filariasis, maka gejala yang tampak antara lain: 1. Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, demam dapat hilang bila si penderita istirahat paha, 3. dan ketiak muncul yang tungkai, panas. lagi setelah si penderita panas zakar yang bekerja dan terlihat berat. sakit. agak 2. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga terlihat bengkak di daerah lipatan tampak buah kemerahan, dada, buah Pembesaran lengan,

kemerahandan merasa

Sedangkan gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa pembesaran yang menetap (Elephantiasis) pada tungkai, lengan buah dada, buah zakar ( elephantiasis skroti).

Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosa seseorang terserang filariasis atau penyakit kaki gajah? Diagnosis dibuat berdasarkan gejala-gejala klinis akut ataupun kronis, dengan dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan itu dilakukan dengan pengambilan darah pada jari si penderita. Pemeriksaan dilakukan pada pukul 20.00 malam waktu setempat. Karena pada saat malam hari mikrofilaria terdapat di dalam darah tepi penderita. Apabila ternyata di dalam pemeriksaan sediaan darah ditemukan mikrofilaria, maka orang tersebut dinyatakan sebagai penderita filariasis atau terserang penyakit kaki gajah.

Pencegahan

Bagaimana cara pencegahan agar seseorang tidak terserang filariasis atau penyakit kaki gajah? Banyak cara yang harus dilakukan, misalnya: 1. Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector, misalnya: dengan menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar, mengoles kulit dengan obat anti nyamuk. 2. Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan membersihkan bak air di rumah-rumah. 3. Menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat per-indukan nyamuk. 4. Membersihkan semak-semak di sekitar rumah.

Selama lebih dari 40 tahun untuk pengobatan filariasis, baik secara perorangan maupun untuk pengobatan masal dalam jangka panjang, digunakan DEC (Diethil Carbamazine Citrate). DEC bersifat membunuh mikrofilaria juga makrofilaria atau cacing dewasa. Sehingga sampai saat ini DEC merupakan satu-satunya obat penyakit kaki gajah (filariasis) yang efektif, aman dan relatif murah. Pada pengobatan perorangan bertujuan

untuk menghancurkan parasit dan mengeliminasi, guna mengurangi atau mencegah kesakitan. Aturan dosis yang dianjurkan untuk 6 mg/kg berat badan/hari, selama 12 hari diminum sesudah makan, dalam sehari 3 kali. Pada pengobatan masal (program pengendalian filariasis), digunakan pemberian DEC dosis rendah, dengan jangka waktu pemberian 0,4% yang lebih 9 lama, misalnya: 12 bulan. Dalam bentuk garam DEC 0,2% selama

- Untuk orang dewasa digunakan 100mg/minggu selama 40 minggu.

Anda mungkin juga menyukai