Selain dibutuhkan untuk memenuhi aktivitas kehidupannya yaitu untuk mendapatkan energi,
makanan juga dibutuhkan untuk hal-hal lain yag sangat mendasar, seperti pembentuk gen dalam inti sel (karbohidrat), melindungi tubuh dari suhu
yang rendah (lemak), dan lain-lain. Tubuh manusia memerlukan lebih dari 50 jenis zat makanan yang berbeda-beda. Zat-zat makanan tersebut ada yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (makronutrien) dan ada yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (mikronutrien). Zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar adalah karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan zat-zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit adalah vitamin dan mineral. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang relative kecil, namun bahan makanan ini sangat berperan penting dalam tubuh, seperti vitamin C diperlukan untuk pembentukan serabut kolagen, menjaga elastisitas kapiler darah, menjaga perlekatan akar gigi pada gusi, serta koenzim reaksi katabolisme karbohidrat dan lemak.
B. Tujuan Pada pengujian terhadap bahan makanan yang mengandung vitamin C, tujuan utama dalam percobaan ini adalah: 1
C. Alat dan Bahan Dalam pengujian terhadap bahan makanan yang mengandung vitamin C ini, alat alat yang diperlukan antara lain : 1. Pipet tetes 2. Tabung reaksi 3. Gelas kimia 4. Rak tabung 5. Kaki tiga 6. Penjepit buaya 7. Kasa 8. Thermometer Adapun bahan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian bahan makanan yang mengandung vitamin C ini antara lain : 1. Spiritus 2. Amilum Iodida 2
3. Larutan vitamin C 0,1 % 4. Ekstrak bahan makanan ( bahan makanan P1, Q1, R1, .. Z1)
D. Langkah Kerja Langkah langkah pengujian vitamin C dengan suhu dipanaskan adalah: 1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan selama pengujian berlangsung. 2. Sediakan 12 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung reaksi dengan larutan amilum iodide. Susun secara teratur sesuai dengan urutan nama dari bahan makanan tersebut (mulai dari P1-Z1)dan sisakan satu tabung reaksi untuk indicator standar vitamin C 0,1 %. 3. Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan larutan vitamin C 0,1 % ke dalam tabung yang berisi amilum iodide sampai warna amilum iodide hilang. Catatlah berapa tetes larutan vitamin C yang diperlukan untuk menetralkan larutan amilum iodide. 4. Setelah itu, ambil lagi 11 tabung reaksi untuk mengisi sari bahan makanan yang akan dipanaskan. Isilah sari buah secukupnya sehingga pada saat dipanaskan, sari bahan makanan tidak meluap. 3
5. Setelah itu, isi air didalam gelas kimia (sebanyak 50 ml). letakkan kaki tiga dan kasa, kemudian nyalakan spritus. 6. Letakkan semua tabung reaksi yang berisi bahan makanan ke dalam gelas kimia, kemudian panaskan hingga terjadi peningkatan suhu sebesar 10o C. 7. Kemudian ambil pipet tetes dan lakukan dengan cara yang sama (pada nomor 3). Ujilah larutan sari buah yang telah dipanaskan. Teteslah sari buah ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodide. Catatlah hasil pada table yang tersedia.
BAB II PEMBAHASAN E. Tabel pengujian bahan makanan yang mengandung vitamin C setelah dipanaskan.
Bahan No makanan 1 2 3 4 5 6 7 8 8 10 11 P1 Q1 R1 S1 T1 U1 V1 W1 X1 Y1 Z1
Jumlah tetesan (Dipanaskan) 92/20=4,5 88/20=4,4 60/20=3,0 124/20=6,2 104/20=5,2 82/20=4,1 70/20=3,5 88/20=4,4 88/20=4,4 98/20=4,9 70/20=3,5
Kandungan vitamin C (Dipanaskan ) 1,9/4,6 1,9/4,4 1,9/3,0 1,9/6,2 1,9/5,2 1,9/4,1 1,9/3,5 1,9/4,4 1,9/4,4 1,9/4,9 1,9/3,5 X 1mg= 0,41mg X 1mg= 0,43mg X 1mg=0,63mg X 1mg=0,31mg X 1mg=0,36mg X 1mg=0,46mg X 1mg=0,54mg X 1mg=0,43mg X1mg=0,43mg X 1 mg=0,39mg X 1 mg=0,54mg
Standar =
=1,8
2. Perhitungan nilai x vitamin C bahan makanan
Nilai x =
2.1sesudah dipanaskan: 2.1.1 P1 Nilai x =92/20 = 4,6 2.1.2 Q1 Nilai x = 88/20 = 4,4 2.1.3 R1 Nilai x = 60/20 = 3,0 2.1.4 S1 Nilai x =124/20 = 6,2
2.1.6 U1 Nilai x = 82/20 = 4,1 2.1.7 V1 Nilai x = 70/20 = 3,5 2.1.8 W1 Nilai x= 88/20 = 4,4 2.1.9 x1 Nilai x=88/20 = 4,4
2.2.0 Y1 Nilai x=98/20 =4,9 2.2.1 Z1 Nilai x=70/20 = 3,5 3. kandungan vitamin C bahan makanan
kadar=
X 1 mg
3.1sesudah dipanaskan 3.1.1 P1 1,9/4,6 X 1 mg = 0,41 mg 3.1.2 Q1 1,9/4,4 X 1 mg = 0,43 mg 3.1.3 R1 1,9/3,0 X 1 mg
= 0,63 mg 3.1.4 S1 1,9/6,2 X 1 mg =0,31 mg 3.1.5 T1 1,9/ 5,2 X 1 mg = 0,36 mg 3.1.6 U1 1,9/4,1 X 1 mg =0,46 3.1.7 V1 1,9/ 3,5 X 1 mg = 0,54 mg 3.1.8 W1 1,9/4,4 X 1 mg =0,43 mg 3.1.9 X1 1,9/4,4 X 1 mg
F. Analisis masalah: Berdasarkan percobaan diatas, maka dapat dibuktikan bahwa a. Bahan makanan yang mengandung vitamin C tertinggi adalah bahan makanan dengan label R1, sedangkan bahan makanan yang mengandung vitamin C terendah adalah bahan makanan dengan label S1.
10
b. Jadi urutan kadar vitamin C bahan makanan mulai dari yang tertinggi yang sesuai dengan percobaan adalah R1, V1, Z1, U1, Q1, W1, X1, P1, Y1, T1, S1. Pertanyaan: 1. Apakah semua buah-buah mengandung vitamin C? Ya, namun kadarnya berbeda-beda 2. Buah/minuman manakah yang paling banyak mengandung vitamin C? sari buah dengan label R1. 3. Apakah suhu tinggi berpengaruh terhadap vitamin C?Jelaskan berdasarkan hasil percobaan! Ya, Setelah dipanaskan vitamin C yang terkandung di buah atau minuman semakin sedikit kandungan vitamin C-nya
4. Apakah pengaruh suhu rendah juga sama dengan pengaruh shu tinggi terhaap vitamin C? Air, suhu, dan udara sangat berpengaruh pada vitamin C. 0,1% dari vitamin C yang terkandung dalam buah-buahan atau sayuran akan hilang oleh proses pemanasan dalam waktu singkat, juga jika kita membekukannya. Bahkan jika kita memasak sumber-sumber vitamin C dalam jangka waktu yang lama, setengah dari vitamin C yang terkandung akan hilang. Begitupun jika kita memasukkan sumber makanan dalam kaleng, hanya satu pertiga bagian vitamin C yang akan tersisa.
Cara terbaik mengkonsumsi sumber-sumber vitamin C adalah dengan mengkonsumsi ketika bahan makanan tersebut masih dalam keadaan segar, sehingga jumlah vitamin C yang dapat kita peroleh semaksimal mungkin. 11
Vitamin C sayur-sayuran akan hilang sebanyak 50%-85% jika ia dimasak atau direbus terlalu lama. Semakin lama ia dimasak, semakin tinggi kadar kehilangan vitamin C. Memiliki sifat yang sama dengan air, jadi menguap
12
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum uji makanan tentang kandungan vitamin C, dapat disimpulkan: 1. Setiap bahan makanan memiliki kandungan vitamin C yang relative berbeda. 2. Vitamin C 3. Bahan yang kandungan vitamin C-nya tinggi adalah bahan makanan dengan label R1. 4. Pengaruh suhu tinggi terhadap kandungan Vitamin C sangat besar. Setelah pemanasan semua bahan menunjukkan bahwa kandungan vitminC-nya berkurang. B. SARAN jangan memasak terlalu lama dan jangan terlalu sering menghangatkan makanan, karena dengan masak terlalu lama dan terlalu sering
menghangatkan makanan kandungan vitamin yang terkandung dalam makanan itu berkurang.
13
BAB IV LAMPIRAN
14
15
NAMA:
KELAS:
XII IA AKSEL
2009-2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan tentang uji vitamin C ini dengan baik. Tak lupa juga penulis haturkan limpah terima kasih kepada ibu guru serta teman-teman yang membantu penulis dalam menyelesaikan tugas pembuatan laporan ini agar dapat rampung. Tujuan pembuatan laporan uji vitamin C ini adalah agar utuk memberitahu kepada khalayak umum terutama para siswa siswi Smak Giovanni Kupang agar dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung vitamin C sehingga pemenuhan kebutuhan tubuh kita akan vitamin C terpenuhi Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan uji vitamin C ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan dalam merampungkan pembuatan laporan berikutnya. Atas perhatian dan partisipasinya diucapkan terima kasih.
17
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan Latar Belakang 1. Tujuan 1. Alat dan Bahan Langkah Kerja 3. Bab II Pembahasan Daftar Tabel 4. Analisis Masalah Pertanyaan Bab III Penutup Kesimpulan Saran Bab IV Lampiran
x xi
2.
9. 9.
18