Anda di halaman 1dari 8

Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006

/SSN

0852 - 2979

PERPINDAHAN PANAS BAHAN BAKAR BE~CAS REAKTOR PWR PADA PENYIMPANAN SEMENTARA TIPE KERING Kuat Heriyanto, Suryantoro, Nurokhim Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
ABSTRAK PERPINDAHAN PANAS BAHAN BAKAR BEKAS REAKTOR PWR PADA PENYIMPANAN SEMENTARA TIPE KERING. Telah dilakukan pengkajian laju perpindahan

panas bahan bakar bekas reactor PWR dalam penyimpanan sementara tipe kering. Pengkajian dilakukan dengan melakukan perhitungan panas bahan bakar bekas dalam system penyimpanan, pengambilan panas oleh system pendingin serta batasan perbedaan temperatur. Dari perhitungan diperoleh panas bahan bakar bekas sebesar 5,95 watt per batang, panas total bahan bakar bekas dalam penyimpanan 24.161,38 dan panas yang diambil system pendingin 23.905,77 kW untuk laju masa alir sebesar 2.414,24 kgIs pada perbedaan temperatur (6.T) 10 DC.
ABSTRACT HEAT TRANFER OF PWR REACTOR SPENT FUEL IN DRY INTERIM STORAGE.

Evaluation of heat transfer rate of PWR reactor spent fuels in dry interim storage has been done. Evaluation has been conducted by heat calculation of spent fuel in the interim storage system, heat removal by cooling system and the limit of temperature difference. From the calculation has been found the spent fuel heat is 5.95 watt per-element, total heat spent fuel in storage is 24,161.38 kW and heat recover from cooling system is 23,905.77 kW kg/s on the temperature difference (6. T) 10 DC. PENDAHULUAN Bahan bakar bekas hasil reaktor daya yang! akan disimpan ditempatkan di penyimpanan Salah satu tipe penyimpanan lestari lebih dulu

sementara untuk pendinginan dan penurunan radionuklida. sementara adalah disimpan secara kering dengan media

pendingin udara. Laju perpindahan mendapatkan kondisi

panas dari bahan bakar bekas harus diketahui guna sehingga proses penanganannya penelitian tentang memenuhi

yang diinginkan,

standar keselamatan. panas tersebut

Untuk itu perlu dilakukan

laju perpindahan

A. BAHAN BAKAR PWR Satang bahan bakar PWR terdiri dari tumpukan pelet dengan atmosfir helium dan sebelum

pad a pipa zircoloy. U02 diperkaya 1 sampai 4 % sebelum iradiasi UO, diiradiasi U02 pelet mempunyai Setiap batang bersusun karakteristik

densitas 94 % - 95 % teoritis dengan rasio O/U = 2. larik bujur sangkar di dalam bundel. Tabel 1

dengan fisik

menampilkan

asemblei bahan bakar tipe PWR, sedangkan gambar

asembleynya ditampilkan pad a gambar 2.

278

flasil Penelitian dan Kegialan PTLR Tahun 2006

ISSN 0852 - 2979

Tabel1 karakteristik fisik asemblei bahan bakar PWR Karakteristik fisik Uranium weight (kg) 21.4x21.4 3.658 17 x 17 4.059 3.851 461 523.4 264 134.5 26.1 657.9 108.4 .4 0.95,0 0.186 PWR (900MeV)

(m3) sembly ht kg) (kg) (kg) m) (m) weight (kg) (m) )assembly ly length

B. PANAS YANG DIHASILKAN

BAHAN BAKAR BEKAS

Panas yang ditimbulkan bahan bakar bekas pc:lsca iradiasi perlu dipertimbangkan untuk diisolasi. Gambar 1 menunjukkan panas yang ditimbulkan oleh bahan bakar bekas untuk reaktor PWR 33.000 MW-D/MTHM. bekas dikeluarkan Sebagai fungsi waktu setelah bahan bakar pad a pembangkitan

dari reaktor, mula-mula hasil fisi mendominasi

panas, setelah itu hasil fisi itu meluruh setelah 60-70 tahun aksinida berada pad a output yang seimbang dalam pembangkitan panas. Produk aktivasi memberikan kontribusi 2 %

dari total, keadaan ini terjadi awal dekade. Selama periode menengah (100-1000 tahun aksinida 238Pu,239Pu, 240Pu dan 241Am, sedangkan 239Pu dan 240Pu masih

dominan sampai setelah 10.000 tahun dan 100.000 tahun.


;;; ..-'" " :I: ~ ~ ~ f.
bl-

10,1 10 101IO-t 10-2

10-] 102 10]

'\ ---TOTAL
FISSIOU PRODUCT -ACTlUIOE+DAUGHTER -ACTIVATION PROOUCT .....

\ \
- .. --

," --- - - - - - --- . ~


-

- --10'

10'1

102

10]
(}'ea1"'S)

Deca)' time after discha.rge

Gambar 1. Panas yang dihasilkan PWR 33 000 MW-d/MTHM (IAEA 1991)

279

HasH Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006

ISSN 0852 - 2979

c. PENYIMPANAN
sebagai media

SEMENTARA sementara

BAHAN BAKAR BEKAS TIPE KERING bahan bakar bekas type kering menggunakan panas yang terjadi pada sistem udara tempat

Sistem penyimpanan

pending in.

Perpindahan

penyimpanan bahan bakar bekas type kering meliputi panas konveksi yang terakumulasi pada dinding, panas tempat penyirnpanan yang diambil secara konveksi oleh pending in melalui pengaliran udara dan laju massa alir yang dibutuhkan oleh udara masuk. Salah satu contoh gambar 2. dari penyimpanan bahan bakar bekas type kering ditampilkan pada

Gambar

Skema aliran udara penyimpanan tipe kering jenis Vault Storage sementara bahan bakar bekas type kering

Jenis - jenis sistem penyimpanan terbagi dari 4 jenis, yaitu : 1. Vault Storage Struktur fasilitas penyimpanan penyuimpanan

ini meliputi shell beton yang besar dengan rak Canister ditumpuk 1 atau 2 tingkat. Vault

atau lobang penyirnpanan.

Storage ada dua macam, yaitu yang menggunakan

udara pending in secara konveksi (kelongsong kurang dari 2

paksa dan konveksi alam. Sebagai perisai adalah beton dan wadahnya bahan bakar dan canister). Laju dosis permukaan mrem/jam pada oermukaan gedung. yang diperkenankan

Sebagai pelindung

pada vault storage dengan

280

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006

ISSN 0852 - 2979

konveksi paksa adalah canister, kelongsong dan ban~~unan, sedangkan untuk konveksi alam adalah canister dan kelongsong. storage keutuhan adalah telah mengalami bahan Bahan bakar bekas yang disimpan cara vault 5 tahun atau lebih. Untuk menjamin maka dilakukan pemantauan

pendinginan

bakar bekas selama

penyimpanan

temperatur dan temperatur udara pendingin "cask". Vault storage secara konveksi paksa dioperasikan di Wylfa-Inggris untuk bahan bakar Ma9nox dan di Moderex-Switzerland.

Vault storage secara konveksi alam dioperasikan di Inggris untuk bahan bakar LWR.

2. Drywell Storage
Struktur fasilitas penyimpanan ini meliputi pipa besi baja dan beton, dengan Drywell dibatasi oleh pengambilan kelongsong dan drywell.

perisai tanah beton dan besi baja. Perlengkapan panas dan kritikalitas.

Sebagai pelindung adalah canister,

Bahan bakar bekas yang disimpan secara drywell storage adalah yang telah mengalami pendinginan selama 3-5 tahun atau lebih. Untuk menjamin keutuhan bahan bakar bekas selama penyimpanan drywell, temperatur maka dilakukan pemantauan temperatur permukaan canister dan dan radioaktivitas udara pending in dalam drywell storage untuk

penyimpanan sedang diuji di USA.

3. Silo Storage
Struktur fasilitas penyimpanan ini meliputi silo dan plat besi baja. Diameter dalam silo 1,2 - 1,6 m dan tinggi 5,5 - 6,6 m. Bahan perisai adalah beton dan besi baja, laju dosis yang diperkenankan adalah lebih kecil dari pad a 2 mrem/jam pada permukaan adalah canister kelongsong dan over

luar silo. Sebagai pelindung pada penyimpanan

package (dengan aliran udara) atau (tanpa aliran udara). Bahan bakar bekas yang disimpan secara silo storage adalah yang telah mengalami pendinginan selama 5 tahun atau lebih. Untuk menjamin keutuhan bahan bakar bekas selama penyinpanan

dilakukan pemantauan temperatur canister dan radioaktivitas udara dalam silo.

4. Cask Storage
Struktur fasilitas penyimpanan penyimpanan dengan ini meliputi wadah (cask storage) dan bangunan cement". Cask storage untuk bahan bakar

struktur "reinforce

bekas LWR di USA berukuran diameter luar 2,0 -2,5 m, tinggi 6,4 - 7,0 m dan berat 90120 ton. Bahan perisaii terdiri dari Pb dan bahan perisai netron, besi tuang nodular dan perisai netron. Laju dosis yang diperkenankan adalah 200 mrem pada permukaan cask

dan 10 mrem pada jarak 1 m pad a permukaan cask. Sebagai pelindung adalah cask

281

Hasi/ Pene/irian dan Kegialan PTLR Talnm 2006

ISSN 0852 - 2979

dan kelongsong bahan bakar. Bahan bakar yang disimpan secara cask storage adalah yang telah keutuhan mengalami bahan bakar pendinginan bekas selama 5 tahun atau maka lebih. Untuk menjamin

selama

penyimpanan,

dilakukan

pemantauan

kebocoran cask. METODOLOGI

A. Perpindahan Panas Secara Konduksi


Proses konduksi adalah proses dim ana panas mengalir dari daerah suhu yang lebih tinggi ke yang lebih rendah didalam satu medium (panas, gas, cair) atau antara medium-medium yang bersinggungan dinyatakan aT Q= - kA----ax Dimana : Q = laju perpindahan panas, (watt) aT -----= gradin suhu karena perpindahan panas, (oC/m) ax K = Konduktivitas atau kehantaran thermal benda (w/m.C) secara langsung. Kapasitas laju perpindahana

panas secara konduksi

dalam rumus sebagai berikut:

B. Perpindahan Panas Secara Konveksi


Proses konveksi adalah proses transfer energi dengan kerja gabungnan koduksi panas,penyimpangan energi dan gerakan mencampur. Proses konveksi terjadi pad a

penyimpangan energi antara permukaan

benda padat, cair maupun gas. Kapasitas laju

perpindahan panas secara konveksi dinyatakan dalam hokum Newton sebagai berikut [2]:

Dimana h = koefisien perpindahan kalor konveksi (w/m2.0C) A = luas permukaan (m2) T w-= suhu plat (oc) T ~ = suhu fluida (oc)

C. Perpindahan Panas Secara Radiasi


Proses radiasi adalah proses perpindahan panas melalui udara atau ruang panas.

hampa dengan cara sinaran atau pancaran dari suatu benda yang menghasilkan

282

Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Ta/llIn 2006

ISSN 0852 - 2979

Kapasitas laju perpindahan panas secara radiasi dalam ruang kurung dinyatakan dalam rumus sebgai berikut: Q= eaA Dimana:
(T14-T24)

e = emisitas

air
(w/m2.k4)

a = tetapan Stefan boltzaman A= luas permukaan (m2) T1=suhu awal (ok) T 2= suhu akhir (Ok) D. Laju massa alir Kapasitas perpindahana

panas ditentukan jU~Ja dengan

laju massa alir yang

terjadi dalam media/ruangan,

dihitung dengan menggunakan rum us: Qp


m = -------------

Cpo b.T Dimana : Qp= Panas yang diambil system pendingin (kW) Cp = Panas jenis (kJ/kg. oK)
b. T = Selisih suhu masuk dengan suhu keluar (0C)

Tabel 2. Ukuran Penyimpanan Sementara 295 195

50
23

46
28 159,2

6~1

11000,72 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 menampilkan PWR tahun per-asemblei kandungan panas yang ditimbulkan bahan bakar bekas tipe Kandungan panas bahan bakar bekas setelah 5

dan per-batang.

keluar dari reaktor sebesar 1570,0 Watt peras08mblei dan 5,95 Watt per batang

bahan bakar bekas, dan terus meluruh sampai 45 tahun mencapai 314,04 Watt perasemblei atau 1,19 Watt perbatang bahan bakar.

283

Hasil Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006

ISSN 0852 - 2979

Tabel 3 Panas yang ditimbulkan Bahan bakar bekas tipe PWR 35 25 5T 15 8,5 2,18 102 5,95 7,0 1, 6,Ox102 1x 1 03 02 1,39 1,69 1,19 Q3,Ox103 bbb(W /TU) NO. 45 1570,2 Q asemblei 575,74 444,89 314,04 366,38 Qbatana (W)(W)

Pad a

Tabel

diperlihatkan

nilai

kapasitas

panas

yang

terjadi

dalam

penyimpanan sementara tipe kering jenis

Vault Storage. Panas total bahan bakar bekas

kapasitasnya sama dengan kapasitas panas yang terakumulasi di udara Tabel 4. Laju Perpindahan 24.161,38 Qbbb KW Dimana : Qbbb = Panas total bahan bakar bekas dalam penyimpanan Qp = Panas tempat penyimpanan yang diambil oleh pendingin melalui pengaliran Udara Qud = Panas yang terakumulasi di udara dari bahan bakar bekas Qk = Panas yang terakumulasi di dinding Tabel 5. Laju Massa Alir terhadap beda temperatur 35 T1 T2 5 3530 65 50 40 25 25 15 20 10 T2T1 787,64 583,92 alir (kq/s) 2414,24 Laiu massa 950,33 1201,45 No. Panas Qud 24.161,38 KW Qk 255,6 KW

23.905,77 Qp K"'D ~

Tabel 5 menunjukkan penyimpanan terhadap

perbandingan

kapasitas laju massa alir udara yang terjadi dalam Laju massa alir kapasitasnya semakin kecil

beda temperatur.

apabila beda temperatur semakin besar. KESIMPULAN 1. Kandungan panas bahan bakar bekas setelah 5 tahun keluar dari reaktor sebesar 1570,0 Watt perasemblei dan 5,95i Watt per batang bahan bakar bekas, dan terus meluruh sampai 45 tahun mencapai 314,04 Watt per-asemblei perbatang bahan bakar. 2. Panas total bahan bakar bekas kapasitasnya sama dengan kapasitas panas yang terakumulasi di udara yaitu 24.161,38 KW. 3. Laju massa alir kapasitasnya semakin kecil apabila beda temperatur semakin besar. atau 1,19 Watt

284

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006

/SSN

0852 - 2979

DAFT AR PUST AKA

1.

KUAT HERIYANTO,"

Penanganan

Bahan Bakar Bekas Sebelum

Disimpan

Lestari", Laparan Penelitian P2PLR-BA TAN 2004. 2. 3. HOLMAN J.P," Perpindahan Kalar", Edisi keenam, Erlangga, 1991. SALIMIN Z.,"Penyimpanan Radiaaktif, PTPLR,1992. 4. HERLAN M., NUROKHIM," Aspek Keselamatan Penyimpanan Bahan Bakar Bahan Bakar Bekas", Diklat Pengelalaan Limbah

Bekas Sistem Basah dan Kering", Penelitian P2PLR-BATAN,

1996.

285

Anda mungkin juga menyukai