tahun yang lalu. Ini merupakan bagian yang sangat besar dari reorganisasi lapisan litosfer global. Setelah perekahan (rift) panas dari penurunan terakumulasi oleh akibat lapisan sedimen laut pada zaman Vendian dan Kambrium di atas tepi continental pasif. Hanya pada zaman kambrium akhir terjadi kenaikan muka air laut yang menyebabkan transgresi kraton, menghasilkan laut epeiric yang mencapai ukuran maksimumnya pada zaman ordovisium sebelum turunnya muka air laut yang menyeabkan regresi.
Karton zaman kambrium Kraton cenderung dibedakan menjadi beberapa elemen dibawah ini, yang berdasarkan pada sedimentasi dan pembentukan endapan ekonomis. 1. Arches (busur) yang relative tipis dan tidak lengkap sikuen perlapisannya. 2. Basins (cekungan) yang lebih tebal dan lebih lengkap sikuennya. 3. Faults (patahan) yang dapat berbentuk aulacogens sampai bagian terluar kraton. Batuan sedimen dan fosil-fosil pada zaman Vendian sampai ordovisium awal, unconformity yang mengikat Sikuen Sauk yang merujuk pada kondisi sebelum dan selama transgresi kraton di laut Sauk Epeiric. Amerika utara terlihat serupa dengan yang terlihat di Mars sekarang. Dengan keseluruhan menunjukkan daerah angin pasat tropis, iklimnya hangat dan lembab tetapi daratan belum ditumbuhi vegetasi ataupun binatang. Material sedimen klastik terrigneous terlapukkan dan sulit untuk dianalisis. Laut terlihat bukan seperti laut kecuali mengandung skeleton, fosil jejak dan mineral laut glauconite. Lengkap dengan bukti ketiadaan tumbuhan di darat atau binatang yang berbenturan dengan lapisan nonmarin.
1. Kemurnian
dan
pemilahan
yang
sangat
murni
dan
baik
mencerminkan pengendapan pasir kuarsa sangat murni selama zaman pterozoik. Dengan jelas bahwa sebagian besar pasir dihasilkan oleh pelapukan selama waktu geologi yang tidak hanya terendapkan di kontinen tetapi siklusnya berlangsung terus-menerus. 2. Kebundaran yang sangat bulat, seperti sebaik tanda-tanda abrasi butiran dan khusus profil bagian bawah, struktur ripple terbentuk secara asimetris di banyak batupasir, mencerminkan peran angin yang sangat besardalam hal ini hingga kenampakan dari vegetasi daratan pada Zaman Silurian Akhir. Cross stratification/Perlapisan Silang Silur, meskipun melimpah namun hal ini ambigu untuk diinterpretasi lingkungan pengendapannya meskipun ini merupakan indicator arah arus selama pengendapan pasir. Tidak biasa dijumpai batuserpih jarang ditemukan mencerminkan pemisahan antara material halus oleh angin dan gelombang serta arus lebih dari jutaan tahun yang lalu. Lembaran seperti geometri dari batupasir kuarsa
menghubungkan dengan penyebaran pasir dengan luas melebihi permukaan kraton yang rendah oleh angin, sungai dan arus pasang surut. Sedmentasi karbonat terproses selama lebih dari 10 juta tahun yang lalu di daerah tepi continental, yang kemudian menyebar melintasi kraton yang menjadi terendam sehingga menjadi penyedia pasir sampai akhir zaman kambrium. 1. Shelly, batugamping klastik Dengan beraneka ragam fauna dengan dianggap sebagai lingkungan laut normal disekitar tepi kontinen. Seluruh lantai samudera sekarang termasuk zona photic. 2. Dolomite dengan jenis fauna yang sedikit, kebanyakan oolit sebagai petunjuk mineral evaporit, penyebaran luas stromatolit menunjukkan air sangat dangkal dengan sirkulasi air yang terbatas dan hipersalinitas yang berlebih pada zaman ordovisium awal. Stragnasi pada laut epeiric pusat mencerminkan pemberhentian kenaikan muka air laut menjadi
muka air laut yang tenang. Itu juga mengilustrasikan sebuah pengaruh balik sedimentasi karena sedimen karbonat tumbuh sangat cepat dibawah kondisi optimal di laut dangkal sehingga dapat memenuhi sirkulasi bebas air laut normal dan merubah pola sedimentasi selanjutnya. Kejadian episodic diilustrasikan sebagai sauk sikuen. Badai seperti topan tropis menghasilkan konglomerat local, lapisan shell, bentuk ombak atau hummocky, stratifikasi dan ripple simetris (gelombang). Pada daerah yang bukan terjadi pengendapan dan daerah yang sangat lambat pengendapan ditunjukkan oleh batupasir halus yang kaya akan glaukonit, permukaan tanah yang keras termineralisasi dan banyak burrow dengan jarak yang berdekatan pada setiap stratifikasi. Rekaman menunjukkan periode panjang cuaca rata-rata dengan periode singkat badai.
Kehidupan pada zaman ordovisium Zaman ordovisium sangat berbeda dengan zaman kambrium. Selama ordovisium, ekosistem laut mengembang sebagai iklim seragam dan menghasilkan kenaikan muka air laut epeiric seluruh dunia, menyediakan banyak jenis habitat baru untuk invertebrate laut. Kelompok utama fauna paleozoik menjadi ditetapkan, termasuk artikulata brachiopoda, briozoa, tabulate dan koral rugosa dan krinoida. Keberagaman ekologi meningkat oleh evolusi predator besar, termasuk nautiloid besar. Sebagai respon untuk ekskalasi predator, trilobite tidak khusus pada zaman kambrium yang terganti oleh trilobite yang beradaptasi dengan membentuk burrow atau membentuk duri-duri pada bagian luar tubuhnya untuk perlindungan. Ikan pertama, binatang planktonik seperti graptolite dan osracoda, lebih jauh lagi kenaikan kehidupan bawah laut. Pada zaman ordovisium akhir, kepunahan besar-besaran membinasakan sebagian besar jenis kelompok ordovisium, terutama brachiopoda, briozoa dan nautiloid. Kepunahan ini serupa dengan hubungan pendinginan yang
disebabkan oleh glasiasi di Afrika Utara yang mana berlokasi di Kutub Selatan.
Interpretasi Lempeng tektonik Ordovisium tengah mengakhiri cekungan samudera antara amerika utara dan busur gunung api. Lantai samudera mengalami subduksi pada bagian timur dan busur terbentuk, ophiolit samudera mengalami obduksi di bagian barat hingga ke tepi continental, menghasilkan tekanan sesar didaerah pinggir untuk menciptakan cekungan foreland. Episode suksesi pada sesar kulminasi dengan penghentian lengkap pada cekungan samudera dan kolision pada busur dan memungkinkan mikrokontinen dengan amerika utara sepanjang garis ditandai dengan hancuran batuan ultrabasa. Orogeni Taconian menyediakan contoh susunan tektonik, yang mana tektonik laut tengah bertambah menjadi sebuah kontinen oleh gerakan lempeng.
Kehidupan Paleozoik Tengah Menjadi lebih beragam; brachiopodan krinoida dan koral sementara trilobite dan nautiloid mengalami kemunduran. Binatang seperti stromatoporoid, koloni koral dan sponge menjadi dasar pembentukan karang pada zaman Silurian dan terkonstruksi penyebaran dengan luar yang pernah ada pada zaman Devon. Ledakan evolusi ikan dan invasi tumbuhan darat dan binatang pada zaman paleozoik tengah. Tumbuhan vascular dan binatang
invertebrate memenuhi daratan yang tidak lama kemudian berakhir zaman silur, ikan bersirip mengalami kenaikan hingga amfibi pada zaman Devon Akhir. Hutan tertutup oleh daratan rendah pantai pada zaman Akhir Devon.
Laut epeiric paleozoik tengah tertutup oleh kraton amerika utara kecuali selama episode regresif devon awal, yang menandai awal dari tiga sikuen kraton utama
Sedimentas karbonat didominasi oleh zaman silur dan lautan devon epeiric Karang organic besar terbentuk secara luas oleh binatang laut. Evaporit kandungan CaSO4,NaCl dan beberapa dolomite CaMg(CO3)2 Dolomitisasi mengkonversi banyak batugamping ke batuan dolomite oleh penggantian Ca+2 oleh Mg+2. Paleoklimate hangat sebagai indikasi evaporasi yang kaya akan batuan karbonat fosilan dengan banyak karang. Analog modern yang konsisten serupa dengan bukti paleomagnetik di amerika utara.
Geologi Paleozoik Akhir Regresi Missisipian akhir berakhir pada sikuen Kaskia dan
menghasilkan kraton unconformity yang luas dengan Absaroka Sikuen diendapkan Repetitif sedimentasi dengan jelas terlihat pada lapisan Paleozoik akhir pada beberapa kontinen. Sebanyak 50 cyclothems antara marin dan nonmarin mencerminkan transgresi dan regresi osilasi melintasi daerah yang luas. Aktifitas tektonik pada semua kontinen menghasilkan daerah yang luas selama zaman Perm-Trias dan kenaikan elevasi rata-rata daratan ini
Tektonik dan Kehidupan Kelompok Invertebrate laut mengalami perubahan evolusi utama seperti krinoida, koral, brachiopoda dan fusulinida. Pembentukan ini berpuncak pada zaman Perm, sebagai pembentukan karang di Asia Tenggara dan barat daya Amerika Serikat