Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

Beberapa tahun belakangan ini Non-alcoholic steatohepatitis (NASH) mulai mendapatkan banyak perhatian sebagai suatu kesatuan klinis. Resistensi insulin adalah faktor penting yang mendasari NASH.(1) Seiring dengan meningkatnya prevalensi dan insidens obesitas dan sindrom metabolik prevalensi dan insidens NASH pun semakin meningkat. !besitas dan sindroma metabolik sudah men"adi suatu pandemi tidaklah mengherankan(# $) bah%a NASH men"adi penyebab tertinggi penyakit hati kronis di negara&negara ma"u maupun berkembang. (') Bahkan NASH ini dianggap sebagai komponen hati dari sindrom metabolik.(() )aringan adiposa sendiri mampu memproduksi berbagai sitokin dan hormon yang disebut adipokin atau adipositokin. *eposisi lemak selain pada NASH "uga didapatkan pada bentuk perlemakan hati yang lain misalnya perlemakan hati alkoholik perlemakan hati yang disebabkan malnutrisi kalori&protein dan lain&lain. Non-alcoholic steatohepatitis (NASH) merupakan penyakit hati yang semakin disadari dapat berkembang men"adi penyakit hati tingkat lan"ut. Spektrum penyakit perlemakan hati ini dimulai dari timbunan lemak hati sederhana ( simple steatosis) sampai pada steatohepatitis Non&Alkoholik fibrosis dan sirosis hati. +eskipun ri%ayat NASH belum sepenuhnya dipahami namun berdasarkan data yang saat ini tersedia menun"ukkan bah%a NASH memiliki potensi untuk men"adi sirosis hepatis 1

pada #(, pasien hepato-ellular -ar-inoma (H..) end-stage liver disease liverrelated death pada 1/, kasus kematian yang berhubungan dengan kerusakan hati dan kekambuhan setelah transplantasi.(0) Berbagai terminologi telah diberikan untuk men"elaskan penyakit ini seperti hepatitis perlemakan penyakit 1aenne- nonalkoholik hepatitis diabetes penyakit hati mirip alkohol dan steatohepatitis nonalkoholik. 1ud%ig pertama kali

memperkenalkan istilah Non-Alcoholic steatohepatitis (NASH) pada tahun 123/. 4stilah yang kini digunakan se-ara luas tersebut mun-ul setelah 1ud%ig dan ka%an& ka%an melaporkan sekelompok pasien yang tidak mengonsumsi alkohol tetapi menun"ukkan gambaran biopsi hati yang sulit dibedakan dengan hepatitis akibat alkohol.(5 3) *ari banyak penelitian terbukti bah%a abnormalitas tes fungsi hati akibat perlemakan hati maupun steatohepatitis non alkoholik merupakan kelainan yang sangat sering ditemukan di masyarakat. Angka yang dilaporkan sangat bervariasi karena metodologi survei yang berbeda&beda.(3) 6enyakit perlemakan hati non alkohol kini diketahui sebagai salah satu bentuk penyakit hati kronik di negara 7 negara berkembang dengan prevalensi 1/,&#', dari seluruh populasi.(2) 6revalensi penyakit perlemakan hati non alkohol $/,&1//, pada laki 7 laki 0 sedangkan (# 3, pada anak yang obesitas. (1/) 6enelitian 8ilson dkk menun"ukkan bah%a penyakit perlemakan hati non alkohol berhubungan kuat dengan obesitas.(11) 6enelitian Arthur mendapatkan bah%a semua anak obesitas menderita penyakit perlemakan hati non alkohol.(11) 6enelitian .ullough mendapatkan ($, anak #

obesitas menderita perlemakan hati non alkohol. (1#) 6revalensi penyakit perlemakan hati non alkohol tertinggi adalah pada usia '/ 7 '2 tahun. (2) 6enyakit perlemakan hati non alkohol akan berlan"ut men"adi fibrosis atau sirosis hepatis 1(,&(/, dan mortalitas 1/,.(2) *ari keseluruhan pasien dengan penyakit perlemakan hati non alkohol (, berkembang men"adi sirosis hepatis dalam kurun %aktu 5 tahun dan 1 5, meninggal karena sirosis hepatis.(1$) 6enyakit perlemakan hati non alkohol dapat dideteksi dengan ultrasonografi. 9ltrasonografi memiliki sensitivitas 2', dan spesifisitas 3', untuk mendeteksi penyakit perlemakan hati non alkohol yang akan memberikan gambaran peningkatan e-hogenisitas berupa bright liver. (1' 1() Sebagian besar penderita NASH tidak merasa ge"ala apapun dan tidak menyadari bah%a mereka mempunyai masalah pada hati. NASH dapat men"adi parah dan berkembang men"adi sirosis hepatis di mana hati mengalami kerusakan yang permanen menge-il dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 6enyakit perlemakan hati nonalkoholik sebaiknya dibedakan dengan steatosis dengan atau tanpa hepatitis yang berasal dari penyebab sekunder karena mempunyai patogenesis dan hasil yang berbeda.' ( 0 Non-Alcoholic steatohepatitis (NASH) berhubungan kuat dengan obesitas. 6ada obesitas ter"adi penurunan kadar adiponektin yang akan menyebabkan penurunan daya proteksi hati terhadap lemak sehingga ter"adi resistensi insulin yang dinilai dari Homeostasis Model Assessment (H!+A).1$ 1' Adiponektin adalah faktor protektif untuk ter"adinya penyakit perlemakan hati non alkohol pada obesitas.1$ 1'

Adiponektin atau plasma protein #''&asam amino yang disekresikan dari "aringan lemak.# 1( +engingat penelitian dan pembahasan NASH yang masih sedikit maka dipilihlah tin"auan pustaka mengenai NASH. *iharapkan hasil dari pembahasan ini dapat memberikan manfaat berupa %a%asan pengetahuan mengenai nonalkoholik steatohepatitis.

A. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan permasalahan pada penulisan makalah ini meliputi apakah definisi epidemiologi patogenesis per"alanan penyakit manifestasi klinis diagnosis gambaran laboratorium histologi penatalaksanaan dan prognosis dari Non-

Alcoholic steatohepatitis (NASH).

B. TUJUAN PENULISAN :u"uan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat guna mengikuti u"ian stase 6enyakit *alam ;akultas <edokteran RS9* 914N Ban"armasin. *isamping itu "uga untuk menemukan peme-ahan rumusan masalah.

'

C. MANFAAT PENULISAN +anfaat yang dapat dipetik dari penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui definisi epidemiologi patogenesis per"alanan penyakit manifestasi klinis diagnosis gambaran laboratorium histologi penatalaksanaan dan prognosis dari Non-Alcoholic steatohepatitis (NASH).

Anda mungkin juga menyukai