Anda di halaman 1dari 19

KELAINAN-KELAINAN NON NEOPLASMA PADA PAYUDARA

1.

Pendahuluan Payudara merupakan organ seks sekunder yang merupakan simbol feminisitas

perempuan. Adanya kelainan pada payudara akan dapat mengganggu pikiran, emosi, serta menurunkan kepercayaan diri seorang perempuan.[1] 2. Embriolo i! Ana"omi! dan #i$iolo i Pa%udara Payudara mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio berupa penebalan ektoderma di sepanjang garis (disebut garis susu) yang terbentang dari aksilla sampai region inguinal. ua pertiga kaudal dari garis tersebut akan segera menghilang dan hanya tinggal bagian dada yang akan berkembang menjadi cikal!bakal payudara.[1] 2.2 Ana"omi Pa%udara Payudara merupakan suatu kelenjar kulit yang terdiri atas lemak, kelenjar, dan jaringan ikat, yang terdapat di ba"ah kulit dan di atas otot dada. Pria dan "anita memiliki payudara yang memiliki sifat yang sama sampai saat pubertas. Pada saat pubertas terjadi perubahan pada payudara "anita, dimana payudara "anita mengalami perkembangan dan berfungsi untuk memproduksi susu sebagai nutrisi bagi bayi.[1] Payudara terletak di dinding anterior dada dan meluas dari sisi lateral sternum menuju garis mid!aksilaris di lateral. #ecara umum payudara dibagi atas korpus, areola dan puting. $orpus adalah bagian yang membesar. i dalamnya terdapat al%eolus (penghasil A#&), lobulus, dan lobus. Areola merupakan bagian yang kecokelatan atau kehitaman di sekitar puting. Puting (papilla) merupakan bagian yang menonjol di puncak payudara dan tempat keluarnya A#&.[1,'] (iap payudara terdiri atas 1)!*+ lobus. ,obus!lobus tersebut dipisahkan oleh septa fibrosa yang berjalan dari fasia profunda menuju ke kulit atas dan membentuk
1

2.1 Embriolo i Pa%udara

struktur payudara.

ari tiap lobus keluar duktus laktiferus dan menyatu pada puting.

Areola, yaitu bagian yang kecoklatan atau kehitaman di sekitar puting susu. Pada bagian terminal duktus laktiferus terdapat sinus laktiferus yang kemudian menyatu terus ke puting susu dimana A#& dikeluarkan.[',*] -enurut struktur dan perkembangnnya mamma mempunyai hubungan yang erat dengan kulit, dan secara fungsional merupakan organ accesori dari system reproduksi oleh karena memproduksi A#& pada masa laktasi.[',*] Pada "anita de"asa nullipara mamma biasa berbentuk discus (cakrami), setengah bola atau kerucut. (erletak pada dinding %entral thora., meluas dari costa && sampai costa /& ( /&& ), di sebelah medial dibatasi oleh tepi sternum dan di sebelah lateral mencapai linea a.illaris.[',*] -amma menonjol * 0 ) cm dari dinding %entral thora., mempunyai diameter cranio!caudal sebesar 1+ 0 1' cm, ukuran trans%ersal sedikit lebih kecil. 1erat 1)+ 0 '++ gram dan pada masa laktasi mencapai 2++ 0 )++ gram. 1iasanya mamma sinistra sedikit lebih besar dari yang de.ter. -amma terdiri dari kelenjar, jaringan lemak dan jaringan ikat, dibungkus oleh kulit. $elenjar mamma tersusun dalam 1) 0 '+ lobi yang terletak radial melingkari papilla mammae, dan setiap lobus mempunyai saluran keluarnya sendiri. i antara lobus ini terdapat jaringan lemak, yang dominan di bagian perifer (kelenjar dominan di bagian sentral). 3aringan ikat pada mamma membentuk ligamentum suspensorium, disebut ligamentum Cooperi, dan difiksasi pada kulit. i sebelah profunda mamma terdapat fascia pectoralis, oleh karena itu mamma mudah digerakkkan, bahkan letak mamma biaa mencapai m.serratus anterior, m.obli4uus e.ternus abdominis dan m.rectus abdominis. Papilla mammae adalah tonjolan berbentuk slindris atau ujung kerucut yang terletak di sebelah caudal pertengahan (pusat) mamma, setinggi ruang intercostalis ke /&. Pada tempat tersebut terdapat muara dari ductus lactiferous (1) 0 '+ buah), yaitu saluran keluar dari glandula mammae. Papilla mammae ber"arna agak gelap (pigmentasi), permukaannya tidak halus dan meluas 1 0 ' cm di sekitarnya, membentuk areola mammae.
'

Pada "anita hamil mamma mengalami perkembangan dan mencapai bentuk maksimal (kelenjar mengalami hypertrophy). Papilla mammae dan areola mammae ber"arna gelap (hyperpigmentasi), dan papilla mammae lebih menonjol. #etelah partus atau sesudah masa laktasi papilla tetap menonjol dan tidak akan mengambil bentuk semula kembali. 5al ini merupakan tanda yang membedakan nullipara dan multipara. Pada areola mammae terdapat kelenjar sebacea (6 kelenjar -ontgomery) yang berbentuk beberapa tonjolan kecil7 kelenjar tersebut memproduksi secret yang melicinkan dan melindungi papilla mammae se"aktu laktasi. i dalam jaringan subcutaneous terdapat serabut otot polos yang terletak melingkar (circular) dan radial, yang menyebabkan papilla mammae menonjol dan mengeras (erecti) apabila dirangsang.[',*,2] /askularisasi -amma mendapat %ascularisasi dari 8 ! ! ! rami perforantes arteria intercostalis arteria thoracalis lateralis

&nner%asi &nner%asi mamma diperoleh dari 8 ! ! ! ramus cutaneus anterior ramus cutaneus lateralis ner%i intercostales &/ 0 /&. Pertumbuhan dan perkembangan glandula mammae dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan oleh hypophyse dan o%arium. Perubahan!perubahan terjadi pada "aktu menstruasi, gra%id dan masa laktasi.[',*,2]

&ambar 1. Ana"omi Pa%udara (diambil dari kepustakaan ') 2.' #i$iolo i Pa%udara Payudara "anita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause. #ejak pubertas, estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya sinus. Perubahan kedua, sesuai dengan daur haid. 1eberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. 9leh karena itu pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan pada saat ini. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. #aat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus al%eolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya

laktasi, dimana al%eolus menghasilkan A#& dan disalurkan ke sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.[1,*,2] '. Kelainan-Kelainan Non Neo(la$ma Pada Pa%udara

'.1 Kelainan Per"umbuhan dan Per)emban an '.1.2 &ine)oma$"ia a. efinisi :inekomastia merupakan istilah yang berasal dari bahasa ;unani yaitu gyvec yang berarti perempuan dan mastos yang berarti payudara, yang dapat diartikan sebagai payudara seperti perempuan. :inekomastia berhubungan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan payudara pada pria. :inekomastia merupakan pembesaran jinak payudara laki!laki yang diakibatkan proliferasi komponen kelenjar. :inekomastia biasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak diba"ah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan, atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit.[),<] b. =pidemiologi :inekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar <+> dari seluruh kelainan payudara pada laki!laki dan sekitar ?)> dari kelainan benjolan pada payudara laki!laki. 1erbagai studi populasi banyak menemukan ginekomastia. Ada tiga distribusi periode usia tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan payudara yang pada umumnya dipengaruhi hormon. Periode pertama ditemukan saat neonatus yang terjadi sekitar <+!@+> dari seluruh kelahiran akibat penyaluran estrogen melalui plasenta. Periode kedua terjadi saat puberitas, yaitu dimulai saat umur 1+ tahun dan puncaknya antara usia 1*!12 tahun. Periode ketiga ditemukan pada orang de"asa yang terjadi antara usia )+!?+ tahun. Aaktor ras tidak berpengaruh terhadap kejadian ginekomastia.[),<] c. =tiologi :inekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. :inekomastia idiopatik terjadi sekitar B)> dari kasus. $eadaan fisiologis terjadi pada bayi baru
)

lahir dan usia de"asa saat memasuki pubertas. Pada bayi baru lahir, jaringan payudara yang membesar berasal dari interaksi estrogen ibu melalui transplasenta. :inekomastia pada orang de"asa sering ditemukan saat puberitas dan sering bersifat bilateral. :inekomastia pada masa remaja terjadi pada 'C* remaja. an bertahan sampai beberapa bulan. 3ika ginekomastia selama masa puber ini menetap maka disebut ginekomastia esensial. $ondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi testosteron, peningkatan produksi estrogen atau peningkatan kon%ersi androgen ke estrogen. $ondisi patologik juga didapatkan pada anorchia kengenital, klinefelter sindrom, karsinoma adrenal, kelainan hati dan malnutrisi. Penggunaan obat!obatan juga dapat menyebabkan ginekomastia. 9bat!obat penyebab ginekomastia dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme kerjanya. (ipe pertama adalah yang bekerja seperti estrogen, seperti diethylstilbestrol, digitalis, dan juga kosmetik yang mengandung estrogen. (ipe kedua adalah obat!obat yang meningkatkan pembentukan estrogen endogen, seperti gonadotropin.(ipe ketiga adalah obat yang menghambat sintesis dan kerja testosteron, seperti ketokonaDole,metronidaDole, dan cimetidine. (ipe terakhir adalah obat yang tidak diketahui mekanismenya seperti captopril, antidepresan trisiklik, diaDepam dan heroin.[),<] *abel 1. E"iolo i &ine)oma$"ia+,E"iolo i &diopathic #e.ual maturity -edications 5epatic cirrhosis or poor nourishment Primary hypogonadism 9rchidoncus #econdary hypogonadism 5yperthyreosis $idney diseases #re)uen$i )e.adian ')> ')> 1+0'+> ?> ?> *> '> '> 1>
<

9thers

<>

d. Patogenesis 3aringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan "anita secra histologi sama saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak!anak sampai pada saat puberitas. Pada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti in%olusi dan atrofi duktus. #ebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal pada "anita terus membesar dan membentuk terminal acini, yang memerlukan estrogen dan progesteron. $arena stimulasi estrogen terhadap jaringan payudara dila"an dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan sejak dulu akibat ketidakseimbangan antar hormone tersebut. -asa transisi dari prepuber ke post!puber diikuti oleh peningkatan *+ kali lipat hormon testosteron dan * kali lipat hormon estrogen. $etidakseimbangan relatif antara le%el estrogen dan androgen menghasilkan ginekomastia. Perubahan rasio estrogen dan androgen ditemukan pada pasien ginekomastia yang berhubungan dengan obat!obatan, neoplasma adrenal dan testis, sindrom $linefelter, tirotoksikosis, sirosis, hipogonadisme, malnutrisi, dan penuaan. =stradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara, yang dapat meningkatkan proliferasi jaringan payudara. #ebagian estradiol pada pria didapat dari kon%ersi testosteron dan adrenal estrone. -ekanisme dasar ginekomastia adalah penurunan produksi androgen, peningkatan produksi estrogen dan peningkatan a%ailabilitas prekursor estrogen untuk kon%ersi estradiol.[),<] e. iagnosis ,angkah pertama dalam e%aluasi klinik adalah menetapkan bah"a benjolan ini adalah ginekomastia. $eadaan yang paling sulit dibedakan dengan ginekomastia adalah pembesaran jaringan lemak subareolar payudara tanpa proliferasi kelenjar (psuedoginekomastia). Pasien dengan pseudoginekomastia memiliki badan obesitas menyeluruh dan tidak mengeluhkan nyeri. an sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan payudara. Pemeriksaan yang baik dengan meletakkan tangan pasien
B

dibelakang kepala sambil pasien baring. Pemeriksa meletakkan ibu jari pada sisi yang satu dan jari kedua diletakkan pada sisi lain lalu memeriksa dengan seksama. Pada pasien ginekomastia akan didapatkan benjolan yang kenyal dan berbatas tegas dan berada di tengah dan puting susu serta mudah dipalpasi. #edangkan pada pseudoginekomastia tidak ada hambatan saat kedua jari dipertemukan. 1iasanya ginekomastia terjadi asimetrik. :inekomastia unilateral biasanya menandakan adanya pertumbuhan ginekomastia bilateral. -eskipun kelainan seperti neurofibroma, limpangioma, hematoma, lipoma, dan kistra dermoid dapat mengakibatkan pembesaran unilateral, namun yang paling harus dibedakan ialah dengan karsinoma payudara yang terjadi pada pria kurang dari 1>. $anker payudara pada pria biasanya massanya unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan diba"ahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting puting susu, keluarnya cairan dari puting susu, atau adanya limfadenopati aksilla. #etelah diagnosis ginekomastia dapat dibuat, beberapa etiologi lain dapat

diketahui melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

ari anamnesis didapatkan rasa

sakit pada payudara. Ei"ayat penggunaan obat!obatan dan juga ri"ayat kelainan hati dan ginjal menjadi hal penting dalam menetapkan etiologi. Ei"ayat penurunan berat badan, takikardi, gemetar, diaporesis, dan hiperdefekasi dapat membantu ke arah hipertirod. Pada pemeriksaan fisis dilakukan palpasi pada payudara untuk membedakan dengan pembesaran akibat jaringan lemak. Pemeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai apakah ada rasa sakit atau tidak. :ejala!gejala dan hipogonadisme juga perlu di periksa, seperti penurunan libido, impotensi, penurunan kekuatan, dan juga atrofi testis. Pemeriksaan yang teliti terutama untuk massa di abdomen, dapat membantu dalam menemulcan kanker adrenocortical.[),<,B]

:ambar '. Fara pemeriksaan fisis dalam mendiagnosis (dikutip dari kepustakaan <) -ammografi atau AGA sangat membantu dalam membedakan kanker atau ginekomastia, meskipun biopsy bedah harus dilakukan jika kedua prosedur sebelumnya tidak menunjukkan adanya proses keganasan.. Pada pasien dengan kemungkinan neoplasma testikular dapat dilakukan H#: testis. Pada pemeriksaan laboratorium dapat

dilakukan pemeriksaan kadar serum hormon!hormon tertentu untuk dapat menentukan etiologi, seperti pemeriksaan
testosterone, estradiol dan ,5.[<,B] f. Penatalaksanaan Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya. #ecara umum tidak ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. (ujuan utama pengobatan adalah untuk mengurangi kesakitan dan menghindari komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga hal yaitu obser%asi, medikamentosa dan operasi.[<,B] 1) 9bser%asi 9bser%asi dilakukan pada pasien!pasien yang mendapatkan terapi obat!obatan yang bias menyebabkan ginekomastia. Penggunaan obat!obatan tersebut dihentikan dan pasien die%aluasi setelah 1 bulan. 3ika ginekomastia terjadi akibat obat!obatan, maka penghentian
@

gonadotropin korionik serum (hF:),

konsumsi obat!obatan tersebut akan menyebabkan berkurangnya rasa sakit pada payudara. Penggantian obat yang menyebabkan ginekomastia dengan obat lainnya dapat dilakukan. #ebagai contoh, ketika hendak memberikan obat calcium channel blocker pada orang tua, penggunaan nifedipine lebih berpotensi timbulnya ginekomastia, dibandingkan dengan %erapamil dan juga diltiaDem. $eadaan yang sama juga terjadi pada penggunaan histamin reseptor atau parietal cell proton!pump. Penggunaan obat cimetidine lebih memiliki resiko dibandingkan ranitide dan juga omepraDole. 9bser%asi juga dapat dilakukan pada keadaan fisiologis, termasuk pasien usia puberitas dan memiliki pemeriksaan fisik dan testis yang normal. Pasien tersebut die%aluasi selam < bulan.[<,B] ') -edikamentosa &dentifikasi kelainan penyebab ginekomastia dapat membantu meringankan pembesaran payudara. 9bat!obat yang dapat digunakan sebagai berikut8 ! clomiphene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis )+!1++ mg setiap hari selama < bulan. =fek samping obat ini dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, muntah dan bintik merah. ! (amo.ifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 1+!'+ mg dua kali sehari selama * bulan. =fek samping obat ini dapat mengganggu epigastrium dan mual. ! anaDol, obat testosteron sintetik, yang menghambat sekresi ,5 dan A#5 dan menurunkan sintesis estrogen di testis. ierikan dengan dosis '++ mg dua kali sehari. =fek samping obat ini adalah akne, penambahan berat badan, retensi cairan, mual, dan hasil fungsi hati yang abnoprmal. ! (estolactone (inhitor aromatisasai), diberikan 2)+ mg sehari selama < bulan. =fek samping obat ini adalah mual, muntah, udem.[<,B]
3) 9peratif

Pengobatan dengan bedah bertujuan mengembalikan bentuk normal payudara dan memperbaiki kalainan payudara, puting dan areola. Pengobatan operatif dilakukan jika respon obat!obatan tidak mencukupi. Pembedahan yang bersifat kuratif dapat dilakukan pada tumor yang menyerang penghasil estrogen atau hF:.
1+

Ada ' jenis operasi yang dapat dilakaukan yaitu #urgical resection (subcutaneous mastectomy) dan ,iposuctio!assisted mastectomy.
!

#urgical Eesection (#ubkutaneus -astektomi) Ada beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki!laki. 3enis irisan yang

sering dilakukan adalah dengan insisi intra!areolar atau Iebster incision. &nsisi Iebster dibuat sepanjang lingkaran areola bagian ba"ah dan dengan panjang irisan yang ber%ariasi tergantung dari areola pasien. &nsisi lain yang digunakan adalah insisi tran%ersal yang mele"ati papilla mamae. &nsisi ini memiliki bukaan yang terbatas. (riple!/ incision memiliki bukaan yang paling besar namun jarang digunakan saat sekarang. #ebelum operasi, dokter bedah harus menetukan garis insisi dan memperkirakan kedalaman jaringan lemak dan jaringan payudara yang akan dikeluarkan. #elain itu ada teknik ,etterman dan juga teknik yang digunakan jika ginekomastia bersifat masif.
!

,iposuctio!assisted mastectomy ,iposuctio!assisted mastectomy merupakan salah satu jenis operasi untuk

pseudognikomastia. &nsisi dibuat sekitar 1 cm diatas areola., lalu jaringan kelenjar dan parenkim disedot keluar. iperkenalkan pertama kali pada tahun 1@?+an. #ekarang digunakan ultrasonic liposuction yang meningkatkan hasil koreksi payudara. $omplikasi pascaoperasi ini lebih kecil dibandingkan dengan operasi open mastektomi.
[<,B]

'.1.2 Anomali Ada beberapa anomali yang bisa diketemukan 8[1,'] 1) Amastia $elainan berupa tidak adanya mammae. $elainan ini sangat jarang terjadi. Amastia kadang disertai tidak adanya otot pektoralis. ') Athelia $elainan berupa tidak adanya papilla mammae *) Polymastia

11

$elainan berupa terdapat lebih dari dua mammae tanpa jaringan payudara yang terletak di sepanjang garis susu mulai dari aksilla sampai ke regio inguinal. Hmumnya kelainan ini ditemukan di ketiak dan rundimeter sehingga sering dikira sebagai tahi lalat. 2) Polythelia $elainan berupa terdapat lebih dari dua papilla mammae tanpa jaringan payudara yang terletak di sepanjang garis susu mulai dari aksilla sampai ke regio inguinal. )) 5ypertrophy $elainan yang ditandai dengan ukuran mamma yang lebih besar dari normal. '.2 In/e)$i '.2.1 a. Ma$"i"i$ efinisi -astitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis.[?] b. =pidemiologi -astitis terjadi pada semua populasi dengan atau tanpa kebiasaan menyusui. &nsiden yang dilaporkan ber%ariasi dari sedikit sampai **> "anita menyusui, tetapi biasanya diba"ah 1+>. -astitis paling sering terjadi pada minggu kedua dan ketiga pasca melahirkan, dengan sebagian besar laporan menunjukkan bah"a B2> sampai @)> kasus terjadi dalam 1' minggu pertama. Gamun, mastitis dapat juga terjadi pada setiap tahap laktasi, termasuk pada tahun kedua.[?] c. =tiologi Penyebab utama terjadinya mastitis yaitu dikarenakan stasis A#& dan infeksi. #tasis A#& biasanya merupakan penyebab primer, yang dapat disertai atau berkembang menuju infeksi.[?]

1'

1) #tasis A#& #tasis A#& terjadi jika A#& tidak dikeluarkan dengan efisien dari payudara. 5al ini dapat terjadi bila payudara terbendung segera setelah melahirkan atau setiap saat bila bayi tidak mengisap A#&, yang dihasilkan dari sebagian atau seluruh payudara. Penyebabnya termasuk kenyutan bayi yang buruk pada payudara, pengisapan yang tidak efektif, pembatasan frekuensi atau durasi menyusui, dan sumbatan pada saluran A#&, termasuk suplai A#& yang sangat berlebihan atau menyusui untuk bayi kembar. 1eberapa keadaan yang mempengaruhi terjadinya stasis A#&, yaitu8 ! 1endungan payudara 1eberapa penelitian telah menghubungkan anatar bendungan payudara dan mastitis, "alaupun kedua keadaan tersebut tidak dapat selalu dibedakan dengan jelas. ! Arekuensi menyusui #ejumlah peneliti menjelaskan bah"a bila "aktu untuk menyusui

dijad"alkan, lebih sering terjadi bendungan yang sering diikuti dengan mastitis dan kegagalan laktasi. 1anyak "anita yang menderita mastitis bila mereka tidak menyusui atau bila bayi mereka, tidak seperti biasanya, tertidur semalaman dan "aktu antar menyusui semakin lama. ! $enyutan pada payudara $enyutan yang buruk sebagai penyebab penegluaran A#& yang tidak efisien saat ini dianggap sebagai faktor predisposisi utama mastitis. Gyeri putting dan putting pecah!pecah sering ditemukan bersama dengan mastitis. $eadaan ini tersering disebabkan karena kenyutan yang buruk pada payudara. ! #isi yang disukai dan pengisapan yang efisien 1anyak ibu merasa lebih mudah untuk menyusui bayinya pada satu sisi payudara dibandingkan dengan payudara yang lain. #elain itu, kenyutan yang tidak tepat yang menyebabkan stasis A#& lebih mungkin terjadi pada sis payudara yang lebih sulit untuk menyusui.

1*

Aaktor mekanis lain Aaktor mekanis lain yang berkaitan dengan terjadinya stasis A#& misalnya,

frenulum yang pendek (tongue!tie) pada bayi yang dapat menganggu kenyutan pada payudara, dan menyebabkan putting luka dan pecah!pecah. Penggunaan dot atau botol dan putting karet di rumah sakit bersalin yang dapat menyebabkan puting luka saat keluar rumah sakit, dan juga berkaitan dengan kenyutan yang tidak tepat, bendungan serta pengurangan frekuensi dan durasi menyusui. #elain itu, pakaian ketat dan posisi tidur telungkup adalah faktor mekanis yang lain yang telah diamati dalam hubungannya dengan mastitis, dan diduga merupakan penyebab mastitis.[?] ') &nfeksi 9rganisme yang paling sering ditemukan pada mastitis dan abses payudara adalah organisme koagulase positif #taphylococcus aureus dan #taphylococcus albus, =schericia coli, #terptococcus (J!,K!, nonhemolitikus) kadang!kadang ditemukan, dan organisme organism terakhir dapat terkait dengan infeksi streptokokal neonatus.bakteri sering ditemukan dalam A#& dari payudara yang asimtomatik, misalnya #taphylococcus epidermidis, difteroid, dan streptococcus alfa!hemolitikus dan nonhemolitikus. $olonisasi bakteri pada bayi dan payudara adalah proses normal yang terjadi segera setelah lahir. #aluran susu ibu dan nasofaring bayi terkolonisasi oleh berbagai organism, seperti #taphylococcus aureus. 1ila ibu melakukan kontak yang erat dengan bayinya segera setelah bayi lahir, ibu memindahkan organism saluran napas dan kulit dari strainnya kepada bayinya. 9rganism ini tumbuh dan membentuk populasi pada usus, kulit, dan saluran napas bayi. 1agaimana infeksi memasuki payudara belum diketahui. 1eberap jalur yang diduga yaitu melalui duktus laktiferus ke dalam lobus, dengan penyebaran hematogen dan melalui fisura putting susu ke dalam sistem limfatik periduktal.[?]

d. Aaktor Predisposisi Ada sejumlah faktor yang telah diduga dapat meningkatkan risiko mastitis, misalnya8
[?]

12

Hmur

#uatu studi menunjukkan bah"a "anita berumur '1!*) tahun lebih sering menderita mastitis daripada "anita diba"ah usia '1 dan diatas *) tahun. #tudi lain menidentifikasi "anita berumur *+!*2 tahun memiliki insiden mastitis tertinggi. ! ! Paritas Ei"ayat mastitis Primipara ditemukan sebagai faktor risiko pada beberapa studi. -astitis yang pertama kali diderita cenderung berulang. #ekitar 2+!)2> "anita pernah menderita satu atau lebih serangan sebelumnya. 5al ini dikarenakan teknik menyusui yang buruk yang tidak diperbaiki. ! ! -elahirkan :iDi $omplikasi melahirkan dapat meningkatkan risiko mastitis. Aaktor giDi sering diduga sebagai predisposisi mastitis, termasuk asupan garam dan lemak yang tinggi dan anemia, mikronutrien yang kurang seperti %itamin =, %itamin A, dan selenium. ! Aaktor kekebalan dalam A#& Aaktor kekebalan dalam A#& dapat memberikan mekanisme pertahanan dalam payudara. ! ! #tress dan kelelahan (rauma #tress dan kelelahan maternal sering dikaitkan dengan mastitis. (rauma pada payudara karena penyebab apapun dapat merusak jaringan kelenjar dan saluran susu dan hal ini dapat menyebabkan mastitis.

e. :ejala $linis 1) 1endungan

1)

#ejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika air susu ibu (A#&) secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. 5al ini bersifat fisiologis, dan dengan pengisapan yang efektif dan pengeluaran A#& oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih.[?] ') #umbatan saluran payudara *) -astitis noninfeksiosa 2) -astitis subklinis )) -astitis infeksiosa <) Abses payudara f. Penatalaksanaan Hntuk menangani setiap kondisi dalam mastitis, penting untuk melakukan8 ! ! Anamnesis ibu, untuk mempelajari adanya penyebab nyata untuk kesulitan ibu, atau faktor predisposisi. -engamati cara menyusui dan mengkaji apakah teknik ibu menyusui dan kenyutan bayi pada payudara memuaskan dan bagaimana hal itu dapat diperbaiki.[?] Prinsip!prinsip utama penanganan mastitis adalah8[?] 1) $onseling suportif -astitis adalah pengalaman yang sangat nyeri dan membuat frustasi dan membuat "anita merasa sangat sakit. #elain dengan penanganan yang efektif dan pengendalian nyeri, "anita membutuhkan dukungan emosional. &bu harus diyakinkan kembali tentang nilai menyusui, yang aman untuk diteruskan, bah"a A#& dari payudarayang terkena tidak akan membahayakan bayinya, dan bah"a payudaranya akan pulih baik bentuk maupun fungsinya. &bu membutuhkan bimbingan yang jelas tentang semua tindakan yang dibutuhkan untuk penanganan dan bagaimana meneruskan menyusui atau memeras A#& dari payudara yang terkena. ') Pengeluaran A#& dengan efektif 1agian ini merupakan bagian terapi terpenting. -emberikan terapi dengan antibiotik hanya bersifat sementara kecuali pengeluaran A#& diperbaiki. Ada
1<

beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatur pengeluaran A#& secara efektif, yaitu8 ! ! ! 1antu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudara orong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki, tanpa pembatasan. 1ila perlu peras A#& dengan tangan atau dengan pompa atau botol panas, sampai menyusui dapat dimulai lagi. *) (erapi Antibiotik (erapi antibiotik diindikasikan pada8 ! ! ! ! 5itung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan infeksi,atau :ejala berat sejak a"al, (erlihat puting pecah!pecah :ejala tidak membaik setelah 1'!'2 jam setelah pengeluaran A#& diperbaiki. Antibiotik yang tepat harus digunakan. Antibiotic K!laktamase harus ditambahkan agar efektif terhadap #taphylococcus aureus. Hntuk organism gram negatif, sefaleksin atau amkosisilin mungkin paling tepat. 3ika mungkin, A#& dari payudara yang sakit sebaiknya dikultur dan sensiti%itas bakteri antibiotik ditentukan. Antibiotik yang dipilih harus diberikan dalam jangka panjang. #aat ini dianjurkan pemberian 1+!12 hari oleh kebanyakan ahli. Pemberian jangka pendek berkaitan dengan insiden kekambuhan yang tinggi. *abel 2. An"ibio"i) un"u) Pen oba"an Ma$"i"i$ In/e)$io$a+0An"ibio"i) =ritromisin Alukloksasilin iklosasilin Amoksasilin #efaleksin Do$i$ ')+!)++ mg setiap < jam ')+ mg setiap < jam 1')!)++ mg setiap < jam per oral ')+!)++ mg setiap ? jam ')+!)++ mg setiap < jam

1B

2) (erapi #imtomatik Gyeri sebaiknya diterapi dengan analgesik. &buprofen dipertimbangkan sebagai obat yang paling efektif dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan nyeri. parasetamol merupakan alternatif yang tepat. &stirahat sangat penting dipertimbangkan dan seharusnya di tempat tidur jika mungkin. #elain membantu ibu sendiri, tirah baring dengan bayinya sangat berguna untuk meningkatkan frekuensi menyusui sehingga dapat memperbaiki pengeluaran susu. (indakan lain yang dianjurkan adalah penggunaan kompres hangat pada payudara yang akan menghilangkan nyeri dan membantu aliran A#& dan yakinkan bah"a ibu minum cukup cairan.

DA#*AR PUS*AKA

1?

1. 3ong I , #yamsuhidajat E. =ditor. Payudara dalam 1uku Ajar &lmu 1edah =disi *. 3akarta8 Penerbit 1uku $edokteran =:F. '++). p8 2B1!). '. atu, EaDak Abd. Prof. Anatomi :landula -ammae dalam '+1+7<!B. *. 1agian 1edah Aakultas $edokteran Hni%ersitas #umatera Htara. =mbriologi, Anatomi, dan Aisiologi Payudara dalam $anker Payudara. -edan8 A$ H#H. '+1+71!1). 2. 1land, $irby &. et al. (he 1reast dalam #ch"artDLs -anual of #urgery =ight =dition. H#A8 -c:ra"!5ill Fompanies. '++)7*22!B. ). <. oherly, :erard -, - . :ynecomastia dalam Furrent =ssentials of #urgery. H#A8 -c:ra"!5ill Fompanies. '++)72+1!*. erkacD, -arek. =t al. :ynecomastia 0 A -arch '+]. A%ailable from8 HE,8 B. 3honson, Euth =, dan -. 5assan -urad, - , -P5. :ynecomastia8 Pathophysiology, =%aluation, and -anagement. H#A8 -ayo Aoundation for -edical =ducation and Eesearch. [serial online] '++@ [cited '+1* -arch '1]. A%ailable ?. from8 HE,8 e%elopment Iorld 5ealth http8CC""".ncbi.nlm.nih.go%CpmcCarticlesCP-F'BB+@1'C epartement of Fhild and Adolescent 5ealth and Iidya -edika. '++171!'?. 9rganiDation. -astitis 8 Penyebab dan Penatalaksanaan. 3akarta8 Penerbit iificult iagnostic Problem. Poland8 Polish 3ournal of =ndocrinology. [serial online] '+11 [cited '+1* iktat (hora.. -akassar8 1agian Anatomi Aakultas $edokteran Hni%ersitas 5asanuddin.

1@

Anda mungkin juga menyukai