Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PENGUKURAN DAN PEMETAAN

RESUME BAB I

OLEH : KELOMPOK 9 ABDUL HALIK SYAWAL TAUFIK MOHAMAD SULAIMAN SAWAL MOH. RIFAL AGUSTIRA D51112905 D51112279 D511121

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013

Pendauluan Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.(Wikipedia) Definisi Ilmu Ukur Tanah (Surveying) Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuranpengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : 1. bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km) 2. bidang bulatan untuk luas yang mempunyai ukuran terbesar, kurang dari 100 km 3. Bidang datar, bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak melebihi 55 55 km ( kira-kira 10 jam jalan) Dalam pengertian yang lebih umum pengukuruan tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk menghimpun dan melalukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisis. Dengan perkembangan teknologi saat ini metoda terestris konvensional telah dilengkapi dengan metode pemetaan udara dan satelit yang berkembang melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa. Ukuran a. Panjang. Sebagai dasar ukuran panjang diambil meter internasional atau meter standar yang disimpan di Bureu International Des Polds et Measures Bretauil . panjang meter standar itu ada sepersepuluh juta panjang meridian bumi dan merupakan jarak antara garis pada kedua ujung meter standar b. Luas. Ukuran luas yang digunakan pada ilmu ukur tanah adalah : 1mm2, 1 a( Are) = 100 m2, 1 ha(hectare) = 10.000 m2 dan 1 km = 106 . untuk menghindarkan pangkat dua sebagai kuadrat, dianjurkan untuk meudahkan menulis, menggunakan huruf q untuk kuadrat. Jadi tulislah q mm, q cm, q m, q kmq c. Sudut. Dasar unutk menyatakan besarnya sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam empat bagian yang dinamakan kuadran. 1g = 100

cara seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan derajat, sehingga satu kuadran ada 90. Satu derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi 60 sekon. cara sentismal membagi lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mempunyai 100 bagian yang dinamakan grade. Satu grade dibagi lagi dalam 100 centigrade dan 1centigrade dibagi lagi dalam 100 centi-centigrade. Menulisnya seperti berikut 1g = 100c ; 100c = 100cc Penentuan Tempat Titik-Titik a. Bila harus menetukan tempat beberapa titik dan titik itu semuanya letak d atas satu garis lurus, maka tempat titik-titik itu dapat dinyatakan dengan jarak dari suatu titik yang letak di atas garis lurus itu pula. Titik yang diambil sebagai dasar untuk menghitung jarak-jarak dinamakan titik nol. Cara menetukan tempat titik-titik dengan menggunakan suatu titik nol pada garis harus digunakan pada pengukuran daerah-daerah yang kecil sebagai mesalnya persil-persil di dalam kota b. Cara di atas tidak dapat digunakan, bila titik-titik tidak letak di satu garis lurus. Dalm keadaaan demikian, sekarng diambil sebagai dasar penetuan tempat titik-titi dua garis lurus yang letak saling tegak lurus ,dua garis lurus dimana salib sumbu. c. Cara ketiga untuk menetukan tempat suatu titik ialah dengan menggunakan suatu titik (missal)P yang tentu dan garis lurus PQ yang tentu pula. Maka tempat suatu titik A ditentukan dengan jarak titik P dan dengan sudut a yang dibuat pula oleh PA dan PQ Penentuan Suatu Jurusan Antara Dua Titik Pada bab 1-3 telah diketahui beberapa cara untuk menentukan tempat titik-titik. Umumnya digunakan pada ilmu ukur tanh car dengan dengan salib sumbu YOX dengan sumbu X dan Sumbu Y yang letak saling tegaklurus. Sumbu Y yang positif selalu diarahkan ke utara, sumbu X yang selalu diarahkan ke Timur, sehingga sumbu Y yang negative akan kea rah selatan dan sumbu X yang negative akan kea rah barat. Skala Pembagian peta berdasarkan skalanya masih belum ada kesepakatan antara ahli. Salah satu pendapat yang membagi peta berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu 1. Skala besar : Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala 1:1000. 2. Skala sedang : Peta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau skalanya antara 1 : 10000 hingga 1:100000 3. Skala Kecil : Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih besar dari 100000 atau skalanya lebih besar dari 1 : 1000000

Cara menyatakan skala peta ialah menarik suatu garis di atas garis mana dibuat suatu skala dengan bagian-bagian yang menyatakan satu km di atas permukaan bumi. Peta Pengertian dan Fungsi Peta Bermula dari ketersediaan peta, selanjutnya proses perencanaan dan pelaksanaanpekerjaan fisik (terutama) dapat berjalan dengan baik. Peta yang beredar di masyarakatcukup banyak ragamnya, tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu tempat untuk rencanapengolahan limbah industri serta lokasi pembuangannya. Untuk keperluan tersebutdidapatkan peta topografi dengan skala 1 : 50.000. Pertanyaannya apakah dengan petatersebut sudah cukup? ataukah masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasarandalam arti lebih besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan obyek-obyeknya dansebagainya. Sebelum membahas lebih jauh tentang peta, maka apa yang dimaksud dengan peta?Apa fungsi dan kegunaan peta? Peta merupakan sumber informasi. Sehingga denganadanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelummendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjaditidak mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak ataukurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurangpenjelasan dan sejenisnya Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitumemperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal dari suatu tempat),memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun dan menseleksi.Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk perencanaan peletakan bangunanbangunanfisik (jalan, gedung, jembatan, dam, pelabuhan), perencanaan peletakan mesin-mesin berat,perencanaan pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur dilapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK) dll. Penggolongan Peta Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan : Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu: Peta topografi : Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atauseluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu danskala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia sajaatau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai, danau, laut,vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalahrumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya. Peta tematik Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut membutuhkan tempat untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena ituterkadang dalam peta tematik

masih ada beberapa unsur pada peta topografi yangikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: Peta jaringan (jaringan pipa air minum, Peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll), Peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model), Peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang. Peta penyebaran penduduk, peta batas administrasi, dll. Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Peta garis : Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan yangselanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas, kalkirataupun pada drafting film. Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara yangdiproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehinggatergambar menjadi peta garis. Peta foto : Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran padafoto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali.Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yangdisebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untukfoto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).

Anda mungkin juga menyukai