Anda di halaman 1dari 4

Memahami Prinsip Prinsip - Promosi kesehatan

A. Prinsip belajar mengajar 1. Pengertian belajar . Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup. Menurut Gagne (1984: ) Menurut Gagne (1984: ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. 2. Prinsip belajar a. Prinsip Prerikwisit (Prasyarat) b. . Prinsip Kebermaknaan c. Prinsip Modeling d. Prinsip Komunikasi Terbuka e. Prinsip Atraktif f. . Prinsip Partisipasi dan Keterlibatan g. Prinsip Penarikan Bimbingan Secara Berangsur h. . Prinsip Penyebaran Jadwal i. . Prinsip Konsekuen dalam Kondisi yang Menyenangkan

B. Promkes dan prilaku manusia 1. Pengertian promkes Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 2. Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Pola Perilaku a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih dekat; b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks pengetahuan lokal, c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi yang di miliki. Pendekatan program promosi menekankan aspek bersama masyarakat, dalam artian

a. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan inginkan, b. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman serta c. Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus, berkesinambungan. Perubahan perilaku beresiko diprioritaskan dalam program higiene sanitasi pada Proyek PAMSIMAS di sekolah dan di masyarakat : Pembuangan tinja yang aman. Cuci tangan pakai sabun Pengamanan air minum dan makanan. Pengelolaan sampah Pengelolaan limbah cair rumah tangga

C. Aspek sosio budaya dalam pendidikan 1. Pengertian Sosial Kebudayaan Sosial adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat). Sosial Budaya adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya dalam kehidupan bermasyarakat Koentjaraningrat (2002) mendefinisikan kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan belajar dan semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Asalkan sesuatu yang dilakukan manusia memerlukan belajar maka hal itu bisa dikategorikan sebagai budaya

2.Aspek Sosial yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Perilaku Kesehatan . Umur

Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan golongan umur. Misalnya balita lebiha banyak menderita penyakit infeksi, sedangkan golongan usila lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan lain-lain. b. Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda pula. Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara, sedangkan laki-laki banyak menderita kanker prostat. c. Pekerjaan

Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya dikalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang banyak dilakukan disawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya buruh yang bekerja diindustri , misal dipabrik tekstil banyak yang menderita penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu. d. Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit. Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan dikalangan masyarakat yang status ekonominya rendah. 3. Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan

Menurut G.M. Foster (1973) , aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan al : a. Pengaruh tradisi

Ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat. b. Sikap fatalistis

Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh : Beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit. c. Sikap ethnosentris

Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain. d. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya

Contoh : Dalam upaya perbaikan gizi, disuatu daerah pedesaan tertentu, menolak untuk makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat bernaggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing, dan mereka menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing. e. Pengaruh norma

Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan. f. Pengaruh nilai

Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Contoh : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daipada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi diberas merah daripada diberas putih. g. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap perilaku kesehatan.

Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan berpengaruh terhadap kebiasaan pada seseorang ketika ia dewasa. Misalnya saja, manusia yang biasa makan nasi sejak kecil, akan sulit diubah kebiasaan makannya setelah dewasa. h. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan

Apabila seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh pada perubahan, dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut

D. Motivasi 1. Pengertian Motivasi: kekuatan dorongan yang menggerakan kita untuk berperilaku tertentu Motivasi: interaksi antara perilaku dan lingkungan sehingga sehingga dapat meningkatkan, menurunkan atau mempertahankan perilaku

JENIS MOTIVASI Ada 2 jenis motif: Motif Biologis (dibawa sejak lahir): lapar, haus , seks, pengaturan suhu tubuh, tidur, menghindari rasa sakit, kebutuhan akan oksigen Motif Sosial (tidak dibawa sejak lahir): Mendapatkan perhargaan, berkuasa MOTIVASI BERPERILAKU SEHAT Untuk berperilaku sehat diperlukan 3 hal (Elder, 1994): Pengetahuan yang tepat Motivasi Ketrampilan untuk berperilaku sehat Jika seseorang tidak punya ketrampilan untuk memunculkan perilaku sehat disebut: skill deficits, cara perbaikan dengan pelatihan Jika seseorang memiliki pengetahuan dan ketrampilan tetapi tidak puanya motivasi disebut: performance deficits, cara perbaikan pemberian reward and punishment

Anda mungkin juga menyukai