Anda di halaman 1dari 13

Mahasiswa Kedokteran UIN SMF KEBIDANAN& PENYAKIT KANDUNGAN Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

Objective Structured Clinical Examinations Lembar Soal


Nomor Jenis Kasus : : Preterm

Pilihlah jawaban yang paling tepat A bila jawaban 1,2,3 benar B bila jawaban 1 dan 3 benar C bila jawaban2 dan 4 benar D bila hanya 4 benar E semua jawaban benar Ny.G, 25 tahun datang ke UGD Teratai RS Fatmawati, hari ini ( 22/2/12) dengan keluhan keluar air-air 12 jam SMRS. Pasien mengaku hamil 8 bulan dengan HTA : 10 April 2011 . Ini adalah kehamilan pertama . Pasien mengeluh sering menderita keputihan yanghilang timbul selama kehamilannya. 1. Komplikasi neonatal yang dapat terjadi pada keadaan diatas 1. rethinopathy of prematurity 2. perdarahan interventikuler 3. respiratory distress syndrome 4. sepsis neonatorum (E) Sarwono halaman 668 : kelainan jangka pendek yg terjadi adalah RDS, perdarahan intra/periventrikular, Necrotizing entero Cilitis, displasi bronco-pulmonar, sepsis, dan paten duktus arteriosus. Kelainan jangka panjang : serebral palsi, retinoplasti, retardasi mental, disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah kurang baik. 2. Penanganan pada kasus di atas adalah ; 1. Pemberian kortikosteroid 2. Pemberian tokolisis untuk menunda persalinan 3. Pemberian antimikrobial profilaksis untuk pencegahan infeksi streptokokus 4. Pemberian misoprostol intravaginal (A) Sarwono halaman 673 Tokolisis untuk mencegah mortalitas morbiditas bayi prematur, stimulir surfaktan paru janin. Obat2nya : kalsium antagonis (nifedipin 10 mg/oral 2-3x/jam, lanjutkan tiap 8 jam sampai kontraksi hilang. Obat dapat diberikan lagi jika timbul kontraksi

berulang). Obat beta mimetik (terbutalin, ritrodin, isoksuprin, salbutamol dapat digunakan tetapi nifedipin punya efek samping lebih kecil). Mgso4 san antiprostaglandin jarang dipakai karena ES nya pada ibu dan janin. Batasi aktivitas dan tirah baring Kortikosteroid pematangan surfaktan parujanun, mnurunkan risiko RD, cegah perdarahan intraventrikular menurunkan kematian neonatus. Kortikosteroid perlu diberikan kalo UK < 35 minggu. Obatnya deksamethason atau betamethason. Dosis tunggal deksametason 4x6 mg i.i dengan jarak pemberian 12 jam. Antibiotika diberikan bila ada risiko infeksi misalnya pada KPD. Eritromisin 3x500mg selama 3 hari, ampisilin 3x500mg selama 3 hari. Koamoksiklaf tdk dianjurkan. 3. Gejala klinis yang dapat terjadi bila pasien menderita corioamnionitis adalah : 1. takikardi janin 2. uterine tenderness 3. demam 4. leukopeni maternal (A) sarwono halaman 681 : gejala korioamnionitis adalah demam, nadi cepat, berkeringat, uterus pada perabaan lembek, ada cairan berbau keluar dari vagina. Diagnosisnya dari PF, gejala, kultur darah dan cairan amnion. Kesejahteraan janin dari USG dan CTG 4. Tokolitik yang dapat digunakan pada kasus di atas adalah : 1. Magnesium sulfate 2. Ritrodine 3. Terbutaline 4. Calcium antagonis (E)

Pilihlah jawaban yang paling tepat 5. Saat pasiendiatas menderita keputihan , pemeriksaan servikovaginal manakah dibawah ini yang merupakan prediktor kuat terhadap kemungkinan terjadinya persalinan preterm pada kehamilan berikutnya : a. Decidual relaxin b. Fetal fibronectin c. Interleukin 1 d. Tumor necrosis factor e. Risk scoring system (B) Sarwono halaman 671 : Indikator dapat dipakai untuk meramalkan terjadinya persalinan preterm : Indikator klinik : Indikator klinik yang dapat dijumpai kontraksi dan pemendekan serviks (secara manual maupun USG) terjadinya KPD juga meramalkan terjadinya serviks. Indikator laboratorik Jumlah leukosit dalam air ketuban (20/ml atau lebih) Pemeriksaan CRP (>0.7mg/ml) dan pemeriksaan leukosit darah >13.000/ml Indikator biokimia

Fibronektin janin : peningkatan kadar fibronektin janin pada vagina, serviks dan air ketuban memberikan indikasi adanya gangguan pada hubungan antara korion dan desidua. Pada UK 24 minggu atau lebih, kadar fibronektin janin 50 ng/ml atau lebih mengidikasikan risiko persalinan preterm 6. Komplikasi pada bayi lahir dengan berat badan sangat rendah yang disertai chorioamnionitis adalah : a. Cerebral palsy b. Periventricular leukomalacia c. Kejang d. Semua jawaban diatas benar e. Bukan salah satu diatas (D) 7. Pada kasus diatas, hal yang paling berpengaruh dalam meningkatkan perinatal outcome a. Antibiotik b. Glukokortikoid c. Vitamin K ditambah fenobarbital d. Thyrotropin-releasing hormon e. Bukan salah satu diatas (B)

Mahasiswa KedokteranUIN SMF KEBIDANAN& PENYAKIT KANDUNGAN Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

Objective Structured Clinical Examinations Lembar Soal

Nomor Jenis Kasus

: : Preeklampsia

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat Pasien, Ny.M, 38 tahun, G4P3 hamil 38 minggu, datang ke UGD Teratai RSUP Fatmawati dirujuk Puskesmas dengan TD : 180/100 mmHg. Terdapat udem ekstrimitas, proteinurin +3. 1. Teori manakah yang paling tepat menjelaskan kondisi kasus di atas a. Invasi trofoblas pada pembuluh darah desidual b. Invasi trofoblas pada pembuluh darah miometrium c. Invasi trofoblas dan makrofag pada pembuluh darah desidual d. Invasi trofoblas dan makrofag pada pembuluh darah myometrium e. Bukan salah satu diatas (A)

2. Patofisiologi keadaan di atas adalah : a. vasodilatasi b. vasospasme c. hemodilusi d. proteinuria e. hypervolemia (B)

3. Hal berikut yang dapat mencegah terjadinya keadaan di atas ; a. suplementasi kalsium b. Aspirin dosis rendah c. Suplementasi zinc d. suplementasi multivitamin e. bukan salah satu di atas (E)

4. Konsentrasi magnesium dalam plasma untuk mencegah kejang pada kasus diatas (dosis terapetik) adalah : a. 3-4 mEq/L b. 4-7 mEq/L c. 7-10 mEq/L d. 10-14 mEq/L e. lebih dari 14 mEq/L (B)

5. Konsentrasi magnesium dalam plasma yang menyebabkan hilangnya reflex patela: a. 6 mEq/L b. 8 mEq/L c. 10 mEq/L d. 12 mEq/L e. 14 mEq/L ( C)

6. Dalam observasi, tiba-tiba pasien merasa sesak, terdapat rhonki basah halus di seluruh lapangan paru. Tindakan yang harus segera dilakukan adalah; a. Pemberian furosemide intravena b. Digoxin c. Restriksi cairan d. Calcium Glukonas e. Pemberian glukokortikouid ( A) 7. Setelah pasien di atas diberikan MgSO4, tiba2 pasien merasa panas, dan terjadi henti nafas, tindakan yang harus segera dilakukan : a. calium glukonas1 gr intavena b. calcium glukonas oral c. calcium glukonas 1 gr intavena dan pemberian magnesium sulfat dihentikan d. Hemodialisa e. pemberian furosemide intravena (C)

Mahasiswa Kedokteran Trisakti UIN SMF KEBIDANAN& PENYAKIT KANDUNGAN Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

Objective Structured Clinical Examinations

Lembar Soal
Nomor Jenis Kasus : : Kontrasepsi

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

Ny. D, 28 tahun, P3, datang ke poliklinik RS Fatmawati untuk konsultasi KB. Anda sebagai dokter, diharapkan dapat menerangkan beberapa alternatif kontrasepsi kepada pasien. 1. Bagaimana mekanisme kerja kontrasepsi oral yang anda terangkan pada pasien ini : a. Mencegah ovulasi b. Mengganggu transportasi sperma ke uterus c. Menyebabkan lingkungan endometrium menjadi tidak menguntungkan untuk terjadinya implantasi d. Semua benar e. Bukan salah satu di atas (D) 2. Anda harus mengetahui keadaan pasien yang merupakan kontraindikasi absolut pemberian oral kontrasepsi, kecuali : a. Perdarahan abnormal b. Penyakit hati aktif c. Migrain d. Riwayat tromboemboli e. Bukan salah satu diatas. 3. Anda dapat menerangkan kepada pasien bahwa efektifitas kontrasepsi oral dapat berkurang bila pasien juga meminum obat-obatan : a. Aspirin dan Ibuprofen b. Eritromicin dan Ceftriaxone c. Rimfapisin dan fenitoin d. Propanolol dan Isoniazid e. Amoksilin (D) Ny. M, 24 th, P1NH40 post partum spontan, datang ke poliklinik untuk konsultasi KB. 4. Yang bukan merupakan kontra indikasi absolut pemasangan IUD adalah : a. Salpingitis b. Adneksitis c. Kehamilan d. Bekas sectio e. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya (D) 5. Salah satu pilihan KB adalah IUD.Hal yang bukan merupakan cara kerja IUD adalah:

a. b. c. d. e.

Aksi spermicidal Mencegah ovulasi Reaksi peradangan lokal endometrium Mencegah fertilisasi Mengganggu transportasi sperma (B)

6. Efek samping kontrasepsi injeksi progestin yang dapat anda terangkan pada pasien ini diantaranya : a. Irregular bleeding b. Lamanya waktu kembalinya kesuburan c. Harus datang ke RS/ provider kesehatan untuk melakukan suntik KB d. Semua benar e. Bukan salah satu di atas (D) 7. Pasien juga menanyakan mengenai keuntungan pil progestin dibandingkan dengan kontrasepsi oral, yaitu: a. Lebih jarang menderita kista b. Lebih jarang mengalami perdarahan pervaginam c. Lebih aman digunakan wanita dengan risiko penyakit kardiovaskular d. Insiden kehamilan ektopik lebih rendah e. Bukan salah satu di atas

Mahasiswa Kedokteran Trisakti UIN SMF KEBIDANAN& PENYAKIT KANDUNGAN Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

Objective Structured Clinical Examinations Lembar Soal


Nomor Jenis Kasus : : GINEKOLOGI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. Ny. 29 tahun, P3 datang ke poliklinik dengan keluhan perut terasa membesar sejak 1 tahun SMRS dan perdarahan banyak saat haid. Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan teraba massa di abdomen bawah 1/2 pusat - symphisis, mobile . Hasil pemeriksaan penunjang USG didapatkan kesan massa berbatas tegas mendesak kavum uteri

1.

Sebutkan jenis mioma yang paling mungkin diderita oleh pasien diatas? A. B. C. D. E. Mioma sub serosum Mioma intramural Adenomiosis Mioma serviks Mioma intraligamenter (B)

2.

Gejala -gejala dibawah ini adalah hal yang mungkin dialami oleh penderita

dengan mioma, kecuali: a. Nyeri Haid b. Perdarahan pervaginam c. Gangguan BAB d. Gangguan BAK e. Nyeri perut bawah (A)

3.

Hal - hal dibawah

ini adalah degenerasi yang bisa terjadi pada mioma,

kecuali: a. Degenerasi hyalin b. Degenerasi kalsifikasi c. Degenerasi kistik d. Degenerasi seluler e. Degenerasi lemak (D)

Ny.L, 34 P0 telah menikah 1x selama 4 tahun, datang ke poliklinik RSF dengan keluhan demam dan keputihan yang banyak berwarna kekuningan, riwayat nyeri perut bawah dijumpai, pemeriksaa HCG urin negatif. Pemeriksaan fisik, tanda akut

abdomen/ defans muskuler (-). Pemeriksaan ginekologis didapatkan nyeri goyang serviks dan adneksa.

4.

Pada pasien diatas kemungkinan diagnosis adalah: a. Penyakit radang panggul b. Kista terpuntir c. Kista pecah d. Appendisitis akut/kroniik e. BSSD(A)

5.

Kemungkinan mikroorganisme penyebab yang tersering pada pasien diatas adalah? a. E. Coli b. Klamidia trakomatis c. Vaginosis bakterialis d. Candida albicans e. Trichomonas

6.

Terapi lini pertama yang dapat diberikan pada pasien rawat jalan diatas adalah : a. klindamisin 2x300 mg b. Ofloksasin 2x400 mg c. Eritromisin 2x 500 mg d. amoksilin clavulanat 3x 625 mg e. Ampi - sulbactam 3x1 (B)

7.

Pada pasien diatas telah sembuh dan sedang melakukan usaha untuk memiliki

keturunann, hal yang harus diketahui dan dilakukan untuk penyebab ketidak suburan adalah : a. Melakukan diatermi untuk mengurangi nyeri

b. Melakukan pemeriksaan HSG untuk mengetahui patensi tuba c. Melakukan pemeriksaan sperma pada suami d. Melakukan pemeriksana hormonal untuk mengetahui cadangan indung telur e. BSSD (B)

Mahasiswa Kedokteran UIN SMF KEBIDANAN& PENYAKIT KANDUNGAN Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

Objective Structured Clinical Examinations Lembar Soal


Nomor Jenis Kasus : : Partograf

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

1. Persalinan kala I dimulai sejak inpartu dan mulai dilakukan observasi dengan partograf pada pasien ini karena : a. Fase laten b. Belum inpartu c. Pembukaan 4 cm d. Kepala di HII e. Ketuban sudah pecah 2. Keadaan denyut jantung janin (DJJ) sejak jam 15.00 perlu dipantau setiap 15 menit (lihat data partograf) karena : a. DJJ di luar batas normal b. Adanya mekonium dalam air ketuban c. Pembukaan serviks menyilang garis waspada d. Penurunan kepala terjadi lambat

e. Lama kontraksi sudah > 40 detik/menit 3. Posisi kepala saat pembukaan 6 cm pada kasus ini adalah : a. 1/5 b. 2/5 c. 3/5 d. 4/5 e. 5/5 4. Bila terjadi inertia pada kasus ini dan memerlukan induksi titrasi dengan oksitosin 5 IU/RL 500 cc mulai 8 tetes/menit, berapakah kadar oksitosin yang terkandung dalam 8 tetes/menit ? a. 5 mIU/mnt b. 4 mIU/mnt c. 8 mIU/mnt d. 2 mIU/mnt 3. 8 mIU/mnt 5. Pernyataan yang tidak benar bila mengacu pada catatan kemajuan persalinan pada pukul 15.00 di partograf (lihat partograf) : a. Pembukaan serviks mengalami kemajuan walaupun lambat b. Penurunan kepala mengalami kemajuan, dari 4/5 menjadi 3/5 c. Pembukaan serviks fase aktif kala satu berlangsung normal d. Pembukaan serviks fase aktif kala satu berlangsung < 1 cm/jam e. pembukaan serviksmengalami kemajuan dari 4 cm menjadi 6 cm 6. Pernyataan dibawah ini yang tidak benar mengenai kondisi yang berhubungan dengan air ketuban (lihat partograf) adalah : a. Saat masuk air ketuban belum terdapat mekoneum b. Ketuban pecah pukul 06.00 dan berwarna jernih saat pukul 11.00 c. Mulai pukul 15.00, air ketuban terdapat mekoneum d. Saat terdapat mekoneum denyut jantung janin (DJJ) turun menjadi 120x/menit e. Pada pasien ini terdapat ketuban pecah dini 7. Pernyataan dibawah ini yang benar mengenai kontraksi adalah : a. Pada pukul 13.00 terjadi inertia uteri b. Kontraksi saat pembukaan 4 cm adalah 3x/10mnt/20-40 detik c. Dilakukan pemasangan infus oxitosin untuk memperbaiki kontraksi rahim d. Tidak ada peningkatan kontraksi selama observasi e. Peningkatan kontraksi disebabkan oleh adanya mekoneum pada air ketuban 8. Hal dibawah ini sesuai dengan hasil analisis rekaman kondisi kala I persalinan di dalam partograf Ny, Sarti? a. Pembukaan serviks tidak mengalami kemajuan sejak pukul 11.00 b. Pembukaan serviks fase aktif kala satu tidak berjalan normal c. Kontraksi uterus fase aktif kala satu pada 2 jam pertama berlangsung tidak normal d. Kontraksi uterus kala satu berlangsung tidak normal e. Kontraksi uterus tidak sesuai fasenya

Anda mungkin juga menyukai