Anda di halaman 1dari 23

D I S U S U N

Oleh: 1. M. Ganta Khaitami NIM : 0612 4041 1531 2. Nur Wahida Rahmadhani NIM : 0612 4041 1532 3. Rahmat Hidayat NIM : 0612 4041 1533 4. Rai ha I lamiati !u"i NIM : 0612 4041 1534 5. Rara #$a %ila &utri NIM : 0612 4041 1535 6. Re'(y )rilian *aruna +ent, a NIM : 0612 4041 1536 Kela : 1#G) %, en &em"im"in-: H. Indra Guna.an/ +.*

0uru an *e$ni$ Kimia &r,-ram +tudi *e$ni$ #ner-i 1%I23 &,lite$ni$ Ne-eri +ri.i4aya

K5*5 &#NG5N*5R
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan las gas dan las listrik ini. Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. aporan las listrik dan las gas ini disusun berdasarkan apa yang kami dapatkan dari pembelajaran las listrik dan las gas serta selama di bengkel dan dari berbagai re!erensi yang kami dapatkan."engan tersusunnya makalah ini, kami berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, #a#asan, dan pengetahuan. "isamping itu kami mengharapkan bah#a laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya. $khirnya kami sadar bah#a laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan laporan yang akan dibuat berikutnya, kami sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang si!atnya membangun sehingga dengan semua itu akan didapatkan kesempurnaan laporan ini akan tercapai.

%56*5R I+I
%udul&&&&&............................................&&&&&&&&&&&..' Kata Pengantar&&&&&&&........&&&..............................................( "a!tar )si&&&&&&&&&&&&........................................................* +ab ) Pendahuluan&&&&&&&&&..........................................&&..., '.' atar +elakan................................................&&&&&&&...., '.( Tujuan&&&&..............................................&&&&&&&., +ab )) andasan Teori&.........................................&&&&&&&&&..(.' (.( as istrik &&&&&&&&&................................................as .as&&&&&&&&&&&............................................../

(.* Perlenkapan Keselamatan Kerja&&&.....................................', +ab ))) angkah Kerja......................................&&&&&&&&&&...'0 *.' Teknik Mengelas istrik&&&&&.........................................'0 *.( Teknik Mengelas .as&&&&&&...........................................(/ +ab )1 Penutup&&..............................................&&&&&&&&&.*,.' Kesimpulan&&&&&&&&&..............................................*,.( 2aran&&&&&&&&&&&................................................*-

)5) I
&#N%5H7!75N
1.1 !5*5R )#!5K5NG
"engan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu barang. 3al ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadisemakin meningkat. 2ehingga dapat dikatakan tanpa peman!aatan logam, kemajuanperadaban manuasia tidak mungkin terjadi."engan kemampuan akalnya, manusia mampu meman!aatkan logam sebagai alatbantu kehidupannya yang sangat 4ital. +erbagai macam konstruksi mesin, bangunan danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. ogam tersebut menimbulkan kebutuhankan teknologi perakitan atau penyambungan. 2alah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan.Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu 5 '. Penyambungan sementara 6temporary joint7, yaitu teknik penyambungan logam yang dapat dilepas kembali. (. Penyambungan tetap 6permanen joint7, yaitu teknik penyambungan logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logampengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, bra8ing dan pengelasan.

1.2 *7075N
Memberikan in!ormasi yang lebih mendetail tentang las, yang di harapkan dapat menambah #a#asan bagaimana prosedur atau cara-cara yang baik dan benar saat sedang menggunakan alat las serta memberitahukan tentang beberapa cara teknik mengelas.

)5) II
!5N%5+5N *#ORI
2.1. !5+ G5+ 1 OK+I 8 5+#*I!IN 3 1. &en-ertian !a O$ i85 etilin as 9ksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran ( jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. "alam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas 9ksigen 69(7 dan gas lain sebagai gas bahan bakar 6!uel gas7. .as bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas $setilen 6dari kata :acetylene;, dan memiliki rumus kimia <(3(7. .as ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas $setilen antara lain, menghasilkan temperature menyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun 9ksigen. 2. )ahan )a$ar Ga 5 etilin 1 92H2 3 $setilena 6Nama sistematis5 etuna7 adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus <(3(. $setilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Padaasetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. 3al ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut <-<-3 sebesar '=>?. &r,:an Propana adalah senya#a alkana tiga karbon 6<*3=7 yang ber#ujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. 2enya#a ini diturunkan dari produk petroleumlain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbe@ue 6pemanggang7, dan di rumah-rumah. *a"un- Ga Tabung gas ber!ungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Amumnya tabung gas dibuat dari +aja, tetapi sekarang ini

sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan $lumunium. Tabung gastersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Akuran tabungini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Antuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas 9ksigen, $setilen ataugas lainya dapat dilihat dari kode #arna yang ada pada tabung itu. Katu: *a"un2edang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas 9ksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas $setilen, katupini terbuat dari material +aja. Re-ulat,r Begulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekanan hingga mencapai tekana kerja torch. Begulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. +ahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. +elan- -a Antuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Antuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. "alam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Antuk memudahkan bagimana membedakan selang 9ksigen dan selang $setilen mak cukup memperhatikan kode #arna pada selang. +erikut

ini diperlihatkan table yang berisi in!ormasi tentang perbedaan #arna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.

*,r'h 1 &em"a$ar 3 .as yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujung nosel terbentuk nyala api. "ari keterangan diatas, toch memiliki dua !ungsi yaitu 5 2ebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar. 2ebagai pembentuk nyala api diujung nosel. Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasi!ikasi berikut ini 5 Menurut caraCjalannya gas masuk keruang pencampur. "ibedakan atas 5 )njector torch 6tekanan rendah7 Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. E@ual pressure torch 6torch bertekanan sama7 Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama.

Menurut ukuran dan berat. "ibedakan atas 5 Toch normal Torch ringanCkecil Menurut jumlah saluran nyala api. "ibedakan atas 5 Torch nyala api tunggal Torch nyala api jamak Menurut gas yang digunakan. "ibedakan atas 5 Torch untuk gas asetilen Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain. Menurut aplikasi. "ibedakan atas 5 Torch manual Torch otomatikCsemi otomatik

&emati$ a:i !a $lat yang ber!ungsi untuk menyalakan api las.

*i: 9leaner $lat ini ber!ungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.

2.3 &erlen-$a:an Ke elamatan Ker4a Helm !a 3elm )as maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari sinar las 6sinar ultra 4iolet danultra merah7 yang dapat merusak kulit maupun mata,3elmlas ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra 4iolet dan ultra merah tersebut.2inar )as yang sangat terangCkuat itu tidak boleh dilihatdangan mata langsung sampai jarak '0 meter. 9leh karena itu pada saat mengelas harusmengunakan helmCkedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Akurankaca )as yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Amumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut5 No. 0. dipakai untuk )as titik No. 0 dan D untuk pengelasan sampai *> amper. No. 0 untuk pengelasan dari *> sampai D- amper. No. '>untuk pengelasan dari D- sampai (>> amper. No. '(. untuk pengelasan dari (>> sampai,>> amper. No. ', untuk pangelasan diatas ,>> amper. Antuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih. +arun- *an-an 1Weldin- Gl,;e 3 2arung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada #aktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan. 5:r,n $pron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit ataudari asbes. $da beberapa jenis apron5 - apron lengan - apron lengkap - apron dada +e:atu !a 2epatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,+ila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai Ma $er !a

%ika tidak memungkinkan adanya kamar las dan 4entilasi yang baik maka gunakanlah masker las agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun. Kamar !a Kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang yang ada disekitarnya tidak terganggu cahaya las. Antuk mengeluarkan sebaiknya kamar las dilengkapi dengan system 4entilasi. "i dalam kamar las ditempatkan meja las. Meja las harus bersih dari baahn-bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya klebakaran oleh percikan terak las dan bunga api. 0a$et !a %aket pelindung badan dan tangan yang terbuat dari kulit atau asbes.

Gam"ar 5lat Ke elamatan

)a" 3 !an-$ah Ker4a 3.1 *e$ni$ da ar &en-ela an !i tri$ &em"entu$an "u ur li tri$ :ada :r, e :enyulutan Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negati! 6katoda7 danmengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positi! 6anoda7."ari kutub positi! mengalir partikel positi! 6ion positi!7 ke kutub negati!. Melaluiproses ini ruang udara diantara anoda dan katoda 6benda kerja dan elektroda7dibuat untuk menghantar arus listrik 6diionisasikan7 dan dimungkinkanpembentukan busur listrik. 2ebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positi!.%ika elektroda misalnya dihubungkan dengan kutub negati! sumber arus searah,maka arah arusnya dari benda kerja ke elektroda. 2etelah arus elektroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang pendek 6garis tengah elektroda7. - Ka#at inti

- 2elubung elektroda - +usur listrik - Pemindahan logam - .as pelindung - Terak - Kampuh las "engan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akandilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatuarus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatanelektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahayadiantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.2uhubusur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung elektroda danlokasi pengelasan."idalam rentetan yang cepat partikel elektroda menetes, mengisi penuh celahsambungan las dan membentuk kepompong las. Proses pengelasan itu sendiriterdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektrodayang terus menerus menetes &r, e &enyulutan 2etelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungandisentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek 6garis tengahelektroda7. Menyala$an "u ur li tri$ Antuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur 6ampere7 yangtepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apatdilakukan dengan ( 6dua7 cara yakni 5 - +ila pesa#at )as yang dipakai pese#at )as $<, menyalakan busurdilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat gambar. - Antuk menyalakan busur pada pesa#at )as "<, elektroda disentuhkanseperti pada gambar.+ila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk melanjutkanpengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali ini dilakukanpada tempat kurang lebih (0 mm dimuka las berhenti seperti pada gambar. %ikabusur berhenti di +, busur dinyalakan lagi di $ dan kembali ke + untuk melanjutkan pengelasan. +ilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat sedikitdari pekerjaan hingga jaraknya E sama dengan diameter elektroda. Antuk elektroda diameter *,(- mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan bahandasar E *,(- mm. $dapun hal-hal yang perlu diperhatikan 5 - %ika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinyake sisi logam induk. - Perbesar jarak tersebut6perpanjang nyala busur7 menjadi dua kalinya untuk memanaskan logam induk.

10

Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat samadengan garis tengah penampang tadi.

Memadam$an "u ur li tri$ <ara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutupenyambungan maniklas. Antuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangilebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring. &en-aruh :an4an- "u ur :ada ha il la . &an4an- "u ur 1!3 <ann,rmaladalah $uran- le"ih ama den-an diameter 1%3 $a.at inti ele$tr,da. - +ila panjang busur tepat 6 F "7, maka cairan elektroda akan mengalir danmengendap dengan baik.3asilnya 5 o rigi-rigi las yang halus dan baik. o tembusan las yang baik o perpaduan dengan bahan dasar baik. o percikan teraknya halus - +ila busur terlalu panjang 6 G "7, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola dari cairanelektroda. 3asilnya 5 o rigi-rigi laskasar o tembusan lasdangkal o percikanteraknyakasar dankeluar dari jalur las. - +ila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuanujung elektroda pada pengelasan 6lihat gambar '-= c7. hasilnya 5 o rigi las tidak merata o tembusan las tidak baik o percikan teraknya kasar dan berbentuk bola &en-aruh )e ar 5ru +esar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. +ila arus terlalurendah akan menyebabkansukarnya penyalaan busurlistrik dan busur listrik yangterjadi tidak stabil. Panasyang terjadi tidak cukupuntuk melelehkan elektrodadan bahan dasar sehinggahasilnya merupakan rigi-rigilas yang kecil dan tidak rataserta penembusan yangkurang dalam. 2ebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalucepat dan menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yangdalam.+esar arus untuk pengelasan tergantung pada jenis ka#at las yang dipakai,posisi pengelasan serta tebal bahan dasar. &en-aruh Ke'e:atan ele$tr,da :ada ha il :en-ela an Kecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diameter intielektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lain-lainnya. "alam hampir tidak ada hubungannya dengan tegangan las tetapiberbanding

11

lurus dengan arus las. Karena itu pengelasan yang cepat memerlukanarus las yang tinggi.+ila tegangan dan arus dibuat tetap, sedang kecepatan pengelasandinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi menurun. Tetapi disamping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu, kenaikan kecepatan akanmemperbesar penembusan. +ila kecepatan pengelasan dinaikkan terus makamasukan panas per satuan panjang juga akan menjadi kecil, sehingga pendinginanakan berjalan terlalu cepat yang mungkin dapat memperkeras daerah 3$HPada umumnya dalam pelaksanaan kecepatan selalu diusahakan setinggitingginya tetapi masih belum merusak k#alitas manik las. Pengalaman jugamenunjukkan bah#a makin tinggi kecepatan makin kecil perubahan bentuk yangterjadi. Kecepatan pengelasan yang rendah akan menyebabkan pencairan yangbanyak dan pembentukan manik datar yang dapat menimbulkan terjadinya lipatanmanik. 2edangkan kecepatan yang tinggi akan menurunkan lebar manik danmenyebabkan terjadinya bentuk manik yang cekung dan takik. &endin-inan amanya pendinginandalam suatu daerah temperaturtertentu dari suatu siklus termal lassangat mempengaruhi k#alitassambungan. Karena itu banyak sekali usaha-usaha pendekatanuntuk menentukan lamanya #aktupendinginan tersebut. Pendekatanini biasanya dinyatakan dalambentuk rumus empiris ataunomogra! atau tabel seperti yangterlihat dalam tabel diba#ah ini.2truktur mikro dan si!atmekanik dari daerah 3$Hsebagian besar tergantung pada lamanya pendinginan dari temperatur =>>o< samapi ->>o<. 2edangkan retak dingin, dimana hidrogen memegang peranan penting, terjadinyasangat tergantung oleh lamanya pendinginan dari temperatur =>>o< sampai *>>o< atau'>>o<

#le$tr,da Kla i=i$a i #le$tr,da Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurutklasi!ikasi $I2 6$merican Ielding 2ociety7 dinyatakan dengan tanda E JJJJyang art)nya sebagai berikut 5 # 5 menyatakan elaktroda busur listrik >>6dua angka7 sesudah E 5 menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan)bCin( > 6angka ketiga7 5 menyatakan posisi pangelasan.angka ' untuk pengelasan segala posisi. angka ( untuk pengelasan posisi datar diba#ah tangan > 6angka keempat7 5 menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakaiuntuk pengelasan. 9,nt,h : # 6013 $rtinya5Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 0>.>>> )bCin( atau ,( kgCmm("apat dipakai untuk pengelasan segala posisi%enis selaput elektroda Butil-Kalium dan pengelasan dengan arus $< atau "< Katau "< - #le$tr,da )a4a !una$

12

1. E 6010 dan E 6011 Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakaiuntuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat padasegala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan."eposit las biasanya mempunyai si!at si!at mekanik yang baik dan dapatdipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Badiogra!i. 2elaput selulosadengan kebasahan -L pada #aktu pengelasan akan menghasilkan gaspelindung. E 0>'' mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkanbusur listrik bila dipakai arus $<. 2. E 6012 dan E 6013 Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkanpenembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segalaposisi, tetapi kebanyakan jenis E 0>'* sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke ba#ah. %enis E 0>'( umumnya dapat dipakaipada ampere yang relati! lebih tinggi dari E 0>'*. E 0>'* yangmengandung lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada 4oltagemesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakaiuntuk pangelasan pelat tipis. 3. E 6020 Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang danteraknya mudah dilepas dari lapisan las. 2elaput elektroda terutamamengandung oksida besi dan mangan. <airan terak yang terlalu cair danmudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain daripada ba#ah tangan atau datar pada las sudut. #le$tr,da )er ela:ut Elektroda berselaput yang dipakai pada )as busur listrik mempunyai perbedaankomposisi selaput maupun ka#at )nti. Pelapisan !luksi pada ka#at inti dapatdengah cara destrusi, semprot atau celup. Akuran standar diameter ka#at intidari ',- mm sampai D mm dengan panjang antara *-> sampai ,-> mm. %enis- jenis selaput !luksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat 6<a<>*7, titanium dioksida 6rutil7, kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi,serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yangberbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.Tebal selaput elektroda berkisar antara D>L sampai ->L dari diameterelektroda tergantung dari jenis selaput. Pada #aktu pengelasan, selaputelektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas <9( yang melindungicairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Adaraluar yang mengandung 9( dan N akan dapat mempengaruhi si!at mekanik darilogam )as. <airan selaput yang disebut terak akan terapung dan membekumelapisi permukaan las yang masih panas. - Elektroda dengan selaput serbuk besi 2elaput elektroda jenis E 0>(D, E D>',. E D>'=. E D>(, dan E D>(= mengandung serbuk besi untuk meningkatkan e!isiensi pengelasan.Amumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan

13

bertambahnyapersentase serbuk besi. "engan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnyaselaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi. Elektroda Hydrogen rendah 2elaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah 6kurang dari>,- L7, sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda inidipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas,misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan. %enis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E D>'-, E D>'0 dan E D>'=.

#le$tr,da untu$ "e i tuan- #le$tr,da "a4a Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akanmenghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan denganmesin. "engan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakanlagi. Antuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakaipesa#at las $< atau "< kutub terbalik. - #le$tr,da Ni$el Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masihdikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagalaposisi pengelasan. Bigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada besituang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesa#at las "< kutub terbalik.Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel diba#ah ini. - #le$tr,da &erun--u 3asil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehinggapanjang las dapat ditambah. Ka#at inti dari elektroda dibuat dari perunggu!os!or dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil. - #le$tr,da untu$ aluminium $luminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logamyang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaandidasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektrodaaluminium $I2-$2TM $)-,* untuk las busur listrik adalah denganpasa#at las "< kutub terbalik dimana pemakaian arus dinyatakan dalamtabel berikut. #le$tr,da untu$ :ela:i $era - #le$tr,da tahan $i$i an Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi denganserbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter *,(- mm - 0,mmdipakai peda pesa#at las $< atau "< kutub terbalik.Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potongyang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau. - #le$tr,da tahan :u$ulan

14

Elektroda ini dapat dipakai pada pesa#at las $< atau "< kutub terbalik."ipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu. #le$tr,da tahan $eau an Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non !erro yang mengandung<obalt, Iol!ram dan <hrom. +iasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperature dan keausan sangat tinggi.

&, i i :en-ela an - &, i i di "a.ah tan-an Posisi ba#ah tangan merupakan posisipengelasan yang palingmudah dilakukan. 9lehsebab itu untuk menyelesaikan setiappekerjaan pengelasansedapat meungkin diusahakan pada posisi diba#ah tangan.Kemiringan elektroda '> derajat M (> derajat terhadap garis 4ertical kea rah jalan elektroda dan D> derajat-=> derajat terhadap benda kerja. - &, i i te-a$ 1;erti'al3 Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatasatau ke ba#ah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karenabahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah ba#ah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar '> derajat-'- derajat terhadap4ertikal danD> derajat-=- derajat terhadap benda kerja. - &, i i datar 1h,ri?,ntal3 Mengelas dengan hori8ontal biasa disebut juga mengelas merata dimanakedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti hori8ontal.2e#aktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar - derajat M '> derajatterhadap garis 4ertical dan D> derajat M => derajat kearah benda kerja. - &, i i di ata $e:ala 1O;erhead3 Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapanyang serba lengkap. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak padabagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar - derajat M (> derajatterhadap garis 4ertical dan D- derajat-=- derajat terhadap benda kerja. - &, i i datar 11G3 Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode #ea4ing yaitu 8ig8ag dansetengah bulan. Antuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada keduasisi, tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar6'.7 didalam pelaksanaannya sangat mudah. "apat diapplikasikan pada materialpipa dengan jalan pipa diputar. - &, i i h,ri?,ntal 12G3 Pengelasan pipa (. adalah pengelasanposisi hori8ontal, yaitu pipa padaposisi tegak dan pengelasan dilakukansecara hori8ontal mengelilingi pipa.Kesulitan pengelasan posisi hori8ontaladalah adanya gaya gra4itasi akibatnyacairan las akan selalu keba#ah.$dapun posisi sudut electrodepengelasan pipa (. yaitu />N Panjang gerakan elektrode antara '-(

15

kali diameterelektrode. +ila terlalu panjang dapat mengakibatkan kurang baiknya mutu las.Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu O kali diameter elektrode las.Antuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakandapat membakar dengan baik pada kedua sisi kampuh agar tidak terjadi cacat..erakan seperti ini diulangi untuk pengisian berikutnya. &, i i ;erti$al 13G3 Pengelasan posisi *. dilakukanpada material plate. Posisi *. inidilaksanakan pada plate danelektrode 4ertikal. Kesulitanpengelasan ini hampir sama denganposisi (. akibat gaya gra4itasicairan elektrode las akan selalukeba#ah. &, i i h,ri?,ntal :i:a 15G3 Pada pengelasan posisi -. dibagimenjadi (, yaitu 5'. Pengelasan naik +iasanya dilakukan pada pipayang mempunyai dinding tealkarena membutuhkan panas yangtinggi. Pengelasan arah naik kecepatannya lebih rendahdibandingkan pengelasan dengan arah turun, sehingga panas masukan tiap satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan turun. Posisi pengelasan-. pipa diletakkan pada posisi hori8ontal tetap dan pengelasan dilakukanmengelilingi pipa tersebut. 2upaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan laskancing 6tack #eld7 pada posisi jam --=-'' dan (. Mulai pengelasan pada jam-.*> ke jam '(.>> melalui jam 0 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam-.*> ke jam '(.>> melalui jam *. .erakan elektrode untuk posisi root pass 6lasakar7 adalah berbentuk segitiga teratur dengan jarak busur O kali diameterelektrode.(. Pengelasan turun+iasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak serta gasbumi. $lasan penggunaan las turun lebih menguntungkan dikarenakan lebihcepat dan lebih ekonomis. &en-ela an :, i i 6illet Pengelasan !illet juga disebutsambungan T.joint pada posisicairan las-lasan diberikan padaposisi menyudut. Padasambungan ini terdapat diantaramaterial pada posisi mendatardan posisi tegak. Posisisambungan ini termasuk posisisambungan yang relati4emudah, namun hal yang perlu diperhatikan pada sambungan ini adalahkemiringan elektroda, gerakan ayunan tergantung pada kondisi atau kebiasaan operator las. &r, e &en-ela an O$ i 5'etilin

3.2

Menentu$an nyala a:i P Nyala a:i Kar"ura i +ila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru ber#arna biru. "i antara

16

kerucut yang menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang ber#arna keputih-putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. 3al ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-!erous. P Nyala a:i Netral Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang ber#arna putih bersinar dan kerucut luar yang ber#arna biru bening. 9ksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. 2uhu maksimum setinggi **>> sampai *->> o< tercapai pada ujung nyala kerucut. P Nyala a:i ,$ ida i +ila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan #arna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersi!at oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan !usion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.

*e$ni$ &en-ela an P &, i i :en-ela an di "a.ah tan-an Pengelasan di ba#ah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di ba#ah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. 2udut ujung pembakar 6brander7 terletak diantara 0>? dan ka#at pengisi 6!iller rod7 dimiringkan dengan sudut antara *>? - ,>? dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak ( M * mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah lurus. &, i i :en-ela an datar 1 h,ri?,ntal 3 Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke ba#ah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut D>? dan miring kira-kira '>? di ba#ah garis mendatar, sedangkan ka#at pengisi dimiringkan pada sudut '>? di atas garis mendatar. &, i i :en-ela an te-a$ 1 ;erti'al 3

17

Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atau ke ba#ah. Ka#at pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambungan yang bersudut ,-?-0>? dan sudut brander sebesar =>?. P &, i i :en-ela an di ata $e:ala 1 O;erhead 3 Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisi lainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan dari ba#ahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan '>? dari garis 4ertikal sedangkan ka#at pengisi berada di belakangnya bersudut ,-?-0>?. &en-ela an arah $e $iri 1 ma4u 3 <ara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut 0>? dan ka#at las *>? terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. <ara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas. &en-ela an arah $e $anan 1 mundur 3 <ara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya ,,- mm ke atas. O:era i )ran?in- 1 6lame )ra?in- 3 Yang dimaksud dengan bran8ing disini ada lah proses penyambunngan tanpa mencairkan logam induk yang disambung, hanya logam p eng isi saja. Misalnya saja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan ka#at las dari kuningan. )ngat bah#a titik cair +aja 6 E '--> ?<7 lebih tinggi dari kuningan 6sekitar '>=>?<7. dengan perbedaan titik car itu, proses bran8ing, akan lebih mudah dilaksanakan daripada proses pengelasan. O:era i &em,t,n-an !,-am 1 6lame 9ut 3 Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses penggergajian 6se#ing7 dan menggunting 6shearing7 merupakan contoh dari proses pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapi memerlukan #aktu pemotongan yang lebih lama. Antuk dapat memotong pela ttebal dengan #aktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas ini dengan peralatan khusus misalnya mengganti torchnya 6 dibengkel-bengkel menyebutnya brender 7. Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikan suplai gas

18

9ksigen berlebih. Pemberian gas 9ksigen lebih, dapat diatur pada torch yang memang dibuat untuk keperluan memotong. P O:era i &erlua an 1 6lame Gau-in- 3

9perasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produkCkomponen logam yang terdapat cacatCretak permukaannya. BetakCcacat tadi sebelum ditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan menghilangkan retak itu. 2etelah retak dihilangkan barulah kemudian alur hasil pencungkilan tadi diisi kembali dengan logam las. P O:era i &eluru an 1 6lame +trai-htenin- 3 9perasi pelurusan dilaksanakan dengan memberikan panas pada komponen dengan bentuk pola pemanasan tertentu.)lustrasi diba#ah ini menunjukkan prinsip dasar pemuaian dan pengkerutan pada suatu logam batang. +atang lurus dipanaskan dengan pola pemanasan segitiga. ogam cenderung memuai pada saat dipanaskan. "aerah pemanasan tersebut menghasilkan pemuaian yang besar. ogam mengkerut pasa saat didinginkan. "aerah pemanasan terbesar. Keuntun-an men-ela O$ i 5 etilin : P Peralatan relati! murah dan memerlukan pemeliharaan minimalCsedikit. P <ara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasan yang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari. P Mudah diba#a dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana P "engan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas dan alat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan

2.1 !5+ !I+*RIK

19

&en-ertian la li tri$ Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat dide!inisikan sebagai akibat darimetalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. 2ebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas darigas yang terserap atau oksida-oksida. Me in la li tri$ Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yangdiperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung las listrik. 2umber tenaga mesin las dapat diperoleh dari5 Motor bensin atau diesel .ardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya5 ''> 4olt, ((> 4olt, *=> 4olt. $ntara jaringan dengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. +usur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja. %enis-jenis mesin las las listrik terbagi atas 5 1. Me in la li tri$ @ *ran =,rmat,r aru ",la$8"ali$ 1593 Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah pada lengkung listrik .

Keuntungan M keuntungan mesin las $< antara lain 5 +usur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las Perlengkapan dan pera#atan lebih murah

2.

Me in la li tri$ @ Re'ti=ier aru

earah 1%93

Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik 6$<7yang masuk, menjadi arus listrik searah da mesin $<, kabel masa dan kabelelektroda dapat

20

dipertukarkan tanpamempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala. Keuntungan-keuntungan mesin las "< antara lain 5 +usur nyala stabil "apat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut "apat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut "apat mengelas pelat tipis dalam hubungan "<BP "apat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit 3. &en-$utu"an ele$tr,da &en-$utu"an !an- unPada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negati! dan .kabel massa pada terminal positi!. Pengkutuban langsung sering disebut sebegaisirkuit las listrik dengan elektroda negati!. 6"<-7. &en-$utu"an ter"ali$ Antuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positi! dankabel massa dipasang pada terminal negati4e. Pengkutuban terbalik sering disebutsirkuit las listrik dengan elektroda positi! 6"<K7

4.

&en-aruh :en-$utu"an :ada ha il la Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung kepada 5 %enis bahan dasar yang akan dilas %enis elektroda yang dipergunakan Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yangdangkal sedangkan Pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebaliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.

5.

*e-an-an dan aru li tri$ :ada me in la

1olt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukurdengan suatu alat 4oltmeter. Tegangan diantara elektrodadan bahan dasar menggerakkan electron-elektron melintasibusur.$mpere adalah jumlah arus listrik yang mengalir yangdapat diukur dengan amperemeter. engkung listrik yangpanjang akan menurunkan arus dan menaikkan tegangan. 6. &erlen-$a:an !a li tri$

21

Ka"el !a Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karetisolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu 5 kabel elektroda kabel massa kabel tenaga Kabel elektroda adalah kabelyang menghubungkanpesa#at las denganelektroda. Kabel massa menghubungkan pesa#at las dengan benda kerja. Kabeltenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesa#at las. Kabel ini biasanya terdapat pada pesa#at las $< atau $< -"<. &eme-an- #le$tr,da Ajung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada #aktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan !iber atau kayu. &alu !a Palu )as digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. +erhati-hatilah membersihkan terak las dengan palu las karena kemungkinan akan memercik kemata atau ke bagian badan lainnya. +i$at Ka.at "ipergunakan untuk 5 Membersihkan benda kerja yang akan dilas Membersihkan terak )as yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las. Klem Ma a Klem massa edalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja.+iasanya klem massadibuat dari bahan denganpenghantar listrik yangbaik seperti Tembagaagar arus listrik dapatmengalir dengan baik,klem massa inidilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja .Ialaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klemmassa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat,minyak. *an- &en4e:it Penjepit 6tang7 digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas.

22

)5) I2 &#N7*7& 4.1 Ke im:ulan 2etelah penulis membaca dari semua re!erensi yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bah#a 5 Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang digunakan pada proses pengelasan las listrik, Posisi pengelasan las listrik, tingkat kesususahan dalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya dilaksanakandalam proses pengelasan las listrik. Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakan pada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas. 4.2 +aran $dapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut 5 "alam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai re!erensi agar makalah yang dibuat lebih baik. Pelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah #a#asan tentang las.

23

Anda mungkin juga menyukai