Anda di halaman 1dari 21

Case Report Session

TUMOR OTAK

Oleh :

PUTRI KHAIRANI 06120125

Preseptor : Dr. H. Julius Djamil, Sp.S Dr. Hj. M i!i "ri#a, Sp.S

$A%IAN I&MU P'N(AKIT SARA" "AKU&TAS K'DOKT'RAN UNI)'RSITAS ANDA&AS RSUP DR M DJAMI& PADAN%
2011
1

TINJAUAN PUSTAKA

--Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekwensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis !i "merika di dapat #$ 000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut %ertelone, tumor primer susunan saraf pusat di&umpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di 'umah (akit )mum !i *ndonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan *nsiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia #0-+0 dengan pun,ak usia -0-.$ tahun /10 -1enderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki /.0,+- persen0 dibanding perempuan /#2,2. persen0 dengan kelompok usia terbanyak $1 sampai 3.0 tahun /#1,8$ persen04 selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang ber5ariasi dari # bulan sampai usia $0 tahun !ari 1#$ penderita tumor otak, hanya 100 penderita /+-,1 persen0 yang dioperasi penuli,s dan lainnya /2.,2 persen0 tidak dilakukan operasi karena berbagai alasan, seperti4 inoperable atau tumor metastase /sekunder0 6okasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis /18,2 persen0, sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum, brainstem, cerebellopontine angle dan multiple !ari hasil pemeriksaan 1atologi "natomi /1"0, &enis tumor terbanyak yang di&umpai adalah4 Meningioma /#2,2. persen0, sisanya terdiri dari berbagai &enis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan D'"INISI -Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat &inak /benigna0 ataupun ganas /maligna0, membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala /intra cranial0 atau di sumsum tulang belakang /medulla spinalis0 Neoplasma pada &aringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase "pabila sel-sel tumor berasal dari &aringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain /metastase) seperti 4 kanker paru, payudara, prostate, gin&al dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder
/#0 /20

'TIO&O%I -1enyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui se,ara pasti, walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan "dapun faktor-faktor yang perlu ditin&au, yaitu 7 1. H r #i! r -'iwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga &arang ditemukan ke,uali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat di&umpai pada anggota-anggota sekeluarga (klerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang &elas (elain &enis-&enis neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma
2. Sisa*sisa S l 'm+ri,-al .Embryonic Cell Rest/

-%angunan-bangunan

embrional

berkembang

men&adi

bangunan-bangunan

yang

mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, men&adi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya 1erkembangan abnormal itu dapat ter&adi pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan kordoma 0. Ra#iasi -8aringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memi,u ter&adinya suatu glioma 1ernah dilaporkan bahwa meningioma ter&adi setelah timbulnya suatu radiasi 1. )irus -%anyak penelitian tentang inokulasi 5irus pada binatang ke,il dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi 5irus dalam proses ter&adinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi 5irus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat

5. Su+s!a-si*su+s!a-si Karsi-,2 -i3 -1enyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan 9ini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethylurea *ni berdasarkan per,obaan yang dilakukan pada hewan /#,-0K&ASI"IKASI /$0 -%erdasarkan gambaran histopatologi,klasifikasi tumor otak yang penting dari segi klinis, dapat dilihat pada Tabel-1 /dikutip dari Black !!)

%AM$ARAN K&INIS -Tumor otak merupakan penyakit yang sukar terdoagnosa se,ara dini, karena pada awalnya menun&ukkan berbagai ge&ala yang menyesatkan dan eragukan tapi umumnya ber&alan progresif :anifestasi klinis tumor otak dapat berupa7 % jala S r +ral Umum -!apat berupa perubahan mental yang ringan /1sikomotor asthenia0, yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa7 mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan akti5itas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi ;e&ala ini ber&alan progresif dan dapat di&umpai pada 2<# kasus

1. N4 ri K pala -!iperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan #0% ge&ala awal tumor otak adalah nyeri kepala (edangkan ge&ala lan&ut diketemukan +0% kasus (ifat nyeri kepala ber5ariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana ter&adi peninggian tekanan tinggi intrakranial "danya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu di,urigai tumor otak 2. Mu-!a5 -Terdapat pada #0% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala 6ebih sering di&umpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektif dan tak disertai dengan mual 0. K ja-2 -%angkitan ke&ang dapat merupakan ge&ala awal dari tumor otak pada 2$% kasus, dan lebih dari #$% kasus pada stadium lan&ut !iperkirakan 2% penyebab bangkitan ke&ang adalah tumor otak 1erlu di,urigai penyebab bangkitan ke&ang adalah tumor otak bila7

%angkitan ke&ang pertama kali pada usia lebih dari 2$ tahun


5

:engalami post iktal paralisis :engalami status epilepsi 'esisten terhadap obat-obat epilepsi %angkitan disertai dengan ge&ala TT*9 lain %angkitan ke&ang ditemui pada +0% tumor otak dikorteks, $0% pasen dengan astrositoma, -0% pada pasen meningioma, dan 2$% pada glioblastoma

1. % jala T 3a-a- Ti-22i I-!ra3ra-ial -%erupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan enurunan kesadaran 1ada pemeriksaan ditemukan papil udem 9eadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul an,aman herniasi (elain itu dapat di&umpai parese = >* akibat teregangnya = >* oleh TT*9 Tumortumor yang sering memberikan ge&ala TT*9 tanpa ge&ala-ge&ala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari 5entrikel ***, haemangioblastoma serebelum dan ,raniopharingioma % jala Sp si6i3 Tum,r O!a3 1. &,+us 6r,-!al

:enimbulkan ge&ala perubahan kepribadian %ila tumor menekan &aras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, ke&ang fokal %ila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia %ila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy 1ada lobus dominan menimbulkan ge&ala afasia

2. &,+us pari !al


!apat menimbulkan ge&ala modalitas sensori kortikal hemianopsi homonym %ila terletak dekat area motorik dapat timbul ke&ang fokal dan pada girus angularis menimbulkan ge&ala sindrom gerstmann?s

#. &,+us ! mp,ral

"kan menimbulkan ge&ala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan aura atau halusinasi %ila letak tumor lebih dalam menimbulkan ge&ala afasia dan hemiparese 1ada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan ge&ala ,horeoathetosis, parkinsonism

1. &,+us ,3sipi!al

:enimbulkan bangkitan ke&ang yang dahului dengan gangguan penglihatan ;angguan penglihatan yang permulaan bersifat @uadranopia berkembang men&adi hemianopsia, ob&e,kagnosia

5. Tum,r #i 7 -!ri3 l 3 III

Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi dari ,airan serebrospinal dan ter&adi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-tiba nyeri kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran

6. Tum,r #i 8 r + ll, p,-!i- a-2i


Tersering berasal dari = >*** yaitu a,usti, neurinoma !apat dibedakan dengan tumor &enis lain karena ge&ala awalnya berupa gangguan fungsi pendengaran ;e&ala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel

9. Tum,r Hip,!alamus

:enyebabkan ge&ala TT*9 akibat oklusi dari foramen :onroe ;angguan fungsi hipotalamus menyebabkan ge&ala7 gangguan perkembangan seksuil pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism, gangguan ,airan dan elektrolit, bangkitan

:. Tum,r #i 8 r + lum

)mumnya didapat gangguan ber&alan dan ge&ala TT*9 akan ,epat er&adi disertai dengan papil udem =yeri kepala khas didaerah oksipital yang men&alar keleher dan spasme dari otot-otot ser5ikal

;. Tum,r 6,sa p,s! ri,r

!iketemukan gangguan ber&alan, nyeri kepala dan muntah disertai dengan nysta,mus, biasanya merupakan ge&ala awal dari medulloblastoma /.,+,80

DIA%NOSIS -%agi seorang ahli bedah saraf dalam menegakkan diagnosis tumor otak adalah dengan mengetahui informasi &enis tumor, karakteristiknya, lokasinya, batasnya, hubungannya dengan system 5entrikel, dan hubungannya dengan struktur 5ital otak misalnya sirrkulus willisi dan hipotalamus (elain itu &uga diperlukan periksaan radiologist ,anggih yang in5asi5e maupun non in5asi5e 1emeriksaan non in5asi5e men,akup AT-(,an dan mri bila perlu diberikan kontras agar dapat mengetahui batas-batas tumor 1emeriksaan in5asi5e seperti angiografi serebral yang dapat memberikan gambaran system pendarahan tumor, dan hungannya dengan system pembuluh darah sirkulus willisy selain itu dapat mengetahui hubungan massa tumor dengan 5ena otak dan sinus duramatrisnya yang fital itu -)ntuk menegakkan diagnosis pada penderita yang di,urigai menderita tumor otak yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun pemeriksaan penun&ang yang dapat membantu yaitu AT-(,an dan :'* !ari anamnesis kita dapat mengetahui ge&ala-ge&ala yang dirasakan oleh penderita yang mungkin sesuai dengan ge&alage&ala yang telah diuraikan di atas :isalnya ada tidaknya nyeri kepala, muntah dan ke&ang (edangkan melalui pemeriksaan fisik neurologik mungkin ditemukan adanya ge&ala seperti edema papil dan defi,it lapangan pandang
/2,100

P'M'RIKSAAN P'NUNJAN%

-(etelah diagnosa klinik ditentukan, harus dilakukan pemeriksaan yang spesifik untuk memperkuat diagnosa dan mengetahui letak tumor

Blektroensefalografi /BB;0 Coto polos kepala "rteriografi AomputeriDed Tomografi /AT (,an0 :agneti, 'esonan,e *maging /:'*0

%am+ara- <T S8a- !um,r ,!a3 -AT (,an merupakan alat diagnostik yang penting dalam e5aluasi pasen yang diduga menderita tumor otak (ensitifitas AT (,an untuk mendeteksi tumor yang berpenampang kurang dari 1 ,m dan terletak pada basis kranil ;ambaran AT (,an pada tumor otak, umumnya tampak sebagai lesi abnormal berupa massa yang mendorong struktur otak disekitarnya %iasanya tumor otak dikelilingi &aringan udem yang terlihat &elas karena densitasnya lebih rendah "danya kalsifikasi, perdarahan atau in5asi mudah dibedakan dengan &aringan sekitarnya karena sifatnya yang hiperdens %eberapa &enis tumor akan terlihat lebih nyata bila pada waktu pemeriksaan AT (,an disertai dengan pemberian Dat kontras P -ilaia- <T S8a- pa#a !um,r ,!a3= /110 Tanda proses desak ruang7

1endorongan struktur garis tengah itak 1enekanan dan perubahan bentuk 5entrikel

9elainan densitas pada lesi7


hipodens hiperdens atau kombinasi

9alsifikasi, perdarahan

)dem perifokal9

DIA%NOSIS $ANDIN% -;e&ala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan intrakranial, ke&ang dan tanda defi,it neurologik fokal yang progresif (etiap proses desak ruang di otak dapat menimbulkan ge&ala di atas, sehingga agak sukar membedakan tumor otak dengan beberapa hal berikut 7

"bses intraserebral Bpidural hematom Eipertensi intrakranial benigna :eningitis kronik


/100

T'RAPI -1emilihan &enis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa faktor, antara lain 7kondisi umum penderita

tersedianya alat yang lengkap pengertian penderita dan keluarganya luasnya metastasis
/$0

-"dapun terapi yang dilakukan, meliputi Terapi (teroid, pembedahan, radioterapi dan kemoterapi Terapi Steroid -(teroid se,ara dramatis mengurangi edema sekeliling tumor intrakranial, namun tidak berefek langsung terhadap tumor Pembedahan -1embedahan dilaksanakan untuk menegakkan diagnosis histologik dan untuk mengurangi efek akibat massa tumor 9e,uali pada tipe-tipe tumor tertentu yang tidak dapat direseksi
/120

-%anyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pembedahan tumor otak yakni7 diagnosis yang tepat, rin,i dan seksama, peren,anaan dan persiapan pra bedah yang lengkap, teknik neuroanastesi yang baik, ke,ermatan dan keterampilan dalam pengangkatan tumor,
10

serta perawatan pas,a bedah yang baik, %erbagai ,ara dan teknik operasi dengan menggunakan kema&uan teknologi seperti mikroskop, sinar laser, ultrasound aspirator, bipolar ,oagulator, realtime ultrasound yang membantu ahli bedah saraf mengeluarkan massa tumor otak dengan aman Radioterapi -Tumor diterapi melalui radioterapi kon5ensional dengan radiasi total sebesar $000-.000 ,;y tiap fraksi dalam beberapa arah 9egunaan dari radioterapi hiperfraksi ini didasarkan pada alasan bahwa sel-sel normal lebih mampu memperbaiki kerusakan subletal dibandingkan sel-sel tumor dengan dosis tersebut 'adioterapi akan lebih efisien &ika dikombinasikan dengan kemoterapi intensif Kemoterapi -8ika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan, kemoterapi tetap diperlukan sebagai terapi tambahan dengan metode yang beragam 1ada tumor-tumor tertentu seperti meduloblastoma dan astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, terapi tambahan berupa kemoterapi dan regimen radioterapi dapat membantu sebagai terapi paliatif
/120 /120

PRO%NOSIS -1rognosisnya tergantung &enis tumor spesifik %erdasarkan data di =egara-negara ma&u, dengan diagnosis dini dan &uga penanganan yang tepat melalui pembedahan dilan&utkan dengan radioterapi, angka ketahanan hidup $ tahun /" years sur#i#al0 berkisar $0-.0% dan angka ketahanan hidup 10 tahaun / $ years sur#i#al0 berkisar #0--0%

&APORAN KASUS

11

(eorang pasien perempuan berumur -- tahun masuk bangsal =eurologi '()1 !r : !&amil 1adang tanggal 20 "pril 2011 dengan 7 KU = (akit kepala RPS :

(akit kepala dirasakan se&ak . bulan yang lalu, 1asien mengeluh nyeri berdenyut di pun,ak kepala =yeri kepala dirasakan saat bangun tidur pagi %erkurang bila istirahat dan minum obat sakit kepala =yeri kepala semakin memberat, frekusensinya semakin sering, &angka waktu semakin lama, dan bertambah berat 9eluhan ini dirasakan sangat mengganggu aktifitas pasien

(ekitar # bulan (:'(, keluhan nyeri kepala semakin berat diikuti perubahan perilaku seperti berbi,ara lebih lamban, men&adi pendiam, sering marah, dalam keadaan sedih atau marah pasien mengungkapkan dengan menangis kemudian tertawa

1asien mengalami kelemahan tubuh sebelah kanan se&ak 1 bulan (:'( 9elemahan dirasakan bersamaan dan beratnya kelemahan lengan dan tungkai kanan sama, sehingga bila ber&alan harus diseret disertai kesemutan sisi tubuh kanan

:untah # kali selama sebulan ini , menyemprot, berisi ,airan makanan tidak disertai dengan mual 9eluhan ke&ang, demam, gangguan pen,iuman, gangguan penglihatan, mulut men,ong, gangguan makan dan minum, bi,ara pelo tidak ada 'iwayat penurunan kesadaran tidak ada 'iwayat penurunan berat badan tidak ada

Ri>a4a! P -4a3i! Da5ulu

1asien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya 1asien tidak mempunyai riwayat trauma 'iwayat darah tinggi dan penyakit gula tidak ada

Ri>a4a! P -4a3i! K luar2a Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini sebelumnya Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keganasan
12

Ri>a4a! P 3 rjaa- #a- S,sial '3,-,mi 1asien adalah seorang guru, dengan aktifitas ,ukup P m ri3saa- "isi3 9eadaan umum 9esadaran Tekanan darah =adi (uhu

7 (edang 7 ;A( 1$ 7 120 < 80 7 82 <mnt 7 #.,# A

(tatus giDi

7 sedang

Tinggi badan 7 1.0 ,m %erat badan 7 -# kg =afas 7 18 <mnt

9ulit 9epala :ata TET :ulut 9;% 6eher 1aru-paru

7 sianosis /-0, ikterik /-0 7 tak ada kelainan 7 kon&ungti5a tak anemis, sklera tidak ikterik 1upil isokor, diameter - ,m<-,m, 'A F<F 7 tak ada kelainan 7 tak ada kelainan 7 tak membesar 7 8>1 $ G 2 ,mE2H 7 *nspeksi 1alpasi 1erkusi "uskultasi 7 *nspeksi 1alpasi 1erkusi "uskultasi 7

7 simetris kiri I kanan, statis dan dinamis 7 fremitus kiri I kanan 7 sonor kiri I kanan 7 suara nafas 5esikuler normal, ronkhi / - 0, wheeDing /-0 7 iktus &antung tak terlihat 7 iktus &antung teraba 1 &ari medial 6:A( '*A > 7 &antung dalam batas normal 7 bunyi &antung murni, irama teratur, bising /- 0 7 tidak tampak membun,it 7 hepar dan lien tidak teraba
13

8antung

1erut

*nspeksi 1alpasi

"lat kelamin

1erkusi "uskultasi

7 timpani 7 bising usus /F0 normal 7 tak diperiksa

S!a!us N ur,l,2is 1 Tanda rangsangan selaput otak 7 9aku kuduk /-0 %udDinsky * 9ernig /-0 /-0

%udDinsky ** /-0

2 ;e&ala peningkatan intrakranial 7 :untah proyektil (akit kepala progresif # (araf- saraf otak 7 = * = ** 7 pen,iuman baik 7 mata bisa melihat, 'A F<F, funduskusi 7 edema papil / F0 /F0

= ***, *>, >* 7pupil bulat, isokor, sentral diameter - mm<-mm, 'A F<F 1tosis /-0,strabismus /-0,nistagmus /-0,bola mata bergerak ke segala arah => = >** 7 bisa membuka mulut, mengerakkan rahang, mengunyah 7wa&ah simetris, menggerakkan dahi /F0, menutup mata /F0, memperlihatkan gigi /F0, simetris = >*** = *J, J = J* = J** - :otorik Bkstremitas (uperior 7
14

mengangkat alis /F0, pli,anasolabialis

7 fungsi pendengaran baik, nistagmus /-0 7 ar,us faring simetris, u5ula di tengah, refleks muntah /F0, rasa ke,ap 1<# belakang lidah baik 7 bisa mengangkat bahu dan bisa melihat kiri dan kanan 7 kedudukan lidah saat dikeluarkan tidak ditemukan de5iasi

9anan 9iri Bkstremitas *nferior 7 9anan 9iri

7 pasif, -<-<-, eutonus, eutrofi 7 aktif, $<$<$, eutonus, eutrofi

7 pasif, -<-<-, eutonus, eutrofi 7 aktif, $<$<$, eutonus, eutrofi

$ (ensoris 7 sensibilitas hemihipestesi dekstra . Cungsi Htonom + 'eflek 'eflek fisiologis 7 'efleks bisep FF<FF 91' FF<FF :asseter FF<FF 'eflek patologis 7 'efleks hofman tromer -<'efleks ,haddoks -<'efleks ;ordon -<9lonus paha -<Trisep FF<FF "1' FF<FF !inding perut FF<FF 'efleks babinsky -<'efleks s,haeffer -<'efleks Hppenheim -<9lonus kaki -<:iksi dan defekasi terkontrol (ekresi keringat /F0

8 Cungsi 6uhur 7 berbi,ara agak lambat, emosi mudah terpan,ing 2 9oordinasi 7 tidak terganggu

&a+,ra!,rium 7 !arah rutin Eb 12 - g<d6, Et #$,# %, leukosit 10 200<u6, trombosit #.0 000<u6,
15

Dia2-,sis

Dia2-,sa Kli-is Dia2-,sa T,pi3 Dia2-,sa '!i,l,2i

7 (efalgia desak ruang < Tra,tion Eeada,he, disertai perubahan perilaku, hemiparese dan hemihipesteri kanan 7 6obus frontalis kiri 7 (H6

Dia2-,sa S 3u-# r 7 -

P m ri3saa- A-jura- #a- R -8a-a 7 'ontgent torak dan kepala BB; AT G (,an 9onsul mata, psikiatri, bedah saraf 9onsul &antung dan paru untuk persiapan operasi P -a!ala3sa-aa- = 1 )mum *>C! =aAl 0,2 % 12 &am<kolf !iet :% T9T1 Tramadol $0 mg !eKametason - K 10 mg /i,50 'anitidin 2K1 amp

2 9husus

Pr,2-,sa = Luo ad 5itam Luo ad sanam Luo ad funtionam 7 dubia ad malam 7 dubia ad malam 7 dubia ad malam

"O&&O? UP Hari I .21@1@2011/ (< 7 =yeri kepala /F0 6emah anggota gerak kanan /F0
16

1erubahan perilaku /F0 9e&ang /-0 H<7 ku sedang ksdrn A:A T! 120<80 mmEg

:ual dan muntah /-0

=adi 88 K<menit

=afas 21 K<menit

(uhu #.,80A

(t *nternus dalam batas normal (t =eurologi 7 ;A(IB-:.>$I1$ Tanda rangsang meningeal /-0, kaku kuduk /-0, peningkatan T*9 /F0 = Aranialis7 pupil isokor, ukuran -mm<-mm, 'A F<F :otorik 7 9ekuatan 7 -<-<- $<$<$, eutonus, eutrofi -<-<- $<$<$ (ensorik7 sensibilitas hemihipestesi dekstra Htonom 7 %"% dan %"9 terkontrol, keringat normal 'f FF<FF, '1 -<Easil Coto thoraK 7 9ardomegali /AT' I $.%0 Easil %rain AT-(,an kepala dengan kontras 7 9esan 7 massa frontoparietal kiri sangat mungkin meningioma Easil konsul =euro-ophtalmologi 9esimpulan 7 papiledema bilateral e, (H6 intrakranial "< Tra,tion Eeada,he e , tumor otak, disertai perubahan perilaku, hemiparese dan hemihipestesi kanan, rawatan hari ** Th/ Tramadol $0 mg !eKametason - K 10 mg /i,50 'anitidin 2K1 amp Hari II (22/ !/2 ""#
17

(< 7

=yeri kepala /-0 1erubahan perilaku /F0 9e&ang /-0

6emah anggota gerak kanan /F0 :ual dan muntah /-0

H<7

ku sedang

ksdrn A:A

T! 120<80 mmEg

=adi 8. K<menit

=afas 22 K<menit

(uhu #+,10A

(t *nternus dalam batas normal (t =eurologi 7 ;A(IB-:.>$I1$ Tanda rangsang meningeal /-0, kaku kuduk /-0, peningkatan T*9 /F0 = Aranialis7 pupil isokor, ukuran #mm<#mm, 'A F<F :otorik 7 9ekuatan 7 -<-<- $<$<$, eutonus, eutrofi -<-<- $<$<$ (ensorik7 sensibilitas hemihipestesi dekstra Htonom 7 %"% dan %"9 terkontrol, keringat normal 'f FF<FF, '1 -<Easil 9onsul %edah (araf 7 "lih rawat untuk diren,anakan operasi pada tanggal #<-<2011

"< Tra,tion Eeada,he e , tumor otak, disertai perubahan perilaku, hemiparese dan hemihipesteri kanan, rawatan hari *** Th/ Tramadol $0 mg !eKametason - K 10 mg /i,50 'anitidin 2K1 amp

18

DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan berusia -- tahun, yang dirawat di bangsal =eurologi '( !r : !&amil 1adang dengan diagnosis Tra,tion Eeada,he e , (H6, disertai perubahan perilaku, hemiparese dan hemihipesteri kanan, 1ada anamnesis pasien menderita nyeri kepala berdenyut di pun,ak kepala se&ak . bulan yang lalu, disusul # bulan penderita mengalami gangguan perilaku seperti berbi,ara lamban, men&adi pendiam, dan sering marah (ebelumnya pasien tidak pernah seperti ini 1 bulan kemudian didapatkan tekanan intrakranial yang meningkat / nyeri kepala yang memberat, semakin sering dan &angka waktu semakin lama, adanya muntah proyektil, dan terdapat papil edema bilateral0 1ada pemeriksaan umum dan neurologis terdapat tanda hemiparesis dekstra disertai papil edema bilateral "danya hemiparesis dekstra sesuai dengan kerusakan pada area motorik korteks primer lobus frontalis 1ada penderita terdapat ge&ala gangguan perubahan perilaku seperti berbi,ara lamban, men&adi pendiam, sering marah, dalam keadaan sedih atau marah pasien mengungkapkan dengan menangis kemudian tertawa Eal ini sesuai dengan ge&ala sindroma lobus frontalis (indroma lobus frontalis yang ter&adi disebabkan oleh karena penekanan progresif dari massa itu sendiri ataupun oleh edema yang berhubungan dengan efek massa tumor yang terletak di lobus frontalis ;angguan neurobeha5ioral korteks motorik primer (e,ara anatomis, setiap bagian lobus frontalis dibagi men&adi # daerah, yaitu kortek motor primer , kortek premotor dan kortek prefrontal 6imbik terletak medial dalam lobus frontalis 9ortek motor primer terutama untuk gerakan gerakan 5olunter 9erusakan pada 9ortek daerah ini akan menyebabkan kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan gerakan yang berurutan dan defisit motorik yang ditemukan pada pasien menun&ukkan luasnya daerah yang terlibat yaitu seluruh regio di korteks prefrontal sampai

premotor berhubungan dengan kortek motor primer dan penting untuk integrasi dan program 9orteks pre frontal dibagi men&adi # regio yaitu , regio orbito19

frontal / anterior lobus frontal 0 , regio dorsolateral, serta ,ingulum anterior 9erusakan pada masing- masing &alur yang dilalui akan dapat menimbulkan ge&ala neuropsikiatri (indroma lobus frontal menyebabkan perubahan personaliti dan status mental pada 20% kasus, &uga menun&ukkan penemuan beberapa neurologi fokal "patis, disinhibisi atau impulsif merupakan tanda keterlibatan regio frontal Bforia atau depresi, irritabilitas, gangguan konsentrasi, poor ad%usment, disorientasi, dan gangguan atensi merupakan tambahan awal yang sering ditemukan 1asien dengan tumor frontal kanan menun&ukkan lebih eforia, sedangkan pasien dengan tumor frontal kiri menun&ukkan lebih depresi 1asien dengan gangguan lobus frontal sering memperlihatkan kombinasi dari ge&ala kognitif, psikiatri, dan perilaku Bdema ini berhubungan dengan efek massa tumor yang sering menyebabkan tekanan intrakranial ;e&ala dan tanda peningkatan tekanan intrakranial adalah nyeri kepala, mual, muntah, papiledema, palsi ner5us enam, dan perubahan status mental 1ada pasien ini dian&urkan ditemukan dian&urkan pemeriksaan rontgen toraks untuk persiapan operasi selain dari konsul &antung dan paru )ntuk diagnosis pada pasien maka dian&urkan untuk melakukan pemeriksaan AT-(,an sebagai modalitas untuk diagnosis AT(,an akan menggambarkan ke&adian proses massa, edema, pergeseran garis tengah, hidrosefalus, dan perdarahan 1enanganan tumor otak ditentukan oleh lokasi dan tipe nya 9orikosteroid berguna untuk mengurangi edema,karena itu bertu&uan untuk mengurangi tekanan intrakranial yang meningkat Terapi pada suatu sindroma lobus frontalis adalah dengan mengatasi ge&ala - ge&ala yang timbul sesuai dengan penyakit yang mendasarinya, dan kemudian dilakukan terapi kon5ensional ataupun tindakan pembedahan

20

21

Anda mungkin juga menyukai