Defleksi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

DEFLEKSI PADA BATANG

STATIS TERTENTU
2. Metode Unit Load
Oleh :
Ir. Made Dharma Astawa, MT, IP-Mad
Jurusan Teknik Sipil FTSP UPN Veteran Jawa Timur
Surabaya
METODE UNIT LOAD
d
X

(a)
1 2 3
o
2

o
1

o
3

o
U U
M
N
L
d
L
1t
A B
C
d
X

-
S
S
M N
L
d
L

A B
C
(b)
A
3

1
2
3
A
2
A
1

A
P
1

P
3

P
2

-
L
A B
C
(c)
1
2 3
d
L

P
1

o
3
+A
3

o
2
+A
2

o
1
+A
1

o+A
P
3

P
2

-
Misal tekanan total sebesar S disembarang serat (MN),
luas penampangnya = d
A

Beban P
1
, P
2
, P
3
, juga menyebabkan defleksi disepan-
jang batang : A
1
di P
1
, A
2
di P
2
, A
3
di P
3
Mencari defleksi dititik C
Beban P
1
, P
2
, P
3
pada balok, maka timbul tegangan dari
dalam balok
Serat MN mengalami perpendekan d
L
Kerja virtual beban luar : 1/2P
1
.A
1
+1/2P
2
.A
2
+1/2P
3
.A
3

Energi dalam yang dikerahkan balok : .ES.d
L
Kerja luar = kerja dalam :
1/2P
1
.A
1
+1/2P
2
.A
2
+1/2P
3
.A
3
= .ES.d
L
.(1)
Perhatikan gambar ( a ) :
Balok A-B diberi beban satuan 1 ton di C, maka akan
timbul defleksi sebesar : o di C, o
1
di 1, o
2
di 2, o
3
di 3
Bila beban satuan dikerjakan bersama-sama dengan P,
maka defleksi menjadi (di super posisi) :
(o+A) di C, (o
1
+A
1
) di 1, (o
2
+A
2
) di 2, (o
3
+A
3
) di 3
Bila beban satuan di C lebih dulu dikerjakan, maka
hubungan antara energi dalam dan kerja luar :

.1. o = . EU.d
L
( 2 )

dimana U = tekanan total dalam satuan berat pada setiap
serat MN dengan luas dA yang disebabkan
oleh beban satuan
Apabila P1, P2, P3, dikerjakan secara bertahap, maka
kerja luar tambahan menjadi :
1/2P
1
.A
1
+1/2P
2
.A
2
+1/2P
3
.A
3
+1.A
karena beban satuan sudah ikut bekerja
Sehingga energi tambahan (gaya dalam) pada balok :
1/2ES.d
L
+ EU.d
L

Kerja luar total pada balok :
.1. o+1/2P
1
.A
1
+1/2P
2
.A
2
+1/2P
3
.A
3
+1.A, dan energi
dalam total :
1/2EU.d
L
1/2ES.d
L
+EU.d
L


Kembali pada Hukum kekalan Energi :
Kerja luar = kerja dalam :
.1. o+1/2P
1
.A
1
+1/2P
2
.A
2
+1/2P
3
.A
3
+1.A =
1/2EU.d
L
1/2ES.dL+EU.d
L
( 3
)
Substitusi ( 1 ), ( 2 ), ( 3 ), maka didapat :
A = EU.d
L
( 4 )

dL dapat disebabkan oleh :
- beban kerja
- perubahan suhu
- kesalahan pembuatan (pabrikasi)
- kesalahan penempatan tumpuan

Perhatikan Elemen MN :
Bila momen akibat beban P = M, dan momen akibat
beban satuan = m, dan panjang MN semula = dx
maka :

.dA
I
m.y
U=
.dx
E
1
.
dA
S
L
d =
( 5 )
( 6 )
Masukkan :
dA
I
M.y
S
|
|
|
.
|

\
|
=
.dx
E.I
M.y
L
d =
maka,
( 7 )
Masukkan pers. (5) dan (7) ke persamaan (4) :
|
|
|
.
|

\
|
|
|
|
.
|

\
|

= = .dx
E.I
M.y
.dA
I
M.y
U.dL
} }
=
}
=
} }
=
A
0
L
0
2
L
0
2
L
0
A
0
2
2
......(8)
E.I
M.m..dx
dA y.
E.I
M.m.dx
E.I
dA.dx M.m.y.
Persamaan ( 8 ) berfungsi untuk menghitung defleksi
dari suatu balok statis tertentu, dapat juga untuk meng-
hitung defleksi rangka batang.
Contoh Aplikasi :
1. Hitung : deleksi A
B
dengan metode Unit Load
Penyelesaian :
Untuk memudahkan,
kasusnya ditabelkan
BAGIAN BALOK A-B
Titik asal

Batas-batas

M
m
B

X=0 s/d X=L

-P. x
-(1).x
(kebawah)
3E.I
3
P.L
B

3E.I
3
P.x
E.I
x)dx P.x)( (
E.I
M.m.dx
B

L
0
L
0
L
0
=
=
}

=
}
=
(
(
(

P
1t (UL)
(b)
A
B
A
B
X
L
(a)
A
B
2. Diketahui : konsol A-B dengan beban merata q t/m
Hitung : defleksi A
B
dengan cara Unit Load
1t (UL)
(b)
A
B
A
B
X
L
(a)
A
B
q=t/m
Penyelesaian :
BAGIAN BALOK A-B
Titik asal

Batas-batas

M

m
B

X=0 s/d x=L

-q.x
2
/2

- (1).x

(kebawah)
8.E.I
q.l

8.E.I
q.x

2.E.I
dx q.x
E.I
x)dx )(
2
x
q. (
E.I
M.m.dx

4
B
L
0
4
B
L
0
3
L
0
2
L
0
B
=
(

=
=

= =
} } }
3. Diketahui : Batang A-B statis tertentu dengan tumpuan A
dan B
Hitung : defleksi di C (Ac) dengan metode Unit Load
P
B
A
C
A
C

L/2
V
A
= 1/2P

V
B
=1/2P

1(UL)
B
A
C
A
C

L/2
1/2
1/2
L
Penyelesaian :
Bagian Balok A-C B-C
Titik asal

Batas-batas

M

m
A

x=0s/dx=L/2

1/2P.x

.x
B

x=0s/dx=L/2

1/2P.x

.x
}
|
.
|

\
|
=
L/2
0
dx
EI
1/2.x) (1/2.P.x)(
c 2
dx
2EI
P.x
c
L/2
0
2
}
=
48EI
P.L
6EI
P.x
c
3
L/2
0
3
=
(

=
4. Diketahui : Batang A-B statis tertentu beban merata ditum-
pu pada A dan B
Hitung : defleksi di C (Ac) dengan metode Unit Load
Penyelesaian :
Bagian Balok A-C B-C
Titik asal

Batas-batas

M

m
A

x=0s/dx=L/2

1/2qL.x-1/2q.x
2

.x
B

x=0s/dx=L/2


1/2q.L.x-1/2q.x
2

x
} |
|
.
|

\
|
=
L/2
0
2
dx
EI
)(1/2.x) x q. 1/2 - x (1/2.q.L.
c 2
EI
dx

L/2
0
2
3
q.x
2
2
q.L.x
c }
|
.
|

\
|
=
384EI
5qL
128
1
48
1
EI
q.L
8
q.x
6
q.L.x
EI
1
c
4 4
L/2
0
4 3
=
|
.
|

\
|
=
(

=
B
A
C
A
C

L/2
V
A
= 1/2q.L

V
B
=
1/2q.L

1(UL)
B
A
C
A
C

L/2
1/2
1/2
L

Anda mungkin juga menyukai