Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana mekanisme penglihatan warna? 2. Bagaimana jaras penglihatan?

Serabut-serabut nervus optikus adalah akson-akson sel di lapisan ganglionik retina. Keluar sebagai nervus optikus melalui diskus optikus. Nervus optikus meninggalkan rongga orbita melalui kanalis optikus dan bergabung dengan nervus optikus sisi kontralateral untuk membentuk kiasma optikum. Di dalam kiasma optikum, serabut dari setengah bagian sisi nasal setiap retina menyilang garis tengah dan masuk ke traktus optikus kontralateral, sedangkan serabut-serabut dari setengah bagian temporal setiap retina berjalan ke posterior di dalam traktus optikus yang sama. Traktus optikus muncul dari kiasma optikum dan berjalan ke arah posterolateral di sekitar pedunkulus serebri. Sebagian besar serabut bersinaps dengan sel-sel saraf di dalam korpus genikulatum laterale. Beberapa serabut menuju ke nukleus pretektalis dan kolikulus superior mesensefalon serta mengurus refleks cahaya. Akson-akson sel saraf di dalam korpus genikulatum keluar dan membentuk radiasio optika. Serabut saraf ini kemudian berjalan ke arah posterior melalui bagian retrolentikularis kapsula interna dan berakhir di korteks visual (area 17).

Berikut beberapa gangguan lapang pandang yang disebabkan oleh lesi-lesi pada lintasan optikus:

1) Buta sirkumferensial sisi kanan akibat neuritis retrobulbar. 2) Buta total mata kanan akibat putusnya nervus optikus kanan. 3) Hemianopia nasalis kanan akibat lesi parsial pada sisi kanan kiasma optikum. 4) Hemianopia bitemporalis akibat lesi total kiasma optikum. 5) Hemianopia temporalis kiri dan hemianopia kanan akibat lesi pada traktus optikus kanan. 6) Hemianopia temporalis kiri dan hemianopia nasalis kanan akibat lesi pada radiasio optika. 7) Hemianopia temporalis kiri dan hemianopia nasalis kanan akibat lesi pada korteks visual kanan. 3. Bagaimana hubungan makanan asin dengan penurunan visus? Makanan asin banyak mengandung ion natrium dimana ion natrium tersebut dapat mengikat air sehingga menyebabkan banyak air yang ikut mengalir di darah. Itu menyebabkan peningkatan volume dan aliran darah, termasuk terjadinya peningkatan tekanan intraokuler. Peningkatan intraokuler merupakan salah satu faktor penyebab penurunan visus yaitu miopi. Tetapi hal ini tidak dapat terjadi secara spontan, tapi perlu jangka waktu yg cukup lama.

Anda mungkin juga menyukai