Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN KONSEP LAJU REAKSI

Penerapan Luas Permukaan dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri

Semakin luas permukaan bidang sentuh semakin cepat laju reaksinya. Tanpa disadari konsep ini sering diterapkan
Dalam kehidupan sehari-hari Penerapan konsep laju reaksi dalam bidang industri

Penerapan Luas Permukaan dalam Kehidupan Sehari-hari


Ibu dirumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan dimasukkan ke dalam bubur kacang Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke tungku perapian Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lainnya

Industri Kertas
Dalam pembuatan kertas, bahan baku kertas, seperti batang padi, kulit batang pohon pisang,daun pohon enau, batang alang-alang, dan kertas bekas, digerus terlebih dahulu untuk membuat bubur kertas. Penggerusan sampai halus bertujuan memperluas permukaan bidang sentuk sehingga campuran menjadi homogen dan reaksi berlangsung sempurna

Industri Tambang
Bahan-bahan baku yang sering ditambang seperti pirit, batu kapur, dan batu bara tersedia dalam bentuk butiran-butiran kasar. Butiranbutiran tersebut dihancurkan sampai halus untuk mempercepat reaksi pada pengolahan selanjutnya

Industri Alumunium
Logam alumunium diperoleh dari mineral bauksit melalui proses peleburan dan elektrolisis. Sebelum proses peleburan, bijih bauksit diperkecil dengan mesin penggiling, dikeringkan dan dihancurkan dalam kilang menjadi bubuk halus.

Industri Semen
Batu kapur yang digunakan dalam industri semen dihancurkan menggunakan mesin penghancur sampai halus. Penghancuran ini bertujuan mempercepat reaksi pada proses selanjutnya.

Penggunaan Katalis dalam Industri

Dengan adanya katalis, reaksi-reaksi kimia yang terjadi lebih cepat, meningkatkan hasil produksi, dan menghemat biaya produksi Berikut beberapa contoh industri yang memanfaatkan katalis

Industri Pembuatan Amonia


Amonia adalah zat kimia ynag dilarutkan sebagai bahan baku pada pabrik pupuk dan pabrik bahan peledak Amonia disintesis menjadi dari gas N2 dan H2 dengan reaksi sebagai berikut N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) Pada suhu kamar, reaksi berlangsung lambat untuk mempercepat laju reaksi, kedalam xat pereaksi ditambah katalis. Proses sintesis ini ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Fritz Haber pada 1905 sehingga proses ini dikenal dengan nama Proses Haber

Katalis yang digunakan adalah logam besi yang merupakan katalis heterogen . Katalis dapat dibuat lebih aktif dengan menambahkan alumunium oksida dan kalium oksida. Di indonesia terdapat beberapa BUMN yang memproduksi amonia sebagai bahan baku pembuatan pupuk salah satunya PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat

Industri Roti
Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang merupakan biokatalis. Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian atau pengembangan roti. Ragi ditambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2

Pada proses ini, CO2 berfungsi mengembangkan adonan roti. Banyaknya rongga kecil yang terdapat pada roti merupakan bukti terjadinya gelembung CO2 saat peragian.

Industri Asam Nitrat


Asam nitrat banyak digunakan pada produksi pupuk, obat, zat warna, dan bahan peledak. Metode yang sering digunakan dalam industri asam nitrat dikenal dengan nama Proses Ostwald yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman bernama Wilhelm Ostwald.

Bahan baku industri asam nitrat adalah amonia. Mula-mula, amonia dan udara dibakar pada suhu 800C. Proses ini melibatkan katalis platinum-radium.

4NH(g) + O(g) 2NO(g) Oksida NO terbentuk teroksidasi dengan cepat membentuk NO


3.2NO(g) + O(g) 2NO(g)

Kemudian gas NO diserap oleh air menghasilkan asam nitrit (HNO) dan asam nitrat (HNO). 2NO(g) + HO(l) HNO(g) + HNO(aq) HNO diubah menjadi HNO melalui persamaan, 3HNO(aq) HNO(aq) + HO(l) + 2NO(g) Gas NO dimasukkan kembali ke dalam reaktor dan dioksidasi menjadi NO

Industri Perminyakan
Pada masa awal industri mobil, bensin diproduksi secara sederhana melalui metode distilasi. Seiring peningkatan produksi mobil, bensin yang diperlukan semakin meningkat. Dengan metode distilasi, kebutuhan dan permintaan bensin tidak terpenuhi sehingga dikembangkan metode baru yang melibatkan katalis. Metode yang dikembangkan tersebut yaitu pemecahan katalis dan alkilasi. Katalis yang digunakan, diantaranya asam, oksida alumunium, silikon, dan krom.

Anda mungkin juga menyukai