Anda di halaman 1dari 1

Tanda dan Gejala Gejala klinis: Demam tinggi,Tubuh menggigil, Perasaan tidak enak,malas, Nyeri otot, Sakit Kepala

hebat, Pembengkakan kelenjar lipat paha,ketiak,dan leher, nyeri , Pembengkakan kelenjar limpa

Penularan Binatang penular (vektor) pes adalah pinjal. Vektor pes yang paling lazim adalah pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), tetapi pinjal lain dapat juga menularkan infeksi. Di Indonesia saat ini ada 4 jenis pinjal yaitu: Xenopsylla cheopis (pinjal tikus), Pulex irritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal an-jing) dan Ctenocephalus felis (pinjal kucing). Reservoir utama dari penyakit pes adalah hewan hewan rodent (mis : tikus,kelinci.Kucing dan tupai). Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent.Kuman-kuman pes yang terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi,dan kuman-kuman tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan.

Tahapan Setelah terinfeksi selama 2-7 hari, timbul demam tinggi dan limfa denopati yang terasa nyeri, biasanya disertai pembesaran kelenjar getah bening yang hebat dan nyeri pada lipat paha atau ketiak, muntah-muntah dan diare dapat muncul pada sepsis dini. Kemudian terjadi pembekuan intravaskuler yang menyebar, menyebabkan hipotensi, perubahan mental, dan kegagalan ginjal dan jantung. Akhirnya, dapat muncul tanda-tanda pneumonia dan meningitis dan P pestis berkembang biak secara intra veskuler dan dapat dilihat pada sediaan apus darah. Masa inkubasi untuk penyakit pes bubo adalah 2-6 hari, sedang masa inkubasi untuk pes paru paru adalah 2-4 hari.

Anda mungkin juga menyukai