Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGERTIAN
NFPA: Peralatan yang ringan berisi tepung, cairan atau gas, yang dapat disemprotkan bertekanan untuk tujuan pemadaman kebakaran
Per. Menteri Nakerstran 04 Tahun 1980: Peralatan yang ringan yang dapat dilayani oleh satu orang saja, untuk memadamkan api pada mula terjadinya kebakaran
Peringatan!!!
APAR HANYA EFEKTIF UNTUK MEMADAMKAN API YANG MASIH KECIL, KARENA KETERBATASAN APAR
Jumlah media pemadam terbatas Jarak semprot terbatas Duration/lama semprotnya terbatas
PENGGOLONGAN APAR
1. Klasifikasi kebakaran 2. Media pemadam yang dimiliki 3. Konstruksi/Tenaga dorong dari APAR yang bersangkutan 4. Rating (kemampuan yang dimilki APAR yang bersangkutan
1.Klasifikasi Kebakaran
Yang dimaksud dengan klasifikasi kebakaran adalah: PENGGOLONGAN KEBAKARAN BERDASARKAN JENIS BAHAN BAKAR YANG TERBAKAR
Tujuan mengenal klasifikasi kebakaran adalah agar kita dapat dengan cepat dan tepat memilih media pemadam yang sesuai untuk memadamkan kebakaran
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : 04/Men/tahun 1980,Klasifikasi kebakaran di Negara Indonesia adalah sesuai dengan Klasifikasi menurut NFPA, yakni :
Klas A
Klas B
Klas C Klas D
Kebakaran bahan bakar padat, seperti kayu, kertas, karet, textil, dan sebagainya Kebakaran bahan bakar cair dan gas, seperti gasoline, kerosine,LPG, dan sebagainya Kebakaran yang melibatkan listrik bertegangan, seperti motor listrik, komputer dan sebagainya Kebakaran logam, seperti bijih besi dan sebagainya
1.Klas A
Yaitu kebakaran bahan bakar padat selain logam atau kebakaran dimana sisa pembakaran berupa orang atau abu Misalnya: kebakaran kertas, kayu, tekstil, karet dan lain sebagainya
2. Klas B
Yaitu kebakaran bahan bakar cair dan gas Misalnya: Gasoline, kerosine, Gas metana, LPG, LNG, termasuk lilin, Grease dan lain sebagainya
4. Klas D
Yaitu kebakaran yang melibatkan listrik bertegangan Misalnya: Motor listrik, control, panel, komputer, generator, dan lain sebagainya
3. Klas C
Yaitu kebakaran bahan bakar logam (metal) Misalnya: Bijih besi, Magnesium, Aluminium dan lain sebagainya
Yang dimaksud dengan media pemadam adalah suatu material yang bersifat non-flammable dan dapat difungsikan sebagai media pemadam kebakaran
Bila dilihat secara fisik : 1. JENIS PADAT 2. JENIS CAIR 3. JENIS GAS
2.1.1.1.REGULAIR Media pemadam ini hanya efektif untuk memadamkan kebakaran Klas B dan C
a. b. c.
Sodium bicarbonate NaHCO3 Protassium bicarbonate KHCO3 (Purple K) Kalium chloride KCl (Super K)
2.1.1.2. MULIPURPOSE Media pemadam ini hanya efektif untk memadamkan kebakaran Klas A, B, dan C
2.1.2.DRY POWER
KHUSUS : Media pemadam ini hanya efektif untuk memadamkan kebakaran Klas D
a. Campuran dari KCl,BaCl2,NaCl CaCl2 b. Bubuk Gravita dan Thermoplastic c. NaCl + Ca3(PO4)2 MetL-X powder
2.2. Media Pemadam Jenis Cair 2.2.1. Air KEUNTUNGAN Mudah didapat dalam jumlah yang banyak Murah harganya Mudah diangkut/ditransfer Mudah dibuat berbagai bentuk pancaran Daya cooling tinggi Expansion ratio menjadi uap tinggi (1700 kali)
Media pemadam ini hanya efektif untuk memadamkan kebakaran Klas A (Do not use on electrical or flammable liquid fire)
2.2.2. Busa (Foam) Hanya efektif untuk memadamkan kebakaran Klas A dan B Expansion Ratio (Angka pengembangan : Low Expansion Foam Medium Expansion Foam High Expansion Foam
PENGERTIAN FOAM : Suatu cairan yang berbentuk gelembung-gelembung yang mengambang diatas cairan dan mudah mengalir Dilihat dari terbentuknya ada dua jenis : Busa kimia (chemical foam) Busa mekanik (Mechanical foam)
2.2.1. BUSA KIMIA Terjadi busa karena reaksi kimia antara : Aluminium Sulfat Al2(SO4)3 NaHCO3
Al2(SO4)3 + 6 NaHCO3