BAB I Agama
BAB I Agama
Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 20100350053 MYTHA SABRINA 20100350056 WIRANDA SARI 20100350067 ENIS RACHMAWATI 20100350072 NADIA SAPTARINA
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH YOGYAKARTA 2011/2012
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................1 Daftar Isi...............................................................................................................2 BAB I Pendahuluan...............................................................................................3 BAB II Pembahasan..............................................................................................4 Pengertian............................................................................................................4 Hukum dan dalilnya.............................................................................................6 Kandungan kosmetik............................................................................................7 Bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik...........................................................9 Bahan kimia yang haram dalam kosmetik.........................................................12 Cara memilih kosmetik yang halal dan aman....................................................17 Tips Memilih Dan Merawat Produk Kosmetika.................................................19 BAB III PENUTUP................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................21
BAB I PENDAHULAN
Kesadaran masyarakat tentang keamanan kosmetika yang digunakannya sudah semakin meningkat sejalan dengan munculnya berbagai kasus dampak penggunaan bahan berbahaya dalam kosmetika secara terbuka. Akan tetapi, kesadaran masyarakat muslim untuk memperhatikan kehalalan bahan yang terkandung dalam kosmetika masih sangat rendah. Kesadaran konsumen yang rendah dengan sendirinya tidak memunculkan tuntutan kepada produsen untuk memperhatikan kehalalan bahan-bahan yang digunakan. Hal ini berkorelasi positif dengan rendahnya minat produsen kosmetika mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat halal. Beberapa produsen pernah mencoba mendaftarkan diri, akan tetapi perlahan-lahan mundur teratur tidak melanjutkan proses sertifikasi. Kondisi di atas tentunya menjadikan masyarakat Muslim perlu lebih meningkatkan pengetahuan tentang kehalalan bahan kosmetika agar dapat memilah dan memilih kosmetika yang akan digunakannya. Akan tetapi pengetahuan ternyata tidak cukup untuk menentukan pilihan karena sampai saat ini masih belum banyak produk kosmetika yang mau mencantumkan komposisi bahan penyusun produknya pada label kemasan. Pada umumnya produsen hanya mencantumkan bahan aktif yang digunakan, bahkan masih sangat banyak yang tidak mencantumkan sama sekali. Menghadapi kenyataan ini, berikut disampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan langkah yang dapat ditempuh dalam memilih kosmetika yang aman dan halal. Pada dasarnya, islam tidak melarang umatnya untuk mempercantik diri, Allah SWT melarang untuk berlebihan. Selain itu tidak kalah penting dengan niat yang bersangkutan untuk mempercantik diri. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. Dari Nabi SAW pernah bersabda . Tidaklah Allah SWT menurunkan wabah/penyakit kecuali Allah juga yang menerunkan penawarnya (HR. Bukhari). Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, bersabda : Mandi, memotong kuku, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, menggunakan wewangian (parfum),sebisanya pada hari jumat dianjurkan kepada laki-laki yang telah baligh ( Mutafaq alaih). Diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim Ra. Dari Abdullah Ibn Masud Ra, Beliau pernah berkata : Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan meminta untuk ditatokan, yang mencukur ( menipis) alis dan yang meminta dicukur, mengikir gigi supaya kelihatn cantik dan merubah ciptaan Allah ( HR.Bukhari).
BAB II PEMBAHASAN
Kosmetik menurut SK MENKES NO 140/1991 ialah Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir &organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk : membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit . dulu tujuan dari pembuatan kosmetika digunakan untuk melindungi tubuh dari alam (panas - sinar matahari - terbakar, dingin kekeringan, iritasi - gigitan nyamuk). Namun sekarang tujuan kosmetika digunakan untuk personal hygiene, meningkatkan daya tarik-make up, meningkatkan kepercayaan
diri&ketenangan, melindungi kulit-rambut- dari uv yang merusak, polutan dan faktor lingkungan lain, menghindari penuaan. Menurut Badan Pengawasan Obat Dan Makanan kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan mutu serta persyaratan lain yang ditetapkan. b. diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetik yang baik; c. terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Pabrik-pabrik kosmetik harus memenuhi syarat standar halal jika produk-produk kosmetiknya ingin mendapatkan label halal. Syarat tersebut mengacu pada bagian yang relevan dari standar makanan MS 1500. Standar MS 1500 menetapkan bahwa semua kandungan harus memenuhi persyaratan syariah dan kehalalan, tidak boleh ada zat yang haram seperti alkohol atau bahan-bahan yang berasal dari hewan babi dalam produk tersebut. Selain itu, kandungan yang digunakan untuk memproduksi suatu produk, harus disimpan, diolah dan dikemas sesuai aturan standar kehalalan yang ketat. Saat ini produk-produk antipenuaan yang diproduksi dengan menggunakan bioteteknologi dan teknologi tinggi merebak di pasaran, yang membuat kaum Muslimin kadang sulit memilih jenis produk yang memenuhi persyaratan syariah. Mereka cenderung membeli produk-produk perawatan tubuh tanpa meneliti terlebih dulu pabrik yang memproduksinya, isi kandungannya atau
4
menanyakan kehalalan produk-produk yang bersangkutan pada pakar agama Islam di masjidmasjid misalnya. Terlebih lagi produk-produk seperti pewarna kuku, produk untuk riasan muka, produk untuk menata rambut dan pewarna rambut yang makin beragam.Produkproduk tersebut bisa menimbulkan berbagai penafsiran dalam menentukan halal tidaknya. Tapi, untuk menentukan produk kosmetik mana yang akan dipilih, para muslimah juga harus mempertimbangkan produk kosmetik yang mudah dibersihkan saat akan melakukan salat. Produk-produk yang perlu diperhatikan oleh industri kosmetik maupun para muslimah sebagai konsumen kosmetik antara lain cat kuku, pewarna rambut permanen, perona bibir tahan lama. Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan dasar yang berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti : bahan pewarna, bahan pewangi, pada pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi kaidah pembuatan kosmetik ditinjau dari berbagai segi teknologi pembuatan kosmetik termasuk farmakologi, farmasi, kimia teknik dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaan bagi kulit antara lain : 1. Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic). a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser), misalnya sabun, susu pembersih wajah, dan penyegar kulit (freshner) b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (mouisturizer), misalnya mouisterizer cream, night cream. c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen foundation, sun block cream/lotion. d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling), misalnya scrup cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver) 2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up) Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik. Dalam kosmetik riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar (Iswari, 2007). Pada penggolongan kosmetik, krim wajah termasuk dalam kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic) yang mempunyai tujuan untuk melembabkan kulit serta melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Namun tidak untuk diagnosis, pengobatan serta pencegahan penyakit.
mencium semerbak wangi dirinya maka dia adalah pelacur (HR Abu Daud dan Tirmidzi dari Abu Musa al Asyari, dinilai sahih oleh al Albani dan dinilai hasan oleh Muqbil al Wadii). Nabi juga bersabda, Jika salah satu kalian, para muslimah, mau pergi ke masjid maka janganlah dia memakai parfum (HR Muslim dari Zainab, istri dari Abdullah bin Masud). Seharusnya seorang muslimah itu berdandan dan memakai parfum hanya untuk suaminya ketika berada di rumah, bukan ketika keluar rumah tempat mana pun yang akan dia tuju.
KANDUNGAN KOSMETIK
Selain kandungan utama dalam kosmetika terdapat juga kandungan tambahan yang digunakan untuk memberikan manfaat yang diinginkan konsumen. Dibawah ini merupakan kandungan tambahan yang terkandung dalam berbagai macam kosmetik beserta fungsinya ;
Vitamin C Vitamin C baik untuk semua jenis kulit. Kandungan vitamin C dapat menetralkan radikal bebas yang terbentuk ketika kulit terekspos sinar matahari, polusi, asap rokok dan unsur bahaya lainnya. Kerusakan kolagen akibat radikal bebas juga bisa menyebabkan keriput, bercak pada kulit dan peradangan.
Asam salisilat Asam salisat dikenal sebagai Beta hydroxy acid (BHA). Kandungannya baik untuk kulit normal dan kulit berminyak. Asam salisilat dapat menembus sebum (minyak) yang menyumbat pori - pori, membersihkan komedo dan mengatasi jerawat. Hindari kandungan ini jika Anda memiliki kulit yang kering, sensitif atau alergi terhadap aspirin. Terkadang asam salisat digunakan juga sebagai obat radang atau penghilang rasa sakit.
Ferulic acid Disebut sebagai 4-hydroxy-3-methoxycinnamic acid, bagus untuk kulit kering dan kulit normal. Manfaat dari kandungan ini sangat baik untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan meningkatkan kemampuan kulit untuk menetralisir radikal bebas. Biasanya ferulic acid dikombinasikan dengan vitamin C dan E.
Retinol Biasa dikenal sebagai retinoic acid atau retinyl palmitate. Bagus untuk kulit normal dan kulit berminyak karena bermanfaat untuk menghindari kerusakan kulit akibat sengatan sinar matahari, menyembuhkan jerawat dan melindungi kulit dari proses penuaan dini. Hindari penggunaan retinol jika jenis kulit Anda sensitif dan memiliki masalah kulit seperti peradangan pada kulit dan eksim.
Idebenone Dikenal sebagai ubiquinone, koenzim Q-10 yang baik untuk semua jenis kulit. Bermanfaat untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan mencegah iritasi serta penuaan dini. Idebenone adalah salah satu antioksidan kuat yang terkandung dalam kosmetik. Kandungan antioksidannya bisa membantu melindungi kolagen dan elastin, yang mampu memberikan dukungan dan ketahanan kulit.
Hyalurunic Acid Juga dikenal sebagai Natrium hyaluronate, baik untuk semua jenis kulit, terutama kulit kering. Hyalurunic Acid bermanfaat untuk melindungi kulit dari proses penuaan dini. Hindari kandungan ini jika Anda tinggal di iklim dengan kelembaban rendah. Kandungannya tidak dapat bekerja dengan baik karena tidak bisa menyerap air yang ada di permukaan kulit , sehingga bisa menyebabkan dehidrasi pada kulit.
Green tea Dikenal sebagai epigallocatechin gallate (EGCG). Baik untuk semua jenis kulit. Manfaat dari green tea dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari, menyembuhkan iritasi dan mengatasi masalah kerut dan penuaan. Green tea juga dapat mencegah kanker kulit bila digunakan sebelum terkena sinar matahari bersamaan dengan tabir surya.
Niacinamide Dikenal sebagai Nikotinamid, baik digunakan untuk kulit kering. Khasiatnya untuk melindungi dari masalah kulit seperti kerusakan, iritasi dan penuaan kulit. Niacinamide bekerja dengan menstimulasi sirkulasi dan mencegah hilangnya air pada kulit. Hasilnya dapat memberikan kulit yang sehat, muda dan berseri.
b. Merkuri Karena toksisitasnya terhadap organ-organginjal, saraf dan sebagainya sangat kuat maka dilarang pemakaiannya didalam sediaan kosmetik. Ada dua jenis reaksi negatif yang terlihat : reaksi iritasi dan reaksi alergi berupa perubahan warna kulit.
c. Retinoat Asam retinoat merupakan asam vitamin A yang digunakan untuk pengobatan akne secara topical. Prinsip pengobatan akne secara topical adalah untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan dan mempercepat penyembuhan lesi akne. Asam vitamin A sebanyak 0,025-1% berguna sebagai bahan iritan atau pengelupas senyawa lain. Namun asam retinoat kini tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak menguntungkan (Iswari, 2007).
d. Sodium Lauril Sulfat (SLS) Kerap terdapat pada produk sabun, campuran shampoo, pasta gigi, dan pembersih badan. SLS bersifat iritan dan dapat memicu dermatitis. SLS juga mengandung formaldehid yang dapat memicu alergi, asma, sakit kepala, depresi, pusing, dan nyeri sendi. SLS dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan menyebabkan katarak dan menganggu kesehatan mata pada anak anak.
e. Zat warna Rhodamin Zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik. Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
f. Bahan pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) Zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.
g. Bahan Pengawet Paraben Paraben digunakan terutama pada kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada kulit. Penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan. Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus kanker payudara yang diteliti.
h. Propylene Glycol Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
i. Isopropyl Alcohol Alkohol digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini.
j. DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine) Bahan ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati.
10
k. Minyak Mineral Minyak mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal ini akan menyebabkan terjadinya jerawat dan keluhan kulit lainnya.
l. Polyethylene Glycol (PEG) Bahan ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik. PEG akan menganggu kelembaban alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini
dan kulit menjadi rentan terhadap bakteri. Polyethylene Glycol (PEG) juga termasuk industri pangan kosmetik yang sering digunakan, secara kimiawi, PEG merupakan sekelompok polimer sintetik yang larut air dan memiliki kesaman struktur kimi berupa adanya gugus hidroksil primer pada ujung rantai polieter yang mengandung oksietilen (-CH2-CH2-O)
m. Asam Retinoat / Tretinoin / Retinoic Acid Asam Retinoat itu merupakan turunan dari Vitamin A, dan dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin).
11
3. Plasenta (ovine) Cream. Produk ini mengandung plasenta yang berasal dari kambing atau pun domba memiliki fungsi sebagai anti wrinkle. 4. Plasenta Anti Wrinkle Cream. Produk ini diklaim kaya nutrisi (yang berasal dari plasenta) diperkaya dengan konditioner kulit alami yaitu Bee propolis, SPF8 sunscreen , lanolin dan vitamin E untuk kesehatan kulit. 5. Plasenta (Ovine) Essence. Dinyatakan juga sebagai plasenta serum. Diperkaya denganmarine elastin dan kolagen, serta vitamin E. 6. Plasenta Eye Gel. Produk yang mengandung plasenta ini ditujukan untuk mengurangi kerutan disekitar mata. Allah SWT telah berfirman, Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (Al-Isra:70) Dalam keterangan ayat di atas telah jelas bahwasannya Allah telah mengaruniakan segala kenikmatan untuk hambanya dengan suatu yang baik, bukan suatu yang haram ataupun berbahaya. Sebagaimana plasenta yang jelas-jelas dibuat dari sesuatu yang haram. Plasenta organ manusia yang berfungsi sebagai nutrisi embrio dalam kandungan. Diriwayatkan oleh Ahmad, Aisyah r.a berkata, bahwasannya Nabi SAW bersabda,
Memecahkan tulang mayat itu sama seperti memecah tulangnya di saat masih hidup Telah banyak sekali masyarakat yang telah terjebak dalam produk haram dan jelas diharam oleh agama. Walaupun banyak kasiatnya, jikalau bahan itu tidak halal tetap saja tidak halal. Karena dari situlah terlihat benar tidaknya pijakan seorang muslimah dalam agamanya
13
2. Cairan Amnion Cairan amnion adalah cairan yang berada di sekitar janin yang berfungsi untuk melindungi janin dari benturan fisik dan sebagai pelicin (lubricant) pada saat janin dilahirkan.Efeknya yaitu membantu melembabkan, melembutkan, serta menghaluskan kulit (mirip dengan plasenta). Penggunaannya terbatas pada penggunaan pelembab, lotion rambut dan perawatan kulit kepala serta shampo. Bahan tersebut yang biasa digunakan untuk kosmetik dapat berasal dari sapi atau lembu jantan dan babi. 3. Glyserin Glyserin merupakan turunan lemak (hasil samping pembuatan sabun). Penggunaan dalam kosmetika karena berefek dalam membantu melembabkan, melembutkan, serta menghaluskan kulit. Pemakaian Glyserin pada hand & body lotion, sabun mandi, pelembab, krim, lip-stick, lip-glose, dan lain-lain. Bahan tersebut dapat berasal dari hewani (sapi, babi) & nabati (kelapa, sawit, dan lain-lain). Contoh produk yang menggunakan Glyserin: Sabun Camay, produk Mustika Ratu, produk Viva, dan lain-lain. Gliserin Haram karena bisa saja lemak hewani yang digunakan untuk kosmetika itu berasal dari babi. Padahal Allah SWT telah memperingatkan,
Katakanlah: "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor
4. Kolagen Kolagen merupakan protein jaringan ikat yang liat & bening kekuning-kuningan, bila kena panas akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem. Bahan ini dapat berasal dari sapi, babi atau organ manusia. Penelitian telah dilakukan pada berbagai tipe dan penggunaan kolagen. Pada kosmetik, kolagen memiliki efek melembabkan, karena kollagen tidak larut air, tetapi sebaliknya menahan air. Dalam kosmetika berefek dalam proses pertumbuhan sel (jaringan), sehingga sangat penting untuk proses regenerasi sel, menjaga kelenturan kulit, serta mencegah kekeriputan kulit. Pemakaian kolagen dalam kosmetika
14
adalah untuk hand & body lotion, terutama pelembab. Contoh produk kosmetika yang menggunakan kolagen: Collagen lotion La Tulipe. 5. Vitamin Penambahan vitamin dalam formula kosmetika dianggap sebagai pensuplai gizi makanan untuk kulit, maka kulit akan menjadi lebih baik, terpelihara karena keberadaan vitamin. Walaupun menurut Direktur FDA divisi kosmetika, Stanley R Milstein Phd belum ada bukti klinis bahwa vitamin-vitamin tersebut dapat mensuplai gizi atau makanan bagi kulit. Vitamin mempunyai sifat tidak stabil, sehingga harus distabilkan dengan bahan pelapis (coating agent). Bahan yang sering dipakai di antaranya adalah gelatin (yang berasal dari sapi atau babi), karagenan, gum, atau pati termodifikasi. Penambahan vitamin biasanya untuk produk hand body lotion. 6. Hormon Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan secara spesifik , dan hormon yang biasanya dipakai dalam kosmetika adalah hormon estrogen, ekstrak timus, maupun hormon melantonin. Hormon tersebut dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan. Memberi kesan seakan pengguna lebih muda, lebih cantik, lebih segar, lebih atraktif/ceria, kulit lebih lembut seperti kulit bayi. Akan tetapi, hormon-hormon tersebut adalah animal origin hormone (hormon yang berasal dari hewan), sehingga harus dipastikan berasal dari hewan halal atau hewan haram. 7. Asam Alfa Hidroksi (AHA) Asam Alfa Hidroksi (AHA) merupakan suatu senyawa kimia yang sangat berguna untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Kosmetika yang menggunakan AHA akan membuat kulit terasa lebih halus, kenyal dan mantap. Pemakaian senyawa AHA banyak macamnya. Salah satu yang banyak dipakai adalah asam laktat (lactic acid). Akan tetapi, dalam pembuatannya, senyawa ini menggunakan media yang berasal dari hewan. Harus dipastikan apakah media yang dipergunakan adalah hewan halal atau hewan haram.
15
8.Cerebroside Bahan ini dapat berasal dari hewan atau tanaman. Cerebroside termasuk dalam kelompok glikolipid yaitu terdiri dari bahan lemak dan karbohidrat. Diproduksi secara alami dalam sel epidermal basal, merupakan lapisan kulit paling dalam. Setelah cerebroside terbentuk, maka ia akan tersekresi keluar sel kemudian bertindak sebagai lapisan pelindung. Karena sel baru terbentuk di lapisan dibawah kulit, kulit yang lebih tua akan bergerak menuju permukaan dan menjadi kering. Jika berasal dari hewan, bahan yang digunakan dapat bersumber dari sapi, lembu jantan, sel otak babi atau jaringan-jaringan sistem syaraf. 9. Nayad Nayad adalah nama dagang untuk ekstraks khamir. Berdasarkan literatur, nayad digambarkan sebagai suatu sistem yang baru dimana sel-sel khamirnya diambil serta dimurnikan ratusan kali. Sehingga menghasilkan produk konsentrat tinggi, bebas bau dan ekstraks khamir yang memiliki potensi luar biasa. Namun demikian belum dapat dijelaskan bagaimana cara kerja produk tersebut. Yang diketahui bahwa penggunaan nayad memberikan hasil yang luar biasa, kulit menjadi mulus, tanpa ada kerutan dan garis penuaan. (diambil dari berbagai sumber)
16
masih sangat sedikit produsen yang mau melakukannya. Minimal produsen hanya mencantumkan bahan aktif yang terkandung dalam produknya, sedangkan sebagian besar hanya mencantumkan khasiat tanpa keterangan bahan sama sekali. Menghadapi kondisi seperti ini konsumen harus lebih ulet lagi mencari jalan untuk mendapatkan informasi, atau mencari alternatif produk lain yang lebih informatif. NAMA DAN ALAMAT PRODUSEN Nama dan alamat jelas produsen harus jelas tercantum pada label kemasan sehingga konsumen akan mudah mencari informasi dan mengajukan tuntutan jika terjadi hal-hal yang merugikan akibat penggunaan produk yang diproduksinya. Produsen yang baik biasanya mencantumkan nomor khusus untuk pelayanan konsumen serta alamat situs web yang dapat dihubungi. Sebaliknya tidak jarang produsen tidak memberikan alamat kontak, bahkan tidak menyebutkan nama produsen dan alamat sama sekali. LANGKAH MENCARI INFORMASI Jika komposisi bahan tidak tercantum pada label kemasan, konsumen dapat mencari informasi langsung kepada pihak produsen. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan jika produsen memberikan informasi lengkap alamat layanan konsumen yang dapat dihubungi, baik melalui telepon, fax ataupun email. Berdasarkan pengalaman, produsen agak alergi jika ditanya soal kehalalan bahan yang digunakan. Hal ini mungkin karena halal merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia. Informasi tentang ada tidaknya kandungan bahan hewani dalam produknya biasanya lebih mudah diberikan produsen jika konsumen bertanya tidak dengan alasan halal, melainkan alasan kesehatan, misalnya alergi. Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan dan langkah yang dapat ditempuh oleh konsumen dalam mendapatkan informasi tentang keamanan dan kehalalan produk kosmetika yang akan digunakannya. Tidak mudah memang mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Konsumen kosmetika di Indonesia masih sangat miskin informasi dan memerlukan usaha keras dan jalan panjang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Hal ini hendaknya tidak menyurutkan langkah untuk berusaha agar hak-hak konsumen dalam mendapatkan informasi yang benar dapat terpenuhi. Jika konsumen tidak peduli dengan haknya, maka produsen pun tidak akan pernah tergerak dan merasa tertuntut untuk memberikan hak konsumen. Jadi marilah kita mulai saat ini dan dari kita sendiri.
18
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal W. Suzanty Mutafa Yaqub Ali., 2009, KRITERIA HALAL-HARAM UNTUK PANGAN, OBAT, DAN KOSMETIKA MENURUT AL-QURAN DAN HADIST, pustaka firdaus. Jurnal Halal LPPOM MUI
21