Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tri Hartono NIM : 12919015

Modus Operandi kasus pemalsuan Check PT.XYZ

PT. A

Missed

PT. XYZ

Check Bank BCD


Direktur
Kliring

Bank lain

? Tn. A Rp 186.000.000 Hipotesis modus operandi : 1. Tn. A dengan kewenangan jabatan dan kekuasaannya telah melakukan pemalsuan Check yang ia miliki pada saat ia membuka rekening pada tanggal 12 Januari 2010. Pemalsuan yang dilakukan Tn. A untuk rekening Bank perusahaanya, namun bukan rekening bank BCD tersebut (Karena pencairan uang melalui Kliring). Pada Hipotesis 1, diketahui jika : - Check yang digunakan sebenarnya Check asli dari bank BCD. - Tanda tangan yang tertera di Check tersebut adalah palsu. - Stempel yang tertera sebenarnya Asli. - Perubahan angka, terjadi pada pemalsuan nomor seri urut tercetak yang terdapat pada Check yang dikeluarkan oleh Bank BCD, dan - PT.XYZ tidak mengetahui atas kecurangan ini. 2. PT. XYZ melakukan konspirasi dengan PT. A, dengan membuat Check palsu, namun Check yang asli masih dipegang oleh PT.XYZ. Pada Hipotesis 2, diketahui jika : - Check yang digunakan sebenarnya Check asli dari bank BCD. - Tanda tangan yang tertera di Check tersebut asli.

Stempel yang tertera sebenarnya asli. Perubahan angka, terjadi pada pemalsuan nomor seri urut tercetak yang terdapat pada Check yang dikeluarkan oleh Bank BCD, dan PT.XYZ mengetahui atas kecurangan ini.

3. PT XYZ tidak menyadari/tidak tahu jika Check yang dikeluarkan untuk PT.A telah dirubah nominalnya, yang semula berjumlah Rp. 86.000.000, dirubah menjadi Rp. 186.000.000. Pada Hipotesis 3, diketahui jika : - Check yang digunakan sebenarnya Check asli dari bank BCD. - Tanda tangan yang tertera di Check tersebut asli. - Stempel yang tertera sebenarnya asli. - Perubahan angka, terjadi pada jumlah nominal dan huruf terbilang atas nominal yang dikeluarkan oleh PT.XYZ, dirubah oleh PT.A, dan - PT.XYZ tidak mengetahui atas kecurangan ini. 4. PT. XYZ sebenarnya mengleuarkan Check yang bersifat sebagai Bliyet giro, yang memiliki tanggal pengambilan (tanggal eksekusi) yang sebenarnya telah ditentukan oleh PT.XYZ, namun oleh PT.A tanggal pengambilan (tanggal eksekusi) tersebut dirubah dan untuk dipercepat atas tanggal pengambilan (tanggal eksekusi) nya tersebut. Pada Hipotesis 4, diketahui jika : - Check yang digunakan sebenarnya Check asli dari bank BCD. - Tanda tangan yang tertera di Check tersebut asli. - Stempel yang tertera sebenarnya asli. - Perubahan angka, terjadi pada pemalsuan tanggal pengambilan (tanggal eksekusi) yang terdapat pada Check yang dikeluarkan oleh Bank BCD, dan - PT.XYZ mengetahui atas kecurangan ini. - Pada Hipotesis 4 ini, Check yang digunakan sebenarnya berfungsi seperti Bliyet Giro. 5. Kecurigaan akan peran atas pegawai Bank BCD juga patut diselidiki, karena pada sebagian Bank, keamanan atas Check sangat ketat. Misal, ada penebalan pada tulisan tangan yang tertera di Check, akan ditolak. Selain itu, jika terdapat indikasi hapusan atau tulisan tidak terlihat, juga akan dipertanyakan. Langkah Audit lanjutan Mengumpulkan bukti dari Bank BCD, berupa Check yang menjadi sengketa. Meminta penjelasan dari manajemen PT.XYZ tentang otoritas pemegang Check di perusahaan tersebut, baik akses dan cara penyimpanan Check. Memeriksa karyawan Bank BCD yang melakukan transaksi kliring atas Check tersebut.

Memeriksa dan memintai keterangan dari PT.A tentang otoritas pemegang Check, siapa yang berhak memegang Check, siapa yang berhak meng eksekusi Check. Apabila Check tersebut di kliringkan, kerekening Bank apa.? Lakukan penelusuran aliran uang dari Bank BCD atas Check tersebut.

Kasus Enron Kegiatan yang penting : 1. Manajemen Enron melakukan Windows dressing, menambahkan keuntungan yang diperoleh special purpose partnership. 2. Vinson dan Eikins membantu membuka partnership kontroversial. 3. SEC tidak memberikan tindakan tegas atas tidak dilaporkannya kegiatan partnership- partnership dalam laporan keuangan Enron. 4. Andersen menerima uang lebih banyak atas konsultasinya dari pada kegiatan Audit. 5. Penghancuran dokumen/kertas kerja yang dilakukan David duncan, ketua pertner dari Andersen untuk Enron. 6. Enron tidak melakukan pembayaran pajak karena kompleksitas hukum perpajakan Amerika. 7. Ada konspirasi dari Kenneth Lay (CEO Enron) dengan George W. Bush, dimana Kenneth Lay merupakan kontributor terbesar selama kampanye kepresidenan yang dilakukan oleh George W. Bush sebesar 625.000 dolar AS. 8. Enron memiliki 90 perusahaan yang didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak, sehingga pendapatan yang dimiliki oleh Enron didistribusikan untuk menghindari pajak.

Sikap Andersen yang melanggar : 1. Enron dan Andersen merupakan hubungan istimewa antara akuntan dan klien. 2. Andersen memberikan konsultasi dan Auditing secara bersamaan, bahkan konsultasi lebih dikedepankan oleh Andersen. 3. Andersen tidak melaporkan adanya kecurangan yang dilakukan Manajemen Enron dalam laporan auditnya. 4.

Anda mungkin juga menyukai