Anda di halaman 1dari 20

KONSULTAN PERENCANA

A. Pengertian Konsultan Perencana Konsultan perencana ialah pihak yang dipercaya oleh pemilik proyek untuk melaksanakan proses desain. Perencana dapat menuangkan ide atau gagasan dari owner ke dalam gambar kerja serta perhitungan ataupun perkiraan yang terjadi pada tahap desain. Konsultan Perencana dalam kehidupan sehari-hari kita mengenalnya juga sebagai konsultan Arsitektur, Biro arsitektur atau arsitek adalah seorang atau badan usaha yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang perencanaan atau ( planning ) dan perancang ( designing ). Konsultan Perencana memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan arsitek. Arsitek harus dapat mengkoordinasi dan mengawasi semua aspek proses perancangan. Hampir semua konsultan memakai jasa rekayasa struktural, mekanikal, elektrikal, sanitasi dan sipil. Konsultan Perencana juga memakai jasa-jasa tertentu sesuai dengan kegiatan projek tersebut. Secara garis besar Konsultan Perencana dapat: 1. Bertindak sebagai perencana serta perancang tapak dan bangunan 2. Bertindak sebagai pengawas projek B. Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang Konsultan Perencana 1. Hak Konsultan Perencana : Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya 1991 mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas, perencana mempunyai beberapa hak antara lain, yaitu : Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan. Perencana berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan baik yang dilakukan oleh pengawas maupun pemberi tugas.

Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasan-alasan sebagai berikut : a. Pertimbangan individu b. Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak c. Akibat kelalaian pemberi tugas 2. Kewajiban Konsultan Perencana : Kewajiban perencana menurut aturan dari IAI adalah : Arsitek berkewajiban menanggung yang diderita oleh pemberi tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat, yang dapat dihindari dengan keahlian serta tata cara pelaksanaan yang lazim. Arsitek berkewajiban untuk menanggung semua akibat segala pekerjaan apabila kesalahan tersebut dilakukan oleh arsitek secara sengaja. 3. Tugas Konsultan Perencana : Adapun tugas konsultan perencana berdasarkan acuan dari pedoman kerja antara arsitek dengan pemberi tugas, dalam SK Dirjen Cipta Karya No. 5/KPTS/CK 1984 dijelaskan bahwa tugas perencana mencakup beberapa lingkup pekerjaan, antara lain : Lingkup Pekerjaan Pokok a. Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap. b. Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian umum dan syarat administratif serta teknis. c. Penyusunan rancangan anggaran biaya. d. Turut mengawasi dan menyeleksi proses pelelangan. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin dilakukan dalam keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan, yaitu :

a. Pembuatan maket dan gambar perspektif. b. Penyelidikan tanah. c. Penelitian dan pemetaan tapak. d. Pencarian dan pengadaan data. Lingkup Kerja Khusus Merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus di luar bidang arsitektural. Seperti perhitungan konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, instalasi listrik, dan pekerjaan lainnya. 4. Wewenang Konsultan Perencana : Adapun wewenang konsultan perencanaan adalah : Mengubah rancangan bangunan Perencanaan secara tertulis mempunyai wewenang untuk memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu dan mengadakan perubahan. Melakukan pekerjaan tambahan Perencana juga mempunyai wewenang untuk segera memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu agar melakukan persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas asal sesuai dengan jumlah biaya dalam pos pekerjaan tak terduga. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam uraian syarat-syarat serta tidak secara tegas disimpulkan dalam gambar-gambar arsitektural. Menilai pembayaran angsuran kontraktor Perencana berwenang menilai berdasarkan prestasi pekerjaan pada hari pemeriksaan sehingga pemborong berhak atau tidak untuk menerima seluruh atau sebagian pembayaran.

C.Klasifikasi Konsultan Perencana 1. Konsultanswasta Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti seorang ahli teknik melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik. 2. Konsultanpemerintah Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang di dalamnya bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh pemerintah. Berdasarkan atas pelayanannya, maka konsultan perencana dibedakan atas 2 macam, yaitu : a. Konsultanperencanamurni Konsultan yang demikian disebut murni karena kegiatannya hanya Terbataspada perencanaan dan perancangan semata.Adapun pelaksanaannyadiserahkankepadapihak yang lain. b. Konsultanperencanacampuran Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam proses pelaksanaannya. D.PersyaratanKonsultanPerencana Untukdapatmengikutiataumelaksanakanproyek proyekterutamaproyekpemerintah, makakonsultanperencanaharustercantumdalamDaftarRekananMampu( DRM ). Dalamdaftartersebutterdapat data-data sebagaiberikut : 1. 2. Namaperusahaan Alamat yang sah, jelas dan nyata -

3. 4. 5.

Susunan modal Bidangusaha GolonganrekananBesar (B) untukproyekdengan fee lebihdari 1 milyar rupiah, menengah (M) untukproyekdengan fee antara 200 juta 1 milyar rupiah dangolonganrekanankecil (K) untukproyekdengan fee sampaidengan 200 juta.

6. 7.

Namakaryawandantenagaahli Pengurusperusahaan Sebagaikelanjutandarisyarat di atas, maka DRM ituharus lulus

prakualifikasi yang penilaiannyadidasarkanpada data-data dalam DRM tersebutyaituaktependirianperusahaan, kemampuan modal usaha, suratizinusaha pengalamanpekerjaan Selaindari data DRM yang yang itu, masihberlaku, NomorPokokWajibPajak (NPWP), alamat yang jelas, diprakualifikasikandangolonganrekanan.

penilaianditambahdenganbeberapapoin, yaitu : a. b. c. d. Mempunyaireferensi yang baik Tidakdinyatakanpailit Pimpinanperusahaanbukanpegawainegeri Pemberian bobot yang tinggi dalam penilaian prakualifikasi untuk rekanan golongan ekonomi lemah.

KONSULTAN PENGAWAS

A. Pengertian Konsultan Pengawas Konsultan pengawas yaitu pihak yang diberi wewenang oleh pemilik proyek ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas bisa berupa badan usaha maupun perorangan. Memerlukan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan sebagainya sehingga sebuah bangunan bisa dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien. Atau bisa juga diartikan bahwa Konsultan pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus mampu bekerjasama dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek.
B. Tugas, Wewenang, Dan Hak Konsultan Pengawas 1. Tugas Konsultan Pengawas :

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut: Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik

proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya. 2. Wewenang Konsultan Pengawas : Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut: Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak memperhatikan peringatan yang diberikan. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan ( site Instruction) Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya. 3. Hak Konsultan Pengawas : konsultan pengawas memiliki hak sebagai berikut : Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam proyek. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak sesuai dengan rencana. Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak. Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.

D. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas Dan Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Konsultan Pengawas 1. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas Bangunan Secara umum tugas dan fungsi pengawas design contractor dari pihak penyedia jasa interior design maupun pengguna jasa interior contractor adalah sama. Hanya saja, waktu kebutuhannyalah yang berbeda tergantung kesepakatan bersama antara pihak penyedia dan pengguna jasa interior design contractor. Apakah pengguna jasa design services akan menggunakan pengawas contractor services dari pihak nya atau menggunakan pengawas dari pihak penyedia jasa design interior pula. Dan bisa saja di gunakan 2 (dua) pengawas contractor sekaligus, dari pihak penyedia dan pengguna jasa design contractor. Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa interior design orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa design interior contractor yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan design services sejak awal pelaksanaan pekerjaan contractor services sampai selesai dan diserah terimakan. Pekerjaan Pengawasan Konstruksi Konsep Pengawasan Pekerjaan Pengawasan contractor biasa disebut Pengawasan Preventive yaitu meminimalkan kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan pekerjaan yang tidak perlu karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

Lingkup Tugas Pengawasan

Lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada Owner (Pemberi Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan. 2. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Konsultan Pengawas Pihak-pihakdarikonsultanpengawas terlibatdalamproyekpembangunanbiasanya terdiri dari: Team Leader Site Engineering Inspector Electrical Structure Tugasdari KonsultanPengawaspadaproyekadalahsebagaiberikut: Team Leader Tugasnyaadalahmemimpindanmengkoordinasipelaksanaankeg iatankerja.Bertanggungjawabterhadappengawasanpekerjaansecarake seluruhan. Site Engineer Tugasnyaadalahmemimpindanmengkoordinatorinspectorbaiks trukturmaupunelektrikal lapangan.Bertanggungjawablangsungkepada team sertaberkoordinasidenganpemilikproyekdanpelaksanapekerjaan. di leader pihak-pihak yang

Inspector Tugasnyaadalahmengawasidanmemberipenjelasansertaarahan tentangmaksuddantujuansetiapjenispekerjaansebagaimana yang telahtercantumdalamrencanakerjabaikkualitas, kuantitasdanwaktu.

StrukturEngineer Tugasnyaadalahmelakukanpengawasandanpengkoreksianterh adapkeseluruhankonstruksibangunan syaratsertagambarkerja. yang dikerjakan, apakahsudahsesuaidenganrencanakerjadansyarat-

ElektrikalEngineer Tugasnyamelakukanpengawasandankoreksiterhadappekerjaa nelektrikalbangunan syaratsertagambarkerja. yang dikerjakan, apakahsudahsesuaidenganrencanakerjadansyarat-

OWNER A. Pengertian Owner Pemilik proyek disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah suatu badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki, memberikan pekerjaan, serta membiayai suatu proyek dalam proses pembangunan suatu bangunan. Atau dapatjuga di artikansebagaiorang atauperusahaanberbadanhukumbaikswastamaupunpemerintah (CV, PT, PO, Firma, Departemenpemerintah) yang mempunyaiproyek / pekerjaanuntukdiberikankepadakontraktor. Owner memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa pihak , yaitu : 1. Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor) Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan sehingga dibuat kontrak kerja yang berisikan tentang biaya, waktu pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab. 2. OwnerdenganKonsultanPerencana Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk merencanakan dan mendisain bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner. 3. OwnerdenganKontraktor Terdapat ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan serta harus mampu dipertanggungjawabkan kepada owner. Sebaliknya

owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada Kontraktor agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari owner maupun sebaliknya.

B.Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab Sebagai Owner Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai pemilik proyek (Owner) antara lain adalah : Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan, dalam hal ini mengangkat kontraktor pelaksana, pengawas proyek yang telah terpilih melalui sistem lelang. Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu dan waktu pelaksanaan. Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara bawahannya dengan pihak pemborong. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor pelaksana. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan memperhatikan pertimbangan yang diberikan oleh konsultannya.

KONTRAKTOR A. Pengertian Kontraktor Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan hukum baik pemerintah maupun swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya. Beberapa pengertian Kontraktor menurut beberapa sumber 1. Kontraktor dapat juga diartikan sebagai perusahaan yang

mengerjakan proyek. Dalam dunia kontraktor dikenal istilah main contractor dan sub cont. Main contractor adalah kontraktor utama yang mengendalikan seluruh pekerjaan dan mengatur schedule proyek dan bertanggung jawab langsung kepada owner. Sedangkan sub cont adalah kontraktor-kontraktor baik skala besar maupun kecil dibawah naungan main kontraktor. Adanya main contractor dan cub con hal ini dimaksudkan bahwa tidak semua pekerjaan proyek dapat dikerjakan oleh main kontraktor. Misal : proyek pembangunan sebuah gedung. Main kontraktor hanya punya divisi sipil dan electric misalnya. Sedangkan masih ada pekerjaan finishing seperti, painting, wall paper, raised floor, furniture, design interior, dan kabel data. Ke-enam bidang pekerjaan ini main contractor tidak bisa menangani langsung pekerjaan tersebut sehingga dicarilah kontraktor lain yang bisa mengerjakan pekerjaan tersebut dibawah pengawasan main contractor.Pengertian Kontraktor, Kontraktor adalah perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang atau pemerintah atau perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu. Bidang kerjanya mungkin pembangunan gedung, pembuatan jalan raya, pembangunan instalasi listrik, dan penyediaan ribuan generator. Dalam prakteknya, sebuah perusahaan kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut

secara sendirian. Bahkan, bila nilai proyeknya besar, kontraktor tersebut mencari puluhan atau ratusan kontraktor lain untuk menyelesaikan proyek. Ringkasnya, perusahaan tersebut mensubkontrakkan pekerjaan ke perusahaan-perusahaan lain. 2. Pengertian Kontraktor Secara Umum, Kontraktor atau yang juga dikenal dengan istilah Penyedia Jasa Konstruksi, merupakan salah satu bidang usaha yang memberikan jasa pelaksanaan dalam bidang pembangunan. Disebagian masyarakat istilah "kontraktor" lebih lekat dengan usaha "Jasa Pemborongan Bangunan" atau diartikan orang atau badan usaha yang melayani pengerjaan konstruksi bangungan dengan sistem pembayaran "borongan" atau satu paket pekerjaan bukan harian. 3. Kontraktor Umum adalah Kontraktor Umum adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan, perubahan/perombakan, perbaikan dan pembongkaran gedung-gedung, jalan raya, jalan-jalan dalam kota, gorong-gorong, saluran bawah tanah, pipa air minum, jalan kereta api, dermaga, trowongan kereta api bawah tanah, jalan bebas hambatan, jembatan, sanitasi, irigasi, tanggul (pengendali banjir), pembangkit listrik tenaga air, saluran gas, pelabuhan udara, kincir air, lapangan atletik, lapangan golf, kolam renang, lapangan tenis, tempat parkir, sistem komunikasi, jalur telepon, telegraph dan sebagainya. Juga termasuk perusahaan yang melakukan konstruksi di laut seperti pengerukan lumpur, pemindahan batu karang di bawah air, pemancang tiang, pengolahan tanah, konstruksi pelabuhan dan terusan. Selain itu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan seperti : persiapan dan pembangunan daerah pertambangan, pengeboran minyak dan sumber gas alam. B. Perbedaan Kontraktor Dengan Pemborong Perbedaan antara Pemborong Dengan Kontraktor, yaituDari segi definisi kata kontraktor sinonim dengan kata Pemborong, definisi lain Kontraktor berasal dari kata kontrak artinya suatu perjanjian atau kesepakatan

kontrak bisa juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang di kontrak atau di sewa untuk menjalankan order/pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang merupakan instansi /lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha, maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi Berikut aturan-aturan penunjukan, dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang di maksud tertuang dalam kontrak yang di sepakati antara pemilik proyek(owner) dengan kontraktor pelaksana. Scope bidang usaha kontraktor sebenarnya sangat luas,dan setiap kontraktor memiliki focus usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing misalnya : 1. Kontraktor bidang kontruksi atau di kenal dengan istilah

kontraktor bangunan penyedia jasa pelaksana kontruksi 2. Kontraktor bidang pertahanan dan keamanan 3. Kontraktor bidang perdagangan 4. Kontraktor bidang pertambangan 5. Kontraktor bidang jasa tenaga kerja 6. Dan lain sebagainya sebagian masyarakat mengistilahkan "kontraktor" sama dengan usaha "Jasa Pemborong Bangunan" yang diartikan sebagai orang atau badan usaha yang melayani pengerjaan konstruksi bangunan dengan sistem pembayaran "borongan" atau satu paket pekerjaan bukan harian.atau system gaji. badan usaha jenis Jasa Pelaksana Konstruksi dapat dibagi menjadi 6 (enam) bidang, antara lain : 1. Arsitektur, 2. Elektrikal, 3. Mekanikal, 4.Pekerjaan Terintegrasi,

5.Sipil, 6.Tata Lingkungan Adapun dilihat dari skala usahanya kontraktor dapat di klasifikasikan sebagai berikut : 1. Kontraktor skala kecil (Lokal) : omzet (perputaran uang dalam usaha) rata-rata masih di bawah angka 1 milyar Rupiah per tahunnya 2. Kontraktor skala menengah : omzet usaha antara 1 milyar sampai dengan puluhan Milyar Rupiah pertahun 3. Kontraktor skala Nasional : omzet usaha telah mencapai ratusan Ratusan milyar Rupiah hingga trilyunan Milyar pertahunnya 4. Kontraktor skala Internasional : omzet usaha puluhan trilyun ke atas pertahunnya Dari segi arti kata, menurut saya tidak ada bedanya antara kontraktor dengan pemborong, kontraktor dari bahasa inggris yakni contractor sedangkan pemborong adalah arti dari contractor dalam bahasa Indonesia yang bersinonim sama yakni pelaksana proyek/pekerjaan secara paket, bukan orang yang bekerja secara harian atau pekerja formal dan berstatus karyawan/pekerja yang terikat sebagai pihak internal pada orang/Lembaga pemilik proyek, namun kontraktor dan pemborong adalah pihak eksternal yang tidak terikat secara permanen dengan pihak pemilik proyek yang hanya terikat dan bekerja berdasarkan Kontrak yang di buat. Dan ketika kontrak telah di selesaikan maka berakhir pula ikatan kerja antara kontraktor atau pemborong dengan pemilik proyek. Sebenarnya prinsip kerja "Kontraktor" dan "pemborong" adalah sama, yakni sebagai penyedia jasa bangunan, namun kedua istilah gelar profesi tersebut belakangan ini seperti mengalami pembedaan atau keduanya menjadi di bedakan definisi didalam persfektif masyarakat/ konsumen pengguna jasa ini seolah-olah profesi "kontraktor" dan "pemborong" itu berbeda, "kontraktor" di definisikan sebagai perusahaan penyedia jasa

bangunan dan "pemborong" didefinisikan sebagai penyedia jasa bangunan yang sifatnya perorangan saja , pembedaan kedua istilah profesi itu mungkin saja disebabkan karena pada waktu-waktu belakangan ini banyak terjadi penyalahgunaan "profesi" mengatas namakan profesi sebagai "pemborong". Banyak terjadi seseorang "Tukang bangunan" dengan mudahnya mendeklarasikan dirinya sebagai seorang "pemborong bangunan" hanya karena dia merasa memiliki pengalaman kerja di bidang pertukangan bangunan yang cukup dan merasa mampu membentuk dan mengkoordinir tim kerja bangunannya sendiri untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan borongan dari konsumen/pemilik proyek. agar mendapatkan keuntungan lebih daripada penghasilannya sebagai seorang tukang bangunan saja yang sebenarnya seorang pemborong mengambil keuntungan lebih dari kecepatan kerja dari tim kerjanya sesama tukang bangunan. adapun masyarakat mendefinisikan "kontraktor" adalah pengusaha penyedia jasa bangunan, dan bukan seorang tukang yang bertindak sebagai pemborong bangunan.definisi yang di berikan oleh masyarakt ini sekarang telah menjadi Label pembeda antara "kontraktor" dan "pemborong" dan hal itu berlaku sampai dengan sekarang.Sebenarnya sah-sah saja seseorang Tukang mengaku-ngaku sebagai "pemborong"yang sebetulnya maknanya adalah sama dengan "kontraktor". karena memang ujung tombak dari pelaksanaan sebuah proyek pembangunan adalah para tukang bangunan. namun perlu diingat bahwa profesi sebagai "pemborong"/"kontraktor" itu sebenarnya memerlukan pengalaman, wawasan, dan keilmuan yang cukup luas dibanding hanya menguasai teknik-teknik pertukangan semata. C.Jenis Pekerjaan Yang Ditangani Oleh Kontraktor Jenis usaha yang dikerjakan oleh kontraktor bisa sangat bermacammacam. Menurut Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), badan usaha jenis Jasa Pelaksana Konstruksi dapat dibagi menjadi 6 (enam) bidang,

antara lain : 1. Arsitektur, 2. Elektrikal, 3. Mekanikal, 4. Pekerjaan Terintegrasi, 5. Sipil, 6. Tata Lingkungan 7. dan lain-lain Bisnis Kontraktor merupakan bisnis yang bisa dihitung cukup

menggiurkan. Hal ini disebabkan meningkatnya pembangunan baik dari sektor pemerintahan maupun swasta, bisnis perumahan, meningkatnya keinginan orang untuk membangun rumah dengan desain yang berbeda, sedikitnya waktu yang dipunyai oleh klien dikarenakan kesibukan yang cukup padat, dan kecepatan serta efisiensi pembangunan. Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor harus terlebih dahulu melakukan kegiatan, kegiatan tersebut yaitu : Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari segi scheduling pelaksanaan maupun masa pemeliharaan. Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Direksi. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan menyerahkan gambar kerja (shop drawing) serta metode kerja. Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan jasa yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan ; biaya pelaksanaan, waktu pelaksanaan, kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan dan keamanan kerja.

Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan yang diserahkan kepada Direksi. Bertangung jawab atas kualitas dan mutu pekerjaan. Membayar ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada waktu pelaksanaan pekerjaan. Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaaan yang telah selesai dari pemberi tugas dengan kesepakatan yang tercantum dari kontrak kerja. Kontraktor Pelaksana perlu menyusun sebuah struktur orgnisasi yang didalamnya tercantum alur-alur pemberian perintah kerja atau tugas pada masing-masing jabatan untuk bekerja dengan maksimal dan tidak terjadi overlapping tanggung jawab. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor pelaksana dibantu oleh sub-sub kontraktor yang ditunjuk oleh kontraktor pelaksana yang berupa perorangan maupun badan hukum.

TUGAS MANAGEMEN KONSTRUKSI

Oleh :
NAMA : YOGA ARI NPM : 1105 100 16

FAKULTAS TEKNIK / TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS RATU SAMBAN


ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA
TAHUN AJARAN 2013 /2014

Anda mungkin juga menyukai