Anda di halaman 1dari 25

STROKE

Disampaikan di pengajian KIMH-Hamburg 18.05.2008 Dr.Dewi Yuniasih

Apa itu Stroke?

gangguan peredaran darah di otak Penyebabnya : Perdarahan di otak atau sumbatan pembuluh darah otak karena emboli atau trombus
.(film)

Apa Faktor Resikonya?


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

faktor resiko pada penyakit stroke adalah kondisi yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit stroke Tekanan darah tinggi (50%70% ) Kencing manis Penyakit jantung Kolesterol yang tinggi Gangguan pada pembuluh darah Kurang olah raga Kegemukan Alkohol Merokok Stres

Bagaimana terjadinya?

Otak memerlukan oksigen yang diperoleh dari darah. Penyakit stroke terjadi jika ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Stroke Iskemik: Sumbatan PDaliran kurang lancarkematian sel2

Stroke Hemoragik/perdarahan: pendarahan di otak aliran tidak lancarkematian sel2 otak


Pasien> 45 tahun, stroke paling banyak disebabkan oleh mengerasnya pembuluh darah. Sedangkan pada pasien muda, stroke sering disebabkan oleh cacat pembuluh darah bawaan.

Bagaimana gejalanya?
Beberapa gejala terjadinya penyakit Stroke

Pusing, kepala seperti berputar Kejang mendadak Gangguan bicara (pelo/tidak mampu bicara) Gangguan sensor perasa (tidak dapat merasakan apapun) Gangguan pandangan Gangguan daya ingat Kelumpuhan pada otot-otot tubuh yang lain

Apa akibat panjangnya?

fungsi otak terganggu sebagian sel-sel otak tidak dapat berfungsi lagi. cacat tergantung kepada orang lain. pendamping yang sebaiknya dididik secara khusus untuk menjadi pengasuh pasien stroke. permasalahan lain seperti masalah kesehatan, ekonomi maupun sosial penanganan yang komprehensif yang termasuk pemulihan dalam jangka panjang bahkan sisa hidup penderita. masalah sosial=>pasien akan merasa bersalah, cemas, frustasi dan depresi. =>perubahn kepribadian.

Penatalaksanaan Stroke
1.

2.
3. 4. 5. 6.

7.
8. 9.

Oksigen Stabilisasi sistem kardiovaskuler (regulasi tekanan darah yang optimal) Regulasi kadar gula darah Cairan cukup yang akan meningkatkan aliran darah dan memperbaiki ganguan sirkulasi ke otak Mengatur suhu tubuh Perbaiki posisi kepala dan dada, sehingga dapat meningkatkan aliran darah balik dari otak ke jantung . Fisioterapi dan terapi bicara secara teratur . Untuk stroke iskemik, dapat dilakukan rekanalisasi, trombolisis di pembuluh darah yang terkena atau sistemik. operasi bedah syaraf sering dapat menyelamatkan penderita.

Keadaan pasien pasca Stroke


sembuh total, cacat ringan ataupun cacat berat. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dialami oleh pasien pasca stroke: Lumpuh pada salah satu sisi tubuh Gangguan berkomunikasi Gangguan pada penglihatan Emosi tidak stabil Kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, makan, mandi, berpakaian dan buang air. membutuhkan alat bantu mekanis dan elektronis. alat bantu ini bertujuan untuk membuat penderita menjadi mudah melakukan beberapa aktivitas sehari-hari dan mendorong semangat mereka.

1. 2. 3. 4. 5.

Proses Penyembuhan
1.

2.

Dua proses penyembuhan yang dapat dijalankan. proses penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit. -harus diikuti dengan kontrol yang ketat pada larangan konsumsi makanan yang dapat memicu terjadi serangan stroke, seperti garam, kolesterol dan lemak. Proses penyembuhan melalui fisioterapi atau latihan otot-otot agar fungsi otot dan fungsi komunikasi dapat seperti kondisi semula. untuk menghindari kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan. Bagi penderita stroke yang berat, perawatan menjadi prioritas utama selama enam hingga delapan minggu pertama. Untuk menghindari dekubitus, penderita harus sering berpindah secara teratur dan berada pada posisi yang tepat. Gerakan persendian untuk menghindari kekakuan yang permanen harus dilakukan secara teratur.

Rehabilitasi

Tujuan => menjaga atau meningkatkan derajat fungsi mental dan fisik yang maksimal. Diantaranya terapi fisioterapi, latihan bicara, latihan mental, terapi okupasi, psikoterapi, memberi alat bantu, ortorik prostetik dan olah raga. Disesuaikan dengan berat ringan cacat, bentuk cacat dan tingkat mental penderita. Perlu beberapa orang yang memiliki pendekatan multidisiplin (dokter keluarga, ahli rehabilitasi medik, ahli syaraf, perawat dan anggota keluarga) Selanjutnya, penderita dilatih dan dipersiapkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yaitu cara duduk, berdiri, jalan, mengenakan baju, memakai sandal dan lain-lain.

Prognose

Serangan stroke ulang berkisar antara 30%43% dalam waktu 5 tahun Kematian 20% sampai dengan 30%.

Pencegahan?
Hindari Faktor Resiko Kontrol dan obati Faktor resiko Gaya hidup sehat

Kesimpulan

Terimakasih

Ada 2 cara terapi dislipidemia yaitu : Terapi Non-Farmakologi atau terapi dengan Perubahan Gaya Hidup yang meliputi : terapi nutrisi medik atau pengaturan diet (konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi medik) meningkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan (konsultasikan dengan dokter)

Secara umum, dokter menentukan pilihan terapi berdasarkan kelompok risiko tersebut 1. Jika Anda termasuk kelompok Risiko Tinggi Harus mulai terapi perubahan gaya hidup jika kadar kolesterol LDL > 100 mg/dl Mulai terapi obat jika kadar kolesterol LDL > 130 mg/dl 2. Jika Anda termasuk kelompok Risiko Multipel Harus mulai terapi perubahan gaya hidup jika kadar kolesterol LDL > 130 mg/dl Mulai terapi obat jika kadar kolesterol LDL > 160 mg/dl 3. Jika Anda termasuk kelompok Risiko Rendah Harus mulai terapi perubahan gaya hidup jika kadar kolesterol LDL > 160 mg/dl Mulai terapi obat jika kadar kolesterol LDL > 190 mg/dl

http://www.uni-duesseldorf.de/WWW/AWMF/ll/030-075.htm

http://www.uni-duesseldorf.de/WWW/AWMF/ll/030-046.htm http://de.wikibooks.org/wiki/Erste-Hilfe/_Schlaganfall http://de.wikibooks.org/wiki/Schlaganfall http://www.kompetenznetz-schlaganfall.de/

Faktor Risiko Stroke Usia Muda

(1) genetik dan stroke, (2) migren dan stroke, (3) kontrasepsi oral dan stroke, (4) malformasi arteriovenosa, (5) diskarsia darah dan stroke, (6) penyakit jantung kongenital dan stroke, dan (7) alkohol dan penyalahgunaan obat.

Peran faktor genetik pada stroke

(1) penurunan genetis faktor risiko stroke, (2) penurunan kepekaan terhadap faktor risiko stroke, (3) pengaruh keluarga pada pola hidup dan paparan lingkungan, (4) interaksi antara faktor genetik dan lingkungan

Migren dan stroke

hiperkoagubilitas dan pengurangan aliran darah serebra

Kontrasepsi oral dan stroke

peningkatan risiko stroke pada pemakai kontrasepsi oral terutama teramati pada wanita > 35 tahun, perokok sigaret, hipertensi, diabetes, menderita migren, dan wanita dengan riwayat penyakit thromboembolik

Malformasi arteriovenosa

sumber stroke perdarahan pada 2% kasus stroke perdarahan, dan pada umumnya pada usia muda (Schumacher, 2006

Apa obatnya?

Pertolongan pertama Tetap tenang dan jangan panik Pastikan agar penderita tetap berada pada tempat semula dia terjatuh Bantulah penderita mengambil posisi duduk yang baik Lakukanlah pengeluaran darah pada 10 ujung jari tangan dengan menggunakan jarum suntik atau jarum jahit biasa (harus disucihamakan terlebih dahulu, antara lain dengan membakar ujung jarum diatas api) Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit, penderita akan sadar kembali. Dan jika mulut penderita tampak mencong, maka tariklah kedua daun telinganya sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu, lakukanlah dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar sebanyak dua tetes dari setiap ujung daun telinga (bagian bawah). Dalam beberapa menit kemudian, bentuk mulut penderita akan kembali normal dan bawalah ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai