PBL Pertama
PBL Pertama
PBL Pertama
Penimbunan BBM
Disusun Oleh: Akira Oscar Faishal Muhammad Jagad Sriwijoyo Mahardiko Tantri Yessa
Pemicu Masalah
Saat masyarakat berbeda pendapat mengenai perlu atau tidaknya harga bahan bakar minyak(BBM) dinaikkan, sebagian kecil warga negar justru melakukan penimbunan BBM. Penimbunan itu, terjadi diberbagai daerah. Di Jawa Timur misalnya, Polda berhasil membongkar 36 kasus dan dari kasus-kasus tersebut, para tersangka melakukan penimbunan dengan berbagai cara. Di Probolinggo, para tersangka atas perintah pimpinan otobus melakukan penimbunan dengan berbagai cara. mengubah bus menjadi kedaraan pengangkut BBM. Caranya dengan memodifikasi kursi penumpang menjadi tangki-tangki yang mampu memuat 20.000 liter solar. Harapan penimbun, dengan membeli solar bersubsidi sebesar RP 4.500/liter, mereka akan mendapat keuntungan besar jika menjualnya ke pelaku-pelaku industri yang harus membeli solar dengan harga nonsubsidi sebesar Rp 8.130/liter. Kasus lainnya terjadi di Surabay,a dimana Polres Pelabuhan Tanjung Perak menangkap 2 tersangka. Keduanya berhasil menimbun 1,2 ton premium bersubsidi yang dikemas dalam jerigen dan drum-drum berukuran 100 liter. Mereka membeli premium tersebut dengan berulang kali membelinya di pom bensin. Dari seluruh kasus penimbunan BBM yang berhasil dibongkar Polda Jatim, nilai BBM
Penimbunan BBM
1.
Pokok Masalah
Bagaimana
BBM?
2.
Pertanyaan Pendukung
Mengapa
terjadi penimbunan BBM? Apakah dampak dari penimbunan BBM? Bagaimana usaha pemerintah dalam mengatasi penimbunan BBM? Bagaimana kontrol wilayah oleh aparat keamanan untuk mencegah penimbunan BBM? Siapa yang bertanggung jawab atas penimbunan BBM?
3.
Hipotesis
Warga
negara menanggapi penimbunan BBM dengan melihat dan memperhatikan nilai-nilai pancasila, hakekat negara, serta hak dan kewajiban semua unsur negara.
kasus di Jawa Timur Dibeli seharga Rp 4.500/liter dan dijual seharga Rp 8.130/liter 2 Tersangka berhasil menimbun 1,2 ton premium bersubsidi dalam kemasan jeriken dan drum Total BBM diselamatkan bernilai Rp 1 miliar
Pancasila
Panca : lima Sila : dasar, aturan
Olah pikir cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif;
Olah raga bersih, dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih;
Olah karsa peduli, mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa dan
Implementasi
Penimbunan BBM
berlawanan
Ketuhanan Kemanusiaan
Keadilan Sosial
Nilai-nilai pancasila yang telah dilanggar : sila ke-1 - Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. - Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Sila ke-2 -Berani membela kebenaran dan keadilan. -Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Sila ke-5 - Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. -Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. -Menghormati hak orang lain -Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
Hakikat Bangsa
Bangsa dalam arti sosiologis dan antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri, yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama,dan adat istiadat. Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan.
Hakikat Negara
Menurut Ir. Soekarno di hadapan Sidang BPUPKI, Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggalnya sebagai negara.
1. Rakyat yaitu orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan. 2. Wilayah yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi warga negara. Wilayah juga menjadi sumber kehidupan bagi warga negara. Wilayah negara mencakup wilayah darat, laut, dan udara. 3. Pemerintah yang berdaulat yaitu adanya penyelenggaraan negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.
Implementasi
Hak dan kewajiban warga negara diimplementasikan untuk mencapai 3 hal: keamanan, kesetaraan, dan kemerdekaan.
Ketidaksadaran atas hak dan kewajiban Terjadi penyimpangan atas hak dan kewajiban Tidak tercapainya implementasi
Solusi
Pembatasan penggunaan BBM Pengawasan langsung baik oleh pemerintah, aparat keamanan, maupun pemerintah Penyuluhan mengenai kebijakan tata kelola energi Penerapan kebijakan baru Kontrol wilayah sebagai bentuk pemerataan BBM
Solusi bersifat dinamis sehingga baik masyarakat dan pemerintah ikut berperan aktif
Terimakasih