Anda di halaman 1dari 30

PERSENTASI KASUS ANEMIA PADA KEHAMILAN

I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Umur : 34 thn Pekerjaan : IRT Tgl masuk : 3-5-2012 sampai 5-5-2012, masuk kembali tanggal 18-5-2012 sampai 22-5-2012 Alamat : Lenteng Agung

II.

ANAMNESIS

Autoanamnesa Keluhan utama : mules- mules dari kemarin Keluhan tambahan : batuk sudah 2 minggu Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke instalasi gawat darurat rumah sakit pasar rebo pada jam 17.25 dengan keluhan perut mules yang dirasakan pasien sejak kemarin sebelum masuk rumah sakit, disertai batuk sudah 2 minggu.

III. RIWAYAT OBSTETRI Kehamilan ke 1 : Penolong : bidan Usia kehamilan : 9 bulan Cara persalinan: normal Jenis kelamin : perempuan Berat badan : 3400 gram Usia anak sekarang: 16 tahun

Kehamilan ke 2 : Penolong : bidan Usia kehamilan : 9 bulan Cara persalinan: normal Jenis kelamin : laki - laki Berat badan : 2900 gram Usia anak sekarang: 15 tahun

Kehamilan ke 3 : Penolong : bidan Usia kehamilan : 9 bulan Cara persalinan : normal Jenis kelamin : perempuan Berat badan : 3400 gram Usia anak sekarang: 13 tahun Kehamilan ke 4 : Abortus , dilakukan kuret di klinik Raden Saleh

V1.PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 4 5 2011 KU : baik Kesadaran : CM TD : 100/70 mmHg Nadi : 82 x/menit Pernafasan: 18 x/menit DJJ : 143 x/menit TFU : 30 cm

Tanggal 5 5 2011 KU : baik Kesadaran : CM TD : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Pernafasan:16 x/menit DJJ : 120 x/menit TFU : 31 cm

Tanggal 18 5 2011 KU : baik Kesadaran : CM TD : 120/80 mmHg Nadi : 78 x/menit Pernafasan:18 x/menit TFU : 38 cm

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium darah 03/05/2012 jam 20.04 Hemoglobin : 9,0 g/dl Hematokrit : 27 % Leukosit : 7330 ul Thrombosit : 479.000 ul Hemostasis PT : 11,0 detik APTT : 27,6 detik

Fungsi hati SGPT / ALAT : 11 u/L SGOT / ASAT: 18 U/L Diabetes Glukosa darah sewaktu : 95 mg/dl Fungsi ginjal Ureum : 10,9 mg/dL Kreatinin darah : 0,6 mg/ Dl

Urinalisa : Warna Kejernihan PH Bj Glukosa Bilirubin Keton Darah / Hb Protein Urobilinogen Nitrit Leukosit

: kuning : keruh : 7,0 : 1.020 : -/Negatif : -/Negatif : +++ :+ :+ : -/Negatif : positif : ++++

Laboratorium darah 12/05/2012 Hemoglobin : 8,7 g/dl Hematokrit : 26 % Eritrosit : 3,3 jt/ul Leukosit : 7040 ul Thrombosit : 513.000 ul MCV : 78 fl MCH : 26 pg MCHC : 34 Hemostasis Masa perdarahan : 330 Masa pembekuan : 1030

Imunologi / serologi Anti HIV (elisa): non reaktif HBsAg : non reaktif Fungsi hati SGPT / ALAT : 10 u/L SGOT / ASAT : 20 U/L Diabetes Glukosa darah sewaktu : 78 mg/dl Fungsi ginjal Ureum : 10,7 mg/dL Kreatinin darah : 0,5 mg/ Dl

Urinalisa : Warna : kuning Kejernihan : keruh PH : 76,5 Bj : 1.015 Glukosa : -/Negatif Bilirubin : -/Negatif Keton : -/Negatif Darah / Hb : -/Negatif Protein : -/Negatif Urobilinogen : -/Negatif Nitrit : -/Negatif Leukosit : +4

Laboratorium darah 19/05/2012 Hemoglobin : 10 g/dl Hematokrit : 29 % Leukosit : 10.810 jt/ul Trombosit : 368.000 ul

VI. DIAGNOSIS KERJA G5P3A1 Hamil aterm dengan oligohidramnion dan plasenta letak rendah VII. RENCANA PENGELOLAAN Infus cairan IVRA Drip duvadilan 2 ampul Injeksi kalmetason 1 x 12 gram Injeksi ceftriaxon

VIII. LAPORAN OPERASI Diagnosa pra bedah : G5P3A1 Hamil aterm dengan oligohidramnion dan plasenta letak rendah Diagnosa pasca bedah : P4 A1 post sc Tindakan pembedahan : sectio caesarea

Tindakan pasca bedah : Periksa tensi setiap 15 detik, nadi setiap 15 menit, suhu setiap 4 jam, pernafasan setiap 15 menit, boleh makan dan minum Pengobatan pasca bedah : Infus RL, asering, Kn Mg3 20 tetes/menit. Infus dihentikan setelah obat- obatan : picyn 2 x 1,5 gram, keterolac 3 ampul

IX. FOLLOW UP Tanggal 21-5-2012


KU : baik Kesadaran : compos mentis TD : 110/70 mmHg Nadi : 65 x/menit Pernafasan : 21 x/menit ASI : +/+ BAB :Luk : kering , tidak ada rembesan darah pada kasa TFU : 1 jari dibawah umbilicus, kontraksi baik

Tanggal 22-5-2012
KU : baik Kesadaran : compos mentis TD : 110/70 mmHg Nadi : 68 x/menit Pernafasan : 20 x/menit ASI : +/+ BAB :+ Luk : kering , tidak ada rembesan darah pada kasa TFU : 1 jari dibawah umbilicus, kontraksi baik

Anemia Pada Kehamilan


Definisi Kondisi ibu pada trimester I dan III dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr/dl, hematokrit 33%, dan pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 gr/dl, hematocrit 32%

Etiologi Akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) Hipervolemia yang menyebabkan pengenceran darah Gangguan pencernaan dan absorbsi Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma

Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil Umur < 20 tahun atau > 35 tahun Perdarahan akut Pekerja berat Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

Patofisiologi Kehamilan O2 lebih tinggi peningkatan produksi eritropoietin vol plasma bertambah & eritrosit meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.

Klasifikasi Anemia defisiensi besi (62,3%) Ditandai penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi Hb atau nilai Ht yang menurun. Pada kehamilan, kekurangan zat besi akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk eritropoiesis, kehilangan darah saat persalinan, dan laktasi

Anemia megaloblastik ( 29,0%) Disebabkan oleh gangguan sintesis DNA dan ditandai dengan adanya sel- sel megaloblastik yang khas. Selain karena defisiensi asam folat, anemia megaloblastik juga dapat terjadi karena defisiensi vitamin B12 (kobalamin)

Anemia Hipoblastik (8 %) Disebabkan gangguan sumsum tulang kurang mampu membuat sel sel darah baru. Darah tepi menunjukan gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12.

Anemia Hemolitik Disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
Derajat Anemia Berdasarkan pada criteria WHO tahun 1972 normal (11 gr/dl) anemia ringan (8-11 g/dl) dan anemia berat (<8 g/dl).

Gejala Klinis Cepat lelah, sering pusing, mata berkunang kunang, malaise, anoreksia, hilang konsentrasi, nafas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual muntah hebat pada hamil muda, palpitasi.

Diagnosis Anamnesis berdasarkan gejala Pemeriksaan Fisik : Inspeksi: konjungtiva, wajah pucat Palpasi: turgor kulit, capillary refill, pembesaran kelenjar limfa, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus Auskultasi : auskultasi DJJ dan denyut jantung ibu

Pada pemeriksaan laboratorium ditemui : Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/% Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% ) Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik ) Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi Terdapat pansitopenia

Penatalaksanaan Anemia defisiensi besi Peroral : sulfas ferasus atau glukonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,20 mg Parenteral : diberikan bila pasien tidak tahan peroral atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, diberika secara intramuscular atau intravena berupa antara lain : imferon, jectofer, dan ferrigen

Anemia megaloblastik Asam folik 15-30 mg/ hari Vit B12 3 x 1 tablet / hari Sulfas ferosus 3 x 1 tablet/ hari Pada kasus berat dan pengobatan peroral hasilnya lamban maka dapat diberikan tranfusi darah

Anemia hipoplasti Pengobatan yang paling baik dengan tranfusi darah yang sering diulang Anemia hemolitik Tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disbebkan oleh infeksinya maka diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat- obatan tidak memberikan hasil, maka dilakukan tranfusi darah berulang.

Pencegahan Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. diupayakan agar jarak antar kehamilan tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun.

Komplikasi Saat hamil Tumbuh kembang janin terhambat dengan berbagai manifestasi kliniknya Hiperemis gravidarum dan gestosis Plasenta previa Solusio plasenta
Saat persalinan Persalinan berlangsung lama Sering terjadi fetal distress Persalinan dengan tindakan operasi Terjadi emboli air ketuban

Saat postpartum Perdarahan postpartum Infeksi peurperium Retensio plasenta Subinvolusi uteri Bayi lahir dengan anemia Akuta dekomsatio kordis
Prognosis Prognosis tergantung dari penyebab anemia dan ada tidaknya komplikasi yang timbul akibat anemia tersebut

Anda mungkin juga menyukai