Anda di halaman 1dari 2

KASUS SWAMEDIKASI GANGGUAN PADA MENSTRUASI

Nama : Yuly Proboningrum NIM : FA/9822 Si Diyah (27 th) mengalami gejala2 kram perut, sakit pinggang, dan diare yang biasanya terjadi manakala ia mulai mensis dan berakhir lebih kurang 2 hari. Setelah ia nikah dan mulai minum pil kontrasepsi, gejala2 tersebut hilang. Namun, karena akhir2 ini ia menghentikan minum pil kontrasepsi (ingin hamil), gejala2 dismenor primernya muncul lagi setiap bulan Diyah kemudian datang ke Apotek saudara dan menanyakan mana yang lebih baik untuk mengatasi nyeri sewaktu mensis, biogesik, analgan, atau mofen ? Jawab Dysmenorrhea adalah rasa kram dan nyeri pada daerah panggul yang mengikuti menstruasi. Kondisi ini disebabkan oleh produksi prostaglandin yang melebih kondisi normal (sekitar 10 kali produksi normal prostaglandin). Seringkali dimulai segera setelah mengalami haid pertama (menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi, namun pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi. Terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah penggunaan NSAID (Nonsteroidal antiinflammatory drugs) seperti ibuprofen karena obat-obat ini dapat memblokade produksi prostaglandin. Dapat pula digunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB. Hormon yan terdapat pada kontrasepsi horrmonal membantu mengontrol pertumbuhan lapisan dalam rahim sehingga bisa mengurangi produksi prostaglandin di rahim. Akibatnya, sedikit kram rahim, dan berkurangnya rasa sakit. Gejala dysmenorrhea yang dialami Diyah terhenti karena penggunaan pil kontrasepsi. Setelah penghentian pil kontrasepsi, gejala tersebut timbul kembali. Untuk itu, obat yang cocok digunakan oleh Diyah adalah obat NSAID karena obat ini mampu memblokade produksi prostaglandin, sehingga nyeri dan kram perut tidak terjadi. Obat yang dipilih adalah MOFEN (tablet ibuprofen 200 mg). Biogesik (tablet/sirup asetaminofen 500mg/150mg) dan analgan (tablet asetosal 250, asetaminofen 250, kafein 50mg) mampu mengurangi gejala dysmenorrhea, namun efeknya tidak sekuat NSAID karena kedua obat tersebut tidak bekerja langsung di pusat produksi prostaglandin.

1.

2.

Si Asih (24 th) sering mengalami bebrapa gejala : gembung abdominal, mudah marah, payudara empuk, ngidam manis2, dan lebih. Ia mengatakan telah mendeteksi gejala2 tersebut selama 4-6 bulan yang lalu dan munculnya seminggu sebelum masa menstrualnya. Asih ingin tau apakah ada produk OTR yang dapat digunakan untuk meringankan aneka gejala tersebut ? Gejala-gejala yang dialami oleh Asih merupakan ciri-ciri dari premenstrual syndrome. Sindrom pramenstruasi (PMS) ditandai dengan perubahan suasana hati yang signifikan, perilaku, dan perubahan fisik yang terjadi beberapa hari sampai dua minggu sebelum menstruasi dan mereda selama menstruasi. Kebanyakan wanita menstruasi mengalami tanda-tanda dan gejala terkait dengan siklus menstruasi, sebagian dari tanda-tanda dan gejala ringan dan mencerminkan perubahan fisiologis normal. Biasanya, gejala-gejala ini tidak mempengaruhi kehidupan wanita sampai mengancam jiwa, namun minoritas mengalami gejala yang mengganggu pekerjaan, hubungan, dan kegiatan sosial. Wanita mengalami gejala yang menurunkan taraf kemampuannya dapat dibantu dengan pengobatan medis. Berdasarkan pemaparan kondisi yang dialami oleh Asih, obat yang dapat digunakan untuk meredakan PMS tersebut adalah piridoksin (vitamin B6) dan pemberian mineral (kalsium) serta diikuti dengan konseling tentang modifikasi gaya hidup,teratur, berhenti rokok, dan membatasi masukan kafein. Bila sakit yang dialami oleh Asih tetap timbul setelah penggunaan obat tersebut, dapat disarankan untuk pemberian NSAID atau obat diuretika.

Anda mungkin juga menyukai