Anda di halaman 1dari 84

An Australian, State and Territory Governments Initiative

i M U N i S A S i

Understanding Childhood

i M M U N i S AT i O N

Commonwealth of Australia 2005 ISBN 0 642 82783 4 Buku kecil ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Selain penggunaan seperti yang diijinkan di bawah Copyright Act 1968, tak ada bagian lain yang boleh direproduksi dengan proses apa saja tanpa ijin terlebih dahulu dari Commonwealth. Permintaan dan pertanyaan tentang reproduksi dan hak-hak harus dialamatkan ke Commonwelath Copyright Administration, Attorneys General Department, Robert Garran Office, National Circuit, Canberra ACT 2600 atau dikirimkan ke http://www/ag/gov/au/cca Nama-nama dagang yang digunakan dalam publikasi ini hanya untuk tujuan identifikasi saja. Penggunaannya tidak berarti mendukung merek obat atau vaksin tertentu. Pertama kali terbit April 1995 Direvisi Oktober 1995 Dicetak ulang June 1996 Direvisi April 1997 Direvisi Maret 1998 Direvisi July1998 Dicetak ulang Desember 1998 Dicetak ulang Januari 1999 Direvisi Juli 2000 Dicetak ulang September 2002 Dicetak ulang Juli 2003 Direvisi Maret 2004 Direvisi Oktober 2005 Semua informasi dalam buku kecil ini sudah benar pada saat dicetak. Manual ini diterbitkan sehubungan dengan Program Imunisasi Nasional, suatu inisiatif dari Australian Department Department of Health and Ageing, dan dalam konsultasi dengan National Immunisation Committee. Department of Health dan Ageing Publications Approval number 3744

DAFTAR ISI
Pendahuluan

Bagian 1 Bagian 2

Apa imunisasi itu? Vaksin-vaksin dan penyakit-penyakit yang dicegah:


Hepatitis B Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus Poliomyelitis (polio) Influenza hemofilus tipe b (Hib) Pneumokokal Campak, beguk/gondong dan rubela (campak Jerman) Meningokokal C Cacar air

5 13
13 16 21 24 26 31 36 41

Bagian 3

Persyaratan khusus imunisasi bagi anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands Pertanyaan umum tentang imunitas dan imunisasi Pertanyaan umum tentang mendapatkan imunisasi Alasan-alasan keliru untuk tidak melakukan imunisasi Dampak-dampak sampingan umum imunisasi dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya Dosis-dosis parasetamol bagi anak-anak untuk mengurangi dampak sampingan Apa yang harus diberitahukan kepada dokter atau perawat pada waktu membawa anak Anda untuk diimunisasi mendapatkan tunjangan

43 47 55 66 68 73 74 77

Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian 7

Bagian 8

Bagian 9

Bagian 10 Imunisasi dan hak Anda untuk

Pertanyaan lebih lanjut

(sampul belakang bagian dalam)

Imunisasi
Adalah cara yang mudah, aman dan efektif untuk memproteksi anak-anak melawan penyakit-penyakit tertentu. Bahaya penyakit-penyakit tersebut jauh lebih besar daripada risiko imunisasi yang amat kecil. Buku kecil ini akan membantu Anda mengambil keputusan tentang imunisasi anak Anda berdasarkan informasi terbaik yang tersedia saat ini. Jika Anda mempunyai pertanyaan tentang informasi dalam buku kecil ini, silakan mendiskusikannya dengan dokter atau klinik kesehatan
4
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

setempat.

1
APA IMUNISASI ITU?
Imunisasi memproteksi anak-anak (dan orang dewasa) melawan infeksi yang berbahaya sebelum mereka kontak dengan infeksi tersebut dalam masyarakat. Imunisasi memanfaatkan mekanisme pertahanan alami tubuh - reaksi imun untuk membangun daya tahan terhadap infeksi-infeksi tertentu. Imunisasi membantu anak-anak tetap sehat dengan mencegah infeksi-infeksi serius. Buku kecil ini berfokus pada vaksin-vaksin yang didanai yang tersedia di bawah Program Imunisasi Nasional. Imunisasi-imunisasi anak secara rutin yang diberikan melalui Program ini pada saat ini memberikan proteksi melawan 12 penyakit - difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan/kinghus), poliomyelitis (polio), campak, beguk/gondong, rubela (campak Jerman), Influenza hemofilus tipe b (Hib), hepatitis B, meningokokal C, pneumokokal dan varicella (cacar air). Semua penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius dan terkadang kematian. Semua vaksin yang digunakan dalam Program Imunisasi Nasional sekarang diberikan dengan injeksi.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Imunisasi dan vaksinasi


Secara teknis, vaksinasi adalah istilah yang digunakan untuk memberikan suatu vaksin - - yakni, benar-benar diinjeksi. Imunisasi adalah istilah yang digunakan untuk proses baik mendapatkan vaksin maupun menjadi kebal terhadap penyakit sebagai hasil dari vaksin tersebut. Kebanyakan orang menggunakan istilah vaksinasi dan imunisasi berganti-ganti tetapi artinya tidaklah tepat sama karena biasanya imunitas mengikuti vaksinasi tetapi tidak selalu demikian. Dalam buku ini, istilah imunisasi selalu digunakan karena ungkapan ini yang paling umum digunakan dalam masyarakat.

Bagaimana cara kerja imunisasi?


Semua bentuk imunisasi bekerja dengan cara yang sama. Pada waktu seseorang diinjeksi dengan vaksin, tubuhnya akan mengeluarkan reaksi imun dengan cara yang sama seperti yang terjadi kalau orang menghadapi penyakit, tetapi orang tersebut tidak tertular penyakit. Jika kemudian orang tersebut kontak dengan penyakit tersebut, tubuhnya akan cukup cepat menimbulkan reaksi imun untuk mencegah penyakit meruyak atau berkembang menjadi penyakit yang serius.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Apa yang terkandung dalam vaksin?


Beberapa vaksin mengandung dosis yang amat kecil dari semacam virus yang hidup, tetapi yang telah diperlemah. Beberapa vaksin mengandung dosis amat kecil bakteri yang sudah dimatikan atau potongan-potongan kecil bakteri, sedangkan vaksinvaksin lainnya mengandung dosis yang amat kecil dari toksin yang sudah termodifikasi yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Vaksin-vaksin mungkin juga mengandung sejumlah kecil bahan pengawet atau sejumlah kecil antibiotik untuk mengawetkan vaksin tersebut. Beberapa vaksin mungkin juga mengandung sejumlah kecil garam aluminium yang membantu menghasilkan reaksi imun yang lebih baik.

Berapa lama dibutuhkan imunisasi untuk bekerja?


Umumnya, reaksi imun normal memakan waktu sekitar dua minggu untuk bekerja. Ini berarti proteksi melawan suatu infeksi tidak terjadi segera setelah imunisasi. Kebanyakan imunisasi perlu diberikan beberapa kali untuk membangun proteksi yang tahan lama. Seorang anak yang mendapat hanya satu atau doa dosis vaksin difteri-tetanusaselular (DTPa) hanya sebagian diproteksi melawan difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan/kinghus), dan mungkin menjadi sakit setelah menghadapi penyakit-penyakit tersebut. Walaupun demikian, beberapa vaksin baru, seperti vaksin meningokokal C, memberikan imunitas berjangka lama setelah hanya satu dosis.
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Berapa lama imunisasi bertahan?


Daya proteksi imunisasi tidak selalu sepanjang hidup. Beberapa di antaranya, seperti vaksin tetanus, dapat bertahan sampai 30 tahun, setelah itu mungkin diberi dosis ulang (booster). Beberapa imunisasi, seperti vaksin batuk rejan/kinghus, memberikan proteksi kira-kira lima tahun setelah program imunisasi penuh.

Apakah semua orang dilindungi dari penyakit oleh imunisasi?


Bahkan kalau semua dosis vaksin telah diberikan, tidak semua orang terproteksi melawan penyakit. Vaksin-vaksin campak, beguk/gondong, rubela, tetanus, polio, hepatitis B dan Hib memproteksi lebih dari 95% anak-anak yang telah menyelesaikan program tersebut. Satu dosis dari vaksin meningokokal C pada 12 bulan memproteksi lebih dari 90% anak-anak. Tiga dosis vaksin batuk rejan/ kinghus memproteksi kira-kira 85% anak-anak yang telah diimunisasi, dan akan mengurangi keparahan penyakit tersebut terhadap 15% dari anak-anak yang lain, jika mereka terkena batuk rejan/kinghus. Dosis ulang (booster) diperlukan karena imunitas menurun seiring dengan perjalanan waktu.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Mengapa anak-anak harus memperoleh begitu banyak imunisasi?


Diperlukan sejumlah imunisasi dalam beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak untuk memproteksi anak tersebut melawan penyakitpenyakit kanak-kanak yang menular yang paling serius. Sistem imunitas pada anak-anak kecil tidak bekerja sebaik sistem imunitas pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, karena sistem itu belum matang. Oleh karena itu diperlukan lebih banyak dosis vaksin. Dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, seorang bayi telah terproteksi terhadap kebanyakan penyakit menular oleh antibodi dari ibunya yang dialihkan kepada bayi selama masa kehamilan. Pada saat antibodi tersebut telah habis, bayi tersebut menghadapi risiko infeksi yang serius dan dengan demikian imunisasi pertama diberikan sebelum antibodi tersebut habis sama sekali. Alasan lain mengapa anak-anak mendapatkan banyak imunisasi ialah karena vaksin-vaksin baru melawan infeksi-infeksi serius terus dibikin. Jumlah injeksi berkurang dengan digunakannya kombinasi vaksin-vaksin, di mana beberapa vaksin digabung menjadi satu suntikan.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Apa efek-efek sampingan dari imunisasi?


Efek-efek sampingan imunisasi yang umum ialah warna merah dan nyeri di tempat injeksi serta demam ringan. Walaupun efek-efek sampingan tersebut mungkin mencemaskan Anda dan menjadikan anak Anda rewel pada saat itu, manfaat imunisasi adalah proteksi terhadap penyakit. Reaksi-reaksi yang lebih serius terhadap imunisasi jarang sekali. Anda mungkin dapat memberinya parasetamol untuk membantu mengurangi demam dan rasa nyeri. Efek-efek sampingan lainnya amat jarang tetapi bila memang terjadi, segeralah konsultasikan kepada dokter. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Bagian 7 - Efek-efek sampingan umum imunisasi dan yang yang harus dilakukan (halaman 68). Efek-efek sampingan vaksin-vaksin khusus diuraikan dalam Bagian 2 - Vaksin-vaksin dan penyakit-penyakit yang dicegah olehnya (halaman 13).

Mengapa anak saya harus diimunisasi? Ada dua alasan untuk mengimunisasi setiap anak di Australia:
1. Imunisasi adalah cara yang paling aman dan efektif untuk memberikan proteksi melawan penyakit. Setelah imunisasi, kemungkinan anak Anda terkena penyakit akan jauh berkurang apabila penyakit tersebut merebak di komunitas. Manfaat proteksi terhadap penyakit jauh melebihi risiko yang sangat kecil akibat imunisasi.

10

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

2. Jika cukup orang dalam masyarakat diimunisasi, infeksi tidak lagi dapat menyebar dari orang ke orang dan penyakit tersebut akan tuntas terbasmi. Inilah caranya bagaimana penyakit cacar terbasmi dari bumi, dan bagaimana polio telah lenyap dari banyak negara.

Apakah semua imunisasi gratis?


Semua vaksin yang secara rutin direkomendasikan untuk anak Anda didanai oleh Pemerintah Australia dan diberikan tanpa pungutan biaya. Vaksin-vaksin yang berikut diberikan dengan gratis kepada semua anak:

Hepatitis B; Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus; Influenza hemofilus tipe b; Polio; Campak, beguk/gondong dan rubela; Meningokokal C; Pneumokokal; dan Cacar air.
Beberapa vaksin tambahan diberikan tanpa pungutan biaya untuk anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands di Northern Territory, Western Australia, South Australia dan Queensland. Lihat bagian 3, halaman 43, untuk rincian lebih lanjut.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

11

Ada beberapa perbedaan dalam cara Pemerintah mendanai program-program imunisasi yang ditatalaksana di setiap Negara Bagian dan Wilayah. Anda harus mengkonsultasikan kepada penyelenggara imunisasi biasa Anda di bawah program tersebut. Alternatif lain, Anda dapat menghubungi departemen kesehatan di Negara Bagian atau Wilayah Anda (lihat nomor-nomor kontak di belakang buku kecil ini). Tersedia juga vaksin-vaksin lain yang tidak didanai oleh Program Imunisasi Nasional. Vaksin-vaksin ini biasanya direkomendasi dalam kasus-kasus tertentu, seperti perjalanan ke luar negeri atau mereka yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Jika Anda memilih memberikan imunisasi kepada anak Anda dengan vaksin yang tidak didanai dalam Program, sebaiknya Anda berbicara dengan dokter setempat atau klinik imunisasi untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda kurang pasti tentang vaksin-vaksin mana yang gratis, harap tanyakan kepada dokter, klinik imunisasi, atau menelepon Immunise Australia Information di 1800 671 811.

2
VAKSIN-VAKSIN DAN PENYAKIT-PENYAKIT YANG DICEGAHNYA
Vaksin-vaksin didaftar menurut umur kapan mulai ditatalaksana. Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit serius yang dapat diidap seumur hidup. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang hati. Bayi-bayi yang terkena penyakit ini mungkin hanya menunjukkan beberapa gejala ringan, atau tidak bergejala sama sekali. Walaupun demikian, bayi-bayi berisiko yang lebih besar daripada orang-orang dewasa untuk seumur hidup menjadi pembawa virus tersebut. Seorang pengidap virus tersebut mungkin dapat menularkannya kepada orang lain. Sebanyak 25% dari pengidap hepatitis B tersebut mungkin terkena kanker hati atau kegagalan hati dalam masa hidupnya kemudian.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

13

Virus hepatitis B bercokol dalam cairan-cairan tubuh yang terinfeksi, termasuk darah, ludah dan mani. Risiko tertular hepatitis B dari ludah amat rendah. Bayi-bayi yang ibunya adalah pengidap hepatitis B berisiko sangat tinggi untuk terinfeski oleh penyakit tersebut saat lahir. Cara-cara penularan hepatitis B yang lain ialah dengan kontak darah ke darah, berbagi jarum suntik, hubungan seks, dan instrumen terkontaminasi seperti yang digunakan untuk tindik bagian tubuh. Imunisasi telah terbukti cara yang aman dan murah untuk mencegah penyakit tersebut.

Imunisasi Hepatitis B
Beberapa dosis vaksin hepatitis B diperlukan untuk memberikan proteksi penuh melawan penyakit. Untuk bayi, dosis pertama hepatitis B diberikan segera setelah lahir, yang kedua pada usia 2 bulan, yang ketiga pada usia 4 bulan dan dosis terakhir pada usia 6 atau 12 bulan. Tiga dosis terakhir hepatitis B dikombinasikan dengan vaksin-vaksin lain, seperti DTPa atau Hib. Beberapa bayi yang prematur tidak memberikan reaksi sebaik bayi-bayi yang lahir pada waktunya terhadap vaksin-vaksin hepatitis B. Bayi-bayi tersebut mungkin membutuhkan dosis ekstra vaksin hepatitis B untuk memastikan bahwa mereka mendapat proteksi yang cukup melawan penyakit hepatitis B. Para orangtua bayi prematur seharusnya mendiskusikan perlunya vaksinasi ekstra dengan dokter mereka.

14

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Untuk para anak remaja yang belum mendapat vaksin hepatitis B ketika mereka bayi, dibutuhkan dua atau tiga dosis, tergantung pada vaksin yang digunakan oleh pemberi vaksin Anda. Vaksin-vaksin yang digunakan di Australia mengandung bagian virus hepatitis B yang telah dimodifikasi. Vaksin-vaksin tersebut diproduksi dalam sel-sel ragi dan bebas dari darah binatang maupun manusia atau pun produk-produk darah. Dosis vaksin hepatitis B pada waktu lahir mengandung sejumlah kecil garam aluminium.

Efek-efek sampingan imunisasi hepatitis B yang mungkin terjadi


Kebanyakan efek sampingan vaksin hepatitis B tidak parah dan menghilang dengan cepat. Nyeri di tempat injeksi mungkin terjadi, seperti mungkin juga demam ringan, mual, merasa kurang enak badan dan rasa sakit pada persendian. Efek-efek sampingan yang lebih serius amat jarang. Dalam laporan beberapa kasus vaksin hepatitis B dikaitkan dengan multiple sclerosis, tetapi penelitian lebih luas tidak membuktikan kaitan tersebut.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

15

Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus (pertusis)


Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus adalah penyakit-penyakit serius yang menyerang anak-anak dan orang-orang dewasa. Vaksin kombinasi yang mengandung DTPa (difteritetanus-aselular pertusis) memberikan proteksi efektif melawan penyakit-penyakit tersebut.

Difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri yang terdapat di mulut, kerongkongan dan hidung dari seorang yang terinfeksi. Difteri dapat menyebabkan membran tumbuh di dalam kerongkongan yang dapat menimbulkan kesulitan dalam menelan, kehabisan napas dan sesak napas. Suatu racun yang amat kuat (toksin) dikeluarkan oleh bakteri difteri dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Toksin tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kelumpuhan dan gagal jantung. Sekitar 7% dari mereka yang terkena difteri meninggal karenanya.

Tetanus
Tetanus adalah penyakit yang sering fatal yang disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri yang berada di tanah dan rabuk kotoran binatang. Anda tidak tertular tetanus dari orang lain, melainkan oleh bakteri yang masuk ke tubuh melalui luka yang mungkin amat kecil dan sepele seperti tusukan jarum. Tetanus menyerang sistem syaraf,

16

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

menyebabkan kekejangan otot yang serius, semula dirasakan di otot-otot leher dan rahang (rahang terkunci). Efek tersebut menyebar, menyebabkan kesulitan dalam bernapas, kekejangan yang amat sakit dan irama detak jantung yang abnormal. Karena imunisasi, tetanus sekarang jarang terdapat di antara anak-anak di Australia, tetapi masih terjadi pada orang-orang dewasa yang belum pernah diimunisasi melawannya atau yang belum mendapat imunisasi booster.

Batuk rejan/kinghus
Batuk rejan/kinghus, yang juga dikenal sebagai pertusis, adalah penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri dan disebarkan lewat batuk atau bersin. Batuk rejan/kinghus mempengaruhi sistem pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Ledakan-ledakan batuk yang hebat timbul dan di antara ledakan-ledakan tersebut anak megap-megap untuk bernapas menimbulkan suara tercekik yang khas. Tidak semua anak bersuara tercekik yang khas tersebut dan seringkali juga diikuti oleh muntah-muntah. Batuk mungkin berlangsung sampai berbulan-bulan. Batuk rejan/ kinghus amat gawat pada bayi di bawah usia 12 bulan, dan seringkali harus mondok di rumah sakit. Komplikasi termasuk kekejangan, pneumonia, koma, inflamasi otak, kerusakan otak permanen, dan kerusakan paru-paru dalam jangka panjang. Sekitar 1 dari 200 anak di bawah usia 6 bulan yang terkena batuk rejan/kinghus akan meninggal.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

17

Imunisasi DTPa
Imunisasi dengan vaksin DTPa adalah cara terbaik untuk mencegah difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus. Vaksin DTPa adalah kombinasi tiga vaksin menjadi satu injeksi untuk mencegah difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus. DTPa dapat juga dikombinasikan dengan vaksin-vaksin tipe lain seperti hepatitis B, IPV atau Hib. Vaksinvaksin DTPa mengandung sejumlah kecil toksin difteri dan tetanus yang telah dimodifikasi untuk menjadikannya tidak berbahaya, potonganpotongan kecil bakteri pertusis tersebut, aluminium hidroksida dan pengawet (phenoxyethanol). Karena difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus terjadi lebih sering di antara anak-anak yang lebih besar dan orang-orang dewasa yang efek proteksi vaksin kanak-kanak mereka telah habis, Pemerintah Australia telah merencanakan suatu dosis booster vaksin difteri-tetanus-aselular pertusis untuk para remaja.

18

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Efek-efek sampingan yang mungkin terjadi dari imunisasi DTPa


Imunisasi DTPa yang direkomendasikan tidak mempunyai banyaki efek sampingan, walaupun beberapa anak mungkin mengalami demam ringan dan kemerahan, nyeri dan bengkak di tempat injeksi. Kebanyakan efek sampingan ini akan menghilang tanpa pengobatan, tetapi penggunaan parasetamol mungkin dapat membantu mengurangi demam dan nyeri di tempat injeksi. Karena dosis vaksin DTPa 18 bulan tidak lagi direkomendasikan, lebih sedikit anak-anak yang akan bereaksi lokal terhadap vaksin tersebut pada usia empat tahun. Dahulu telah dinyatakan rasa kuatir tentang kemungkinan vaksin batuk rejan/kinghus mengakibatkan inflamasi otak (ensefalitis) dan kerusakan otak, tetapi penelitian tidak membuktikan adanya kaitan tersebut. Risiko yang amat nyata dari komplikasi penyakit batuk rejan/kinghus penyakit jauh lebih besar daripada risiko reaksi hebat yang jarang setelah suatu imunisasi DTPa.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

19

Jika

tak tak ada ada dari dari 150 150 anak anak

dalam dalam suatu suatu pusat pusat pengasuhan pengasuhan anak anak yang yang telah telah diimunisasi, diimunisasi, dan dan batuk batuk rejan/kinghus rejan/kinghus merebak, merebak, sekitar sekitar 135 135 anak anak akan akan terserang terserang penyakit penyakit tersebut. tersebut. Rata-rata Rata-rata seorang seorang anak anak di di pengasuhan pengasuhan tersebut tersebut akan akan menderita menderita inflamasi inflamasi otak otak (ensefalitis) (ensefalitis) yang yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh penyakit penyakit tersebut. tersebut. Jika Jika setiap setiap anak anak di di penitipan penitipan tersebut tersebut diimunisasi diimunisasi dengan dengan benar benar dengan dengan sedikitnya sedikitnya tiga tiga dosis dosis DTPa, DTPa, tak tak seorang seorang anak anak pun pun dalam dalam pengasuhan pengasuhan tersebut tersebut yang yang terkena terkena ensefalitis. ensefalitis.
20
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Poliomyelitis (polio)
Setelah pemberian vaksin-vaksin polio telah terjadi penurunan infeksi polio yang drastis. Sejak tahun 1978, tak ada satu pun kasus polio yang dilaporkan di Australia. Pada tanggal 29 Oktober 2000, Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menyatakan Daerah Pasifik Barat, termasuk Australia, bebas polio. Walaupun demikian, masih penting agar anak Anda mendapat imunisasi terhadap polio. Walaupun tidak ada kasus yang terjadi di sini, masih terus ada risiko bahwa polio dibawa masuk dari negara lain dan mungkin terjadi lagi di sini jika anak-anak kita dan orang-orang dewasa tidak diimunisasi. Hanya jika polio telah terbasmi di seluruh dunia maka mungkin menghentikan imunisasi terhadap polio.

Polio mungkin menimbulkan gejala-gejala penyakit ringan atau pun hebat. Polio adalah virus gastrointestinal yang menyebabkan demam, muntah dan kekejangan otot, serta dapat merusak sistem syaraf dan menyebabkan kelumpuhan permanen. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan pada sistem pernapasan dan otot-otot untuk menelan, dan dapat berakhir pada kematian. Sekitar 5% orang yang mondok di rumah sakit karena polio mati karenanya, dan sekitar separuh daripadanya yang sembuh menderita kelumpuhan permanen.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

21

Imunisasi polio
Ada dua macam vaksin tersedia di Australia, inactivated polio vaksin (IPV) dan oral polio vaksin (OPV). Dahulu OPV digunakan secara rutin dalam Jadwal Imunisasi. Sejak tanggal 1 November 2005, OPV telah digantikan dengan IPV dalam daftar bebas vaksin-vaksin. IPV sekarang diberikan sebagai bagian dari vaksin kombinasi dengan DTPa. Jika anak Anda mulai dengan jadwal OPV, IPV dapat digunakan dengan aman untuk menyelesaikan jadwal tersebut tanpa efek buruk. Diperlukan tiga dosis untuk memberikan proteksi yang baik dalam masa kanak-kanak dengan booster pada usia 4 tahun. IPV mengandung sejumlah kecil virus polio yang telah dimatikan. Karena IPV dikombinasikan dengan vaksin-vaksin lain di Australia, IPV dapat juga mengandung sejumlah kecil sekali antibiotik dan pengawet.

OPV
Oral polio vaksin (OPV atau Sabin) diberikan dalam bentuk tetesan melalui mulut. Sekarang hanya digunakan pada waktu polio berjangkit. Tingkat rata-rata yang tinggi dari imunisasi kita berarti kemungkinan terjangkitnya polio kecil sekali. Vaksin ini mengandung sejumlah kecil virus hidup yang telah dimodifikasi dari masing-masing tipe polio sehingga tidak menimbulkan penyakit tersebut, dan antibiotik (neomysin) dalam jumlah amat kecil.

22

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Efek-efek sampingan imunisasi polio IPV yang mungkin terjadi IPV


IPV atau vaksin-vaksin yang mengandung IPV dapat menyebabkan nyeri otot, rasa sakit, bengkak atau warna merah di tempat injeksi. Sampai 1 dari 10 anak mungkin mengalami demam ringan dan kehilangan selera.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

23

Influenza hemofilus tipe B (Hib)


Sebelum diberlakukannya vaksin-vaksin Hib pada awal tahun 1990an Hib adalah penyebab utama infeksi pada membran pembungkus otak (meningitis) dan pembengkakan di kerongkongan yang dapat menyumbat pernapasan (epiglotitis) pada anak-anak balita. Walaupun namanya demikian, nama tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan influenza (flu). Hib mungkin juga menyebabkan pneumonia, infeksi persendian atau infeksi tisu di bawah kulit, biasanya pada wajah (selulitis). Baik meningitis maupun epiglottitis dapat berkembang dengan sangat cepat dan dan jika tidak diobati dapat dengan cepat menimbulkan kematian.

Imunisasi Hib
Diperlukan beberapa dosis vaksin Hib untuk memproteksi anak terhadap penyakit Hib. Dosis pertama diberikan pada usia 2 bulan. Walaupun demikian, anak-anak balita yang tidak diimunisasi semasa bayi dapat diberi vaksin Hib. Anak-anak yang lebih besar tidak memerlukan dosis vaksin Hib sebanyak itu. Infeksi Hib jarang menjadi masalah pada anak-anak yang berusia di atas 5 tahun. Dua macam vaksin Hib tersedia di Australia, yaitu Hib PRP-T dan Hib PRP-OMP. Kedua vaksin tersebut mengandung sejumlah kecil bagian dari Bakteri Hib yang ditempelkan pada protein yang menstimulasi sistem imunitas. Vaksin-vaksin tersebut berbeda satu sama lain, tergantung pada protein apa Bakteri Hib tersebut ditempelkan.

24

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Vaksin Hib PRP-OMP adalah satu-satunya tipe vaksin Hib yang seharusnya diberikan kepada anak-anak Aborijin di Queensland, Northern Territory, Western Australia dan South Australia. Hal ini karena anakanak berisiko lebih tinggi untuk tertular penyakit Hib pada usia dini. Vaksin Hib PRP-OMP memberikan proteksi lebih awal dan memerlukan dosis yang kurang untuk menyelesaikan program. Anak-anak lain semuanya dapat diberi vaksin PRP-T Hib atau PRP-OMP Hib. Vaksin-vaksin Hib dapat dikombinasikan dengan vaksin hepatitis B (PRP-OMP), atau dengan DTPa dan vaksin-vaksin polio (PRP-T). Beberapa bayi prematur tidak bereaksi dengan baik terhadap vaksin-vaksin Hib dibandingkan dengan reaksi bayi yang lahir pada waktunya. Bayi-bayi prematur tersebut mungkin memerlukan dosis ekstra vaksin Hib untuk memastikan bahwa mereka mempunyai proteksi cukup melawan penyakit Hib. Para orangtua bayi-bayi prematur perlu mendiskusikan kebutuhan vaksinasi ekstra ini dengan dokter mereka.

Efek-efek sampingan Vaksin Hib yang mungkin terjadi


Vaksin Hib amat aman. Sedikit bengkak, kemerahan dan nyeri di tempat injeksi telah dilaporkan di antara sampai 5% anak-anak yang menerima vaksin Hib. Demam dan gatal jarang terjadi. Reaksi yang lebih serius terhadap vaksin Hib belum pernah dilaporkan.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

25

Penyakit pneumokokal
Penyakit pneumokokal adalah sekelompok infeksi yang berpotensi membawa kematian yang sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dan mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Bentuk-bentuk penyakit pneumokokal yang berpotensi membawa kematian adalah infeksi di sekitar otak (meningitis), keracunan darah (septikemia) dan infeksi paru-paru (pneumonia). Pada anak-anak, infeksi tengah telinga adalah bentuk penyakit pneumokokal yang kurang serius.

Bakteri tersebar dalam bentuk percikan yang terlepas dari mulut atau hidung lewat batuk, bersin atau kontak dengan benda-benda yang mungkin telah terkontaminasi dengan percikan yang telah terinfeksi. Bakteri pneumokokal secara umum dibawa di belakang tenggorokan dan hidung pada anak-anak dan orang-orang dewasa yang sehat. Penyakit pneumokokal dapat menyerang kapan saja, walaupun infeksi-infeksi tersebut rupanya lebih umum dalam musim dingin dan semi. Tingkat rata-rata penyakit tertinggi pada anak-anak Aborijin, terutama mereka di Central Australia. Beberapa anak dengan kondisi medis seperti imunitas yang cacat atau penyakit kronis juga berisiko semakin tinggi.

26

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Penting untuk dipahami bahwa penyakit pneumokokal berbeda dengan penyakit meningokokal. (Lihat halaman 36 untuk rincian lebih lanjut tentang penyakit meningokokal). Walaupun baik penyakit pneumokokal maupun penyakit meningokokal dapat menyebabkan infeksi di sekitar otak dan keracunan darah, kedua penyakit tersebut sebenarnya disebabkan oleh dua bakteri yang berbeda. Vaksinasi terhadap penyakit meningokokal C tidak akan memproteksi anak Anda dari penyakit pneumokokal.

Imunisasi Pneumokokal
Dua macam vaksin pneumokokal tersedia, yaitu vaksin konjugasi (Prevenar) dan vaksin polisakarida (PneumoVax23). Vaksin konjugasi bekerja dengan baik dalam bayi dan anak-anak kecil dan meliputi ketujuh tipe bakteri pneumokokal yang paling biasa menyebabkan penyakit pada anak-anak. Vaksin polisakarida meliputi 23 tipe bakteri pneumokokal yang berbeda, tetapi tidak bekerja dengan baik pada anak-anak kecil. Vaksin tersebut terutama digunakan untuk memberikan vaksinasi pada orang-orang dewasa dan juga diberikan sebagai vaksinasi ulang (booster) setelah suatu program vaksin konjugasi bagi kelompok anak-anak berisiko tinggi yang memerlukan dosis tambahan vaksin tersebut.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

27

Tipe vaksin yang harus digunakan dan jumlah dosis yang diperlukan untuk memberikan proteksi yang cukup, bervariasi tergantung pada usia anak pada waktu program vaksinasi pneumokokal dimulai dan apakah anak Anda termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi. Untuk bayi-bayi, dosis pertama vaksin konjugasi Pneumokokal direkomendasikan pada usia 2 bulan, dengan dosis selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan. Anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands dan anak-anak yang berisiko faktor medis mungkin memerlukan dosis vaksin yang lebih lanjut. Kedua vaksin terbuat dari potongan-potongan jenis bakteri lain yang ditempelkan pada protein yang menstimulasi sistem imunitas. Vaksin polisakarida mengandung sejumlah kecil fenol dan vaksin konjugasi mengandung fosfat aluminium. Sejak tanggal 1 Januari 2005, vaksin konjugasi telah tersedia secara gratis bagi semua bayi yang dilahirkan sejak 1 Januari 2005 pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Direkomendasikan agar vaksin pneumokokal diberikan pada saat yang sama seperti vaksin-vaksin lainnya yang dijadwalkan (Lihat Dapatkah lebih dari satu imunisasi diberikan bersamaan? Bagian 5, halaman 56). Anak-anak dalam kelompok khusus yang berisiko tinggi memenuhi syarat untuk dosis booster vaksin pneumokokal. Termasuk dalam kelompok berisiko

28

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

tinggi adalah anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands yang tinggal di Queensland, Northern Territory, Western Australia dan South Australia. Mereka yang berusia antara 18 sampai 24 bulan memenuhi syarat untuk dosis tambahan. Anakanak yang berusia di bawah 5 tahun dengan faktor-faktor risiko medis juga dianggap berisiko tinggi. Anda seharusnya mendiskusikannya dengan penyelenggara imunisasi Anda jika Anda mengira anak Anda termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi. Faktor-faktor risiko medis yang memberikan kecenderungan tinggi atau serius pada anak untuk terkena infeksi pneumokokal adalah:

defisiensi imunitas bawaan; terapi imunosupresif (seperti pengobatan kanker atau dosis tinggi steroid); limpa berfungsi jelek diakibatkan oleh kondisikondisi seperti siklemia (anemi darah berbentuk sabit) atau operasi pengangkatan limpa; infeksi HIV, sebelum dan setelah perkembangan AIDS; gagal ginjal, atau sindroma nefrotik kambuhan atau terus-menerus; sindroma down; penyakit jantung yang berasosiasi dengan sianosis atau gagal jantung;

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

29

semua bayi prematur dengan penyakit paru-paru kronis; semua bayi yang lahir kurang dari 28 minggu di kandungan; jaringan fibrosa; diabetes melitus yang tergantung pada insulin; kebocoran cairan serebrospinal; dan sistem shunt intrakranial dan implantasi cochlear.

Efek-efek sampingan imunisasi Pneumokokal yang mungkin terjadi


Dapat terjadi pembengkakan, kemerahan dan nyeri di tempat injeksi. Anak mungkin mengalami demam ringan, mengantuk, gelisah atau mudah marah. Efek-efek sampingan yang tidak biasa antara lain muntah-muntah, penurunan selera atau diare. Reaksi-reaksi hebat amat jarang. Ada kemungkinan yang amat kecil bahwa vaksin, seperti pengobatan lain, yang dapat menimbulkan masalah-masalah serius, seperti reaksi alergi yang hebat. Anak Anda tidak dapat terkena penyakit pneumokokal dari vaksin.

30

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Campak, beguk/gondong dan rubela


Campak, beguk/gondong dan rubela (campak Jerman) semuanya merupakan penyakitpenyakit serius akibat infeksi virus yang masih terjadi di Australia. Suatu vaksin kombinasi campak-beguk/gondong-rubela (MMR) telah digunakan untuk memproteksi anak-anak terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Campak
Campak adalah penyakit serius akibat infeksi virus yang sangat menular yang menimbulkan demam, bintik-bintik merah, pilek, batuk dan mata merah serta pedih. Komplikasi yang mengikuti sakit karena campak dapat sangat berbahaya, dan pneumonia terjadi dalam 4% di antara penderita campak. Sekitar satu di setiap 2.000 orang anak yang terkena campak akan berkembang menjadi inflamasi otak (ensefalitis). Dari 10 orang anak yang terkena campak ensefalitis, satu akan meninggal dan sampai empat orang anak akan menderita kerusakan otak permanen. Campak telah menyebabkan lebih banyak kematian di Australia dalam 15 tahun terakhir dibandingkan dengan jumlah kematian yang diakibatkan oleh penyakit difteri, batuk rejan/ kinghus dan rubela digabung. Suatu penyakit yang serius tetapi jarang yang disebut Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) dapat terjadi pada anak-anak beberapa tahun setelah infeksi campak. SSPE adalah penyakit yang secara cepat merusak otak dan selalu berakhir pada kematian. SSPE timbul dalam sekitar satu dari 25.000 yang terkena campak.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

31

Beguk/gondong
Beguk/gondong adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, mengakibatkan demam, sakit kepala dan inflamasi kelenjar ludah. Terkadang penyakit tersebut menyebabkan infeksi pada membran pembungkus otak (meningitis) tetapi dampak permanen jarang terjadi. Sebanyak lima dari setiap 1.000 penderita mengalami inflamasi otak (ensefalitis). Beguk/gondong juga dapat menyebabkan ketulian permanen. Sekitar satu dari lima remaja atau laki-laki dewasa yang terkena beguk/ gondong menderita inflamasi dan pembengkakan pada testes (pelir) yang menyakitkan sekali. Walaupun orang dengan kondisi ini biasanya sembuh total, jarang ada yang mengalami kemandulan.

Rubela
Rubela yang juga dikenal sebagai campak Jerman, biasanya merupakan penyakit kanak-kanak ringan tetapi juga dapat menulari para remaja dan orang dewasa. Gejala-gejala umum rubela adalah demam ringan, bengkak pada kelenjar, rasa sakit pada persendian dan bintik merah yang terlihat pada wajah serta leher dan berlangsung dua sampai tiga hari. Kesembuhan rubela hampir selalu cepat dan tuntas. Jenis infeksi rubela yang paling berbahaya adalah rubela bawaan lahir, di mana infeksi selama 20 minggu pertama kehamilan dapat mengakibatkan abnormalitas yang merusak pada bayi-bayi yang baru lahir. Dapat terjadi ketulian, kebutaan, cacat jantung dan keterbelakangan mental.

32

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Rubela amat sangat menular. Cara terbaik untuk memproteksi ibu-ibu yang mengandung dan bayi-bayi mereka dari rubela ialah dengan memastikan bahwa semua ibu telah diimunisasi sebelum mereka hamil, dan mengimunisasi semua anak untuk menghentikan penyebaran infeksi.

Imunisasi campak-beguk/gondongrubela (MMR)


Vaksin kombinasi campak-beguk/gondong-rubela (MMR) memberikan proteksi melawan ketiga penyakit tersebut. Anak-anak harus diimunisasi dengan MMR pada usia 12 bulan dengan dosis kedua pada usia 4 tahun. MMR juga direkomendasikan bagi semua anak dan orang dewasa yang lahir setelah 1966 yang belum pernah menerima dua dosis vaksin MMR. Para ibu harus disaring untuk antibodi rubela pada sebelum setiap kehamilan, atau pada awal kehamilan walaupun mungkin sebelumnya telah menunjukkan antibodi rubela positif. Jika tingkat-tingkat antibodi rubela rendah, maka para ibu ini harus menerima vaksin MMR sekurangnya 28 hari sebelum menjadi hamil atau segera setelah melahirkan, dan sebelum meninggalkan klinik atau rumah sakit tempat melahirkan. Para ibu dilarang menerima vaksin jika mereka hamil atau ada kemungkinan menjadi hamil dalam 28 hari. Vaksin MMR mengandung sejumlah kecil virus hidup campak, beguk/gondong dan rubela yang telah diperlemah, serta sedikit antibiotik (neomycin).

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

33

Efek-efek sampingan imunisasi MMR yang mungkin terjadi


Reaksi terhadap imunisasi MMR jauh lebih jarang daripada komplikasi campak alami. Reaksi yang paling umum adalah kurang enak badan dan demam ringan, mungkin dengan bintik-bintik merah, yang terjadi 7 sampai 10 hari setelah imunisasi dan berlangsung kira-kira 2 sampai 3 hari. Anak-anak yang mengalami bintik-bintik merah yang merebak pada saat tersebut tidak menulari orang lain. Demam dapat dikurangi dengan dosis parasetamol yang tepat (lihat halaman 73). Terkadang anak-anak akan mengalami pembengkakan ringan pada kelenjar ludah kira-kira tiga minggu setelah imunisasi tersebut disebabkan oleh komponen vaksin beguk/ gondong. Reaksi-reaksi yang lebih serius jarang terjadi. Sekitar satu dari 30.500 anak mengalami memar atau pendarahan (thrombositopenia) yang sembuh tanpa perlu diobati. Inflamasi otak (ensefalitis) setelah imunisasi MMR terjadi amat jarang barangkali rata-rata satu dari satu juta dosis atau kurang. Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) dicegah dengan imunisasi. Risiko-risiko komplikasi serius setelah tertular campak, beguk/ gondong atau rubela jauh lebih besar daripada risiko-risiko imunisasi MMR, yang amat kecil. Tidak ada bukti ilmiah bahwa vaksin MMR menyebabkan autisme (lihat Apakah vaksin MMR menyebabkan penyakit inflamasi usus besar atau autisme? Bagian 4, halaman 53).

34

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Jika

tak tak ada ada seorang seorang

pun pun yang yang telah telah diimunisasi diimunisasi dari dari 500 500 anak anak di di sebuah sebuah sekolah, sekolah, dan dan campak campak merebak, merebak, hampir hampir semua semua murid murid akan akan jatuh jatuh sakit sakit campak. campak. 20 20 anak anak akan akan kena kena pneumonia. pneumonia. Ada Ada 25% 25% kemungkinan kemungkinan bahwa bahwa seorang seorang anak anak di di sekolah sekolah tersebut tersebut akan akan menderita menderita inflamasi inflamasi otak otak (ensefalitis) (ensefalitis) yang yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh campak. campak. Jika Jika setiap setiap anak anak di di sekolah sekolah tersebut tersebut diimunisasi diimunisasi secara secara benar benar dengan dengan vaksin vaksin MMR, MMR, maka maka satu satu kasus kasus ensefalitis ensefalitis yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh imunisasi imunisasi akan akan terjadi terjadi setiap setiap 2000 2000 tahun. tahun.
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

35

Penyakit meningokokal C
Penyakit meningokokal adalah infeksi yang berpotensial fatal yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh bakteri yang hidup di belakang kerongkongan atau di dalam hidung pada 10% manusia pada suatu saat. Walaupun kebanyakan orang yang mengidap bakteri ini tetap sehat, mereka dapat menularkan bakteri meningokokal tersebut kepada orang lain. Serangan penyakit meningokokal seringkali tiba-tiba dan secara cepat menyebabkan infeksi otak (meningitis) atau keracunan darah (septicaemia) atau pun kombinasi keduanya. Tingkat tertinggi penyakit meningokokal terjadi di antara anak-anak balita.

36

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Penyakit meningokokal dapat terjadi kapan saja dalam setahun tetapi yang paling sering dalam musim dingin dan semi. Ada jenis-jenis penyakit meningokokal yang berbeda, dan tipe B dan C yang paling umum di Australia. Walaupun kurang umum daripada penyakit meningokokal B di beberapa bagian Australia, penyakit meningokokal C menyebabkan lebih dari separoh jumlah kematian yang diakibatkan oleh meningokokal. Bakteri tersebut tersebar dalam percikan dari hidung dan kerongkongan lewat batuk, bersin dan percikan ludah orang yang berbicara. Walaupun bakteri tersebut tersebar lewat percikan, biasanya perlu berjam-jam kontak akrab untuk menularkan bakteri meningokokal. Hal ini dikarenakan bakteri tersebut tidak dapat bertahan lama di luar tubuh. Penting untuk dipahami bahwa penyakit meningokokal berbeda dengan penyakit pneumokokal. (Lihat halaman 26 untuk uraian lebih rinci tentang penyakit pneumokokal). Sementara penyakit pneumokokal dan penyakit meningokokal keduanya dapat menyebabkan infeksi di sekitar otak dan keracunan darah, kedua penyakit tersebut disebabkan oleh dua bakteri yang berbeda. Vaksinasi terhadap penyakit meningokokal C tidak akan memproteksi anak Anda melawan penyakit pneumokokal.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

37

Imunisasi meningokokal C
Tersedia dua macam vaksin meningokokal di Australia. Vaksin yang lebih tua adalah vaksin polisakarida, yang memproteksi melawan meningokokal A, C, W dan Y. Vaksin ini tidak mempan untuk anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Vaksin konjugasi meningokokal C efektif untuk anak-anak kecil. Sejak bulan Januari 2003, vaksin meningokokal C telah diberikan sebagai vaksin satu dosis bagi semua anak pada waktu mereka mencapai usia 12 bulan. Vaksin ini dapat diberikan pada waktu yang sama seperti vaksinvaksin lain yang harus diberikan pada usia 12 bulan. Vaksin konjugasi meningokokal C amat aman. Vaksin tersebut tidak mengandung bakteri hidup dan tak dapat menyebabkan penyakit meningokokal pada anak Anda. Vaksin mengandung sejumlah kecil bakteri yang dilekatkan pada protein yang menstimulasi sistem imun, serta garam aluminium. Ada jenis lain infeksi meningokokal (mis. yang disebabkan oleh tipe B) yang tidak tercakup oleh vaksin ini. Saat ini, belum dibuat vaksin yang efektif melawan penyakit meningokokal B di Australia. Adalah penting tetap siaga terhadap gejala-gejala penyakit meningokokal. Jika gejala-gejala tersebut terjadi carilah perawatan medis secepatnya.

38

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Penyakit meningokokal gejala-gejala


Seseorang yang menunjukkan tanda-tanda awal penyakit meningokokal mungkin tidak mengalami semua gejala berikut, dan ia mungkin tidak memperlihatkan semuanya sekaligus:

Serangan demam tiba-tiba; Sakit kepala yang parah; Rasa mengantuk, bingung atau koma; Kaku pada leher, sakit pada persendian; Bintik-bintik merah-keunguan atau memar; Tidak betah sinar terang; atau Muntah.

Tanda-tanda tambahan yang harus diperhatikan pada bayi adalah:

Rewel; Tangisan melengking; Kesulitan dalam membangunkan bayi; Menolak makan; atau Kulit yang pucat atau keluar bisul-bisul.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

39

Efek-efek sampingan imunisasi konjugasi meningokokal C yang mungkin terjadi


Ada beberapa efek sampingan ringan yang mungkin dialami oleh anak Anda. Yang paling umum adalah rasa sakit, kemerahan dan bengkak di tempat injeksi, demam, cepat marah, selera menurun (selama beberapa jam) dan sakit kepala. Efek-efek sampingan tersebut biasanya hanya berlangsung sebentar saja. Efek-efek sampingan yang lebih serius, seperti kejang-kejang, amat jarang.

40 40

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang amat menular yang disebabkan oleh virus varisela-zoster. Cacar air biasanya mulai dengan gejala-gejala mirip masuk angin, seperti pilek, demam ringan, batuk dan rasa capek, diikuti oleh bintik-bintik merah yang biasanya terlihat pada batang tubuh dan wajah serta menyebar ke seluruh tubuh. Bercakbercak merah mulai sebagai bintik kecil-kecil merah yang dengan cepat berubah menjadi lepuhan-lepuhan. Cacar air tersebar lewat batuk dan bersin dan lewat kontak langsung dengan cairan dalam lepuhan bintik-bintik merah. Pada anak-anak sehat, cacar air biasanya merupakan penyakit ringan yang berlangsung sekitar 510 hari. Bintik-bintik merah cacar air mungkin amat gatal dan menggaruknya dapat mengakibatkan infeksi-infeksi bakterial pada bercak-bercak tersebut. Anak-anak dengan kondisi medis lain berisiko kena komplikasi yang mengancam hidup seperti pneumonia atau inflamasi otak (ensefalitis). Jika seorang ibu mengidap cacar air selama kehamilannya, ada kemungkinan kecil (kurang dari 2%) kerusakan pada bayi yang belum lahir kecuali menjelang kelahiran. Serangan infeksi cacar air pada ibu dalam 5 hari sebelum sampai 2 hari setelah melahirkan, akan mengakibatkan infeksi parah pada sebanyak sepertiga jumlah bayi yang baru saja dilahirkan. Orang-orang dewasa cenderung lebih parah gejala penyakit cacar airnya daripada anak-anak dan berkemungkinan besar kena komplikasi.
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

41 41

Imunisasi cacar air


Sejak tanggal 1 November 2005, vaksin cacar air satu dosis diberikan kepada semua anak pada usia 18 bulan. Kelompok anak-anak berusia antara 10 sampai 13 tahun yang belum mendapat vaksin cacar air atau yang belum pernah terkena penyakit juga memenuhi syarat untuk menerima vaksin tersebut sebagai program susulan jangka panjang. Kelompok usia khusus antara 10 sampai 13 tahun tersebut yang mendapat vaksin bebas biaya bervariasi tergantung pada Negara Bagian dan Wilayah. Vaksin tersebut mengandung sejumlah kecil virus cacar air hidup yang sudah dinon-aktifkan dan sedikit antibiotik (neomycin).

Efek-efek sampingan imunisasi cacar air yang mungkin terjadi


Efek-efek sampingan jarang terjadi dan mungkin juga terjadi nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat injeksi serta demam. Efek-efek sampingan serius amat jarang. Vaksin dilarang untuk diberikan kepada ibu-ibu hamil, mereka yang mengidap penyakit-penyakit defisiensi parah, termasuk HIV/ AIDS, atau siapa saja yang menjalani pengobatan dosis tinggi yang menekan imunitas.

42

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

3
PERSYARATAN KHUSUS IMUNISASI BAGI ANAK-ANAK ABORIJIN DAN TORRES STRAIT ISLANDS
Anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands yang tinggal di Queensland, Northern Territory, Western Australia dan South Australia memerlukan proteksi tambahan melawan beberapa penyakit tertentu. Anak-anak ini harus menerima semua vaksin rutin yang diberikan kepada anak-anak lain dengan perbedaan/tambahan yang berikut:

Vaksin Hib
Vaksin pilihan ini tipe khusus, disebut Hib PRP-OMP. Vaksin ini memberikan proteksi lebih kuat kepada anak-anak kecil dan digunakan karena terdapat risiko yang lebih tinggi untuk kelompok usia tersebut di antara anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands yang tinggal di daerah-daerah tersebut. Vaksin ini harus diberikan pada usia 2, 4 dan 12 bulan, bersamaan dengan vaksin-vaksin rutin lainnya.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

43

Vaksin pneumokokal
Dosis booster vaksin pneumokokal (PneumoVax23) diperlukan antara 18 dan 24 bulan. Hal ini diperlukan karena anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands yang tinggal di daerah-daerah tersebut senantiasa berisiko terhadap penyakit pneumokokal berjangka lebih panjang dari pada anak-anak lain. Vaksin yang digunakan untuk dosis ini berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk bayi. Sejak tanggal 1 November 2005, anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands juga divaksinasi terhadap:

Hepatitis A
Vaksin ini diberikan karena hepatitis A lebih sering terjadi di antara anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands yang tinggal di Queensland, Northern Territory, Western Australia dan South Australia daripada di antara anak-anak lain. Dua dosis vaksin diberikan berselang 6 bulan, setelah usia 12 bulan. TUmur pemberian vaksin-vaksin Hepatitis A dan PneumoVax23 bervariasi di antara keempat Negara Bagian dan Wilayah. Masing-masing vaksin tersebut tersedia secara gratis untuk anak Anda jika dia adalah anak Aborijin atau Torres Strait Islands yang tinggal di salah satu daerah tersebut.

44

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi penyelenggara imunisasi Anda yang biasa atau departemen kesehatan Negara Bagian atau Wilayah Anda, dengan menggunakan nomor-nomor yang tercantum dalam bagian kontak-kontak dalam buku kecil ini.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

45

4
PERTANYAAN UMUM TENTANG IMUNITAS DAN IMUNISASI
Apakah imunisasi masih perlu sekarang ini walaupun ada pemeliharaan yang baik di rumah sakit, kebersihan yang baik dan penyediaan air yang bersih?
Masih. Banyak penyakit yang dicegah oleh imunisasi tersebar langsung dari orang ke orang, sehingga makanan, air dan kebersihan yang baik tidak menghentikan infeksi. Walaupun pemeliharaan rumah sakit hebat, penyakit parah serta kematian masih terjadi, diakibatkan oleh penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sebagai contoh, sejak vaksin-vaksin Hib mula-mula tersedia di Australia pada tahun 1993, kasus-kasus penyakit Hib pada anak-anak balita telah menurun secara drastis, tanpa ada perubahan dalam standar kehidupan. Ada 396 kasus Hib yang dilaporkan pada tahun 1992 sebelum imunisasi Hib namun dalam tahun 2002 hanya terdapat 12 kasus yang dilaporkan.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

47

Dapatkah imunisasi terlalu membebani sistem imun?


Tidak. Anak dan orang dewasa bersentuhan dengan banyak antigen (zat-zat kimia yang merangsang reaksi sistem imunitas) setiap hari, dan sistem imun bereaksi terhadap masing-masing antigen dengan berbagai cara untuk memproteksi tubuh. Tanpa vaksin, anak hanya dapat menjadi kebal terhadap suatu penyakit dengan cara terbuka pada infeksi, dengan risiko sakit parah. Walaupun demikian, dengan vaksin-vaksin penyakit tersebut, jika menyerang, biasanya tidah terlalu berbahaya. Imunisasi memberikan proteksi (imunitas) terhadap penyakit-penyakit dengan cara yang sama seperti imunitas alami yang terjadi jika seseorang tertular penyakit. Walaupun risiko-risiko yang berhubungan dengan penyakit-penyakit tersebut tinggi, risikorisiko yang berhubungan dengan vaksinasi rendah.

Bukankah imunitas alami lebih baik daripada imunitas dengan dorongan vaksin?
Imunitas alami dan imunitas dengan dorongan vaksin keduanya adalah reaksi-reaksi alami dari sistem imun tubuh. Reaksi imun tubuh ini sama dalam kedua keadaan. Dalam beberapa kasus, imunitas dengan dorongan vaksin mungkin melenyap bersama waktu; imunitas alami yang diperoleh dari tertular oleh penyakit biasanya untuk seumur hidup. Masalahnya ialah baik penyakit ganas atau pun alami berisiko tinggi menjadi penyakit

48

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

serius dan terkadang berakhir dengan kematian. Anak atau orang dewasa dapat diimunisasi ulang (diperlukan dengan beberapa vaksin tetapi tidak semuanya) jika imunitas mereka turun sampai ke tingkat rendah. Adalah penting untuk diingat bahwa vaksin-vaksin tersebut beberapa kali lebih aman daripada penyakit-penyakit yang dicegahnya.

Apakah imunisasi homeopatik dapat berhasil?


Tidak. Imunisasi homeopatik belum terbukti dapat memberikan proteksi melawan penyakitpenyakit menular. Hanya imunisasi konvensional menghasilkan reaksi imunitas yang dapat diukur, serta proteksi melawan penyakit. Council of the Faculty of Homeopathy, London, mengeluarkan pernyataan pada tahun 1993, yang bunyinya: Fakultas Homeopathy, London, amat mendukung program vaksinasi konvensional dan telah menyatakan bahwa vaksinasi-vaksinasi harus dilakukan dengan cara biasa, menggunakan vaksin-vaksin yang telah diuji secara konvensional dan terbukti, kalau tak terdapat pengobatan kontraindikasi.

Apakah ada anak-anak yang terkena penyakit walaupun telah diimunisasi?


Ya, ada kemungkinan demikian, karena tak ada vaksin yang 100% efektif. Sebagian kecil dari mereka yang telah diimunisasi akan tetap dapat terkena penyakit. Walaupun demikian, dalam hal

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

49

terjangkitnya penyakit di antara anak-anak yang telah diimunisasi, penyakit tersebut biasanya jauh kurang parah daripada di antara mereka yang tidak diimunisasi. Tingkat-proteksi yang diberikan oleh vaksin-vaksin berbeda-beda. Contohnya, jika 100 anak divaksinasi dengan MMR, 510 dari anak-anak yang diimunisasi lengkap mungkin masih terkena campak, beguk/gondong atau rubela (meskipun penyakit akan sering lebih ringan pada anak-anak yang telah diimunisasi). Walaupun demikian, jika Anda tidak mengimunisasi 100 anak dengan vaksin MMR, dan anak-anak tersebut terbuka pada campak, kebanyakan dari mereka akan terkena penyakit dengan risiko tinggi akan komplikasi seperti infeksi paru-paru (pneumonia) atau inflamasi otak (ensefalitis).

Apakah bayi-bayi yang disusui ASI (air susu ibu) mendapat imunisasi biasa?
Bayi-bayi yang disusui ASI akan diimunisasi dengan vaksin-vaksin yang saat ini diberikan secara gratis di bawah Program Imunisasi Nasional. ASI mengandung sejumlah kecil antibodi, tetapi hal ini tidak mengganggu proses imunisasi. Bayi-bayi yang disusui ASI membutuhkan vaksin-vaksin karena ASI tidak memproduksi proteksi permanen atau proteksi khusus melawan penyakit-penyakit seperti batukrejan/kinghus, campak atau penyakit Hib.

50

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Apakah cot death (Sudden Infant Death Syndrome atau SIDS) disebabkan oleh imunisasi?
Walaupun telah diadakan penelitian luas, tak ada bukti bahwa imunisasi menyebabkan cot death (SIDS). Kematian memang terkadang terjadi tak lama setelah imunisasi tetapi hubungannya dianggap hanya kebetulan saja, karena cot death (kematian bayi tanpa sebab selagi tidur dalam felbetnya) cenderung terjadi pada bayi yang berusia 2-6 bulan, baik mereka telah diimunisasi atau tidak. Dalam suatu penelitian Amerika yang membandingkan 400 bayi yang mati dari cot death dengan jumlah yang sama bayi-bayi seusia yang sehat, bayi-bayi yang mati kemungkinan lebih kecil sudah diimunisasi dalam 24 jam sebelumnya daripada mereka yang tidak menderita cot death. Dengan kata lain, imunisasi kelihatannya memproteksi melawan cot death. Data South Australia memperlihatkan tidak adanya hubungan antara cot death dan imunisasi.

Apakah imunisasi menyebabkan asma?


Tidak. Tak ada bukti bahwa imunisasi dapat menyebabkan atau memperparah asma. Terutama penting bagi anak-anak yang sakit asma untuk diimunisasi seperti anak-anak lain, karena terkena penyakit seperti batuk rejan/kinghus dapat memperburuk serangan asma.

52

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Apakah vaksin-vaksin menyebabkan kanker, chronic fatigue syndrome (sindroma capek kronis), multiple sclerosis, alergi, atau penyakit autoimmune?
Tidak. Setelah berjuta-juta vaksinasi selama berpuluh-puluh tahun, tidak ada bukti bahwa imunisasi menyebabkan penyakit-penyakit tersebut. Senyatanya, imunisasi hepatitis B amat mengurangi risiko kanker hati. Tingkat-tingkat imunisasi telah bertambah dalam 20 tahun ke belakang di kebanyakan negeri, tetapi tak ada bukti meningkatnya penyakit-penyakit tersebut selama waktu itu.

Apakah vaksin MMR menyebabkan penyakit inflamasi pada usus besar atau autisme?
Tidak ada bukti ilmiah yang absah untuk mendukung gagasan bahwa vaksin MMR menyebabkan penyakit inflamasi pada usus besar atau autisme. Serangan autisme mungkin terlihat berhubungan dengan vaksin MMR karena usia ratarata yang dilaporkan oleh orangtua dengan anak yang terkena autisme sekitar 18 bulan, yaitu 6 bulan setelah vaksin MMR diberikan.

Dapatkah vaksin-vaksin berubah bentuk dan menyebabkan penyakitpenyakit lain?


Tidak. Vaksin-vaksin dengan pasti tidak dapat berubah bentuk dan menyebabkan penyakitpenyakit lain. Vaksin-vaksin tersebut hanya diijinkan untuk digunakan di Australia jika aman dan efektif.
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

53

5
PERTANYAAN PERTANYAAN UMUM UMUM TENTANG TENTANG MEMPEROLEH IMUNISASI IMUNISASI
Di mana saya dapat memperoleh imunisasi?
Imunisasi dapat diperoleh dari klinik imunisasi, dokter umum, rumah-sakit tertentu, local council (pemda) dan Aboriginal Community Controlled Health Services (Layanan Kesehatan Komunitas Aborijin yang Terkontrol).

Apakah imunisasi wajib?


Imunisasi tidak wajib tetapi sangat direkomendasikan untuk semua anak. Negara Bagian dan Wilayah tertentu mempersyaratkan agar catatan imunisasi kanak-kanak ditunjukkan pada waktu anak masuk pengasuhan anak atau mulai sekolah. Hal ini agar pengasuhan anak atau sekolah tahu anak-anak mana yang belum diimunisasi. Jika pengasuhan anak atau sekolah terjangkit penyakit, maka anak-anak yang belum diimunisasi mungkin diminta tinggal di rumah untuk menghindari terkena dan menularkan penyakit.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

55

Apakah Anda harus mulai jadwal program lagi jika tertinggal dosis vaksin?
Walaupun sebaiknya mendapat semua imunisasi pada waktunya, jika Anda tertinggal, mudah disusul. Tak perlu mengulangi dosis yang telah Anda terima, dan tak perlu mendapat dosis ekstra. Jadwal program vaksin dapat secara aman dan efektif diteruskan seolah-olah tak ada penundaan. Interval biasa antara dosis vaksin dapat tetap atau dikurangi jika perlu. Sistem imun tidak lupa. Untuk mendapat proteksi sepenuhnya, seorang anak perlu menerima semua dosis vaksin yang direkomendasikan, lebih baik tepat waktu. Walaupun demikian, vaksinvaksin yang didanai biasanya untuk kelompok usia tertentu. Penundaan yang terlalu lama dapat berarti anak Anda tidak akan memenuhi syarat untuk vaksin gratis. Untuk memproteksi anak Anda dan menghindari biaya yang tidak perlu, sebaiknya mengimunisasi anak Anda tepat waktu.

Dapatkah lebih dari satu imunisasi diberikan bersamaan


Dapat. Vaksin-vaksin yang direkomendasikan untuk penggunakan rutin pada bayi dan anak dapat dilakukan pada satu kunjungan. Pemberian vaksin-vaksin kombinasi telah memungkinkan anakanak diimunisasi melawan lebih banyak penyakit dengan jumlah injeksi yang kurang. Sebagai contoh, vaksin DTPa-IPV memberikan proteksi terhadap 4 penyakit sekali injeksi. Walaupun demikian, dengan

56

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

tambahan vaksin meningokokal C dan vaksin pneumokokal baru-baru ini, mungkin diperlukan sejumlah injeksi pada satu kunjungan. Ini sama sekali aman dan tidak akan terlalu membebani sistem imun. (lihat Dapatkah imunisasi terlalu membebani sistem imun? Bagian 4, halaman 48). Jika Anda kuatir, Anda sebaiknya mendiskusikannya dengan dokter atau klinik imunisasi Anda.

Bagaimana jika bayi saya sulit lahir atau prematur?


Bayi-bayi prematur justru memerlukan proteksi imunisasi karena mereka cenderung terkena infeksiinfeksi tertentu. Pada umumnya, bayi-bayi yang lahir prematur menerima imunisasi yang sama seperti bayi lainnya. Walaupun demikian, bayi-bayi yang lahir dengan berat badan yang amat rendah mungkin memiliki daya reaksi rendah terhadap hepatitis B dan vaksin Hib. Persyaratan imunisasi bagi bayibayi dengan berat badan yang amat rendah harus didiskusikan dengan dokter kanak-kanak Anda dan mungkin juga melibatkan pemeriksaan reaksi antibodi mereka setelah imunisasi, penundaan imunisasi atau dosis tambahan hepatitis B dan Vaksin Hib. Demikian juga, bayi-bayi prematur yang lahir kurang dari 28 minggu masa kehamilan membutuhkan dosis tambahan Vaksin Hib dan Vaksin pneumokokal.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

57

Haruskah imunisasi pada anak-anak yang batuk dan masuk angin ditunda? Berapa lama setelah penyakit parah (dengan demam tinggi) ditunda imunisasinya?
Bayi-bayi yang batuk dan masuk angin sepele tanpa demam, atau mereka yang diobati dengan antibiotik dalam tahap penyembuhan dari penyakit parah, dapat diimunisasi dengan aman dan efektif. Imunisasi hanya ditunda jika anak sakit dengan demam tinggi (di atas 38,5C). Imunisasi harus diatur ketika bayi telah sembuh (seminggu atau dua minggu kemudian). Jika kurang pasti, tanyakan kepada dokter Anda atau staf klinik sebelum menunda imunisasi.

Haruskah anak-anak diberi vaksin tertentu seperti cacar air, campak, rubela or batuk rejan/kinghus, jika mereka telah terkena penyakit tersebut?
Imunisasi pada anak terhadap penyakit-penyakit ini cukup aman, bahkan jika mereka telah pernah terinfeksi. Imunisasi seseorang yang sudah kebal terhadap campak meningkatkan imunitas dan tidak membawa risiko. Juga, penting tuntuk diimunisasi melawan semua penyakit yang tercakup oleh vaksin, bahkan jika anak tersebut sebelumnya telah terinfeksi salah satu dari penyakit-penyakit tersebut. Yang penting sekali adalah kenyataan bahwa anak-anak di bawah usia dua tahun belum mendapat imunitas alami yang cukup setelah infeksi Hib. Anak-anak ini masih tetap harus diimunisasi.

58

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Haruskah anak-anak diimunisasi pada waktu ibu mereka masih hamil?


Tak ada masalah dengan pemberian imunisasi rutin kepada anak yang ibunya masih hamil. Sebenarnya, mengimunisasi anak akan memproteksi ibunya dari keterbukaan terhadap penyakit-penyakit seperti rubela.

Bagaimana jika Anak saya mengidap alergi atau asma? Pencegahanpencegahan apa yang diperlukan untuk anak-anak yang alergi sejak lahir atau alergi telur?
Anak-anak yang sakit asma, eksima, hay fever dan alergi-alergi, harus diimunisasi kecuali kalau mereka benar-benar alergi hebat terhadap telur (mis. bercak atau bintik merah yang gatal, pembengkakan mulut atau tenggorokan, kesulitan pernapasan, bengik, tekanan darah rendah dan kaget). Saat ini tidak ada vaksinasi pada Program Imunisasi Nasional yang mengandung protein telur. Walaupun demikian, vaksin-vaksin lain mungkin diproduksi di dalam telur, seperti vaksin-vaksin yang diberikan untuk keadaan tertentu, termasuk influenza, demam kuning dan demam Q. Ini biasanya tidak diberikan kepada anakanak yang alergi telur. Jika ragu-ragu, tanyakan kepada dokter Anda.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

59

Bagaimana jika anak saya kejang atau penderita epilepsi?


Anak-anak ini masih harus diimunisasi jika kondisi mereka stabil. Anak-anak tertentu kejang-kejang jika suhu tubuh mereka tinggi. Anak-anak ini harus diberi parasetamol sebelumnya dan dalam waktu 48 jam setelah imunisasi untuk mengurangi terkena demam. Penting untuk mengikuti petunjuk pada botol parasetamol (Lihat bagian 8, halaman 73 untuk rincian lebih lanjut). Ingatlah, demam setelah vaksin MMR terjadi 7 sampai 10 hari setelah imunisasi. Adanya kejang-kejang bawaan atau epilepsi dalam keluarga bukan alasan untuk menghindari imunisasi.

Bagaimana jika anak saya sedang menderita penyakit kronis?


Pada umumnya, anak-anak yang menderita penyakit kronis harus secara prioritas diimunisasi, karena mereka sering berisiko lebih tinggi mendapat komplikasi dari penyakit-penyakit. Walaupun demikian harus berhati-hati dalam situasi di mana penyakit sang anak atau pengobatannya mungkin menurunkan imunitas.

Bagaimana jika seorang lain dalam keluarga bereaksi terhadap suatu imunitas?
Imunisasi jangan terlewatkan bahkan jika anggota keluarga lainnya bereaksi terhadap suatu vaksin karena reaksi seperti itu bukan keturunan/bawaan.
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

61

Bagaimana jika anak saya akan dioperasi?


Imunisasi jangan ditunda jika anak akan dioperasi.

Apakah ada alasan untuk menunda imunisasi?


Ada sedikit sekali alasan medis untuk menunda imunisasi. Jika anak sakit dengan suhu tubuh yang tinggi (di atas 38,5C) maka imunisasi harus ditunda sampai anak sembuh. Anak yang pilek, tetapi tidak sakit, dapat diimunisasi, demikian juga anak yang diobati dengan antibiotik dan jelas telah sembuh dari suatu penyakit. Anak-anak yang mempunyai reaksi alergi serius dilarang diberi lagi vaksin yang sama, tetapi hal ini perlu didiskusikan dengan dokter Anda. Pada kasus-kasus tertentu, anak-anak yang sakit kanker, kelainan defisiensi imunitas atau yang sedang dalam pengobatan yang mungkin mengganggu daya juang melawan infeksi, dilarang untuk diimunisasi dengan vaksin yang mengandung virus-virus hidup seperti MMR dan vaksin cacar air. Imunisasi anak-anak ini harus didiskusikan dengan dokter Anda. Anak-anak yang sudah mendapat transfusi darah atau immunoglobulin dilarang mendapat MMR atau vaksin cacar air mereka sampai tiga bulan setelah transfusi.

62

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Jika Anda ragu-ragu tentang apakah anak Anda fit (benar-benar sehat) untuk imunisasi, diskusikan situasinya dengan dokter atau perawat Anda sebelum menunda imunisasi.

Di manakah imunisasi harus dicatatkan?


Setiap kali anak diimunisasi, informasi tersebut harus dicatatkan pada Personal Health Record yang diberikan kepada orangtua di rumah sakit atau tempat persalinan setelah bayi lahir. Penting untuk menyimpan catatan-catatan ini untuk mengingatkan kapan tiba waktu imunisasi dan untuk membantu mengecek anak-anak yang mana dalam keluarga telah diimunisasi kalau berjangkit suatu penyakit. Anda mungkin juga perlu memperlihatkan catatan tersebut pada waktu anak Anda mulai sekolah. Personal Health Record dan catatan klinik diisi oleh dokter, perawat atau petugas kesehatan yang memberikan imunisasi.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

63

Apa lagi yang dapat saya lakukan untuk mengikuti imunisasi anak saya?
Australian Childhood Immunisation Register (ACIR atau Immunisation Register) mencatat informasi tentang imunisasi yang diberikan kepada anak-anak di bawah usia 7 tahun yang tinggal di Australia. Anak-anak di bawah usia 7 tahun yang terdaftar pada Medicare secara otomatis termasuk dalam Immunisation Register. Jika anak Anda tidak terdaftar pada Medicare mereka dapat ditambahkan kalau dokter atau penyelenggara imunisasi Anda mengirimkan rincian imunisasi mereka ke Immunisation Register. Pernyataan riwayat imunisasi anak Anda akan dikirimkan kepada Anda pada waktu anak Anda berusia 1, 2 dan 5 tahun. Hal ini merupakan cara yang mudah untuk mengikuti riwayat imunisasi anak Anda. Pernyataan tersebut juga mungkin digunakan untuk membuktikan status imunisasi anak Anda untuk pembayaran tunjangan keluarga tertentu. Pernyataan dirimkan ke alamat yang terbaru yang tercatat pada Immunisation Register. Jadi, penting agar Anda memberitahu Medicare dan penyelenggara imunisasi Anda jika Anda pindah alamat.

64

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Anda dapat minta pernyataan tersebut kapan saja dengan mengunjungi situs web Immunisation Register (www.medicareaustralia.gov.au) atau dengan menelepon ACIR di 1800 653 809 (bebas pulsa). Dokter atau penyelenggara imunisasi Anda dapat juga memperoleh informasi tentang vaksinasi anak Anda. Hal ini mungkin berguna jika anak Anda belum pernah ke dokter atau penyelenggara imunisasi tersebut sebelumnya; karena informasi tersebut akan memberitahu mereka kapan vaksinasi harus diberikan.

6
ALASAN-ALASAN KELIRU UNTUK IMUNISASI YANG TERLEWATKAN
Anak Anda masih harus diimunisasi, bahkan jika ia:

66

memiliki reaksi bawaan setelah diimunisasi; memiliki kejang-kejang bawaan; mengidap infeksi batuk rejan/kinghus, campak, rubela atau beguk/gondong; prematur (imunisasi tidak boleh ditunda); menderita kondisi neurologi stabil seperti cerebral palsy atau sindroma Down; telah kontak dengan penyakit menular; mengidap asma, eksema, hay fever atau snuffles (kesulitan napas dari hidung); tengah diobati dengan antibiotik; tengah diobati dengan terapi steroid lokal (dihirup atau topikal berdosis rendah); mempunyai ibu yang sedang hamil; minum ASI;
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

mengidap penyakit kuning setelah lahir; telah melewati usia yang direkomendasikan dalam jadwal vaksinasi standar; baru saja atau menjelang dioperasi; berat badan rendah, tetapi sehat; telah diobati dengan pengganti kortikosteroid

Jika Anda menginginkan informasi lebih lanjut tentang hal ini, silakan berkonsultasi dengan dokter atau staf klinik kesehatan.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

67

7
EFEK-EFEK SAMPINGAN UMUM IMUNISASI & APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGATASINYA
Banyak anak mengalami efek sampingan ringan setelah imunisasi. Kebanyakan efek sampingan ini hanya berlangsung dalam waktu singkat dan anak sembuh tanpa masalah. Anak perlu ditenangkan jika terjadi efek sampingan dan Anda dapat mengurangi efekefek sampingan tersebut dengan mengikuti petunjuk sederhana yang berikut. Dicatat pada daftar yang berikut adalah efek-efek sampingan umum setiap imunisasi dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya.

DTPa (difteri-tetanus-pertusis vaksin)


REAKSI UMUM APA YANG HARUS DILAKUKAN

Reaksi yang berikut mungkin terjadi segera setelah imunisasi dan mungkin berlangsung sampai dua hari: Demam bertingkat rendah; Pucat, gelisah dan umumnya kurang senang; Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi; Mengantuk atau capai.

Berikan cairan ekstra untuk diminum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

68

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

IPV (vaksin polio yang telah dijinakkan)


REAKSI-REAKSI YANG MUNGKIN TERJADI APA YANG HARUS DILAKUKAN

Berikut ini reaksi yang mungkin terjadi segera setelah imunisasi: Nyeri otot; Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi; atau Demam bertingkat rendah.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

Vaksin Hib (Influenza hemofilus tipe b)


REAKSI YANG MUNGKIN TERJADI APA YANG HARUS DILAKUKAN

Reaksi-reaksi berikut tidak biasa dan jika muncul, terjadi segera setelah imunisasi: Demam bertingkat rendah; atau Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

Vaksin hepatitis B
REAKSI YANG MUNGKIN TERJADI APA YANG HARUS DILAKUKAN

Reaksi-reaksi berikut tidak biasa dan jika muncul, terjadi segera setelah imunisasi: Demam bertingkat rendah; atau Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

Vaksin pneumokokal
REAKSI-REAKSI UMUM APA YANG HARUS DILAKUKAN

Reaksi-reaksi berikut mungkin terjadi setelah imunisasi: Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi; atau Demam bertingkat rendah.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

69

MMR (campak-beguk/gondong-rubela vaksin)


REAKSI-REAKSI UMUM APA YANG HARUS DILAKUKAN

Mungkin terjadi rasa kurang nyaman di tempat injeksi. Reaksi yang berikut ini mungkin terjadi tujuh sampai 10 hari setelah imunisasi dan berlanjut kurang dari dua atau tiga hari: Demam bertingkat rendah; Bintik-bintik agak merah (tidak menular); Batuk dan/atau mata gembung; atau Mengantuk dan capai. Mungkin terjadi pembengkakan kelenjar wajah sekitar tiga minggu setelah immunisasi.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

Vaksin konjugasi meningokokal C


REAKSI-REAKSI UMUM APA YANG HARUS DILAKUKAN

Reaksi-reaksi yang berikut mungkin terjadi setelah imunisasi: Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi. Reaksi-reaksi berikut kurang biasa dan jika muncul, terjadi segera setelah imunisasi dan mungkin berlanjut sampai 48 jam: Kehilangan selera; Sakit kepala dan/atau nyeri otot; Demam tingkat rendah; or Peka, gelisah dan pada umumnya sedih.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

M EH MA AM HIAIM MI U SN IA AK NAK MEM A MIUIN SN AI SS IA A 7070

Varicella (vaksin cacar air)


REAKSI-REAKSI UMUM APA YANG HARUS DILAKUKAN

Reaksi-reaksi yang berikut mungkin terjadi setelah imunisasi: Nyeri, pembengkakan dan kemerahan di tempat injeksi; atau Demam bertingkat rendah. Reaksi yang berikut ini mungkin terjadi lima-26 hari setelah imunisasi: Bintik-bintik merah biasanya di tempat injeksi yang terkadang juga di bagian tubuh lainnya.

Berikan cairan ekstra untuk minum; Jangan beri pakaian berlebihan pada bayi jika panas; dan Berikan parasetamol untuk menurunkan demam jika diperlukan (lihat halaman 73).

Bicarakanlah dengan dokter Anda atau staf klinik kesehatan jika Anda kuatir tentang reaksi-reaksi seperti di atas.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

71

72

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

8
DOSIS PARASETAMOL UNTUK ANAK-ANAK GUNA MENGURANGI EFEK-EFEK SAMPINGAN
Penggunaan parasetamol secara rutin pada saat imunisasi tidak lagi direkomendasikan, berkat penggunaan vaksin-vaksin yang lebih baik dengan efek-efek sampingan lebih sedikit. Walaupun demikian, bicarakanlah dengan dokter, apoteker atau perawat Anda tentang penggunaan parasetamol jika Anda kuatir tentang efek-efek sampingan seperti demam dan gelisah. Dalam keadaan tertentu dapat dianjurkan untuk memberikan parasetamol. Jika MMR diberikan, mungkin terjadi demam kira-kira tujuh sampai 10 hari kemudian, dan parasetamol dapat diberikan untuk menurunkan demam tersebut. Anak-anak yang menderita kekejangan atau epilepsi harus diberi parasetamol sebelum dan selama 48 jam setelah imunisasi untuk mengurangi kemungkinan demam. Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada botol parasetamol. Dosis parasetamol biasanya tidak diberikan lebih cepat dari 4 jam terpisah dan jumlah maksimal dosis tidak boleh melebihi enam dalam 24 jam. Parasetamol untuk anak-anak tersedia dengan daya kekuatan yang berbeda-beda dan Anda harus memeriksa kekuatannya pada label. Harap dicatat, penggunaan parasetamol yang berkepanjangan tanpa supervisi medis dapat berbahaya.
ME EM MA AH HA AM MII IIM MU UN NIIS SA AS SII A AN NA AK K M

73 73

9
APA APA YANG YANG HARUS HARUS DIBERITAHUKAN DIBERITAHUKAN KEPADA KEPADA DOKTER DOKTER ATAU ATAU PERAWAT PERAWAT PADA PADA WAKTU WAKTU MEMBAWA MEMBAWA ANAK ANAK ANDA ANDA UNTUK UNTUK IMUNISASI IMUNISASI
Sebelum anak Anda diimunisasi, beritahukan kepada dokter atau perawat jika anak Anda:

hari itu kurang sehat; pernah bereaksi hebat setelah divaksinasi; menderita alergi apa saja yang parah; sudah diberi vaksin hidup dalam bulan terakhir (seperti MMR, cacar air, tuberculosis*, poliomyelitis oral* demam kuning*); darah penuh dalam tiga bulan terakhir;

sudah diinjeksi imunoglobulin, atau transfusi mengidap penyakit yang menurunkan imunitas
(mis. leukemia, kanker, HIV/AIDS) atau tengah menjalani pengobatan yang menurunkan imunitas (mis. obat-obat steroid seperti kortison dan prednison, radioterapi dan kemoterapi);
ME EM MA AH HA AM MII IIM MU UN NIIS SA AS SII A AN NA AK K 74 M

tinggal bersama seseorang yang mengidap penyakit


yang menurunkan imunitas, atau tinggal bersama seseorang yang tengah menjalani pengobatan yang menurunkan imunitas;

tinggal bersama seseorang yang belum diimunisasi;


atau

seorang Aborijin atau penduduk dari Torres Strait


Islands.
* Catatan: vaksin-vaksin tersebut bukan bagian dari Program Imunisasi Nasional dan biasanya diberikan dalam keadaan tertentu, seperti perjalanan ke luar negeri atau mereka yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu.

Dokter Anda atau staf klinik kesehatan mestinya tahu tentang kondisi-kondisi tersebut karena anak Anda mungkin harus diimunisasi dengan cara lain. Anda juga harus membawa Catatan Kesehatan Diri (Personal Health Record) pada waktu mengimunisasikan anak Anda.
MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

75

10
IMUNISASI IMUNISASI DAN DAN PEMENUHAN PEMENUHAN PERSYARATAN PERSYARATAN UNTUK TUNJANGAN TUNJANGAN PEMERINTAH YANG TERTENTU
Agar meningkatkan tingkat imunisasi Australia sejumlah pembayaran tunjangan keluarga Pemerintah hanya tersedia bagi anak-anak yang telah memenuhi syarat imunisasi, yakni mereka taat jadwal dengan imunisasi atau telah menerima pengecualian.

Tunjangan Penitipan Anak


Tunjangan pengasuhan anak (Child Care Benefit) membantu keluarga dengan biaya pengasuhan anak yang diberikan oleh jasa pelayanan yang diakui dan para pengasuh perawat yang terdaftar. Keluarga Anda perlu memenuhi syarat tes pendapatan dan kependudukan (income and residency test) untuk menerima tunjangan tersebut. Anak-anak yang lahir pada atau setelah tanggal 1 January 1996, yang berusia di bawah 7 tahun, juga perlu diimunisasi secara tuntas (seperti tercatat pada Immunisation Register) atau telah menerima pengecualian.
M ME EM MA AH HA AM MII IIM MU UN NIIS SA AS SII A AN NA AK K

77 77

Tunjangan Imunisasi Kehamilan (Maternity Immunisation Allowance)


Maternity Imunisasi Allowance (MIA) tersedia bagi anak-anak yang lahir pada atau setelah tanggal 1 Januari 1998. Dibayarkan setelah anak mencapai usia 18 bulan dan telah diimunisasi secara tuntas atau (seperti tercatat pada Immunisation Register) telah menerima pengecualian imunisasi. MIA dibayarkan sebagai tambahan pada Maternity Allowance yang dibayarkan setelah anak lahir. Keluarga tidak usah membayar untuk vaksin apa saja agar dapat memenuhi syarat pembayaran tunjangan keluarga. Keluarga hanya perlu menunjukkan bahwa anak mereka telah diimunisasi secara tuntas dengan vaksin-vaksin yang saat ini tengah diberikan secara gratis di bawah Jadwal Program Imunisasi Nasional. Untuk informasi tentang Child Care Benefit dan Maternity Immunisation Allowance, kunjungi Family Assistance Office yang berlokasi di kantor-kantor Medicare, Centrelink Customer Service Centres dan ATOaccess, telepon 13 6150 or kunjungi situs web di www.familyassist.gov.au.

78

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Apa saja pengecualiannya?


Untuk menerima tunjangan-tunjangan tersebut tanpa diimunisasi secara tuntas, penyelenggara imunisasi perlu memberikan pernyataan bahwa:

Anak Anda beralasan medis untuk tidak


mendapatkan vaksinasi tertentu;

Anak Anda telah pernah mengidap penyakit


tersebut dan mempumyai imunitas alami; dan

Suatu vaksin tertentu tidak tersedia.


Atau Anda dapat menyatakan keberatan formal yang telah dipertimbangkan, jika Anda berkeyakinan secara pribadi, fiosofis, agama atau medis, bahwa anak Anda dilarang untuk diimunisasi. Anda perlu minta penyelenggara imunisasi Anda untuk menandatangani formulir Conscientious Objection. Formulir ini tersedia di kantor-kantor Medicare atau online lewat komputer di www.medicareaustralia.gov.au.

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

79

Catatan
..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

81

MEMAHAMI IMUNISASI ANAK

Catatan
..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

PERBANDINGAN EFEK-EFEK VAKSIN & PENYAKIT

PERBANDINGAN EFEK-EFEK VAKSIN & PENYAKIT


PENYAKIT
Cacar air - disebabkan oleh virus yang amat sangat menular; menimbulkan demam bertingkat rendah dan bintil-bintil merah. Reaktivasi virus dikemudian hari dalam hidup menyebabkan herpes zoster (ruam syaraf).

EFEK-EFEK PENYAKIT
1 dari 5.000 penderita terkena ensefalitis (inflamasi otak). Sekitar 3 dari 100.000 penderita menemui kematian. Infeksi semasa kehamilan dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi. Serangan infeksi cacar air dalam ibu dalam periode 5 hari sebelum, sampai 2 hari setelah kelahiran mengakibatkan infeksi parah pada bayi yang baru dilahirkan dalam sebanyak sepertiga dari mereka yang terserang infeksi tersebut.

EFEK-EFEK SAMPINGAN VAKSINASI


Sekitar 1 dari 5 bereaksi lokal atau demam. Mungkin timbul bintik-bintik merah seperti cacar air pada 35 per 100 yang terinjeksi.

Difteri- bakteri menular yang tersebar oleh percikan; menyebabkan nyeri pada tenggorokan dan kesulitan sistem pernapasan yang parah.

Kira-kira 1 dari 15 penderita menemui kematian. Bakteri tersebut mengeluarkan sejenis racun, yang dapat mengakibatkan kelumpuhan syaraf dan gagal jantung.

AKira-kira 1 dari 10 mengalami inflamasi lokal atau demam. Dampak yang amat berbahaya jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai