Anda di halaman 1dari 9

Pada postingan kali ini, saya akan membahas beberapa alat ukur dari berbagai macam fungsinya.

Pembahasan alat ukur ini terkait dengan hal manajemen mutu dari hal standarisasi hingga kalibrasi pada alat ukur tersebut. Hal ini dapat menjadi bagian penting ketika seorang manajer ingin meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan oleh perusahaannya. Apa hubungannya mutu suatu produk dengan alat ukur? Jawabannya adalah sebelum produk tersebut terukur seberapa tinggi tingkat mutunya, kita harus mengetahui lebih dulu alat ukur apa yang dapat melaporkan produk akhir tersebut, sudahkah alat ukur itu sesuai standar perusahaan atau standar internasional, dan lain sebagainya. Sebelum kita membahas lebih mendalam mengenai manajemen mutu, lebih baik kita kenal terlebih dahulu alat-alat yang digunakan untuk mengukur suatu produk tersebut. Berikut ini akan saya bahas sepuluh alat ukur atau mesin ukur yang biasa digunakan dalam dunia industry, yaitu: 1. Reflektoskop Ultra i. Definisi dan fungsi Alat ini mengeluarkan gelombang suara ultrasonik yang tidak dapat dirasakan oleh indra manusia. Didalam dunia industry, reflektoskop digunakan untuk mendeteksi cacat yang terkandung dalam besi tulang. Selain itu cacat pada pelek ban mobil juga diperiksa dengan menggunakan alat ini.

ii. Cara Kerja Pada alat tersebut terdapat perangkat yang dapat menghasilkan suatu gelombang tinggi (ultrasonik). Keluaran gelombang tersebut dialirkan melalui sebuah kabel yang selanjutnya diletakan pada besi atau baja yang akan diperiksa. Ketika konduksi tersebut, gelombang akan merambat dan tercatat pada layar Reflektoskop.

2. DIAL GAUGE/dial indicator i. Definisi dan fungsi DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

ii.

Cara Kerja a) Pastikan dial gauge yang kita pakai dalam kondisi masih baik dan akurat sesuai standar. Check kondisi jarum apakah pada posisi nol semua Gerakan probe secara perlahan dan tanpa tekanan keras, amati pergerakan jarum smooth saat probe digerakan. Lepas probe secara perlahan, amati pergerakan jarum harus kembali keposisi awal jarum sebelum digerakan. Jangan memberikan hentakan atau tekanan secara spontan pada probe saat melakukan pengukuran maupun pemasangan pada part yang diukur.

b) Pastikan dial gauge terpasang pada magnetic base stand dengan kuat dan pada posisi yang datar.

c) Untuk mendapatkan hasil yang akurat, usahakan posisi dial gauge saat pengukuran adalah vertical dan probe dapat bergerak bebas naik turun.

d) Gerakkan part yang diukur secara perlahan, agar pergerakan jarum dapat bergerak smooth dan mudah dibaca. Contoh pembacaan hasil ukur dial gauge:

Lihat posisi dari jarum besar, terlihat posisi jarum pada strip ke-enam. Karena harga 1 strip adalah 0,01mm, maka 6 x 0,01 mm adalah 0,06 mm. Lihat posisi jarum kecil, terlihat posisi jarum pada strip ke-tiga lebih sedikit (melebihi strip). Karena harga 1 strip adalah 1 mm maka 3 x 1mm adalah 3 mm. Jadi hasil pembacaan dari dial gauge tersebut adalah 3 mm + 0,06 mm, yaitu 3,06 mm.

3. CYLINDER BORE GAUGE i. Definisi dan fungsi Bore gauge adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu cylinder. ii. Cara Kerja

Dial gauge yang terletak pada bagian atas dapat dilepas dengan melonggarkan securing position posisi dial gauge. Grip adalah pemegang untuk memposisikan ketepatan pengukuran. Ujung batang pengukur (measuring point) dapat bergerak bila ditekan dan akan menggerakkan jarum pada dial gauge antara 0-2 mm dari harga standarnya. Rod end akan diikat oleh mur pengikat tongkat pengukur (rod securing thread) tongkat pengukur (rod end) ini dapat ditukar-tukar ukurannya menurut kebutuhannnya. Guide plate dipergunakan untuk membantu menempatkan kedudukan dial gauge pada kedudukan horizontal dan untuk mendapatkan harga pengukuran yang maksimum. Pada dial gauge model baru yang dipergunakan pada bore gauge skala penunjukkan jarum terdiri dari angka 0 - 50 pada setengah lingkaran dari arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Masukkan bore gauge ke dalam cylinder dengan posisi seperti gambar di bawah ini. Posisi yang benar dalam melakukan pengukuran diamater dalam suatu silinder adalah pada posisi ditengahtengah seperti ditunjukan pada gambar disamping. Pada gambar A posisi b adalah bore gauge yang benar, dan apabila terjadi penyimpangan maka jarum besar akan bergerak searah jarum jam. Bila terjadi penyimpangan ( d ) dan ( f ) maka jarum akan berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

4. Termokopel danTermometer Data Logger i. Definisi dan fungsi

ii.

Termokopel adalah sensor temperatur yang dapat mengubah panas pada benda yang diukur temperaturnya menjadi perubahan tegangan listrik. Jenis termokopel yang digunakan adalah termokopel tipe K dengan diameter 1,6 mm (Chromel dan Alumel). Termokopel jenis ini mampu mengukur temperatur dari -200 oC sampai dengan 1300 o. alat ini digunakan untuk mengetahui temperatur ruang pengering, temperatur lingkungan, temperatur bola basah dan temperatur bola kering. Cara Kerja
Sinyal analog dari termokopel diubah menjadi menjadi sinyal digital dengan menggunakanthermometer data logger, sehingga temperatur yang diukur dapat dibaca. Termometer yang digunakan merk Lutron TM-903 A yang terdiri dari 4 channel analog input.

5. Solar Power Meter Digital i. Definisi dan fungsi Intensitas matahari diukur dengan menggunakan solar power meter. Solar power meter ini mempunyai sensor dibagian atasnya, output dari pengukuran bisa dalam W/m2dan BTU/(ft2.h). Solar power meter merk Tenmars TM-206 mempunyai range sampai dengan 1999 W/m2 atau 634 BTU/(ft2.h). 6. Anemometer i. Definisi dan fungsi Anemometer digunakan untuk mengetahui kecepatan udara di dalam ruang pengering, Anemometer yang digunakan merk Lutron AM-4200 dengan tingkat sensivitas 0,1 m/s mempunyai kemampuan pengukuran sampai 30.0 m/s.

7. HYGROMETER i. Definisi dan fungsi


Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut. Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat pengukuran. Kini Higrometer banyak dipakai untuk pengukur kelembaban ruangan pada budidaya jamur, kandang reptil, sarang burung walet maupun untuk pengukuran kelembaban pada penetasan telur

8. Pyranometer i. Definisi dan fungsi Eppley pyranometer adalah alat yg digunakan untuk mengukur radiasi global.

ii.

Cara Kerja Sinar matahari/ radiasi yang datang secara langsung maupun yang dipancarkan atmosphir (global radiasi solar) dan yang dihamburkan langit akan menembus glass dome. Radiasi dengan panjang gelombang sampai dengan 3.0 microns akan diteruskan ke lempeng logam hitam dan putih. Lempeng logam hitam akan mengabsorbsi panas radiasi sementara lempeng putih akan memantulkan radiasi sehingga terjadi perbedaan temperatur diantara kedua jenis lempeng logam ini. Perbedaan temperatur dari kedua lempeng ini dihubungkan kecircuit thermojunctions yang mengubah besaran panas menjadi perbedaan tegangan potensial diantara kedua ujung lempeng.Selanjutnya Perbedaan potensial ini dianologikan sebagai besaran Intensitas radiasi global, dengan rumusan sebagai berikut : intensitas-radiasi-global

9. Ph Meter i. Definisi dan fungsi PH meter adalah alat untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasa-an air minum. Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+], atau sebagai pH yang artinya log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan jalan menitrasi larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter. Pengukur PH tingkat asam dan basa air minum ini bekerja secara digital, PH air disebut asam bila kurang dari 7, PH air disebut basa (alkaline) bila lebih dari 7 dan PH air disebut netral bila ph sama dengan 7. PH air minum ideal menurut standar Departemen Kesehatan RI adalah berkisar antara 6,5 sampai 8,5. ii. Cara Kerja Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan kedalam air yang akan diukur (kirakira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, tunggulah kirakira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil 10. Theodolit i. Definisi dan fungsi Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.

ii.

Cara Kerja 1.Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan 2.Tinggikan setinggi dada 3.Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan 4.Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi 5.Kuatkan (injak) pedal kaki statif 6.Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar 7.Letakkan theodolite di tribar plat 8.Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite 9.Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut. 10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut. 11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic. 12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding. 13.Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut.

Sumber: http://catatan-piper-comex.blogspot.com/2011/10/aplikasi-pemakaian-dial-gauge.html http://catatan-piper-comex.blogspot.com/2011/10/bore-gauge.html http://yefrichan.wordpress.com/category/alat-ukur/ http://www.purewatercare.com/ph_meter.php?ph,meter http://adjiesensei19.blogspot.com/ http://www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai