Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM VI UJI SENSITIVITAS MIKROBA TERHADAP ANTIBIOTIK

I. II.

Judul Uji sensitivitas mikroba terhadap antibiotik Tujuan praktikum 1. Melakukan uji sensitivitas mikroba terhadap antibiotic 2. Menentukan mikroba uji termasuk sensitivite atau resisten terhadap antibiotic yang diujikan 3. 4. 5.

III.

Dasar teori

Antibiotika adalah produk atau metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu dan dalam jumlah yang kecil dapat menghambat mikroorganisme lain. Antibiotik yang digunakan dalam perlakuan medis bertujuan untuk mengeliminasi infeksi oleh mikroba maupun mencegah penyebaran nya. Oleh Karena itu antibiotic harus mampu menghambat atau membunuh mikroba infektan namun tidak toksik terhadap inang nya (pelezar,1986) Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman-kuman sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Para peneliti diseluruh dunia memperoleh banyak zat lain dengan khasiat antibiotik namun berhubung dengan adanya sifat toksis bagi manusia, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan sebagai obat diantaranya adalahstreptomycin^A vial injeksi, Tetrasiklin^A kapsul, Kanamicin^A kapsul, Erytromicin^A kapsul, Colistin^A tablet, Cefadroxil^A tablet dan Rifampisin^A kapsul(Djide, 2003).

Antibiotika digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensis infeksi, msalnya pada pembedahan besar. Secara provilaktis juga diberikan pada pasien dengan sendi dan klep jantung buatan, juga sebelum cabut gigi. Jumlah antibiotika yang beredar dipasaran sekarang ini semakin banyak macamnya dan melonjak tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Antibiotika dalam penggunaannya membutuhkan waktu yang lama baik dalam penyimpanan dan peredarannya. Hal ini dapat menyebabkan potensi dari antibiotika menurun dan bahkan bisa hilang (Jawelz, 1995). Antibiotik merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh, akan tetapi dalampraktek sehari-hari antibiotik sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamida dan kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotik (Ganiswarna, 1995). Aktivitas mikroba dapat dikendalikan dengan mengatur faktor-faktor lingkungan yang meliputi faktor biotik (makhluk hidup dan mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara mikroorganisme dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose, dan sintropisme) dan abiotik (temperatur, kelembaban, pH, radiasi, penghancuran secara mekanik) (Dwidjoseputro, 1994). Antibiotika yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat-syarat berikut (Jawelz, 1995):

1 .Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotic)

2. Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen

3.Tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host, seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebagainya

4.Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora usus atau flora kulit.

IV.

ALAT DAN BAHAN a. Alat : - Pengaduk - Erlenmeyer - Kaca arloji - Petridish - Tabung reaksi - Gelas beker - Pipet tetes - Pinset - Penggaris dan jangka sorong - Paper disk - Bunsen - Autoklav

b. Bahan : - Media Nutrien agar - Suspensi bakteri - Standar brown III - Aquadest - Macam-macam antibiotic (amoxicillin, ampisilin,siprofroksasin,metronidazol) V. Cara kerja Ditimbang media nutrient agar 4,76 gram dilarutkan dengan 170 ml aquadest dan didihkan hingga larut Disterilisasi media nutrient agar dalam Erlenmeyer ,petridish,bluetip,dan tabung reaksi beserta aquadest Dibuat pengenceran mikroba yang akan ditumbuhkan hingga sesuai dengan standar brown Setelah media agar agak dingin , dicampur dengan mikroba uji dan dihomogenkan dengan digoyangkan Dituang kedalam petridish steril dan ditunggu hingga beku Dipasang paper disk sulfametoksazol,ampisilin,amoksisilin dan gentamisin. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam Diukur diameter hambatannya (zona jernih) untuk masing-masing antibiotic dengan masing-masing mikroba uji Diinterpretasikan hasil dengan antibiogram Tentukan apakah bakteri bersifat sensitif atau resisten terhadap antibiotic yang diberikan.

VI.

PERHITUNGAN 500
17800 500 . 170 85000 X = = = = X 170 X . 17800 X . 17800 85000

17800 = 4,769 g / 4,77 g

Dapus -Dirjen POM, 2000. /Informatorium Obat Nasional Indonesia/. Dep.Kes RI, Jakarta. -Djide, M. N. 2003. /Mikrobiologi <http://blogkita.info/category/pendidikan/mikrobiologi/> Farmasi/. Jurusan Farmasi UNHAS, Makassar. -Dwidjoseputro, D. 1994. /Dasar-Dasar Mikrobiologi/. Djambatan, Jakarta. -Ganiswarna, S. G. 1995. /Farmakologi <http://blogkita.info/category/pendidikan/farmakologi/> dan Terapi/ /Edisi 4/. Bagian Farmakologi-Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta. -ISFI, 2006. /Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 41. /PT. Anem Kosong Anem, Jakarta -Jawelz, M. A. 1995. /Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology)//Edisi 20./ EGC, Jakarta. -Tjay, T. H. 2003. /Obat-Obat Penting/. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. AKHIR RIUNISA MARHAMAH ALMAIDAH JONI TRIATAMA LAMINI NOVIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN D3 FARMASI 2013

Pembahasan Pada praktikum pertama melakukan sterilisasi pada meja untuk tiak terkontaminasi pada saat alat-alat yang digunakan dan pada kontak dengan tangan sterilisasi dengan menggunakan alcohol 70% agar membunuh mikroorganisme yan ada supaya dalam keadaan steril Setelah sterilisasi dimeja melakukan sterilisasi alat-alat didalam autoklaf. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum yaitu : Erlenmeyer, beaker glass, gelas ukur, ose, batang pengaduk, tabung reaksi, dan lain-lainnya ditutupi dengan kertas Koran kemudian dimasukkan ke dalam oven. Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121oC. Autoklaf adalah alat untuk mensteriang lkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat zat hara(nutrient)yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (sutedjo, 1996) Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka media tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain : a. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba b. Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan PH dan yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan. c. Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. d. Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan dapat tumbuh baik. Medium nutrient agar (NA) adalah sebuah larutan biak yang dapat dibuat dari senyawa NB (nutrient broth) yang didalam nya mengandung ekstrak daging dan pepto ditambah agar dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme . NA merupakan salah satu teknik yang sangat baik untuk memisahkan mikroba karena NA itu bernuansa basa sehingga dapat diketahui masing-masing morfologi nya.

Anda mungkin juga menyukai