Anda di halaman 1dari 15

PEDOGENESIS

Proses pembentukan tanah atau pedogenesis merupakan kompleks urutan kejadian yang berlangsung selama proses tersebut yang mencakup reaksi yang kompleks maupun sederhana. Proses ini mencakup proses di landskap dan di dalam profil tanah. Proses pembentukan tanah sangat dipengaruhi oleh proses yang berlangsung di atmosfer, biosfer, hidrosfer dan litosfer. Proses ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan tanah. Proses yang terjadi dalam pembentukan tanah merupakan kejadian-kejadian yang dapat terjadi secara: 1) Simultan (bersama-sama dalam aktu yang sama), atau !) "erurutan yaitu serangkaian proses yang sinambung, atau #) $ontradiktif.yaitu satu proses dapat meniadakan proses lain. %idak semua kejadian yang ada di dalam tanah merupakan proses pembentukan tanah. &da beberapa kejadian yang bukan merupakan proses pembentukan tanah, misalnya: 1. Pertumbuhan kristal di dalam pori yang besar di dalam batuan !. 'erakan fluida dalam bekas akar pohon atau rumah fauna #. &liran udara dari luar yang masuk ke dalam tanah le at liang tikus. &kan tetapi, perlu difahami bah a proses-proses tersebut dekat dengan pembentukan (genesis) tanah. Pelapukan geokimia dari mineral merupakan proses geologi dalam pembentukan bahan a al dari tanah dan berlanjut dalam profil tanah, sehingga dianggap sebagai pembentukan tanah, yaitu pelapukan pedokimia. Proses pedogenik mencakup dua macam proses yaitu perolehan dan kehilangan bahan-bahan dari tubuh tanah, yang didasarkan atas: 1. (egradasi !. &gradasi #. )atak geomorfik dari lokasi pembentukaan tanah *. %ranslokasi dalam tubuh tanah Dasar umum dari Proses Pedogenik &da dua kecenderungan yang saling tumpang tindih dalam perkembangan tanah, yaitu: 1. +ori,onisasi -ang mencakup proses anisotropik dan kondisi-kondisi yang mengarah pada perubahan atau differensiasi dalam profil tanah !. +aploidisasi .stilah ini berasal dari haploidy, yaitu kondisi menjadi haploid sehingga menjadi kenampakan sederhana (simple) atau menjadi gabungan. .

!*

+aploidisasi /isal: 0ertisol

+ori,onisasi /isal: "ise1um di Spodosol

O1

O1 O2 A1 A2 Bh

A1.1

A1.2

A2 B!

'ambar Proses Pedogenik Dasar khusus dalam proses pedogenik : &da empat kategori dalam proses pedogenik, yaitu: 1. Penambahan bahan organik dan mineral ke dalam tanah, sebagai bahan yang berbentuk padatan, cairan atau gas !. kehilangan bahan organik dan mineral dari dalam tanah, sebagai bahan yang berbentuk padatan, cairan atau gas #. translokasi (perpindahan tempat) bahan-bahan dari satu titik ke titik yang lain dalam tubuh tanah *. transformasi (perubahan bentuk) bahan mineral atau organik dalam tanah

!2

"a#am proses$proses pedogenik 1. 3lu4iasi dan illu4iasi a. 3lu4iasi (kategori #): proses translokasi merupakan pergerakan bahan keluar dari bagian satu ke bagian lain dalam tubuh tanah. /isalnya terbentuknya hori,on albik. b. .llu4iasi (kategori #): proses translokasi pergerakan bahan masuk ke dalam bagian lain dalam profil tanah. /isalnya terbentuknya hori,on argilik atau spodik

Pengurangan &empung

Elu%iasi

Akumulasi &empung

Illu%iasi

'ambar elu4iasi dan illu4iasi !. Pelindian (leaching) dan pengayaan (enrichment) a. Pelindian (leaching), merupakan kategori !: proses kehilangan /erupakan istilah umum untuk pencucian keluar, atau elu4iasi bahan terlarut dari solum (tubuh tanah). b. pengayaan (enrichment) merupakan kategori 1: proses penambahan merupakan istilah umum untuk penambahan bahan ke dalam tubuh tanah

!5

O A Solum B

C '

'ambar Pelindian #. 3rosi dan kumulasi a. erosi (kategori !: proses kehilangan merupakan pemindahan bahan dari lapisan permukaan tanah b. kumulasi (kategori 1) : proses penambahan penambahan partikel mineral ke permukaan solum tanah. /isal aeolin, atau penambahan oleh manusia *. (ekalsifikasi dan kalsifikasi a. dekalsifikasi (kategori #: proses translokasi reaksi yang menyebabkan pengalihan atau pemindahan 6a67# dari satu atau lebih hori,on tanah b. kalsifikasi (kategori #) : proses translokasi proses akumulasi 6a67# ke dalam hori,on 6ca atau hori,on lain dari tanah

!8

O CaCO( A Dekalsi)ikasi

CaCO(

*alsi)ikasi

C '

'ambar Proses kalsifikasi dan dekalsifikasi

2. Salinisasi dan desalinisasi a. Salinisasi (kategori #: proses translokasi) akumulasi garam-garam terlarut seperti sulfat dan khlorida dari 6a, /g, 9a, dan $ dalam hori,on yang bersifat garaman (salic). 6ontoh garam khlorida: 6a6l! , 9a6l, contoh garam sulfat: 6aS7*, b. (esalinisasi (kategori #: proses translokasi) pengalihan garam terlarut dari hori,on salik

!:

fotosintesis: +!7 ; 67! <-= 65+1!75 ; 7!

+ANA, %ANA&PA-A.

"#a!otran$!ira$i

PA'A( Ga a ka!iler Ca, Mg, K, Na (Cl, SO4) Garam-garam khlorida & Sulfat

Pernurunan Air tanah

'ambar Profil tanah dengan proses salinisasi

'ambar hasil e4apotranspirasi yang berlebihan 5. &lkalisasi dan dealkalisasi a. alkalisasi termasuk kategori # : proses translokasi akumulasi 9a; pada tapak-tapak pertukaran di dalam tanah b. dealkalisasi (solodisasi) termasuk kategori #: proses translokasi

!>

pengalihan 9a dan garam-garam dari hori,on natrik

Na3

Na3

Na3

*a0a Na3 ,umus !erdispersi Pelindian lempung4 BO dan Na

,ori/on na!rik dengan s!ruk!ur kolumner

'ambar Profil tanah dengan proses alkalisasi

Na dan lempung

,ori/on na!rik mengalami perusakan

,ori/on Al1ik 0ang 1er2arna pu#a!

,ori/on na!rik 0ang 1aru

'ambar Profil tanah dengan proses solodisasi sebagai kelanjutan alkalisasi #?

8. @essi4age dan pedoturbasi a. lessi4age termasuk kategori #: proses translokasi migrasi secara mekanik partikel mineral kecil dari hori,on & ke hori,on " sehingga membentuk hori,on argilik (kaya lempung) diberi tanda "t (hori,on " dengan anak simbul t) b. pedoturbasi termasuk kategori #: proses translokasi pengadukan (churning) dan pendauran (cycling) bahan tanah oleh akti4itas biologi atau secara fisik (proses pembekuan A pencairan atau kering dan basah secara bergantian) yang mengakibatkan homogenisasi solum tanah, biasanya hori,on tanah mineral hanya & saja :. Podsolisasi dan desilikasi a. Podsolisasi termasuk kategori # dan *, : proses translokasi dan proses transformasi migrasi secara kimia dari &l dan Be dan atau "7 (bahan organik) menghasilkan peningkatan kadar Si (sebagai residu) dari hori,on elu4ial b. desilikasi (ferralitisasi, ferritisasi, allitisasi) termasuk kategori # dan * proses translokasi dan proses transformasi migrasi secara kimia dari Si keluar dari solum tanah dan peningkatan kadar besi dan aluminum dalam bentuk ses1uioksida (gutit, gibsit dll) dalam solum tanah dengan atau tanpa pembentukan batu besi (laterit, plintit) dan konkresi. dan arna tanahnya merah.
SiO2

Air pelindi 1ersi)a! masam 5e2O(4 Al2O(

'ambar Profil tanah dengan proses desilikasi atau pod,olisasi

#1

>. dekomposisi dan sintesis a. dekomposisi termasuk kategori *: proses transformasi perombakan bahan mineral dan organik yang menyebabkan terjadi perubahan bentuk senya a dari bahan mineral dan organik b. sintesis termasuk kategori * proses transformasi pembentukan partikel baru dari bahan mineral dan atau organik 1?. /elanisasi dan leucinisasi a. melanisasi termasuk kategori 1,# pembentukan arna gelap dari mineral ber arna terang karena pencampuran dengan "7 (hori,on &1, misalnya hori,on mollic atau umbric). b. leucinisasi termasuk kategori # pembentukan arna pucat dalam hori,on karena hilangnya arna "7 sebagai hasil transformasi menjadi bahan ber arna terang atau pengalihan dari dalam hori,on. 11. @ittering, humifikasi, paludisasi, ripening dan mineralisasi a. littering termasuk kategori 1 akumulasi sisa tanaman di permukaan tanah mineral dan bercampur menjadi humus dengan jeluk <#? cm. b. humifikasi termasuk kategori * transformasi bahan organik mentah menjadi humus. c. paludisasi termasuk kategori * proses ini cenderung ke proses geogenik, yaitu akumulasi deposit "7 sampai ketebalan =#? cm sebagai gambut. d. ripening termasuk kategori * pelepasan oksida-oksida hasil dekomposisi "7 e. mineralisasi termasuk kategori * pelepasan oksida-oksida hasil dekomposisi "7

#!

"uka air !anah +anah !ergenang

Penurunan muka air tanah karena proses alam atau buatan

E%apo!ranspirasi 'e!akan di permukaan !anah SiO2 Am1lesan !anah

"uka air !anah 5e2O(4 Al2O(

'ambar Profil tanah dengan proses pematangan 1!. "raunifikasi dan gleisasi a. braunifikasi atau rubifaksi atau feruginasi termasuk kategori # dan * pelepasan Be dari mineral primer dan dispersi partikel Be oksida sehingga terjadi peningkatan jumlah dan adanya oksida-hidratasi, memberikan arna tanah menjadi kecoklatan, coklat kemerahan atau merah. b. gleisasi termasuk kategori #,* reduksi Be dalam kondisi tergenang menyebabkan arna kebiruan C kelabu kehijauan dari arna matriks, dengan atau tanpa becak coklat kekuningan,coklat, dan hitam, dan konkresi Be dan Be-/n

##

Ber#ak6mo!ling

*onkresi 5e dan "n

5luk!uasi muka Air !anah

'ambar Profil tanah dengan proses gleisasi

1#. @oosening dan hardening a. loosening termasuk kategori * peningkatan 4olume pori oleh akti4itas tanaman dan binatang dan manusia, dan oleh proses beku-cair atau proses fisik lain, dan oleh pengalihan bahan karena pelindian b. hardening termasuk kategori * penurunan 4olume pori oleh pemampatan (compaction) atau pengisian pori oleh fraksi tanah halus, 67#!-, Si7! atau bahan lain.

#*

,O'ISON DAN &APISAN$&APISAN .+A"A


+ori,on tanah: lapisan tanah atau bahan tanah yang mendekati paralel terhadap permukaan lahan dan berbeda dari lapisan-lapisan yang berdekatan berhubungan secara genetis dalam hal sifat fisik, kimia dan biologi atau sifat-sifat seperti arna, struktur, tekstur, konsistensi, jenis dan jumlah organisme, tingkat kemasaman atau alkalinitas, dsb. &da tiga macam simbol yang digunakan dalam menandai hori,on atau lapisan: (1) huruf kapital, yang digunakan untuk menandai hori,on atau lapisan utama (!) huruf kecil sebagai akhiran, yang menandai sifat dari hori,on atau lapisan utama, dan (#) angka &rab, sebagai akhiran untuk membagi secara 4ertikal dari horis,on, sebagai a alan menunjukkan diskontinuitas litologi. Perbedaan antara hori,on genetik dengan hori,on diagnostik. +ori,on genetik menunjukkan keputusan kualitatif tentang 4ektor perubahan yang terjadi. +ori,on diagnostik kenampakan yang didefinisikan secara kuantitatif yang digunakan untuk memilahkan taksa dalam DS Soil %aEonomy.

,ori/on dan lapisan .!ama 7 @apisan yang dirajai oleh bahan organik & +ori,on mineral yang berada di permukaan atau di ba ah 7 yang menunjukkan kehilangan semua atau kebanyakan dari struktur batuan asal dan (i) dicirikan oleh akumulasi "7 yang terhumifikasi dan berikatan erat dengan fraksi mineral dan tidak didominasi oleh sifat dari hori,on 3 atau ", atau (ii) mempunyai sifat hasil dari penanaman, perumputan atau pengusikan yang mirip. 3 +ori,on mineral dengan kenampakan utama adalah kehilangan lempung silikat, Be, &l, atau gabungannya, meninggalkan peningkatan mineral kuarsa berukuran pasir dan debu atau mineral resisten lainnya.

#2

" +ori,on yang terbentuk di ba ah hori,on &, 3, atau 7 yang didomonasi oleh semua atau kebanyakan struktur batuan asal dan menunjukkan salah satu atau lebih dari sifat berikut: (1) pemekatan lempung silikat, Be, &l, humus, karbonat, gipsum, atau silika, sendiri atau gabungannya (!) adanya tanda penghilangan karbonat (#) pemekatan residual ses1uioksida (*) pelapisan ses1uioksida yang menyebabkan hori,on mempunyai arna mencolok dengan 4alue rendah, kroma tinggi, hue lebih merah daripada hori,on di atasnya atau yang memba ahi tanpa illu4iasi Be. (2) perubahan yang membentuk lempung silikat atau pembebasan oksida atau keduanya dan yang membentuk struktur granuler, gumpal, atau prismatik jika perubahan 4olume disertai dengan perubahan kadar lengas, atau (5) kerapuhan 6 +ori,on atau lapisan, yang tidak termasuk batuandasar yang keras, yang sedikit dipengaruhi oleh proses pedogenesis dan tidak mempunyai sifat hori,on 7, &, 3, atau ". "ahan hori,on 6 dapat seperti atau beda dengan solum yang terbentuk. +ori,on 6 dapat berupa bahan yang sudah berubah, tetapi belum mengalami pedogenesis. F @apisan yang berupa batuandasar yang cukup padu, berupa: granit, basalt, 1uar,ite, dan batugamping atau batupasir keras

Pem1edaan dalam hori/on a!au lapisan u!ama7 a b c d bahan organik yang dengan tingkat dekomposisi tinggi, dengan kadar serat <1G5 dari 4olume hori,on genetik yang tertimbun, b H burried konkresi atau nodul dengan sementasi oleh &l, /n, atau %i. 6 H concretion pembatas akti4itas akar secara fisik, baik secara alam maupun pengaruh manusia seperti lapis olah (plo pan), atau ,ona pemampatan secara mekanik, d H dense bahan organik yang dengan tingkat dekemposisi sedang, dengan kadar serat 1G5 A !G2 dari 4olume #5

f g

h i k m

n p 1 r

s ss t 4

E y ,

tanah dalam hori,on atau lapisan yang mengandung es permanen, f H frost gleisasi sangat kuat sehingga Be terreduksi dan tersingkirkan selama pembentukan tanah atau Be tera etkan dalam keadaan reduksi karena tanah jenuh dengan air yang stagnan, g H gley akumulasi "7 yang terillu4ial dalam bentuk amorf, kompleks F !7# A "7 yang mudar terdispers, h H humus bahan organik yang dengan tingkat dekomposisi rendah, dengan kadar serat =!G2 dari 4olume akumulasi karbonat (67#) pedogenik, biasanya 6a(67#) sementasi yang kontinyu atau agak kontinyu atau pengerasan matriks tanah oleh karbonat (km), silika (1m), gypsum (ym), karbonat dan silika (k1m), atau garam yang lebih mudah larut dari gypsum (,m) akumulasi seskuioksida (F!7# H &l!7# dan Be!7#) residual pengolahan atau pengusikan lain di lapisan tanah di permukaan dalam rangka penanaman, perumputan, atau penggunaan serupa, p Hplo akumulasi silika (Si7!) sekunder batuan dasar lunak atau terlapuk termasuk saprolitI batupasir, batulanau, atau serpih lunak yang terkonsolidasi sebagianI till (bahan deposit yang tidak tersortasi) yang rapat sehingga akar hanya dapat menembus di bidang joint dan tidak padu sehingga dapat dipecah dengan cangkul akumulasi F!7# dan "7 sehingga membentuk kompleks illu4ial "7- F!7# yang amorf dan dapat terdispers terdapat slickenside: bentukan agregat tanah yang mengkilat akumulasi lempung silikat yang membentuk hori,on dan tertlnslokasi atau telah terpindahkan ke dalamnya oleh illu4iasi plinthite atau batu besi yang merupakan bahan kaya Be, miskin humus, ber arna kemerahan, yang teguh atau sangat teguh ketika lembab dan menjadi keras secara irre4ersibel jika terekspose ke atmosfer di ba ah proses pembasahan dan pengeringan perkembangan arna atau struktur tetapi dengan sedikit atau tanpa illu4ial akumulasi bahan sifat rapuh atau fragipan hasil genetik dari perkembangan keteguhan (frimness), mudah dipecahkan (brittleness) atau "0 tinggi akumulasi gypsum akumulasi garam yang lebih mudah larut daripada gypsum

#8

&empung marin $ Belerang $ Sul)a!

&au!

Dalam suasana reduk!i) 1er1en!uk ,2S

;+!7 +!S ; Be
!;

BeS. n+!7 ; BeS!. n+!7 +idratasi Oksidasi


7ksidasi

BeS atau BeS!


7ksidasi

BeS7* ; Be!(S7*)#
7ksidasi +idrolisis

+!S7*

Be(7+)S7*
)arna kuning jerami, seperti arna kucing belang

'ambar Pembentukan lempung belang (cat clay)

#:

Anda mungkin juga menyukai