'(EH $ KE('MP'K I 'ri)aelia R&D& Mia 1uniar Des3 Aprilia Inek" Est3 Nur6anah Titis Hali3a i Han a3ani 'ktriani Utami Anggun Nita Tama Titi Sugiarti Nastian Nur ians3ah Kelas $ A7 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASI'NA( UNI9ERSITAS :ENDERA( S'EDIRMAN ;AKU(TAS KED'KTERAN DAN I(MU<I(MU KESEHATAN :URUSAN KEPERAWATAN PURW'KERT' 7,++ *G+D,,-,./0 *G+D,,-,.20 *G+D,,-,450 *G+D,,-,-,0 *G+D,,-,-/0 *G+D,,-,270 *G+D,,-,220 *G+D,,-+,70 *G+D,,-+,80 *G+D,,-++,0
!A! I PENDAHU(UAN
A& (atar !elakang Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang tepat merupaka n salah satu penyebabnya.Gastritis adalahproses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Padaorang awam sering menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah. Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual, lidah berlapis. Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi itamin !"#. $da berbagai cara untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak minum " %i & ' gelas(hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas dan panas dan hindari stres. )ntuk pencegahan itu peran pelaksanaan kesehatan sangat penting yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya maupun cara menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga mendorong penurunan terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat.
!& Tu6uan ". Mengetahui pengertian gastritis #. Mengetahui tanda dan gejala gastritis *. Mengetahui penyebab dari gastritis +. Mengetahui dan mengerti tentang patofisiologi ,. Mengetahui dan mengerti tentang asuhan keperawatan gastritis
!A! II PEM!AHASAN
A& Pengertian Gastritis adalah perdangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau lokal Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung Gastritis adalah radang mukosa lambung. Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri-.ster, Monica, #///0 Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid -$12S0, juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis Kemudian penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut 3 Gastritis $kut Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin -aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung0. !ahan kimia misal 3 lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis. Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif yaitu suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. 4isebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis -4arya, 5ibawa. #//60 Gastritis Kronik Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori -!runner dan Suddart, #///, hal 3 "''0. Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok . !& Tan a an Ge6ala ". Gastritis $kut lainnya, yaitu $nore%ia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada 7ematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.
#. Gastritis kronik sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anore%ia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
Gambar ". Gastritis =& Eti"l"gi Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut 3 8 Gastritis $kut Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin -aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung0. !ahan kimia misal 3 lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis. 8 Gastritis Kronik Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
D& Pat">isi"l"gi ". Gastritis $kut Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, 9at kimia misalnya obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yangmengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis 2: -2er us agus0yang akan meningkatkan produksi asam klorida -7;l0 di dalam lambung. $danya7;l yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dananoreksia. <at kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan selepitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangiproduksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosalambung agar tidak ikut tercerna -.ster, Monica, #///0 =espon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus ber ariasidiantaranya asodilatasi sel mukosa gaster. >apisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi 7;l -terutama daerah fundus0 dan pembuluh darah.:asodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi 7;l meningkat.$noreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. =asa nyeri ini ditimbulkan olehkarena kontak 7;l dengan mukosa gaster. =espon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi -pengelupasan0. .ksfeliasi selmukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. 7ilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu #+-+' jam setelah perdarahan-.ster, Monica, #///0. #. Gastritis Kronis Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel parientaldan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi 7;>. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung jugamenjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser-.ster, Monica, #///0 .
7elicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. ?rganisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya des@uamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu3 destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan seldes@uamosa yang lebih kuat. Karena sel des@uamosa lebih kuat makaelastisitasnya juga berkurang -.ster, Monica, #///0 . Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltic tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan-.ster, Monica, #///0.
Stress
$lcohol, obat-obatan
7elicobacter pyloric
1ritasi sel epitel kolumner gaster Merangsang saraf Simpatis 2. :agus Produksi Mucus !erkurang
4es@uamasi sel
.rosi Sel Sel mukosa hilang Produksi 7;> meningkat Kerusakan Pembuluh 4arah Mukosa Perdarahan .lastisitas sel kurang
1ritasi >ambung
2yeri
Gastritis kronis
Gastritis akut 2utrisi kurang kurang dari kebutuhan =esiko kekurangan olume cairan Kekakuan
2yeri
E. Komplikasi ". Komplikasi yang timbul pada Gastritis $kut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas -S;!$0 berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi. #. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan itamin ! "#, akibat kurang pencerapan, ! "# menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. . -4oengoes , #///0 ;& Pemeriksaan iagn"stik ". .ndoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. 7asil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atauterdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang ber ariasi #. 7istopatologi. *. =adiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu memberikanhasil yang memuaskan. -4oengoes , #///0 G& Pemeriksaan penun6ang Menurut !runner dan Suddart -#///0 pemeriksaan pada penyakit gastritis terdiri dari 3 ". Pemeriksaan penunjang gastritis akut a. Gastroskopi 3 mukosa lambung erosi b. 2asogastrik aspiration 3 stolsel c. !arium kontras 3 erosi superficial #. Pemeriksaan penunjang gastritis kronik a. Gastrin serum #& S?hilling test ?& !arium swall"w H& Penatalaksanaan Menurut Su9anne ;. Smelt9er dan !renda G. !are -#//#0 penatalaksanaan gastristis terdiri dari 3 ". Gastritis akut 4iatasi dengan menginstruksikan untuk menghindari minuman alcohol dan makanan sampai gejala berkurang. !ila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung
gi9i dianjurkan. !ila gejala menelan cairan perlu diberikan secara parenteral. !ila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkalis. Pengobatan gastritis akut terdiri dari pengenceran dan penetralisasi agen penyebab3 a. )ntuk menetralkan asam, digunakan antasida asam -missal alumunium hidroksida0, untuk menetralisasi alkali dengan makan jus lemon encer atau cuka encer. b. !ila korosi luas atau berat, emotik dan loyase dihindari karena bahaya perforasi. Aerapi pendukung mencakup intubasi sederhana, antasida serta cairan intra ena. .ndoskopi fiberoptik mungkin diperlukan pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau jaringan perforasi. c. Gastrojejenostomi( reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi pylorus. #. Gastritis kronis 4iatasi dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stress dan melalui farmakoterapi 11. Pylori dapat diatasi dengan antibiotik -seperti tetra siklin atau amoksisilin0 dan garam bismus -pepto-bismol0. Pasien gastritis $ biasanya mengalami malabsorbsi itamin !"# yang disebabkan oleh adanya antibodi terhadap faktor intrinsic. I& Asuhan keperawatan ". Pengkajian a. Pola oksigen Mengkaji apakah pasien selalu bernafas dengan normal dan dikaji ==. b. Pola nutrisi Mengkaji kebiasaan makan klien, c. Pola eliminasi Brekuensi !$! dan !$K klien. 4alam sehari apakah lebih dari * kali atau tidak. d. Pola $kti itas Mengkaji apakah akti itas klien dibantu apakah mandiri. e. Pola 1stirahat Mengkaji kebiasaan tidur dan istirahat berapa jam, dan juga dikaji kebiasaan tidur siang.
f. Pola berpakaian Sebelum sakit apakah klien dapat berpakaian secara mandiri atau dibantu orang lain. g. Mempertahankan temperature tubuh Mengkaji suhu tubuh klien apakah ada peningkatan dari suhu normal *C,,-*D,, ; h. Kebutuhan personal hygine Mengkaji kebutuhan personal hygiene sebelum dan saat sakit apakah terdapat masalah atau tidak. i. Kebutuhan rasa aman dan nyaman Mengkaji apakah terjadi rasa nyeri atau tidak karena penyakitnya. j. Pola komunikasi Mengkaji bagaimana klien berkomunikasi k. Pola beribadah Mengkaji apakah klien mengalami masalah saat melakukan ibadah l. Pola belajar Mengkaji apakah klien sering membaca buku dan tau makanan apa saja yang harus dihindari. m. Pola bekerja Mengkaji klien bekerja dimana, apakah bekerja ditempat-tempat yang menjadi penyebab munculnya gastritis n. Pola bermain dan rekreasi !agaimana kegiatan bermain dan rekreasi dari klien #. 4iagnosa Keperawatan a. 2yeri berhubungan dengan iritasi lambung karena peningkatan 7;> b. Pola nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan muntah dan anoreksia dan penggunaan obat-obatan. c. =esiko kekurangan peningkatan 7;>. olume cairan berhubungan dengan muntah karena
*. =encana Keperawatan Ren?ana Keperawatan Tu6uan *N'=0 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri klien berkurang . Kriteria hasil: ". 4apat mengenali faktor penyebab #. Menggunakan analgetik sesuai dengan kebutuhan *. Menggunakan metode non-analgetik untuk mengurangi nyeri +. Perubahan nadi yang menjadi normal ,. Perubahan tekanan darah C. Brekuensi nyeri. #. =esiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan anoreksia Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ". >akukan durasi, Inter@ensi *NI=0 pengkajian nyeri frekuensi, reaksi kualitas dan secara faktor dari
N"& ".
Diagn"sa ". 2yeri berhubungan dengan iritasi lambung karena peningkatan 7;>
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, presipitasi. #. ?bser asi non erbal ketidaknyamanan. *. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien +. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri ,. . aluasi pengalaman nyeri masa lampau C. $jarkan tentang teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri. D. !erikan analgetik untuk mengurangi nyeri. ". Kaji adanya alergi makanan #. Kolaborasi dengan ahli gi9i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan *. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori +. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
berhubungan dengan muntah diharapkan kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan kebutuhan untuk metabolisme. Kriteria hasil: ". $danya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan #. !erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan *. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi +. Aidak ada tanda-tanda malnutrisi ,. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan C. Aidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
nutrisi yang dibutuhkan ,. !erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi C. !! pasien dalam batas normal D. Monitor adanya penurunan berat badan '. Monitor tipe dan jumlah akti itas yang biasa dilakukan 6. Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan "/. Monitor turgor kulit "". Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah "#. Monitor mual dan muntah "*. Monitor kadar albumin, total protein, 7b, dan kadar 7t "+. Monitor pertumbuhan dan perkembangan ",. Monitor kalori dan intake nuntrisi ". Pantau masukan dan haluanE simpan catatan
*.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien kebutuhan akan cairan terpenuhi dengan kriteria hasil 3 ". Pemasukan cairan dan pengeluaran seimbang.
di
kantor
perawat,
dan
obser asi
dengansesederhana mungkin. #. Pantau pemberian cairan dengan elektrolit (2PA sesuai pesananE temani klien ketika mandiuntuk mencegah pengosongan cairan intra ena.
Gastritis adalah perdangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau local. Gastritis dapat dibedakan menjadi gastritis akut dan gastritis kronik. Gastritis kronik adalah kelanjutan dari gastritis akut. Aanda dan gejalanya ". #. Gastritis $kut lainnya, yaitu $nore%ia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada 7ematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia. Gastritis kronik sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anore%ia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan. Sedangkan penyebab dari gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut 3 8 Gastritis $kut Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin -aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung0. !ahan kimia misal 3 lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis. 8 Gastritis Kronik Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok. 4iagnosa keperawatan yang muncul adalah a. 2yeri berhubungan dengan iritasi lambung karena peningkatan 7;> b. Pola nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan muntah dan anoreksia dan penggunaan obat-obatan. c. =esiko kekurangan olume cairan berhubungan dengan muntah karena peningkatan 7;>.
DA;TAR PUSTAKA
!aughman dan 7askley. Keperawatan Medikal !edah. Fakarta 3 .G;. #///. .ster, Monica. Keperawatan Medikal !edah. Fakarta 3 .G;. #//". 7irlan. !uku $jar 1lmu Penyakit 4alam Filid 11 .disi Ketiga. Fakarta 3 BK)1. #//". Sinelt9er dan !are G. Keperawatan Medikal !edah. Fakarta 3 .G;. #//". 4oengoes M... -#///0, =encana $suhan Keperawatan3 Pedoman )ntuk Perencanaan danPendokumentasian Perawatan Pasien. .disi * . .G;. Fakarta 4arya, 1 5ayan, 5ibawa. 1 4ewa 2yoman. #//6. Korelasi $ntara 4erajat Gastritis 4an =asio Pepsinogen 1(11 pada Penderita Gastritis Kronis. Furnal Penyakit 4alam :ol "/ 2o #. Sanglah 4enpasar