Anda di halaman 1dari 13

Cangkang Kapsul

January 15, 2008 at 5:49 pm 17 comments Kapsul keras diproduksi secara masal pertama kali di Amerika Serikat pada abad ke-19. Kapsul mudah diterima oleh para konsumen karena penampilannya yang menarik dan bentuknya yang didesain sedimikian rupa sehingga mudah untuk ditelan. Pada prinsipnya kapsul dapat disi dengan berbagai macam bahan dari yang berbentuk serbuk sampai dengan cairan berbahan dasar minyak. Cangkang kapsul pada umumnya terbuat dari bahan gelatin. Gelatin dipilih sebagai bahan pembuatan cangkang kapsul karena sifatnya yang stabil ketika berada di luar tubuh namun dapat mudah larut di dalam tubuh. Gelatin merupakan hasil olahan dari kolagen, sejenis protein, yang umum terdapat dalam tulang, kulit, atau jaringan pengikat binatang. Pada umumnya gelatin dibuat dari tulang sapi atau dari kulit babi. Gelatin type A biasa terbuat dari kulit babi sedangkan gelatin type B biasa terbuat dari tulang sapi. Proses pembuatan cangkang kapsul dimulai dari pembuatan larutan gelatin 25-30%. Bahan dasar capule berupa gelatine dilarutkan di dalam air panas yang telah di demineralisasi. Bahan tambahan seperti pengawet dan pewarna dicampurkan kedalam larutan gelatin sehingga membentuk campuran yang homogen. Bahan dasar ini dimasukkan kedalam mesin pembuatan kapsul untuk dicetak menjadi cangkang kapsul yang siap untuk digunakan. Seperti bahan-bahan dasar obat yang lainnya proses pembuatan cangkang kapsul ini harus memenuhi standar cGMP (cara pembuatan obat yang baik). Cangkang kapsul yang sudah jadi akan diperiksa sesuai dengan standar cGMP. Selain pemeriksaan itu dimensi kapsul seperti ketebalan, diameter, dan tinggi kapsul akan diperiksa untuk memastikan cangkang kapsul siap digunakan pada proses pengisian kapsul. Cangkang kapsul mempunyai standar dimensi fisik tertentu yang dipakai sebagai acuan pada saat proses filling kapsul. Standar ukuran kapsul dapat dilihat pada tabel berikut:
http://lutfiasyairi.wordpress.com/2008/01/15/cangkang-kapsul/

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Kapsul, dari bahasa Latin, capsula, "kotak kecil" memiliki banyak arti:

dalam bidang farmasi, kapsul adalah tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air (semacam agar-agar) yang mengandung serbuk obat. Serbuk obat biasa dimasukkan kapsul karena lebih mudah ditelan dan menghindari rasa pahit. sebuah ruangan kecil yang diluncurkan ke luar angkasa

I. URAIAN TANAMAN: Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang. II. Syarat Tumbuh a. Iklim 1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut 2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun 3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan 4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan 5. Suhu udara : 280C - 340C 6. Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : andosol, latosol 2. Tekstrur : lempung berpasir 3. Drainase : baik 4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah 5. Kedalaman perakaran: 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah 6. Kemasaman (pH) : 5 - 7 7. Kesuburan : sedang - tinggi III. Pedoman Bertanam a. Pengolahan Tanah 1. Tanah dicangkul sedalam 30 cm - 40 cm hingga gembur 2. Buatkan bedengan selebar 100 cm - 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 40 cm - 50 cm, dan panjangnya disesuaikan kondisi lahan 3. Tebarkan pupuk kandang diatas bedengan tersebut b. Persiapan Bibit 1. Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang 2. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong menjadi stek-stek berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2 buku - 3 buku c. Penanaman 1. Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian padatkan tanah di sekitar pangkal stek 2. Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm dan 60 cm x 60 cm

Nama Lokal : Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati : Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab; Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, KEGUNAAN: 1. Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kand (Cystitis). 2. Sakit kencing batu. 3. Encok (Gout arthritis). 4. Peluruh air seni (Diuretic). 5. Menghilangkan panas dan lembab. PEMAKAINAN : 30 - 60 gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau CARA PEMAKAIAN:

Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan batu saluran kencing. KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.

Kumis kucing merupakan tanaman yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti Diuretik dan anti inflamasi. Kumis kucing biasanya hidup liar di tempat-tempat yang lembab. Kumis kucing juga dapa hidup diketinggian 700 m dpl. Karena berkhasiat dan bunganya yang cantik, maka sekarang banyak orang menanam kumis kucing sebagai obat sekaligus sebagai tanaman hias.

Tanaman kumis kucing dapat tumbuh tinggi mencapai 1,5 m dengan bentuk batang yang berbentuk persegi empat, daun berbentuk bulat telur dan bunganya yang cantik berwarna putih.

Kumis kucing banyak sekali terkandung zat seperti Genkosid orthosifonin, Garam kalium, Saponin, Sapofonin, Zat lemak, Minyak atsari, Minyak lemak.

Klasifikasi Kumis kucing Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Family : Lamiaceae Genus : Orthosiphon Spesies : Orthosiphon stamineus Benth

Klasifikasi

Temulawak, Kandungan Temulawak, Manfaat Temulawak dan Khasiat

Temulawak Temulawak merupakan tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan. Tanaman ini berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malaysia. Saat ini, sebagian besar budidaya temulawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Bardabos, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Beberapa negara Eropa. Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temulabak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur (Kartika, 2010). Temulawak (Afifah, 2003) dalam kekerabatan tumbuhan diklasifikasikan sebagai : Kingdom : Plantae Divisi : Spermathophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Scitamineae Famili : Zingiberaceae Marga : Curcuma Spesies : Curcuma xanthorhiza roxb Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Memiliki daun yang lebar dan pada setiap helainya dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga berbentuk bergerombol dan berwarna kuning tua (Septiatin, 2008). Tanaman semusim berbatang basah ini tingginya dapat mencapai lebih dari 2,5 meter. Daunnya berwarna hijau atau cokelat keunguan. Di atas tulang daun terdapat garis abstrak berwarna kecoklatan. Pada umumnya, setiap batang mempunyai daun 2-9 helai, panjang daun 31-84 cm, lebar daun 10-18 cm, dan panjang tangkai daun termasuk helainya sekitar 43-80 cm. bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung berwarna merah dadu atau merah, panjang sekitar 1,25-2 cm (Haryanto, 2006). Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah. Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temulawak juga

dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temulawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti (Kartika, 2010). Rimpang temulawak sudah tidak diragukan lagi manfaatnya untuk memelihara kesehatan sehari-hari, yaitu mencegah dan mengobati penyakit serta baik untuk masa pemulihan penyakit. Rimpang temulawak dapat dimanfaatkan dalam bentuk rimpang segar, simplisia atau rimpang kering, ekstrak, ataupun dalam bentuk instan seperti serbuk instan, tablet, kaplet, dan kapsul (Haryanto, 2006). Temulawak dapat dimanfaatkan sebagai obat, sumber karbohidrat, bahan penyedap makanan dan minuman, serta pewarna alami untuk makanan dan kosmetik (Afifah, 2003). Temulawak atau dalam Bahasa Inggris disebut java turmeric ini, secara tradisional digunakan untuk menyembuhkan penyakit perut, hati, konstipasi, pembuluh darah pecah, demam anak-anak, kulit kasar, disentri dan sebagainya. Dilaporkan curcuma xanthorrhizol juga memiliki kemampuan antitumor, anti kanker, anti diabetes, hipotriceriakademik, anti inflamantori, hepatoprotective, anti mikroba, dan anti lemak (Salim, 2009). Sumber : Kartika, 2010, Temulawak, id.wikipedia.org Afifah, E., 2003, Khasiat dan Manfaat Temulawak, Agro Media Pustaka, Jakarta Septiatin, A, 2008, Apotik Hidup dari Rempah-Rempah dan Tanaman Liar, CV.Yrama Widya, Bandung Haryanto, S. dan Nugroho, S., 2006, Sehat dan Bugar secara Alami, Penebar Swadaya, Jakarta Salim, A., 2009, Kandungan Temulawak, abaherbal.com

Kandungan Kimia dan Manfaat Temulawak: Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah. Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temu lawak juga dimanfaatkan sebagai

sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti. Beberapa Resep Herbal Temulawak: Sakit Limfa Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam daun meniran. Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir. Sakit Ginjal a. Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun kacabeling. Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring. Cara menggunakan: diminum selama 3 hari. b. 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, rebus dengan 4 gelas air dan segenggam daun kumis kucing, segenggam daun meniran sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 3 kali sehari. catatan: Penderita sakit ginjal sebaiknya tidak minum sari temu lawak mentah. Sakit Pinggang Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, dan disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas. Maag Bahan: 1 rimpang temulawak. Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, dan disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya. Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore. Menghilangkan bau amis sewaktu haid Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula kelapa. Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama

kurang lebih 15 menit, dan disaring. Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari. Memperbanyak produksi ASI a. Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung sagu secukupnya. Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi bubur. Cara menggunakan : dimakan biasa. b. Parut 1 rimpang temu lawak yang sudah dicuci, lalu campurkan dengan sedikit tepung kanji dan sedikit air panas. Diaduk, saring, diminum 1 kali sehari. Memacu ASI yang macet Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 2-3 sendok makan adonan sagu. Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur. Kesulitan buang air besar/berak a. Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa. Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring. Cara menggunakan: diminum biasa. b. 1 rimpang temu lawak dicuci, parut, lalu diperas. Air perasan diberi sedikit asam jawa dan gula aren, aduk, saring, diminum 1 kali sehari. Sembelit a. Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya. Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring. Cara menggunakan : diminum biasa. b. 1 rimpang temu lawak dicuci, parut lalu diperas. Air perasan itu diberi sedikit asam jawa dan gula aren, aduk, saring, diminum 1 kali sehari. Menambah nafsu makan Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam daun meniran. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas. Sariawan 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, iris. Direbus dengan 2 gelas air bersama 1 buah asam,

sedikit gula aren sampai airnya tinggal setengah. Angkat dari api. Masukkan 1 mata asam, aduk, saring. Diminum 2 kali sehari. Membersihkan darah Iris rimpang temu lawak, jemur hingga kering, seduh dengan air hangat, lalu minum seperti minum teh. Penyakit eksim a. Masak rimpang temu lawak sebesar telur ayam dan asam kawak sebesar telur merpati dengan 2 gelas air, tambahkan sedikit gula aren. Didihkan, hingga airnya tinggal 1 gelas, saring, minum hangat-hangat. Lakukan setiap hari selama sebulan. b. 7 iris temu lawak yang sudah dicuci dan dikupas, 1 ruas asam jawa, sedikit gula aren direbus dengan setengah gelas air, setelah agak dingin disaring, dan diminum sekaligus. Mengobati penyakit kuning (gangguan pada hati/lever), demam malaria, sembelit, serta memperbanyak ASI Parut rimpang temu lawak, peras airnya, lalu minum. Juga dapat digunakan air rebusan rimpang temu lawak yang telah kering. Badan yang terlalu capek karena kebanyakan kerja atau sehabis jatuh sakit Ambil dan bersihkan temu lawak sebanyak 50 gram. Parut rimpang sampai halus, tambahkan air secukupnya, lalu rebus sampai mendidih, dinginkan, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari, 1 gelas. Hepatitis Cuci dan kupas 2 jari temu lawak, lalu iris dan rebus dengan 0,5 liter air dan sedikit gula aren sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 2 kali sehari. Asma. 1,5 rimpang temu lawak dicuci, dikupas dan diiris, rebus dengan 5 glas air bersama sedikit gula aren sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 3 kali sehari. Bisul. 5 iris temu lawak yang sudah dikupas, rebus dengan 2 gelas air bersama sedikit gula aren, angkat dari api, lalu masukkan seibu jari asam jawa. Setelah agak dingin, saring, diminum sekaligus. Kolesterol. 1 rimpang temu lawak yang sudah dikeringkan, ditumbuk sampai halus lalu diseduh dengan air. Setelah agak dingin disaring, diminum langsung. Bau badan. 5 iris temu lawak dicuci, rebus dengan 1/2 gelas air selama 15 menit. Minum airnya 1 kali sehari, sekaligus. Batuk. 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, parut sambil diberi 1 gelas air matang, peras, beri sesendok teh madu dan air perasan jeruk nipis. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. *****

Referensi: http://plantamor.com/index.php?plant=427 http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=129 http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/lipi_pdii/temulawak.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Temu_lawak Legundi Vitex trifolia L. Nama umum Indonesia: Legundi Inggris: simpleleaf chastetree Cina: man jing zi

Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Lamiales Famili: Verbenaceae Genus: Vitex Spesies: Vitex trifolia L.

Mempunyai efek farmakologi antara lain sebagai anti bakteri, anti jamur, insektisida, anti kanker, analgesik, obat asma, anti alergi maupun obat batuk. Akan tetapi, data-data toksisitas tanaman tersebut masih belum banyak dilaporkan.

Legundi

LEGUNDI
Nama latin: Vitex trifolia L Nama daerah: `Gendagari; Lagundi; Lagondi Deskripsi tanaman: Tanaman berupa pohon, tinggi 5-8 meter. Batang berkayu, bulat, ranting berambut, warna putih kotor. Daun majemuk, terdiri atas tiga anak daun, bulat telur, ujung dan pangkal utmpul, tepi rata, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, diujung cabang, bentuk malai, mahkota bentuk tabung, warna ungu. Buah batu, bentuk bola, diameter 2-5 mm, warna cokelat Habitat: Tumbuhan liar hidup pada dataran tinggi sampai 1000 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Daun Kandungan kimia: Minyak atsiri; L-pinen; Kamfen; Terpenil asetat; Diterpena alkohol; Mavonoid; Aukubin; Agnusit; Kastisin orientin; Iso orientin; Luteolin 7-glukosida Khasiat: Analgesik; Diuretik; Diaforetik; Antiperik; Karminatif; Insektisit; Antelmintik Nama simplesia: Vitecis Folium

Resep tradisional:

Batuk

Daun legundi 5 g; Rimpang kencur 6 g; Rimpang kunyit 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

Rahim membesar

Daun legundi 1 genggam; Rimpang temu hitam 6 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 1 ramuan

Nyeri limpa

Daun legundi segar 1 genggam; Cuka sedikit, Dipipis, Ditempelkan pada bagian perut sebelah kiri

Cacing

Konsumen obat di Indonesia masih belum berdaya. Sampai detik ini, mereka masih tak punya pilihan untuk menenggak obat dalam bentuk kapsul, sekalipun sebagian besar umat Islam tahu bahwa ada kemungkinan kapsul tersebut tidak halal karena terbuat dari gelatin babi. Situasi umat

Islam di Indonesia dilematis. Di satu sisi, mereka ingin sembuh. Tapi di sisi lain mereka berhadapan dengan barang subhat. Kapsul merupakan alternatif terbaik di dunia farmasi. Cangkang lunak berbentuk tabung kecil ini dapat melindungi konsumen obat dari rasa dan aroma yang ekstrim. Kapsul juga melindungi pasien dari obat yang terlalu asam. Itu karena kapsul baru akan hancur di usus dan bukan lambung. Pasien dengan gangguan lambung akan aman. Itulah sebabnya kapsul masih banyak digunakan untuk mengemas obat. Kapsul dipakai karena kepraktisannya untuk kenyamanan konsumen obat. Umumnya obat memiliki rasa tak enak seperti pahit, anyir, manis, dan bau. Obat juga beragam jenisnya mulai serbuk, cairan, atau bentuk padat. Pada obat jenis cair, saat ini produsen menambah flavour atau perasa ke dalamnya, terutama bila itu untuk anak-anak. Obat untuk anak-anak biasanya ditambahkan perasa orange atau strawberry. Beberapa upaya menyamankan konsumen obat masih belum optimal. Belum ada yang seefektif kapsul. Cangkang kapsul dapat mewadahi berbagai bentuk obat mulai tepung atau serbuk, granula, pasta, cair, dan semi padat yang bila dikemas cara biasa memerlukan penanganan berbeda. Bahan padat bisa dikeraskan menjadi tablet. Sedangkan bahan cair harus dikemas tersendiri dalam botol dan berbeda lagi untuk jenis pasta yang harus menggunakan tube. Belum lagi bila satu jenis obat merupakan campuran dari beberapa bahan berbeda. Dengan kapsul, semua bisa teratasi apapun bentuk dasarnya. Artinya cukup menempuh satu kali proses untuk beragam obat. Cukup sederhana dan praktis. Kondisi ini menguntungkan produsen obat. Kapsul juga memiliki keunggulan lain. Pengemasan obat dalam kapsul menjadi lebih mudah. Cangkang kapsul membungkus rapat obat di dalamnya. Dengan begitu penanganan selanjutnya menjadi lebih mudah dan higienis. Di sisi lain pewarnaan pada cangkang kapsul mempermudah produsen atau pihak yang berhubungan dengan obat mengenalil perbedaan obat. Konfigurasi warna pada cangkang kapsul bisa lebih banyak. Cangkang kapsul terbuat dari gelatin atau pembentuk gel lainnya. Gelatin diproduksi dari kulit dan tulang babi dan sapi. Dari bentuknya kapsul dapat dibedakan keras (hard) dan lunak (soft). Yang umum digunakan di Indonesia adalah hard capsule yang dibuat dari gelatin dan pewarna, pengawet dan pelentur. Di negeri ini, peredaran kapsul yang terbuat dari gelatin babi dan sapi hampir sama banyak. Karena itu masih ada kemungkinan memperoleh kapsul halal. Sulitkah memperoleh kapsul halal? Sebetulnya tidak, kata Nur Wahid, salah seorang staf pada Lembaga Pengkajian Pangan, Obatobatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Di Indonesia juga beredar kapsul gel yang aman dikonsumsi karena terbuat dari gelatin sapi. Produk ini semula dibuat perusahaan asal Amerika Serikat untuk memenuhi permintaan kapsul halal dari Malaysia.

Harganya relatif lebih tinggi mengikuti produk gelatin sapi yang harganya masih lebih mahal dibanding gelatin babi. Namun keberadaan kapsul halal ini merupakan satu alternatif bagi konsumen obat di Indonesia. Mereka bisa memilih kapsul yang terbuat dari gelatin sapi atau yang halal kendati dengan harga lebih mahal. Minta saja pada petugas farmasi, mereka akan mengerti, kata Nur Wahid. Meski demikian bukan berarti masalah kapsul ini sederhana. Dia menguraikan proses pemeriksaan kapsul halal menjadi rumit bila dikaitkan dengan obat yang berada di dalamnya. Kita juga perlu mewaspadai isinya, ujarnya lagi. Cangkang kapsul sangat kecil untuk mencantumkan label halal. Ini bukan yang tersulit karena yang paling rumit justru menentukan kehalalan kandungan kapsul atau obat yang dibungkus kapsul. Berarti harus ada dua kali pemeriksaan, tandas alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. Masalah cangkang kapsul, kata dia, melibatkan dua pihak yakni produsen kapsul dan produsen obat. Kedua produsen tersebut biasanya merupakan perusahaan yang berbeda sama sekali. Sementara label halal yang dicantumkan pada kapsul tak menjamin isinya halal. Sedangkan tanpa label, kapsul halal tak bisa dibedakan dengan kapsul lainnya. Saat ini IPB masih meneliti penggunaan pati dan selulosa untuk pengganti gelatin. IPB mengembangkan pembuatan selulosa dari nata de coco. Hanya saja belum jelas sudah sejauh apa, penelitian mereka. Sebagian besar pakar masih menggolongkan kapsul dalam situasi darurat. Itu karena kapsul digolongkan sebagai obat. Alhasil, kapsul boleh dikonsumsi. Namun bila ingin hati-hati, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasinya yakni: mintalah resep obat yang tak dikemas dalam bentuk kapsul. Bila kapsul merupakan satu-satunya alternatif, bukanlah cangkang kapsul lalu makan isinya dengan mencampur pisang. Rasa pahit, getir atau anyir yang ditimbulkan oleh obat masih lebih baik dibandingkan memasukkan barang subhat ke dalam tubuh. Bila mungkin tanyakan apotek apakah kapsul tersebut halal atau tidak, bila ada kapsul halal mintalah jenis itu. Tanpa informasi yang jelas, tinggalkan kapsul. (Tid) sumber: republika online http://www.halalguide.info/2009/03/04/kapsul-yang-membungkus-obat-kita/

Anda mungkin juga menyukai