Anda di halaman 1dari 3

MID SEMESTER

Mk : Akhlak Tasawuf

Nama : Andy Basoka Iskandar Jurusan : Bahasa Inggris 1 C. Fak. Tarbiyah IAIN STS Jambi Dosen : Darul Hipni, S. Ag. M. Fil.I

1. Kapan Tasawuf itu muncul di kalangan dunia Islam? Jawaban : Menurut al-Dzahabi, istilah sufi mulai dikenal pada abad ke-2 Hijriyah, tepatnya tahun 150 H. Orang pertama yang dianggap memperkenalkan istilah ini kepada dunia Islam adalah Abu Hasyim al-Sufi atau akrab disebut juga Abu Hasyim al-Kufi. Tetapi pendapat lain menyebutkan bahwa tasawuf baru muncul di dunia Islam pada awal abad ke-3 hijriyah yang dipelopori oleh al-Kurkhi, seorang masihi asal Persia. Tasawuf kemudian semakin berkembang dan meluas ke penjuru dunia Islam pada abad ke-4 H dengan sistem ajaran yang semakin mapan.

2. sebutkan nama salah seorang tokoh Tasawuf yang saudara ketahui dan pahamnya tentang tasauf tersebut. Jawaban : Nama salahs eorang tokoh Tasauf adalah al-Kurkhi. Pahamnya tentang Tasauf adalah bahwa cinta (mahabbah) kepada Allah adalah sesuatu yang tidak diperoleh melalui belajar, melainkan karena faktor pemberian (mauhibah) dan keutamaan dari-Nya. Adapun tasawuf baginya adalah mengambil kebenaran-kebenaran hakiki. Adapun tokoh-tokoh yang lain beerta ajarannya adalah ebagai berikut: *Menurut Imam Al Ghazali : Tasawuf adalah memakan yang halal, mengikuti akhlak, perbuatan dan perintah Rasul yang tercantum dalam Sunnahnya. Imam Al Ghazali di dalam Kitabnya Ulumiddin juga juga menukilkan beberapa pendapat tentang definisi Tasawuf yaitu 1. Ilmu tasawuf adalah pengetahuan tentang hal ikhlas dan menjauhi hal-hal yang merusak jiwa, cara membedakan bisikan iblis dan bisikan malaikat. 2. Ilmu tasawuf adalah pengetahuan tentang hal diri dan tingkatan kita dalam mendekatkan diri kepada Allah. 3. Ilmu tasawuf adalah ilmu batin yang hanya menjadi tugas golongan tertentu yang ahli dalam ilmu tersebut dan bukan untuk umum.

3. Menurut saudara Masih relevankah mempelajari akhlak tasawuf saat sekarang? sebutkan alasan saudara! Jawaban : Tentu saja masih sangat relevan. Karena, akhlak tasauf pada hakikatnya adalah untuk mempelajari bagaimanakah sebenarnya akhlak yang baik yang dicontohkan Rasulullah yang harus kita teladani. Dan akhlak adalah seuatu yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena akhlak berlaku secara universal, bukan hanya untuk daerah-daerah tertentu. Selain itu, misi utama Rasulullah adalah menyempurnakan akhlak, sehingga kita sebagai pengikutnya harus senantiasa mempelajari dan menjaga akhlak kita. 4. Apa yang dimaksud dengan a. Al-Mahabbah b. Al-Marifah c. Al-Fana Jawaban :

a. Al-Mahabba: Kata mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam, atau kecintaan atau cinta yang mendalam. Selain itu al-mahabbah dapat pula berarti kecenderungan pada sesuatu yang sedang berjalan, dengan tujuan untuk memperoleh kebutuhan yang bersifat material maupun spiritual, seperti cintanya seseorang yang kasmaran pada sesuatu yang dicintainya, orang tua pada anaknya, seseorang pada sahabatnya, suatu bangsa terhadap tanah airnya, atau seorang pekerja kepada pekerjaannya. Mahabbah pada tingkat selanjutnya dapat pula berarti suatu usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat rohaniah tertinggi dengan tercapainya gambaran Yang Mutlak, yaitu cinta kepada Tuhan. dalam tasawuf mahabbah obyeknya lebih ditujukan pada Tuhan. b. Al-Marifah: Dari segi bahasa ma'rifah berasal dari kata arafa, ya'rifu, irfan, ma'rifah yang artinya pengetahuan atau pengalaman. Dan dapat pula berarti pengetahuan tentang rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu yang biasa didapati oleh orangorang pada umumnya. Ma'rifah adalah pengetahuan yang obyeknya bukan pada hal-hal yang bersifat zahir, tetapi lebih mendalam terhadap batinnya dengan mengetahui rahasianya. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa akal manusia sanggup mengetahui hakikat ketuhanan, dan hakikat itu satu, dan segala yang maujud berasal dari yang satu. Selanjutnya ma'rifah digunakan untuk menunjukan, pada salah satu tingkatan dalam tasawuf. Dalam arti sufistik ini, ma'rifah diartikan sebagai pengetahuan mengenai Tuhan: melalui hati sanubari. Pengetahuan itu demikian lengkap dan jelas sehingga jiwanya merasa satu dengan yang diketahuinya itu, yaitu Tuhan.

c. Al-Fana: Dari segi bahasa al-fana berarti hilangnya wujud sesuatu Fana berbeda dengan al-fasad (rusak). Fana artinya tidak tampaknya sesuatu, sedangkan rusak adalah berubahnya sesuatu kepada sesuatu yang lain. Adapun arti fana menurut kalangan sufi adalah hilangnya kesadaran pribadi dengan dirinya sendiri atau dengan sesuatu yang lazim digunakan pada diri. Menurut pendapat lain, fana berarti bergantinya sifat-sifat kemanusiaan dengan sifat-sifat ketuhanan. Dan dapat pula berarti hilangnya sifat-sifat yang tercela. Dalam pada itu Mustafa Zahri mengatakan bahwa yang dimaksud fana adalah lenyapnya inderawi atau kebasyariahan, yakni sifat sebagai manusia biasa yang suka pada syahwat dan hawa nafsu.

5. Apa yang dimaksud dengan kesadaran Rabbaniyah dan Insaniah, dan berikan contoh! Jawaban : Kesadaran Rabbaniyah: Maksudnya bahwa manusia termasuk makhluk yang mempunyai naluri ketuhanan (fitrah). la cenderung kepada hal-hal yang berasal dari Tuhan, dan mengimaninya. Sifat-sifat tersebut menyebabkan ia menjadi wakil Tuhan di muka bumi. Manusia sebagai khalifah yang demikian itu merupakan gambaran ideal. Yaitu manusia yang berusaha menentukan nasibnya sendiri, baik sebagai kelompok masyarakat maupun sebagai individu. Yaitu manusia yang memiliki tanggung jawab yang besar, karena memiliki daya kehendak yang bebas. Manusia yang ideal itulah yang disebut insan kamil, yaitu manusia yang dengan sifat-sifat ketuhanan yang ada pada dirinya dapat mengendalikan sifat-sifat rendah yang lain. Contohnya adalah jika kita berada dalam suatu pilihan antara yang baik dan buruk, sesungguhnya kita akan cenderung memilih kepada hal yang baik apabila kita mau mendengarkan hati nurani kita. Kesadaran Insaniyah: Maksudnya adalah kesadaran akan tugas kemanusiaan (risalat al insan) kita. Kita memiliki misi ibadah dan pengabdian. Segala gerak hidup: apa yang kita miliki, apa yang kita lakukan adalah ibadah. Sehingga, apapun yang kita miliki harus dikalkulasi, akankah meningkatkan ibadah kita kepada Allah atau tidak. Misi total kita adalah pengabdian kepada-Nya. Contohnya adalah adanya keajiban kita untuk shalat, puasa, dan keajiban yang lain. 6. Apa perbedaan akhlak tasawuf dengan tariqah? Jawaban : Perbedaan antara akhlak tasawuf dengan tariqah adalah dalam mempelajari atau melakukan akhlak tasauf, seseorang mutlak berasal dari kesadaran dan bimbingan hati nurani, sedangkan untuk mempelajari atau mengikuti tariqah, seseorang membutuhkan imam atas nama tariqah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai