Anda di halaman 1dari 5

KARSINOMA COLORECTAL

I. Pendahuluan Rektum merupakan bagian dari sistm digestive dalam tubuh. Traktus digestivus memindahkan dan melakukan proses nutrisi (vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, protein, dan air) dari bentuk makanan dan membantu mengeluarkan sisa materi ( kotoran) keluar dari tubuh. Taktus digestivus mulai dari oesophagus , lambung, usus halus dan usus besar, Enam kaki pertama dari usus besar disebut kolon dan enam inchi terakhir disebut rektum dan saluran anal. Akhir satuan anal berupa anus (penutup dari usus besar yang berada diluar). Karsinoma kolorektal merupakan masalah kesehatan yang hebat dalam kebanyakan negara makmur. Kolon (termasuk rektum) merupakan tempat keganasan tersering dari saluran cerna. Sekitar !" dari semua kanker usus ter#adi pada bagian rektosigmoid, diikuti sekum dan kolon asendens. Sedangkan kolon tranversum dan $leksura merupakan bagian yang memiliki kemunkinan terserang yang paling kecil. II. Insiden Kanker kolon berada di tempat kedua setelah kanker paru sebagai penyebab kematian akibat keganasan di Amerika serikat. Sekitar %&'.!!! kasus baru kanker kolonorektal ter#adi di Amerika setiap tahunnya dan sekitar ''.!!! meninggal karenanya. (erkembangan kanker kolonorektal ini sekitar ',) " dari seluruh populasi di Amerika. *egara +arat memiliki insidens yang lebih tinggi daripada negara Asia dan A$rika. ,aki-laki lebih sering dibandingkan perempuan. .nsiden ini meningkat pada dekade ke tu#uh. /eskipun demikian, telah dilaporkan kasus ini #uga pernah ter#adi pada anak-anak. .nsidens kanker kolon dan rektum di .ndonesia cukup tinggi demikian #uga angka kematiannya. .nsidens pada laki-laki sebanding dengan 0anita sekitar 1'" ditemukn direkto sigmoid. 2i *egara +arat perbandingan insidens antara laki-laki dengan 0anita 3 &4 % dan kurang dari '!" ditemukan di rekto sigmoid. Kanker usus biasanya merupakan penyakit pada orangtua, setelah usia 5!-5' tahun dengan puncak insidens pada dekade ke enam dan ke tu#uh. III. Anatomi dan Fisioligi 6sus besar merupakan tabung muskular berongga dengan pan#ang sekitar ' kaki (%,' meter) yang terbentang dari sekum sampai kanalis analis. 2iameter sekitar 7,' inchi ( ,' cm) semakin ke distal diameternya semakin kecil. (ada sekum terdapat katup ileosekal dan apendiks yang melekat pada u#ung sekum. Sekum menempati sekitar dua atau tiga inchi pertama dari usus besar. Kolon dibagi lagi men#adi kolon aendens, transversum , kolon desendens dan sigmoid. Tempat dimana kolon membentuk kelokan ta#am yaitu pada abdomen kanan dan kiri atas dinamakan $leksura hepatika dan $leksura lienalis. Kolon sigmoid setinggi krista iliaca hingga vertebra sacral ..., berbentuk S, yang pan#angnya biasanya sekitar 5! cm, dan terletak di antara kolon desenden dan rektum. ,ekukan bagian ba0ah membelok ke kiri 0aktu kolon sigmoid bersatu dengan rektum. +agian usus besar yang terakhir adalah rektum. Satu inchi terakhir dari rektum dinamakan kanalis analis dan dilindungi oleh s$ingter ani internus dan intenus. (an#ang rektum dan kanalis analis ani sekitar inchi (%' cm). Rektum memiliki tiga katup, yaitu katup rektal superior,katup rektal media dan katup rektal in$erior. 6sus besar secara klinis dibagi men#adi belahan kiri dan kanan se#alan dengan suplai darah yang diterima. Sekum kolon asendens dan bagian kanan kolon tranversum diperdarahi oleh cabang dari A. /esenterika superior, yaitu a, ileokolika, a. kolika dekstra, dan a. kolika media. Kolon traversum bagian kiri, kolon desendens dan kolon sigmoid dan sebagia besar rektum diperdarahi oleh A. /esenterika in$erior melalui a. kolika sinistra, a. sigmoidlis dan a. haemorhoidalis superior. Suplai darah tambahan untuk rektum adalah melalui a. sakralis media dan a. haemorhoidalis media dan in$erior. A. haemorhoialis medialis merupaka percabangan dari anterior a. iliaka interna, sedangkan a. haemorhoialis in$erior cabang dari a. pudenda interna. 6sus besar memiliki 5 lapisan mor$ologik seperti #uga bagian usus yang lainnya. Akan tetapi, ada beberapa gambaran yang khas pada usus besar sa#a. ,apisan longitudinal usus besar tidak sempurna tetapi berkumpul dalam tiga pita yang disebut taenia koli, yg lebih pendek dari kolon itu sendiri sehingga kolon berlipat-lipat dan berbentuk seperti sakhulus yang disebut haustra. Taenia bersatu pada distal sigmoid, dengan demikian rektum memiliki satu lapisan otot longitudinal yang lengkap. +atas antara kolon dan rektum tampak #elas karena pada rektum ketiga taenia tidak tampak lagi. +atas ini terletak diba0ah promontorium, kira-kira %' cm dari anus. Rektum dilapisi oeh mukosa glanduler usus, sedangkan kanalis analis merupakan la#utan epitet berlapis gepeng kulit luar. +atas antara rektum dengan kanalis anais ditandai dengan perubahan epitel ini. 8ena haemorhoialis superior berasal dari pleksus haemorhoidalis internus dan ber#alan lan#ut ke arah kranial ke dalam v. mesenterika in$erior dan seterusnya melalui v. lienalis ke v. porta. 8ena ini tidak berkatup sehingga tekanan rongga perut menentukan tekanan didalamnya. Karsinoma rektum dapat menyebar sebagai embolus vena ke hati, sedangkan embolus septic dapat menyebabkan pile$lebitis. 8. haemorhoidalis in$erior mengalirkan darah kedalam v. pudenda interna dan kedalam 8. iliaca interne dan sistem kava. (embuluh lim$e dari kanalis membentuk pleksus hakus yang mengalirkan isinya ke kelen#ar lim$e inguinal, selan#utnya disini cairan lim$e terus mengalir sampai ke kelen#ar iliaka. (embuluh lim$e dari rektum diatas garis anorektal ber#alan seiring dengan v. haemorhaidalis superior dan melan#ut ke kele#ar mesenterika in$erior dan aorta. 9al ini penting diketahui sehubungan dengan penyebaran keganasan dan kepentingannya dalam reseksi keganasan kolon. Sumber aliran lim$e terdapat pada muskularis mukosa. (ersara$an rectum terdiri atas system simpatik dan system parasimpatik.serabut simpatik berasal dari pleksus mesenterikus in$erior dan dari system parasakral yang terbentuk dari ganglion simpatis lumbal kedua, ketiga dan keempat. 6nsur simpatis ini menu#u ke arah struktur genital dan serabut otot polos yang mengendalikan emisi air mani dan e#akulasi. (ersara$an parasimpatis (nervi erigentes berasal dari sara$ sacral kedua, ketiga dan keempat. Serabut sara$ ini menu#u ke #aringan erktil penis dan klitoris serta mengendalikan ereksi dengan cara mengaturaliran darah kedalam #aringan ini. :ungsi usus besar ialah menyerap air, vitamin dan elektrolit, ekskresi mucus, serta menyimpan $eses dan kemudian mendorongnya keluar. Semuanya berkaitan dengan proses akhir isi sus. :ungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hamper lengkap pada kolon bagian kanan. (ada umumnya pergerakan usus besar adaah lambat. (ergerakan usus besar yang khas adalah gerakan mengaduk haustra. Kantong-kantong atau haustra teregang dan

dari 0aktu ke 0aktu otot sirkuler akan berkontraksi untuk mengosongkannya. (ergerakan tidak progesi$, tetapi ini mrnyebabkan isi usus bolak balik dan meremas-remas sehingga memberi cukup 0aktu untuk absorpsi. (ropulsi $eses ke rectum mengakibatkan distensi dinding rectum dan merangsang re$leks de$ekasi. 2e$ekasi dikendalikan oleh s$ingter ani eksterna dan interna. IV. ETIOLOGI AN FAKTOR RESIKO. (enyebab dari kanker kolonorektal tidak diketahui. Tapi nampaknya dipengaruhi oleh banyak $actor antara lain $actor lingkungan dan genetic. Sekitar 1'" dari kanker kolonorektal bersi$at sporadic dan ter#adi pada mereka yang yidak memiliki $actor resiko. 9anya sekitar 7'" ter#adi pada mereka yang beresiko tinggi. Sebagian (%'-7!") penderita #uga memiliki ri0ayat keluarga kanker kolonorektal dan ri0ayat kanker sebeumnya pada penderita atau polip. Resiko ini meningkat secara bermakna setelah usia 5! ; 5' tahun dan meningkat setiap dasa0arsa dan mencapai puncaknya pada usia 1' tahun. :aktor lingkungan. Etiologi untuk kebanyakan kanker usus besar tampaknya berhubungan dengan $aktor lingkungan. (enyakit ini lebih sering pada populasi dengan social ekonomi tinggi yang hdup di daerah perkotaan. iet Tinggi lemak rendak serat. Tinggi serat memiliki perlindungan terhadap kanker kolonorektal. Serat mengakibatkan $eses lunak, besar sehingga mencairkan <at-<at karsinogen #uga menurunkan 0aktu transit di kolon sehingga mengurangi masa kontak mukosa dengan masa yang merugikan 2i duga bah0a pencernaan lemak he0ani meyebabkan peningkatan proporsi anaerob pada mikro$lora usus, menyebabkan konversi asam normal men#adi karsinogen. 9al ini didukung oleh beberapa laporan peningkatan #umlah anaerob $ekal pada $eses pasien karsioma kolonorektal. Tinggi kalsium nampaknya memiliki e$ek perlindungan terhadap mukosa kolon oleh ikatannya dengan asam empedu dan $atty acid. Komponen lain seperti selenium, carotenoid, vitamin A,=,dan E, mungkin memiliki perlindungan terhadap radikal bebas di kolon. (eradangan usus besar menggambarkan komplikasi yang serig ter#adi pada pasien dengan penyakit radang usus yang lama. =olitis ulserati$, merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan oleh peradangan tunika mukosa dan tela sub-mukosa. >e#ala seperti diare berdarah, kram abdomen, dan obstruksi yang menandakan adanya tumor, menyerupai keluhan pasien yang penyakit dasarnya tampak. (asien dengan crohn disease memilki survey yang sama dengan colitis ulserati$.

>e#ala berikut ini (ataupun ada ge#ala lain) yang kemungkinan disebabkan oleh kanker rectum ataupun penyakit lainnya dan mengharuskan seorng dokter segera melakukan pemeriksaan lan#ut #ika mendapatkannya antara lain. (erubahan pola de$ekasi. 2arah merah atau gelap di $eses. 2iare, konstipasi atau perasaan penuh diperut. :eses nampak lebih kecil dari biasanya. (erasaan tidak enak di perut. Kehilangan berat badan tanpa diketahui penyebabnya. =epat capek. (erasaan mual. V. PATOLOGI. Sebagin besar tumor berasal dari trans$ormasi maligna atau benigna polip adenomatous. Sekitar '" lebih ter#adi pada regtosigmoid da %'" pada sekum atau kolon asenden. Se#umlah 5-' de$ek pada molekul sel yang mengalami aktivasi onkogenis dan inaktivasi dari gen suppressor kemudian mengalami aktivasi trans$ormasi maligna. (ermukaan epithelium keganasan beregenerasi setiap hari. Sel berpindah dari lapisan paling dasar ke permukaan, kemudian mengalaimi de$erensiasi, maturasi dan akhirnya kehilangan kemampuan untuk bereplikasi. (ada adenoma, mutasi beberapa gen mengubah proses ini diaa0ali dengan inaktivasi gen A(= (Adenomatous (oliposis =olie) diikuti dengan replikasi sel yang tidak beraturan. Adanya peningkatan pembelhan sel, ter#adinya mutasi, aktivasi dari Kras onkogen pada stage a0al dan mutasi p'& pada stage berikutnya, kesemuanya ini menghilangkan $ungsi gen supresi timor yang mencegah apotosis dan melindungi kehidupan sel. Ma!"os!o#is Terdapat & tipe makroskoipis karsinoma kolon dan rectum4 %. 7. Tipe polioid ? vegetati$ ? $ungating. Tumbuh menon#ol ke dalam lumen usus dan berbentuk bunga kol ditemukan terutama di sekum dan kolon asenden. Tipe skirus. /engakibatkan penyempitan sehingga ter#adi stenosis dan ge#ala obstruksi, terutama di temukan di kolon asenden, sigmoid dan rectum. Tipe 6lserati$. *ekrosis bagian sentral. Terdapat di rectum. (ada tahap lan#ut sebagian besar karsinoma kolon mengalami ulserasi men#adi tukak maligna. Stadium Kan!e" Re$tum

&.

Stage % (ada Stage !, kanker ditemukan pada lapisan rectum yang paling dalam. Stager ! biasa #uga disebut karsinoma in situ. Stage I (ada stage ., Kanker telah menyear melebihi lapisan paling dalam dari rectum sampai pada kelapisan sub mukosa dan mskularis propia dan dinding bagian dalam rectum, tapi belum sampai ke dinding luar atau dalam di luar rectum. Stage . biasa disebut kanker rectum u!es A. Stage II (ada stage .., kanker telah menyebar keluar dari rectum sampai mendekayi #aringan, tapi belim sampai ke lim$anodus. Stage .. biasa disebut kanker rectum u!es &. Stage III (ada stage ..., Kanker telah menyebar mendekati kelen#ar lim$a, tpi belum menyebar ke bagian lain. Stage ... biasa disebut kanker rectum u!es C. Stage IV (ada stage .8, Kanker telah enyebar sampai ke bagian lain, seperti 9epar, (aru, atau @varium. +iasa disebut #uga kanker rectum 2ukes 2.

VI.

IAGNOSA 2iagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan $isik, colok dubur, dan rektosigmoidoskopi atau $oto kolon dengan kontras ganda. (emeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun untuk usia di atas 5' tahun. 2iagnosa pasti berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi. (emeriksaan tambahan ditu#ukan pada #alan kemih untuk kemungkinan tekanan ureter kiri, atau in$iltrasi ke kandung kemih, serta hati dan paru untuk metastasis. Anamnesa. 2ari anamnesa, didapatkan beberapa ge#ala klinik yang biasanya di dapatkan pada penderita karsinoma rectum, antara lain 4 Pe"u'ahan #ola de(e!asi. Ter#adi pada 5&" penderita. >e#ala ini bervariasi, konstipasi atau de$ekasi dengan tenesmus. /akin ke distal letak tumor, $eses makin menipis atau kotoran kambing, atau lebih cair disertai darah atau lender. Tenesmus adalah ge#ala yang biasa didapat pada karsinome rectum. Tumor yang besar dapat mengakibatkan ge#ala obstruksi. +ila $latus terasa lega di perut. Tumor yang terletak di bagian ba0ah pada rectum akan merasa pengosongan yang tidak enak dan tenesmus. Pe"da"ahan. /erupakan ge#ala umum dari kanker rectum dan ter#adi pada !" pasien. (erdarahan sering dihubungkan dengan penyebab lain (seperti hemorrhoid), khususnya #ika ada ri0ayat penderita. N)e"i #e"ut. @bstruksi usus parsil mungkin dapat mengakibatkan nyeri kolik abdomen dan kembung ter#adi pada 7!" kasus. *yeri punggung biasanya tanda akhir sebab tumor mengenai dan menekan radiks sara$. >e#ala urinary #ika tumor mengenaiatau menekan kandung kemih atau prostate. Malaise. /erupakan tanda yang tidak spesi$ik dan terdapat pada )" kasus. N)e"i #el*is. +ila telah mengenai radiks sara$ dan ter#adi pada '" kasus. +eberapa kanker rectal tidak menampakan ge#aladan baru ditemukan selama screening dengan pemeriksaan digital atau proctoscope. 6mumnya ge#ala pertama timbul karenapnyulit yaitu gangguan $aal usus, obstruksi, perdarahan , atau akibat penyebaran. Peme"i!saan Fisi! Tumor kecil pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut, bila teraba, menun#ukkan keadaan sudah lan#ut. (emeriksaan $isik dilakukan untuk mengetahui kemungkinan lesi metastasis termasuk penyebarannya ke kelen#ar lim$e atau hepatomegali. (emeriksaan Diital Rectal Examination (2RE). (emeriksaan rectum dengan menggunakan lubrikasi pada sarung tangan dan memasukkannya ke dalam rectum dan merasakan daerah yang abnormal. /erupakan pemeriksaan rectum yang sangat mudah untuk mendeteksi adanya lesi abnormal. Rata-rata #ari dapat mencapai sekitar Acm dari linea dentate. Tumor dapat diketahui ukuran, ulserasi, dan adanya lim$onodus pararektal. 2engan pemeriksaan colok dubur dapat mendiagnosis hamper 5!" tumor-tumor kolonorektal. VII. PEMERIKSAAN PEN+N,ANG (emeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker rectum, antara lain. Fecal occult blood test. Adalah test untuk mengecek darah dalam $eces yang hanya nampak dengan mikroskopik. Sample diambil sedikit menggunakan kartu khusus untuk dikirim ke laboratorium. (enting agar pasien mendapat diet tinggi serat yang bebas daging merah sekurang-kurangnya 5A #am. Barium Enema. Seri B-ray dari tractus gastrointestinal bagian ba0ah. =airan yang berisi barium dimasukkan ke dalam rectum. +arium akan melapisi tractus gastrointestinal bagian ba0ah dan dilakukan B-ray. /endiagnosis hampir )!" karsinoma kolonorectal.

Rektosigmoidoskopy. (emeriksaan untuk melihat isi rectum dan sigmoid seperti polip, daerah abnormal, dan kanker. Sigmoidoskope dimasukkan ke dalam rectum sampai ke sigmoid kolon. (olip atau sample #aringan dapat diambil untuk biopsy. Rectosigmoidoskopi mendeteksi sampai 1'" karsinoma kolonorektal. Colonoscopy. (emeriksaan untuk melihat isi rectum dan colon pada polip., era abnormal dan kanker. Colonoscope dimasukkan kedalam rectum sampai kolon. (olip dan sample #aringan dapat diambil untuk biopsy. /endiagnosis hamper %!!" Karsinoma kolonorectal.

Setelah kanker rectum didiagnosis, pemeriksaan dilakukan untuk menemukan penyebaran kanker dalam rectum atau bagian lain di tubuh. 9al ini digunakan untuk menentukan staging. Test dan prosedur tersebut antara lain. =T-scan. /emuat beberapa seri yang mendekati dari bagian tubuh dari segi yang berbeda. =T-scan digunakan dalam menentukan staging kanker retum untuk penangaana lan#ut, adanya rekurensi dan mendeteksi metastase #auh. Struktur malignan ditandai oleh adanya penebalan pada dinding usus. /R.. ,ebih sensitive ()%") daripada =T-sacn (A'") dan lebih akurat pada staging preoperative tumor rectal dan rectosigmoid dalam mendeteksi penyebaran tumor ke lemak perirektal dan organ pelvis. /R. dan =T-scan samasama akurat dalam mendeteksi penyebaran ke kelen#ar lim$e dan metastase ke hepar. 6ltrasound. /emiliki peranan utama dalam mendeteksi metastase ke heap. Sensitivitasnya sekitar A'". /etastase ke hepar yang berasal dari karsinoma rectal biasanya hiperchoid, tapi dapat #uga hipoechoid. TR6S. Transrectal ultrasonogra$i menampakkan lapisan dinding rectal. (enyebarannya melalui dinding rectal dinilai dengan adanya lingkaran ber$rekuensi tinggi meliputi area rectum. TR6S memperlihatkan ' lapisan kosentris. /ukosa (cincin paling dalam), submukosa (cincin tengah), dan serosa (cincin paling luar) adalah echogenik (cincin putih). =incin tersebut dipisahkan oleh 7 hipoechoid (cincin hitam) muskularis mukosa ( berbatasan dengan mukosa) dan muskularis mukosa (berbatasan dengan mukosa) dan /uskularis propia (berbatasan dengan serosa). VIII. %. IAGNOSIS &AN ING 2ignosis banding kanker rectum. (olip. +erasal dari epitel mukosa dan merupakan neoplasma #inak terbanyak di kolon dan rectum. Adanya yang bertangkai dan tidak, diantara polip ada yang berpotensi ganas. >e#ala dan tanda biasanya tidak ada. 2apat mengakibatkan anemia bila ada pendarahan, obstruksi dan perubahan pola de$ekasi. Karsinoma anus. Karsinoma yang paling sering ditemukan di anus berupa karsinoma plenoselluler. A0alnya tumor ini merupakan ton#olan yang mudah digerakkan, tetapai pada tahap lan#ut ada indurasi #auh ke dalam dinding anorektum dan ulserasi. Sering tumor men#alar masuk rectum dan s$ingter. TERAPI. Terdapat & tipe standar penanganan yang digunakan. %) (embedahan. ,okasi eksisi 4 #ika kanker ditemukan pada stadium dini. Reseksi 4 Cika kankernya luas, dilakukan reseksi dengan melepaskan bagian kanker dan sebagian #aringan sehat disekitarnya kemudian melakukan anastomosis, yaitu menyambung bagian sehat rectum dengan rectum, dengan kolon, atau anus. ,im$onodus dekat rectum #uga diangkat. Reseksi dan Kolostomi 4 Cika rectum tidak dapat disambung kembali, dibuatkan stoma di luar tubuh untuk saluran pembuangan. 9al ini disebut kolostomi. Satu-satunya kemungkinan terapi kurati$ adalah tindak bedah. Tu#uan utama tindakan bedah adalah untuk mempelancar saluran cerna baik bersi$at kurati$ maupun non kurati$. Kemoterati$ dan radiasi bersi$at paliati$ dan tidak bersi$at kurati$. Tindak bedah terdiri dari reseksi luas karsinoma primer dan kelen#ar lim$e regional. Tehnik pembedahan yang dipilih tergantug letaknya, khususnya #arak batas ba0ah karsinoma dan anus. Sedapat mungkin anus dan s$ingter eksterna dan interna kan dipertahankan untuk menghindari anus pretenaturalis. (ada tymor rectum sepertiga proksimal, yaitu lesi %7 cm atau lebih dari tepi anus dilakukan "ese!si ante"io" tinggi. (ada tumor sepertiga tengah, yaitu lesi antara 1 sampai %% cm dari tepi anus dilakukan "ese!si ante"io" "endah dengan mempertahankan s$ingter anus, sedangkan pada tumor sepertiga distal yaitu lesi kurang dari 1 cm dari pinggir anus dilakukan amputasi rectum melalui "ese!si a'dominal#e"itoneal .uenu/Miles. (ada operasi ini anus turut dikeluarkan. (enyebaran terutama kea rah atas melalui pembuluh lim$e mesenterka in$erior dan hemoroidlis superior, maka keputusan melakukan reseksi abdominalperitoneal kombinasi atau reseksi anterior rendah terutama ditentukan oleh #arak tepi ba0ah kanker dari anus. (ada pembedahan abdominaperitoneal menurut Duene-/iles, rectum dan sigmoid dengan mesosigmoid dilepaskan, termsuk kelen#ar lim$e pararektum dan retroperitoneal sampai kelen#ar lim$e retroperitoneal. /elalui insisi perineal anus di eksisi dan dikeluarkan seluruhnya dengan rectum melalui abdomen. Rese!si Ante"io" "endah pada rectum dilakukan laporotomi dengan menggunakan alat stapler untuk membuat anastomosis kolorektal atau kolonoanal rendah. ,esi anatar 1 dan %% cm dari tepi anus memerlukan paling banyak pertimbangan serta $actor seperti ukuran pelvis, ukuran lesi, dan di$erensiasi tumor harus dipertimbangkan.

7.

I-.

Eksisi local melalui rektoskop dapat dilakukan pada karsinoma terbatas. Seleksi penderita harus dilakukan dengan teliti, antara lain harus menggunakan endoskopi ultrasonogra$ik untuk menetukan tingkat penyebaran di dalam dinding rectumdan adanya kelen#ar ganas pararektal. =ara lain yang dapat digunakan atas indikasi dan seleksi khusus ialah $ulgerasi (koagulasi listrik). Koagulasi dengan laser digunakan sebagai terapi paliati$. Sebagai terapi ad#uvant digunakan radioterapi, kemoterapi dan immunoterapi. Tindak bedah yang didahului dan disusul radioterapi disebut terapi sand0ich. (enyebaran intramural distal bagi kanker rectum biasanya terbatas dan batas 7,' cm dari dinding normal secara makroskopik biasanya dianggap cukup. Sel kanker dalam penelitian lain telah dipelihatkan bah0a sel kanker dapat ditemukan se#auh 5 cm distal terhadap neoplasma primer dalam kasus lebih lan#ut. Kebanyakan ahli patologi setu#u bah0a ' cm segmen rectum normal distal terhadap neoplasma adekuat bagi tepinya. 7) Radioterapi. Terapi radiasi pada pelvis dian#urkan pada kanker rectal karena probabilitasnya &!-5!" rekurensi regional sesudah reseksi regional lengkap dari tumor stadium + dan =, terutama #ika telah menembus serosa. (enggunaan radiasi pro$ilatik, baik praoperati$ maupun pasca operati$, menurunkan kemungkinan rekurensi pelvis namun tampaknya tidak memperpan#ang harapan hidup. Radioterapi praoperati$ secara #elas diindikasikan bagi pasien dengan kanker rectal yang besar dan secara potensial tidak dapat direseksi, karena lesi yang menetap secara anatomic seperti itu dapat mengecil secukupnya untuk memungkinkan pengangkatan secara bedah selan#utnya. &) Kemoterapi. Kemoterapi ini e$ekti$ untuk #angka 0aktu yang pan#ang dalam pregesi$itas penyakit dan sisa hidup penderita yang mengalami metastasis atau rekuren. '-$luorourasil ('-:6) merupakan pengobatan yang paling e$ekti$. (emberian bersama dengan $olinic acid menun#ukkan peningkatan respon yang signi$ican dengan memperkuat ikatan '-:6 pada en<im targetnya, timidilat sintase sehingga meningkatan penekanan sintesis 2*A dan sitotoksisitas yang menyertainya. +eberapa regimen yang biasanya digunakan sebagai pedoman penatalaksanaan kemoterapi, antara lain menurut 4 /ayo, Duasar, *SA+(, de >ramont dan Ardalan. 0Ma)o Clini$1 "egimen 2/F+ 342 mg5m4 i.* 6'olus7 Folini$ a$id 4% mg5m4 i.* 6'olus7 Diulang setiap 4 (siklus 4-6) minggu (enanganan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Terapi pasca operasi #ika dikombinasikan dengan kemoterapi tampaknya menurunkan kemungkin rekurensi regional dan meningkatkan potensi untuk penyembuhan. 2/F+ 8 "adiote"a#i i.* 2/F+ 2%% mg5m4 i.* Radioterapi dimulai antara tiga sampai lima minggu setelah siklus pertama. Total dosis radiasi 5'!! c>y dalam 7' $raksi dengan %A! c>y setiap hari setiap hari (' hari dalam % minggu). Tambahan dosis pengobatan 5'! c>y dalam & $raksi dengan %A! c>y setiap hari. -. KOMPLIKASI Komplikasi dari karsinoma rectum. @bstruksi, biasanya berasal dari karsinoma anular. (er$orasi. Ter#adi di sekitar tumor karena nekrosis dan dipercepat oleh obstruksi yang menyebabkan tekanan dalam rongga kolon makin meninggi. Terbentuk $istel. :istel ke usus halus, vesika urinaria, atau ke vagina. PROGNOSIS. (rognosis tergantung dari adanya grading tumor, ada tidaknya metastasis #auh, yaitu klasi$ikasi perkembanagan tumor dan tingkat keganasan sel tumor, serta komplikasi yang ter#adi.

-I.

Modi(i!asi !lasi(i!asi du!es untu! !an!e" !olono"e!tal Stadium A & C es!"i#si #atologi! Pe"!i"aan ha"a#an Kan!e" te"'atas #ada mu!osa dan su'/ Mu!osa 9 :% Kan!e" meluas !e mus!ula"is ;2 Kan!e" meluas !e dalam atau melalui se"osa <% = ;2 Kan!e" meli'at!an !elen>a" getah 'ening "egional ?% = @% Metastase 2

Anda mungkin juga menyukai