Anda di halaman 1dari 19

I.

Topik Percobaan Elastisitas kawat senar/nilon

II.

Tujuan Percobaan 1. Menghitung tegangan pada senar dan nilon. 2. Menghitung regangan pada senar dan nilon. 3. Menghitung modulus elastis pada senar dan nilon.

III.

Alat dan Bahan No 1 2 3 Alat dan Bahan Aluminium Mistar Beban Jumlah 4 buah 1 buah 5 buah Dengan yaitu: 1. 0,4 kg 2. 0,55 kg 3. 0,6 kg 4. 0,75 kg 5. 0,85 kg 4 5 Kawat senar Kawat nilon 1 buah 1 buah Jari-jari 3,3 x 10-4 Jari-jari 3,4 x 10-4 berat keterangan yang berbeda

Desain alat

Keterangan : 1. Aluminium 2. Mistar/Penggaris 3. Tali Senar/Nilon 4. Beban

IV.

Landasan Teoritis dan Prosedur Pengukuran A. Dasar Teori Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan). Apabila ada seutas kawat dengan luas penampang A mengalami suatu gaya tarik F pada ujung-ujungnya. Akibat gaya tarik tersebut, kawat mengalami tegangan tarik , yang didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampangnya (A). Tegangan = atau = (1.1)

Tegangan adalah besaran saklar dan sesuai persamaan (1.1) memiliki satuan Nm-2 atau pascal (Pa). Regangan (tarik) e didefinisikan sebagai pertambahan panjang L dengan panjang L. Regangan = atau e=

hasil bagi antara

(1.2)

Perbandingan antara tegangan dengan renggangan, adalah konstan. Konstanta ini disebut modulus elastis. Dengan demikian, modulus elastis E suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan renggangan yang dialami bahan.

Modulus elastis =

atau E =

(1.3)

Modulus elastis juga disebut modulus young (diberi lambang Y) untuk menghargai thomas young. Satuan SI untuk tegangan adalah Nm-2 atau Pa, sedang regangan e tidak memiliki satuan. Jika kita subsitusikan tegangan = dan renggangan e=

kedalam persamaan (1.3), kita

peroleh hubungan antara gaya tarik F dengan modulus elastis E.

E = = =E

B. Prosedur Kegiatan 1. Menyiapkan alat dan bahan diatas meja. 2. Memasang kawat nilon pada alat yang telah disiapkan. 3. Mengamati panjang mula-mula kawat nilon dengan menggunakan penggaris, kemudian catat hasil yang telah diamati pada tabel. 4. Memasang beban A pada kawat nilon dan mengamati pertambahan panjangnya dan catat hasilnya pada tabel pengamatan. 5. Mengulangi langkah 4 dengan menggunakan beban yang berbeda dan jumlahkan pertambahan panjangnya pada tabel pengamatan. 6. Mengulangi langkah 2-5 dengan menggunakan kawat senar.

V.

Rekaman Data Hasil Pengukuran a. Tabel pengamatan pada kawat nilon (Nm-2) 1,1 x 107 1,5 x 107 1,6 x 107 2 x 107 2,3 x 107 1,7 x 107 L1 (cm) 1 3 4 6 8 2,2 L2 (cm) 1 2 4 5 6 3,8 L3 (cm) 2 3 5 6 8 5,2 L4 (cm) 3 5 6 7 8 6,4 L5 (cm) 4 6 7 8 9 6,2 0,044 0,076 0,104 0,128 0,124 0,095 E (Nm2)

No Massa (kg) 1 2 3 4 5 0,4 0,55 0,6 0,75 0,85

F (N) 4 5,5 6 7,5 8,5

L (cm) 50 50 50 50 50

2,5 x 108 1,9 x 108 1,5 x 108 1,5 x 108 1,8 x 108 1,84x108

b. Tabel pengamatan pada kawat senar (Nm-2) 1,16x107 1,6x 107 1,75x107 2,2x 107 2,4 x107 1,82x107 L1 (cm) 2 0 1 1,5 0,5 1 L2 (cm) 2 1 1 0 1 1 L3 (cm) 2 0 1 1 1 1 L4 (cm) 2 1 1 1 1,5 1,3 L5 (cm) 2 0 1 2 0,5 1,1 0,028 0,028 0,028 0,037 0,031 0,030 E (Nm2)

No Massa (kg) 1 2 3 4 5 0,4 0,55 0,6 0,75 0,85

F (N) 4 5,5 6 7,5 8,5

L (cm) 35 35 35 35 35

4,14x108 5,7x108 6,25x108 5,9x 108 7,7x 108 5,9x108

VI.

Analisis Data dan Jawaban Tugas A. Analisis Data a). Untuk kawat jenis nilon dengan diameter 0,34 mm 1. Dik : massa benda = 0,4 kg r2 = 3,4 x 10-4 m F = 4 Nm-2 L0 = 50 Cm L1 = 1 Cm L2 = 1 Cm L3 = 2 Cm L4 = 3 Cm L5 = 4 Cm = 2.2 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0.044 c. E = = = 2.5 Nm-2

Nm-2

2. Dik : massa benda = 0,55 kg r2 = 3,4 x 10-4 m F = 5,5 Nm-2 L0 = 50 Cm L1 = 3 Cm L2 = 2 Cm L3 = 3 Cm L4 = 5 Cm L5 = 6 Cm = 3,8 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0,076

Nm-2

c. E = =

= 1,9

Nm-2

3. Dik : massa benda = 0,6 kg r2 = 3,4 x 10-4 m F = 6 Nm-2 L0 = 50 Cm L1 = 4 Cm L2 = 4 Cm L3 = 5 Cm L4 = 6 Cm L5 = 7 Cm = 5,2 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0,104 c. E = = = 1,5 Nm-2

Nm-2

4. Dik : massa benda = 0,75 kg r2 = 3,4 x 10-4 m F = 7,5 Nm-2 L0 = 50 Cm L1 = 6 Cm L2 = 5 Cm L3 = 6 Cm L4 = 7 Cm L5 = 8 Cm = 6,4 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0,128 c. E = = = 1,5 Nm-2 r2 = 3,4 x 10-4 m F = 8,5 Nm-2 L0 = 50 Cm L1 = 8 Cm L2 = 6 Cm L3 = 8 Cm
9

Nm-2

5. Dik : massa benda = 0,85 kg

L4 = 8 Cm L5 = 9 Cm = 6,2 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0,124 c. E = = = 1,8 Nm-2

Nm-2

b). Untuk kawat jenis senar dengan diameter 0,33 mm 1. Dik : massa benda = 0,4 kg r2 = 3,3 x 10-4 m F = 4 Nm-2 L0 = 35 Cm L1 = 2 Cm L2 = 0 Cm L3 = 1 Cm L4 = 1,5 Cm L5 = 0,5 Cm = 1 Cm

10

Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0.028 c. E = = = 4,14 Nm-2

Nm-2

2. Dik : massa benda = 0,55 kg r2 = 3,3 x 10-4 m F = 5,5 Nm-2 L0 = 35 Cm L1 = 2 Cm L2 = 1 Cm L3 = 1 Cm L4 = 0 Cm L5 = 1 Cm = 1 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ?

11

Peny : a. = = = = b. e = = = 0,028 c. E = = = 5,7 Nm-2

Nm-2

3. Dik : massa benda = 0,6 kg r2 = 3,3 x 10-4 m F = 6 Nm-2 L0 = 35 Cm L1 = 2 Cm L2 = 0 Cm L3 = 1 Cm L4 = 1 Cm L5 = 1 Cm = 1 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = Nm-2

12

b. e = =

= 0,028 c. E = = = 6,25 Nm-2

4. Dik : massa benda = 0,75 kg r2 = 3,3 x 10-4 m F = 7,5 Nm-2 L0 = 35 Cm L1 = 2 Cm L2 = 1 Cm L3 = 1 Cm L4 = 1 Cm L5 = 1,5 Cm = 1,3 Cm Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = =

Nm-2

b. e = =

= 0,037

13

c. E = =

= 5,9

Nm-2 r2 = 3,3 x 10-4 m F = 8,5 Nm-2 L0 = 35 Cm L1 = 2 Cm L2 = 0 Cm L3 = 1 Cm L4 = 2 Cm L5 = 0,5 Cm = 1,1 Cm

5. Dik : massa benda = 0,85 kg

Dit : a. ? b. e ? c. E ? Peny : a. = = = = b. e = = = 0,031 c. E = = = 7,7 Nm-2

Nm-2

14

Ralat a. Ralat untuk kawat jenis nilon NO 1 2 3 4 5 E ( Nm-2 ) 2.5 1,9 1,5 1,5 1,8 9,2 E2 ( Nm-2 ) 6,25 x 1016 3,61 x 1016 2,25 x 1016 2,25 x 1016 3,24 x 1016 17,6 x 1016

1). Kesalahan mutlak E = = = = = = 6,5 = 1,3 2). Kesalahan relatif = = = 1,84


( )

KR = =

x 100 x 100%

= 0,7 %

15

3). Hasil pengukuran HP = E HP = + E = 1,84 HP = E =1,84 + 1,3 - 1,3 = 3,1 x 108 = 5,4 x 107

b. Ralat untuk kawat jenis senar NO 1 2 3 4 5 E ( Nm-2 ) 4,14 5,7 6,25 5,9 7,7 29,69 E2 ( Nm-2 ) 1,71 x 1017 3,25 x 1017 3,91 x 1017 3,48 x 1017 5,93 x 1017 18,28 x 1017

1). Kesalahan mutlak E = = = = = = 2,8 = 5,7 2). Kesalahan relatif = = = 5,9


( )

16

KR = =

x 100 x 100%

= 0.096 %

3). Hasil pengukuran HP = E HP = + E = 5,9 HP = E =5,9 + 5,7 5,7 = 6,4 x 108 = 5,3 x 108

B. Tugas 1). Jelaskan pengertian tegangan ? 2). Jelaskan pengertian dari regangan? 3).Jelaskan pengertian dari modulus elastis? 4). Jenis kawat manakah yang memiliki sifat elastisitas lebih besar?

Jawab : 1).Tegangan adalah suatu peristiwa yang dialami oleh bahan yang mengalami suatu gaya tariksehingga mengalami tegangan tarik. 2). Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang suatu bahan dengan panjang mula-mula. 3). Modulus elastis adalah perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami oleh bahan. 4). Jenis kawat nilon memiliki sifat elastisitas yang lebih besar di bandingkan dengan kawat jenis senar.

17

VII.

Diskusi, Kesimpulan dan Saran A. Diskusi Kendala-kendala yang terjadi pada saat percobaan adalah kurangnya ketelitian pada saat mengukur pertambahan panjang kawat yang diakibatkan jarak antara kawat dan senar yang terlalu jauh. B. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan : 1. Setiap kawat jenis senar dn nilon memiliki modulus elastis yang berbeda. 2. Tegangan pada kawat senar lebih besar dibandingkan dengan kawat nilon. 3. Regangan pada kawat senar lebih kecil dibandingkan dengan kawa nilon. 4. Semakin kecil mudulus elastis yang dialami oleh kawat mka semakin besar elatisitas kawat tersebut. C. Saran 1. Usahakan jarak antara mistar dan kawat tidak terlalu jauh. 2. Usahakan kecermatan dan ketelitian dalam melakukan pengukuran.

VIII.

Daftar Pustaka Tim Penyusun. 2002. Sportif ( Sarana Belajar Siswa Aktif ). Jakarta : CV. Harapan Baru. Tim Penyusun . 2002. Fisika SMA Untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

IX.

Lampiran

18

SEMINAR Pertanyaan : Kelompok Laboratorium Fisika 1 (Arisno Dolianto) Aplikasi alat percobaan terhadap ketahanan elastisitas terhadap jembatan? Seberapa lama dan apa yang dapat mempengaruhi ketahanan elastisitas pada jembatan? Jawaban : Kelompok Laboratorium Fisika 1 (Arisno Dolianto) Setiap jembatan sebelum dibangun pasti sudah diperhitungkan tegangan, regangan, dan modulus elastis pada tali yang digunakan pada jembatan tersebut, selain itu kapasitas beban atau massa yang akan melintasi jembatan tersebut juga akan diperhitungkan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi ketahanan elastis tali pada jembatan yaitu : 1. Temperatur atau keadaan cuaca pada wilayah tersebut. 2. Kondisi waktu yaitu semakin lama usia jembatan tersebut maka gaya lastisitas pada jembatan tersebut akan berkurang.

19

Anda mungkin juga menyukai