Anda di halaman 1dari 1

www.obormedia.

com

Kamis, 20 Agustus 2009


Pw St. Bernardus, Abas, PjG.;
Bacaan I
Mazmur
: Hak 11:29-39a
: 40:5.7-10; R:8a.9a
Samuel, Imam dan Hakim Bacaan Injil : Mat 22:1-14

alu Yesus berbicara pula dalam per­ kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang

L umpamaan kepada mereka: “Hal Kerajaan


Surga seumpama seorang raja, yang
mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu
pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan
dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah
orang-orang yang telah diundang ke perjamuan hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan
kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan,
datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, orang-orang jahat dan orang-orang baik,
pesannya: Katakanlah kepada orang-orang sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin
yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk
telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat
ternak piaraanku telah disembelih; semuanya seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata
telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau
ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak masuk ke mari dengan tidak mengenakan
mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu
ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah
menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya kaki dan tangannya dan campakkanlah orang
dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di
lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
membinasakan pembunuh-pembunuh itu Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit
dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia yang dipilih.”
berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan

Renungan
M anusia, umumnya, pandai menciptakan alasan. Ada-ada saja alasan kita untuk membenarkan
suatu sikap. Bahkan, terhadap Tuhan pun kita pandai menyampaikan berbagai alasan. Tuhan
mengajak kita terlibat membangun Kerajaan Kebenaran dan Keadilan. Terhadap ajakan itu, kita
katakan kita masih sibuk studi, masih sibuk mencari nafkah, masih sibuk dengan berbagai hal.
Kita katakan kita belum mampu dan masih banyak hal yang harus kita selesaikan sebelum kita
menjawab panggilan Tuhan itu. Yang lebih payah lagi kalau kita bahkan sinis terhadap orang-
orang yang dipakai Tuhan untuk mengingatkan kita. Yang lebih jahat lagi, kita malahan mungkin
menyerang dan menghancurkan orang-orang baik yang tidak kita sukai.
Apakah kita sering iri dan menyingkirkan orang-orang yang jauh lebih baik dari kita? Pernahkah
kita justru menjadi penghalang karya keselamatan Allah di dunia ini?
Tuhan, Engkau telah memanggil aku untuk ikut serta membangun Kerajaan Kebenaran
dan Keadilan demi kepentingan semua manusia. Semoga aku tidak mencari-cari alasan
untuk menolak panggilan-Mu. Amin.

www.obormedia.com

Anda mungkin juga menyukai