ITS Master 18879 9109201511 Presentation
ITS Master 18879 9109201511 Presentation
INKA (Persero)
SUKOROTO NRP. 9109201511 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE
I. PENDAHULUAN
Membuat produk baru, dapat menyebabkan terjadinya kesalahan perhitungan dalam perencaan jadwal pelaksanaan, yang merupakan risiko tinggi atas terjadinya pembengkaan biaya (Ayu, 2010) Akan terjadi pula penetapan lingkup kerja yang tidak lengkap, tidak sesuai gambar dan spesifikasi, yang merupakan salah satu faktor penyebab besar atas terjadinya pembengkaan biaya (Saputra & Wiranatha, 2009)
sDalam berbagai penelitian membuktikan, bahwa faktor risiko paling besar yang ditanggung kontraktor adalah pada saat awal penyusunan dokumen penawaran tender (Sutadi, 2009)
Menyusun dokumen penawaran tender adalah bagian pekerjaan yang penting dan juga kritis bagi kontraktor, karena dalam jangka waktu yang singkat mereka harus mampu mengambil berbagai keputusan berisiko untuk menentukan dokumen penawaran tender (Kristiawan, 2006)
Pengalaman terbatas Pemilihan Teknologi Pengalaman dan kualifikasi tenaga kerja Kapasitas produksi Kinerja peralatan Pemilihan metode kerja Mitra kerja Terbatas, sumber informasi komponen dan harga terbatas
RISIKO USAHA
Kebutuhan lokomotif tinggi, tetapi tender terbuka dan kemampuan PT. INKA yang terbatas dapat mendatangkan risiko yang harus dikelolah, yaitu risiko usaha
Permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Mengidentifikasi risiko usaha yang akan dialami PT. INKA (Persero) dalam mengikuti tender lokomotif dan jika dapat memenangkan tender; 2. Menganalisis kemungkinan, dampak, dan risiko yang akan terjadi; 3. Merencanakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi besarnya risiko yang terjadi.
PERLAKUAN RISIKO
Tujuan penelitian merencanakan kegiatan manajemen risiko, meliputi: Mengidentifikasi risiko yang terjadi; Mendapatkan besarnya risiko berdasar nilai kemungkinan dan dampak dari masingmasing risiko; Menganalisis risiko yang terjadi; Mengevaluasi risiko untuk dapat merencanakan perlakuan terhadap masingmasing risiko.
5. Batasan Permasalahan
Penelitian dilakukan pada kegiatan manajemen risiko usaha atas tender lokomotif; Penelitian dilakukan di PT. INKA (Persero); Selama penelitian berlangsung tidak ada perubahan kebijakan perusahaan.
Tender dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Satuan Kerja Pengembangan Sarana Perkeretaapian dengan sumber pendanaan dari Anggaran dan Belanja Negara; Proses tender dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor : 54 tahun 2010; Dokumen tender yang akan dibuat sama dengan dokumen tender pada tahun 2011
Bab III Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan permasalahan dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Berisi tentang uraian konsep manajemen risiko dan pendekatan teoritis yang akan dijadikan sebagai dasar acuan dalam penelitian. Menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan selama penelitian.Tahapantahapan tersebut merupakan kerangka kerja dalan pelaksanaan penelitian. Metodologi Penelitian
Bab IV Pengumpulan Dan Pengolahan Data Berisi data-data yang dikumpulkan. Data tersebut diolah sesuai kebutuhan manajemen risiko
ANALISIS RISIKO
EVALUASI RISIKO
PERLAKUAN RISIKO
Menentukan kebijakan umum yang ditentukan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan manajemen risiko Melakukan identifikasi risiko Mencari penyebab terjadinya risiko Membuat perhitungan risiko berdasarkan nilai kemungkinan dan dampaknya Membuat daftar risiko berdasarkan besarnya risiko, untuk mendapatkan prioritas sebagai dasar perlakuan yang dibutuhakan Merencanakan perlakuan (tindakan) atas risiko yang terjadi Melakukan monitoring dan review untuk diiformasikan kepada pihak terkait dalam proses manajemen risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISIS RISIKO
EVALUASI RISIKO
PERLAKUAN RISIKO
Risiko usaha adalah potensi terjadinya suatu keadaan/peristiwa/kejad ian, dalam pelaksanaan proses kegiatan usaha, yang akan berdampak negatif terhadap sasaran usaha yang telah ditetapkan
Analisa data: Analisa data atas data yang sudah dikumpulkan dan diolah sebelumnya Tahap Analisa Data Kesimpulan dan Saran Tahap Kesimpulan dan Saran Selesai
DIREKTORAT KOMERSIAL
DIVISI KEUANGAN
DIVISI TEKNOLOGI
DIVISI PRODUKSI
RISK MANAGEMENT
KEUANGAN
PENGENDALIAN KUALITAS
LOGISTIK
FABRIKASI
KOORDINATOR PROGRAM
AKUNTANSI
PURNA JUAL
DESAIN
RENDAL PRODUKSI
FINISHING
1. Bergerak dalam industri kereta api, desain, produksi, perawatan, EPC, dan konsultasi sistem transportasi kereta api. 2. Struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan orientasi bisnis perusahaan
TEKNOLOGI PRODUKSI
0,7 1
Dampak Kriteria Sangat ringan Ringan Sedang Berat Ekstrem Nilai 0,05 0,1 0,2 0,4 0,08 Biaya kerugian Rp. < 823 juta Rp. 823 jt s/d 1.234 jt Rp. 1.234 jt s/d 1.646 jt Rp. 1.646 jt s/d 2.057 jt Rp. > 2.057jt
Uraian Waktu/Keterlambatan Kurang dari 20 hari Antara 21 sampai 30 hari Antara 31 sampai 40 hari Antara 41 sampai 50 hari Lebih dari 50 hari
Identifikasi Risiko Level-3 Tidak diundang Tender Gagal dalam PQ Gagal dalam Penawaran Gagal dalam negosiasi Proyek ditunda atau perubahan lingkup kerja setelah kontrak Kesalahan menghitung harga Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama Penyelesaian desain detail terlambat Kualitas produk tidak sesuai persyaratan Kesalahan membuat metode kerja Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan Pembengkaan biaya produksi Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai Fasilitas produksi Keuangan Kapasitas produksi tidak mencukupi Produktivitas peralatan rendah Modal kerja kurang Cash flow tidak seimbang
Harga 2 Teknologi dan Produksi 2.a. Teknologi Rekayasa Desain Teknologi proses Jadwal Produksi Biaya Produksi Sumber daya manusia
2.b. Produksi
Sumber daya
2 3 4
10 11
12
16 17 18
Produktivitas peralatan rendah Modal kerja kurang Cash flow tidak seimbang
0,200 Risiko Sedang 0,200 Risiko Sedang 0,100 Risiko Sedang 0,100 Risiko Sedang 0,100 Risiko Sedang 0,100 Risiko Sedang 0,050 Risiko Rendah 0,050 Risiko Rendah 0,040 Risiko Rendah 0,030 0,025 0,025 0,005 0,005 Risiko Rendah Risiko Rendah Risiko Rendah Risiko Rendah Risiko Rendah
Dilanjutkan dengan menghitung Risk Reduction Leverage (RRL) untuk risiko dengan klasifikasi tinggi dan sedang dengan pendekatan :
1 1
6 1.933.455.453
7=5x6 193.345.545
2 3 4
Penyelesaian desain detail terlambat Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan
5 6 7 8 9 10
Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai Kapasitas produksi tidak mencukupi Kualitas produk tidak sesuai persyaratan Kesalahan membuat metode kerja Produktivitas peralatan rendah Pembengkaan biaya produksi
No 1 1 2 3 4
Nama Risiko 2 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama Penyelesaian desain detail terlambat Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan
Biaya (RRC) Reafter (Rp.) (Rp.) 4 5 900.000.000 193.345.545 810.000.000 852.000.000 510.000.000 272.125.563 272.125.563 138.839.573
5 6 7 8 9 10
Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai Kapasitas produksi tidak mencukupi Kualitas produk tidak sesuai persyaratan Kesalahan membuat metode kerja Produktivitas peralatan rendah Pembengkaan biaya produksi
Pemasaran
1. Penjualan Tidak diundang tender Gagal PQ Gagal Penawaran Gagal Negosiasi Proyek ditunda 2. Harga Kesalahan menghitung harga
Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia Jumlah tenaga ahli belum sesuai dengan kebutuhan Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai 2. Fasilitas Produksi Kapasitas produksi tidak mencukupi Produktivitas peralatan rendah 3. Keuangan Modal kerja kurang Cash flow tidak seimbang
2 3 4
5 6 7 8 9 10
Kesalahan dalam 1. Spesifikasi teknis yang tidak jelas pada pemilihan teknologi dan dokumen tender; penentuan komponen 2.Jumlah engineer kurang; utama 3.Tenaga engineer belum sesuai kualifikasi Jadwal pelaksanaan tidak 1.Terjadi keterlambatan dalam penyelesaian dapat dilaksanakan sesau pekerjaan, membutuhkan waktu yang lebih rencana, proyek lama dari seharusnya, diperkirakan terlambat diselesaikan menyebabkan keterlambatan1,5 bulan Kualifikasi dan skill 1.Terjadi keterlambatan dalam penyelesaian tenaga kerja tidak sesuai pekerjaan, membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya, diperkirakan menyebabkan keterlambatan1,5 bulan
Produktivitas peralatan 1.Akibat turunnya produktivitas peralatan, 1.Menerapkan kebijakan subkon sub assembly dan pembelian rendah maka akan terjadi keterlambatan dalam bahan jadi, biaya yang dikeluarkan adalah pembentukan task penyelesaian pekerjaan, diperkirakan 1 bulan force untuk pekerjaan yang disukonkan, dibutuhkan tambahan biaya untuk tim task force (1 AM dan 2 Staff) Pembengkaan biaya produksi 1.Biaya belanja material dan komponen melebihi anggaran, diperkirakan 3% dari biaya komponen utama dan 5% materal carbody 1.Melakukan komunikasi yang intensif dengan mitra kerja untuk mendapatkan harga yang kompetitif, Melakukan peningkatan manajemen perawatan dan menajemen personalia lebih competitif, serta membentuk task force untuk pekerjaan yang disukonkan, dibutuhkan tambahan biaya untuk tim task force (1 AM dan 2 Staff)
10
1.Metode kerja yang dibuat sulit diaplikasikan, 1.Minta penjelasan lebih detail pada saat aanwijzing, tidak ada maka akan terjadi beberapa perbaikan dan tambahan biaya dan merekrut tenaga ahli sesuai persyaratan diperkirakan terjadi keterlambatan dalam melalui out sourcing, 2 tenaga ahli selama 12 bulan penyelesaian pekerjaan selama 1 bulan
DAFTAR PUSTAKA
Albert Ryan (2011), Buku Pegangan Pengadaan Barang dan Jasa, Yogyakarta, Gradien Mediatama. An American National Standard ANSI/PMI 99-001-2004 (2004), A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOOK Guide), Third Edition, Pennsylvania, Project Managemen Institute.Inc. Asiyanto, Ir. MBA. IPM, (2008), Manajemen Risiko Untuk Kontraktor, Jakarta, Pradnya Paramita. Ayu Dian Sistining (2010), Analisa RisikoPembangunan Kapal Baru, Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Budi Santosa (2009), Manajemen Proyek, Konsep & Implementasi, Edisi Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu. Hillson D, Dr. PMP. FAPM. MIRM. MCMI. (2002) The Risk Breakdown Structure (RBS) as An Aid To Effective Risk Management, The Fife European Project Management Conference, PMI Europe 2002, Chane France, halaman 1 11. Irfan Fahmi, SE., M.Si. Alfabeta (2010), Manajemen Risiko, Teori, Kasus, dan Solusi, Jakarta, Alfabeta. I Gusti Ngurah Oka Saputra, Anak Agung Wiranatha (2009), Analisis Perbandingan Risiko Kontrak Lumpsum dan Kontrak Unit Price Deangan Metode AHP, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana Denpasar, Vol.13, No.1, halaman 57-70.
DAFTAR PUSTAKA
I Nyoman Yudha Astana (2011), Analisis Kualifikasi Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Risiko Pada PT. Adhi Karya (Perser) Tbk., Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana Denpasar, Vol.15, No.2, halaman 183-194. Kristianta, Akomodasi Risiko dalam Proposal Tender, diunduh 20 Oktober 2011, http://www.migas-indonesia.com/files/article/Proposal_Tender.pdf. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (2011), Data Aset Sarana Dan Fasilitas Tahun 2011, Bandung, Pusat Aset Produksi. Ritchie Bob, Marshall David (1993), Business Risk Management, London, Chapman & Hall. Susilo L.J & Kaho Victor Luwi (2009), Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 Untuk Industri Nonperbankan, PPM Manajemen. Sutadi Bair Arimaika, ST. (2009), Analisa Risiko Yang Mempengaruhi Objectivitas Proyek Konstruksi Dengan Simulasi Monte Carlo, Fakultas Tenkik Sipil, Program Pasca Sarjana, Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Universitas Diponegoro, Semarang. Straker David, 2011, Risk Calculations, diunduh 21 Oktober 2011, http://syque.com/quality_tools/tools/TOOLS11.htm. Tunjung Inderawan, Ir. (2009), Rencana Strategis tahun 20102014, Jakarta, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementrian Perhubungan. Zacharias O., Panopaoulos, Askounis D. Th. (2008), Large Scale Program Risk Analysis Using a Risk Breakdown Structure, European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences.