TIssue 40%
Water 60%
Intravascular Space 5%
Intrasel 2/3 bagian tubuh yang terdapat reaksi kimia penting untuk tubuh dan terdiri dari kation yaitu K, Mg, Ca dan anion yaitu protein, phospat. Ektrasel 1/3 bagian tubuh yang terbagi dalam intravaskular dan interstitial dan terdiri dari kation yaitu Na, K, Ca, Mg dan anion yaitu Cl.
Ca
Mg Total Anion Cl HCO3 HPO4 SO4 Asam Organik Protein Total
5
3 154
2,5
1,5 152
2
27 194
103 27 2 1 5 16 154
114 30 2 1 5 0 152
1 10 100 20 0 63 194
Terapi cairan dilakukan untuk mengganti volume cairan intravaskular (perfusi) atau volume cairan interstitial (dehidrasi), atau untuk memperbaiki abnormalitas elektrolit (hiperkalsemia, hipokalemia, hipernatremia atau hiponatremia).
Kebutuhan cairan pada dewasa setiap harinya adalah 30-35ml/kgBB/24jam. Kebutuhan cairan pada anak:
11-20kg
>20 kg
1000ml = 50ml/kgBB (untuk tiap kg diatas 10 kg) 1500ml + 20 ml/kgBB (untuk tiap kg diatas 20kg)
Makanan: 500-1000 ml Feses: 50-200ml Hasil oksidasi: 300ml 200- Insensible 1200ml loss: 850-
Dehidrasi adalah kehilangan air tubuh yang sering diikuti oleh kehilangan elektrolit dan perubahan keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Kehilangan natrium mengancam kehidupan, karena natrium berperan untuk mempertahankan tekanan osmotik plasma dan volume cairan yang bersirkulasi. Disebabkan oleh : muntah dan diare.
Dehidrasi isotonis (isonatremik) : kehilangan cairan hampir sama dengan konsentrasi natrium. Dehidrasi hipotonis (hiponatremik) terjadi ketika kehilangan lebih banyak kandungan natrium. Karena kadar natrium serum rendah, air di kompartemen intravaskular berpindah ke kompartemen ekstravaskular, sehingga menyebabkan penurunan volume intravaskular. Dehidrasi hipertonis (hipernatremik) terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan natrium yang hilang. Karena kadar natrium tinggi, air di kompartemen ekstraseluler berpindah ke kompartemen intravaskular.
Kehilangan cairan
Mekanisme Kompensasi
CO
Pelepasan katekolamin
Pelepasan ADH
TD vasokonstriksi Tonus simpatik Cairan ekstrasel <<< Kulit Perfusi jaringan <<< permeabilitas mikrosirkulasi Vasoaktif
Oliguria
Takikardi
Merupakan keadaan yang diakibatkan oleh hilangnya cairan tubuh yang berlebihan.
Dehidrasi Ringan Sedang Berat Shock Dewasa 4% 6% 8% 15-20% Anak 4-5% 5-10% 10-15% 15-20%
Air mata
Mulut atau lidah kering Haus Turgor Nadi Tekanan darah Air kemih
Ada
Lembab Minum normal Baik Normal Normal Normal
Kering
Kering Haus Jelek Cepat Turun Kurang, oliguri
Kering sekali
Sangat kering, pecah-pecah Tak bisa minum Sangat jelek Cepat sekali Turun sekali Kurang sekali
Pemberian cairan elektrolit isotonik melawan kerusakan sel. Penanganan kasus syok oksigenasi yang cukup, ventilasi dan resusitasi cairan yang tepat. Jalur pemberian :
Nilai status rehidrasi banyak banyak cairan yang diberikan (D) = derajat dehidrasi (%) x BB x 1000cc Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan (untuk dewasa 40cc/kgBB/24 jam atau rumus holiday-segar untuk anak-anak) Pemberian cairan:
kristaloid
koloid
Berat molekul rendah Berbahan dasar air bermolekul rendah Waktu paruh rendah(20-30 menit) Harga lebih murah daripada kristaloid
Osmolaritas lebih rendah dibandingakan dengan serum (<285mOsmol/L)sehingga cairan ditarik keluar pembuluh darah dan masuk ke jaringan sekitarnya Cairan ini digunakan pada keadaan sel kekurangan cairan (dialisi dalam terapi diuretic) Komplikasi pemberian cairan ini berlebihan yaitu kolaps kardiovaskular. Contoh cairan hipotonik yaitu NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
Osmolaritas mendekati serum (285mOsmol/L) cairan bertahan di pembuluh darah Cairan ini bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi. Komplikasi: overload khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contoh cairan Ringer Laktat dan normal saline atau larutan garam fisiologis (NaC; 0,9%).
Osmolaritas lebih tinggi dibandingkan serum (>285mOsmol/L), sehingga menarik cairan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Cairan ini dapat menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin dan mengurangi edema (bengkak). Contoh cairan ini yaitu Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5% + RingerLactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah dan albumin.
Berat molekul yang tinggi dengan aktifitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama (3-6 jam) di dalam ruang intravaskuler. Indikasi u/ pasien dengan kehilangan banyak cairan. (yok hemoragik, hipoalbumin, combustio)
A. Umum a. Pulihnya tanda vital kearah normal. b. Perbaikan status sistem saraf dan kulit sebagai penanda membaiknya perfusi. B. Produksi urin Indikator yang cukup sensitif dalam menilai perfusi ginjal. Bila produksi urin normal (sekitar 0,5 ml/kg/jam pada orang dewasa, 1 ml/kg/ jam pada anak-anak dan 2 ml/kg/jam untuk bayi dibawah umur 1 tahun) menandakan aliran ginjal yang cukup.
C. Keseimbangan asam-basa Pemantauan mengenai syok hipovolemik yang dapat menyebabkan asidosis metabolik. D. Respon kepada resusitasi cairan awal a. Respon cepat b. Respon sementara (transient) c. Respon minimum atau tanpa respon
Respon Sementara Perbaikan sementara, tensi dan nadi kembali turun Sedang (20-40%)
Dugaan kehilangan darah Kebutuhan kristaloid Kebutuhan darah Persiapan darah Operasi Kehadiran dini ahli bedah
Banyak Sedang-banyak
Type spesific Type spesific dan crossmatch Mungkin Perlu Sangat mungkin Perlu