Anda di halaman 1dari 17

TEORI HENRIK L.

BLUM Makalah Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Ditulis oleh : 1305015014 Alifatur Rizka 1305015031 Deli Kusuma Dewi 1305015043 Erni Aryani 1305015056 Gol Biansah 1305015068 Izzati Prabawani Putri 1305015081 Lutfiah 1305015094 Muhammad Djoni Andeska 1305015106 Nur Afifah 1305015118 Putri Aliya 1305015130 Ratu Syifa 1305015171 Siti Kardilah 1305015148 Tania Vitaloka

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2013 M/1434 H
1

1.

Pendahuluan Di zaman yang semakin maju seperti sekarang ini maka cara pandang kita

terhadap

kesehatan

juga

mengalami

perubahan.

Apabila

dahulu

kita

mempergunakan paradigma sakit yakni kesehatan hanya dipandang sebagai upaya menyembuhkan orang yang sakit dimana terjalin hubungan dokter dengan pasien (dokter dan pasien). Namun sekarang konsep yang dipakai adalah paradigma sehat, dimana upaya kesehatan dipandang sebagai suatu tindakan untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan individu ataupun masyarakat (SKM dan masyarakat). Dengan demikian konsep paradigma sehat H.L. Blum memandang pola hidup sehat seseorang secara holistik dan komprehensif. Masyarakat yang sehat tidak dilihat dari sudut pandang tindakan penyembuhan penyakit melainkan upaya yang berkesinambungan dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Peranan Sarjana Kesehatan Masyarakat dalam hal ini memegang kendali dominan dibandingkan peranan dokter. Sebab hubungan dokter dengan pasien hanya sebatas individu dengan individu tidak secara langsung menyentuh masyarakat luas. Ditambah lagi kompetensi dalam memanagement program lebih dikuasai lulusan SKM sehingga dalam perkembangannya SKM menjadi ujung tombak program kesehatan di negara-negara maju. Untuk negara berkembang seperti Indonesia justru, paradigma sakit yang digunakan. Dimana kebijakan pemerintah berorientasi pada penyembuhan pasien sehingga terlihat jelas peranan dokter, perawat dan bidan sebagai tenaga medis dan paramedis mendominasi. Padahal upaya semacam itu sudah lama ditinggalkan karena secara financial justru merugikan Negara. Anggaran APBN untuk pendanaan kesehatan di Indonesia semakin tinggi dan sebagian besar digunakan untuk upaya pengobatan seperti pembelian obat, sarana kesehatan dan pembangunan gedung. Seharusnya untuk meningkatan derajat kesehatan kita harus menaruh perhatian besar pada akar masalahnya dan selanjutnya melakukan upaya pencegahannya. Untuk itulah maka upaya kesehatan harus fokus pada upaya preventive (pencegahan) bukannya curative (pengobatan).
2

Namun yang terjadi anggaran untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui program promosi dan preventif dikurangi secara signifikan. Akibat yang ditimbulkan adalah banyaknya masyarakat yang kekurangan gizi, biaya obat untuk puskesmas meningkat, pencemaran lingkungan tidak terkendali dan korupsi penggunaan askeskin. Dampak sampingan yang terjadi tersebut dapat timbul karena kebijakan kita yang keliru.

1.1

Latar Belakang Di Era Globalisasi, begitu banyak penyakit-penyakit mewabah dilingkungan

masyarakat. Dari penyakit ringan hingga penyakit yang mematikan. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat dalam dunia kesehatan. Baik dari pemerintah maupun masyarakat, seperti kurangnya kualitas pelayanan kesehatan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. Masyarakat begitu sibuk dengan urusannya yang begitu padat sehingga kurang memperhatikan kesehatan. Kurang menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit. Dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama di Indonesia, hal-hal yang paling berpengaruh antara lain; faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan. Semua itu tertuang dalam konsep H.L.Blum. konsep ini sangat membantu tenaga kesehatan maupun pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

1.2

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembahasan yang akan dibuat oleh penulis

adalah sebagai berikut : 1. Siapakah H.L BLUM? 2. Apa saja teori H.L BLUM? 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat? 4. Apa konsep yang dijelaskan oleh H.L BLUM? 5. Jelaskan 10 indikator menurut sistem kesehatan nasional atau 12 indikator menurut H.L BLUM?

1.3 Tujuan Makalah Makalah diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengetahui lebih dalam mengenai : 1. Profil dari Henrik L Blum 2. 4 faktor hal yaitu : a. Prilaku Masyarakat b. Lingkungan c. Pelayanan Kesehatan d. Genetika 3. Sebagai tugas kuliah program studi kesehatan masyarakat

1.4 Manfaat Makalah Manfaat pembuatan makalah: 1. Belajar memahami masalah dan mencari solusinya 2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk diimplentasikan 3. Membuka pikiran untuk memahami permasalahan 4. Sebagai latihan sebelum membuat tugas skripsi. 5. Memahami cara-cara penulisan makalah dengan benar.

Biografi H.L Blum

Dr. Henrik L. Blum atau yang lebih di kenal dengan nama HL Blum adalah seorang profesor emeritus administrasi kesehatan dan perencanaan di University of California, Berkeley, dan pelopor dalam reformasi perawatan kesehatan. Hendrik L. Blum lahir pada 11 November 1915, di San Fransisco. Dibesarkan di sebuah daerah pertanian di distrik Napa. Perhatian yang tulus oleh rekan-rekannya selama mengalami kesusahan menjadikan HL Blum tumbuh dan memiliki tingkat sensitivitas dan perhatian yang tinggi untuk individu tidak mendapat pelayanan dari lembaga-lembaga sosial. HL Blum juga berbakat dalam seni musik khususnya dia sangat unggul dalam memainkan piano dan juga berbakat dalam kegiatan-kegiatan lapangan. Pada tahun 1937, HL Blum memperoleh gelar sarjana kimia dari UC Berkeley. Pada masa studinya di universitas tersebut dia bertemu dengan seorang mahasiswi yang juga kuliah di UC Berkeley, Mariam H. Ehrich, yang mengambil studi kesejahteraan sosial. Mereka menikah pada tahun 1939 Malam Natal dan tetap bersama sampai kematiannya pada 21 Oktober 2005.

HL Blum melanjutkan untuk mendapatkan MD-nya pada tahun 1942 dari UC San Francisco dan master di bidang kesehatan publik dari Harvard University pada tahun 1948. Antara studi lanjutan gelar, ia bekerja dari 1944-1945 sebagai asisten dokter di Johns Hopkins University, dan kemudian dari 1946-1947 sebagai mahasiswa di Universitas Stanford.

Dari 1950 sampai 1966, Blum menjabat sebagai petugas kesehatan bagi Contra Costa County, di mana dia membantu mendirikan berbagai program kesehatan masyarakat, termasuk skrining visi di sekolah, masyarakat kesehatan mental dan konseling genetik.

Pada saat menjabat sebagai petugas kesehatan, HL Blum juga menjabat sebagai dosen di UC Berkeley's School of Public Health sampai tahun 1966. Ketika ia bergabung dengan fakultas sebagai profesor klinis. Dua tahun kemudian, ia menjadi profesor perencanaan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1970, didirikan Program Blum sekolah dalam Perencanaan dan Kebijakan, memimpin program ini hingga pensiun pada tahun 1984.

William Reeves, seorang profesor UC Berkeley akhir emeritus epidemiologi dan rekan Blum selama lebih dari 40 tahun, pernah menggambarkan bagaimana pengalaman Blum sebagai petugas kesehatan dipengaruhi pendekatan untuk penelitian dan mengajar.

Dianggap sebagai bapak perencanaan kesehatan, Blum melihat kebutuhan untuk menanamkan struktur dan organisasi ke dalam sistem perawatan kesehatan yang terputus-putus, tidak efisien diatas segalanya dan tidak adil. Sampai bagian dari Medicare dan undang-undang Medicaid di pertengahan 1960-an, penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan lansia hampir tidak ada, kata Richard Bailey, UC Berkeley profesor emeritus kebijakan kesehatan administrasi dan seorang rekan Blum selama lebih dari tiga dekade.

Mengandalkan pada amal dokter lokal dan rumah sakit biasanya merendahkan, sedangkan ketersediaan pelayanan di klinik kesehatan masyarakat dan rumah sakit yang dijalankan oleh kabupaten dan kotamadya dan terkenal kekurangan dana. The infus besar-besaran pendanaan federal membuat semua orang menyadari kekurangan kritis dokter , perawat, dokter gigi dan profesional kesehatan lainnya, serta fasilitas yang memberikan pelayanan.

Dalam lingkungan ini, Blum membayangkan sebuah sistem kesehatan yang komprehensif bagi Amerika Serikat yang secara aktif terlibat konsumen dan partisipasi operator dalam pengambilan keputusan tentang jenis pelayanan kesehatan harus tersedia secara lokal, regional dan nasional. Dr. Blum berada di tepi pemotongan teori-teori baru tentang bagaimana untuk membantu sektor kesehatan publik dan swasta bekerja sama, kata Bailey. Inovasi adalah mendapatkan anggota komunitas terlibat dalam keputusan-keputusan yang akan berdampak hidup mereka.

Howard Barkan, salah satu mantan siswa lulusan Blum di UC Berkeley, mencatat bahwa beberapa ide Blum untuk penyediaan layanan kesehatan sekarang taken for granted. Dr Blum membuat terobosan konseptual utama dalam perencanaan rasional bagi kesehatan dan layanan kesehatan sumber daya, dan itu adalah ide lokasi layanan di mana mereka akan diperlukan, kata Barkan, yang sekarang menjadi biostatistician dan metodologi penelitian di Kaiser Permanente .Seperti yang jelas seperti itu suara sekarang, pada 1960-an dan 1970-an, itu radikal.

Barkan menambahkan bahwa Blum adalah mentor inspirasional dan berpengaruh kepada para mahasiswanya. Dr Blum dibayar langsung perhatian dan menghabiskan jumlah besar waktu bekerja dengan murid-muridnya, kata Barkan.

10

Kebanyakan program kesehatan setempat terfokus pada pengendalian penyakit menular dan biasanya dalam kerangka administrasi yang cukup kaku, tulis Reeves dalam pengenalan sejarah lisan Blum. Henrik diterbitkan pada masalah bahwa ia telah dibahas dalam Contra Costa County, seperti deteksi diabetes, konseling genetik, program makan siang sekolah, kesehatan mental, skrining visi, pendidikan keselamatan dan fluoridasi air. Dalam setiap kasus, ia berfokus pada pengakuan terhadap kebutuhan masyarakat, sumber daya dan perhatian, dan partisipasi yang penting bagi penyelesaian masalah.

Sepanjang karirnya, Blum telah mengadakan janji mengajar di Stanford Universitys Medical School serta di UC Berkeley. Pada tahun 1991, ia dipanggil kembali dari pensiun untuk melayani sebagai ketua interim UC Berkeley-UCSF Bersama Program Kedokteran, posisi yang diselenggarakan selama tiga tahun.

Dia juga bekerja sebagai konsultan atau anggota berbagai komite untuk National Institutes of Health, American Public Health Association, US Public Health Service, US Department of Health and Human Services, US Agency for International Development, dan Organisasi Kesehatan Dunia. Dia adalah wakil presiden Amerika Asosiasi Kesehatan Masyarakat pada tahun 1990.

Blum sama-sama aktif dalam pembangunan lokal dan negara kesehatan masyarakat, menjabat sebagai Presiden Konferensi California Pejabat Lokal Kesehatan dan California Utara Asosiasi Kesehatan Masyarakat. Dia juga menjabat sebagai ketua dewan penyantun dari Alta Bates Rumah Sakit di Berkeley, dan membantu mendirikan dan memimpin Corp menyembuhkan, Bay Area sebuah organisasi perawatan kesehatan.

Selain berbagai publikasi Blum penelitian, ia menulis teks tengara tiga pada kesehatan masyarakat dan perencanaan kesehatan Administrasi Kesehatan Masyarakat: Sebuah Sudut Pandang Kesehatan Masyarakat, Kesehatan

11

Perencanaan dan Perencanaan untuk Kesehatan.

Di antara banyak penghargaan itu adalah Memorial Medal 1985 Sedgwick, kehormatan paling bergengsi dari American Public Health Association; Schlesinger Award tahun 1985 dari American Health Association Perencanaan dan Citation Berkeley tahun 1984, salah satu penghargaan tertinggi di kampus. Dia juga menerima Beasiswa Fulbright ke Swedia pada tahun 1986, dan pada tahun 1987, ia menghabiskan waktu setahun di Cina Barat Universitas Ilmu Kesehatan di Chengdu, Cina, sebagai dosen tamu.

KONSEP BLUM Semua Negara di dunia menggunakan konsep Blum dalam menjaga kesehatan warga negaranya. Negara maju saat ini sudah fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga asupan makanan anak-anak mereka begitu dijaga dari segi gizi sehingga akan melahirkan keturunan yang berbobot. Kondisi yang berseberangan dialami Indonesia sebagai Negara agraris, segala regulasi pemerintah tentang kesehatan malah fokus pada penanggulangan kekurangan gizi masyarakatnya. Bahkan dilematisnya banyak masyarakat kota yang mengalami kekurangan gizi. Padahal dari hasil penelitian membuktikan wilayah Indonesia potensial sebagai lahan pangan dan perternakan karena wilayahnya yang luas dengan topografi yang mendukung. Ada apa dengan pemerintah? Satu jawaban yang pasti seringkali dalam analisis kesehatan pemerintah kurang mempertimbangkan pendapat ahli kesehatan masyarakat (public health) sehingga kebijakan yang dibuat cuma dari sudut pandang kejadian sehat-sakit. Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

12

1. Lingkungan Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, iklim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. 2. Perilaku Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya. 3. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit,

pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan. 4. Keturunan Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.

13

10 indikator menurut Sistem Kesehatan Nasional atau 12 indikator menurut H.L Blum 1. Life span : yaitu lamanya usia harapan hidup dari masyarakat atau dapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua. 2. Disease or infirmity : yaittu keadaan sakit atau cacat secara fisilogis dan anatomis dari masyarakat. 3. Discomfort or illness: yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan maupun sosial dari dirinya. 4. Disability or incapality : yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit. 5. Participation in health care : yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat. 6. Health behaviour : yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat yang secara langsung berkaitan dengan kesehatan. 7. Ecologic behaviour : yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan spesies lain, sumber daya alam dan ekosistem. 8. Social behaviour : yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas, bangsanya. 9. Interpersonal relationshif : yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya. 10. Reserve or positive health : yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit, atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapai tekanantekanan somatik, kejiwaan dan sosial.

14

11. External satisfaction : yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi : rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi, dan sarana pelayanan kesehatan yang ada. 12. Internal satisfaction : yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.

15

Kesimpulan

Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial. Setiap individu atau kelompok harus mampu

mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama determinan kesehatan, yaitu genetik (keturunan), lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.

16

DAFTAR PUSTAKA

WI Mubarak, chayatin nurul (2008). Ilmu kesehatan masyarakat: teori dan aplikasi, Jakarta: salemba medika. Blum, Henrik L (1981). Planning For Health. New York : Human Sciences Press. Siswanto, Hadi (2003). Kamus Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. http://ikayanakesmas.blogspot.com/2008/07/membedah-konsep-blum-danparadigma.html http://berkeley.edu http://publichealthcorners.blogspot.com/2010/06/hendrik-l-blum-father-of-publichealth.html http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/teori-blum-tentang-kesehatanmasyarakat/

17

Anda mungkin juga menyukai