Pendekatan Reactive
Mereka yang reactive biasanya melihat suatu masalah sebagai ancaman. Entah ancaman terhadap karirnya, bisnisnya, keluarganya, dan sebagainya. Dalam kelompok ini Anda mencari solusi terhadap masalah dengan menggunakan pendekatan logis dan tradisional. Ciri cirinya! "egitu masalah datang Anda cenderung segera mencari cara apapun untuk mengatasinya. Masalah dilihat sebagai #aktor penghambat perkembangan diri. Anda akan segera menyusun strategi untuk menghadapi masalah $arena masalah dilihat sebagai ancaman, dia akan mendominasi pikiran dan cenderung menyebabkan kecemasan dan stress.
Apabila Anda bekerja di perusahaan, barangkali Anda pernah diminta untuk memimpin suatu proyek dimana Anda bertanggung ja%ab untuk mencapai target tertentu. Disini Anda dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan analisa, justi#ikasi, dan pemikiran logis dalan menghadapi tantangan atau masalah yang muncul. Anda akan berada dalam kondisi tertekan untuk memenuhi deadline. "isa ditebak, Anda akan cenderung menggunakan pendekatan reakti# dalam menyelesaikan persoalan.
Pendekatan Receptive
&endekatan ini biasanya dipraktekkan oleh mereka yang sudah menyadari bah%a masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu kondisi yang kita ciptakan. 'leh karena itu kita mempunyai kekuatan untuk mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri. Anda mau menerima masalah dan pada saat yang sama membuat solusinya.Ciri cirinya!
Juandolo Collection
$etika masalah datang, Anda mengenalinya dan menggunakan pendekatan! Masalah merupakan kebalikan dari solusi. $etika masalah muncul, Anda percaya saat itu juga bah%a solusinya sudah ada. Anda #okus kepada solusi dari persoalan yang timbul, bukan pada penyebab dari masalah itu. Dengan demikian Anda mengambil alih kontrol dari dalam diri Anda sendiri, bukannya dikendalikan oleh keadaan di luar. Masalah merupakan kesempatan untuk pengembangan diri. Anda melihatnya sebagai peluang untuk meciptakan realitas positi# dalam hidup Anda.
Mau menerima masalah bukan berarti berdiam diri. Anda tidak (kebakaran jenggot( tetapi mengenali masalah itu dengan tenang dan membuat diri Anda responsi# terhadap semua yang Anda perlukan untuk mengundang solusi. Contoh yang paling sederhana adalah ketika pasangan yang Anda cintai (misalnya istri, suami, atau pacar) sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan reactive, Anda hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya tanya kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. "ukannya solusi yang didapat tetapi justru kecemasan dan kekha%atiran. Dengan pendekatan receptive, Anda menerima dan menyadari bah%a pasangan Anda sedang marah. Anda #okuskan energi Anda untuk menciptakan kasih sayang yang pada dasarnya merupakan la%an dari kemarahan. Anda tidak larut terba%a suasana ) mencoba mencari ja%aban dari analisa kenapa dia jadi marah ) tetapi mengambil alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan sikap positi# dalam perilaku Anda. Anda akan rasakan bah%a berada dalam situasi ini justru membuat diri Anda berkembang. Anda membuat kualitas positi# dari diri Anda muncul ke permukaan dan sudah menjadi hukum alam dengan bersikap seperti ini pasangan Anda niscaya akan berubah dari marah menjadi cinta. &endekatan receptive ini bisa Anda praktekkan di kehidupan bisnis, rumah tangga, dan sosial. *ntinya Anda membangun keyakinan bah%a masalah tidaklah nyata sehingga Anda tidak merasa terbebani. +atih diri Anda untuk tidak reakti# ketika suatu masalah muncul. ,okuskan diri Anda pada la%an dari masalah, yaitu solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu.
Juandolo Collection