Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 9
AHMAD KIRMIDZIUS SHOB ERINA APRILIA HIDAYATI FATMAWATI USWATUN H. LAYYIN YEPRILA NINGRUM
Latar belakang
Kementerian Lingkungan Hidup membuat Payung hukum yang mengatur standar baku kegiatan bioremediasi untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat kegiatan pertambangan dan perminyakan serta bentuk pencemaran lainnya (air dan pestisida) disusun dan tertuang di dalam: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.128 tahun 2003 tentang tatacara dan persyaratan teknis dan pengelolaan limbah minyak bumi, air dan tanah.
Rumusan masalah
1. Bagaimana teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi? 2. Apakah kelebihan dan kekurangan pada teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi? 3. Apakah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi keoptimalan bioremediasi?
3. Tujuan penulisan
1. Mengetahui teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi 3. mengetahui faktor-faktor yang bisa mempengaruhi keoptimalan bioremediasi
Manfaat penulisan
1. Bagi penulis Untuk memenuhi tugas presentasi pada mata kuliah biologi dasar serta meningkatkan pengetahuan tentang teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi. 2. Bagi masyarakat umum Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi serta keuntungannya dalam kehidupan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Bioteknologi 2. Air limbah 3. Mikroorganisme 4.Bioremediasi
proses penggunaan mikroorganisme(jamur,bakteri) untuk mengurangi polutan di lingkungan dan bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
Jenis-jenis
sebagai
Kelebihan
1. Relatif lebih murah 2. Bersifat fleksibel 3. Lebih ramah lingkungan
kekurangan
Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal
kesimpulan
Bioremediasi merupakan proses penggunaan mikroorganisme(jamur,bakteri) untuk mengurangi polutan di lingkungan dan bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang tidak berbahaya dan tidak beracun ini adalah suatu teknologi inovatif yang digunakan pada pengolahan air limbah dan dapat menjadi teknologi alternatif dalam menangani pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Meskipun beberapa kasus pencemaran dapat ditangani dengan bioremediasi, namun upaya pencegahan tetap merupakan langkah terbaik. Pencegahan dilakukan dengan mencegah masuknya bahan pencemar kedalam perairan terutama bahanbahan kimia berbahaya.