Anda di halaman 1dari 11

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Landasan Teori Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya

ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru. Penulis harus belajar dan melatih dirinya untuk mengatasi masalahmasalah yang sulit, bagaimana mengekspresikan semua bahan dari bermacam-macam sumber menjadi suatu karya tulis yang memiliki bobot ilmiah. Biasanya setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori, konsep-konsep dan generalisasigeneralisasi hasil penelitian yang bisa dijadikan sebagai landasan teori untuk pelaksanaan penelitian. oy ! Miskel ("#$%&') mendefinisikan & ( Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that systematically describes and explains regularities in behavior in organization(. Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis yang berfungsi untuk mengungkapkan, menejlaskan dan memprediksi prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan. )ang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan. *kibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak teori +alaupun tidak mendasari bidang yang diteliti.,adi seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. -eori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuru karya orang lain tanpa menyebut sumbernya. .tika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain. /ara mengutip karya atau sumber tertulis itu sebagai berikut. 0utipan 1angsung 0utipan langsung ada dua macam, yaitu & (a) 0utipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 2 baris tau tidak lebih dari 34 kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua (567) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.

/ontoh & -olla ("##8&$#) menegaskan 5Metode /BS* dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode /BS* dalam bidang studi yang lain.7 /ara yang lain adalah 5Metode /BS* dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode /BS* dalam bidang studi yang lain.7 (-olla, "##8&$#). (b) 0utipan langsung yang terdiri atas lebih dari 2 baris atau lebih dari 34 kata diketik dalam paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua (567) dan dimulai pada ketukan ketujuh. /ontoh & 5Perihal perbedaan metode /BS* dalam pengajaran bahasa harus di+arnai oleh akti9itas berbahasa secara dinamis dan kreatif. 0eaktifan secara intelektual tanpa disertai dengan keaktifan 9erbal tidak dapat dikatakan /BS* dalam pengajaran bahasa karena hakikat bahasa adalah tuturan lisan yang kemudian dikembangkan menjadi aturan lisan dan tulisan. :leh karena itu, /BS* dalam pengajaran bahasa harus dimuati dengan kreati9itas berbahasa sehingga nama yang poaling tepat adalah /BS* 0omunikatif.7 0utipan -idak 1angsung 0utipan tidak langsung umumnya tampil ber9ariasi; bergantung kepada gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam tulisannya. *da penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang menyatakannya dengan singkat. 0utipan tidak langsung tidak perlu disertai dengan halaman buku sumber, cukup dengan mencantumkan nama penulis yang diikuti dengan tahun terbitan buku sumber. /ontoh & -olla ("##8) mengemukakan bah+a metode /BS* dalam pengajaran perlu dibedakan dengan metode /BS* dalam bidang studi yang lain kerena pengajaran bahasa mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan bidang studi yang lain. /ara 1ain & Penerapan metode /BS* dalam pengajaran bahasa harus dibedakan dengan penerapannya dalam budang studi yang lain dengan alasan bah+a karakteristik pengajaran bahasa adalah penggunaan bahasa secara dinamis dan kreatif (-olla, "##8).

Kerangka Pikir 0erangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. -eori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi ja+aban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar 9ariabel berdasarkan pembahasan teoritis. Perlu dijelaskan bah+a tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir. 0erangka pikir pada umumnya hanya dipruntukkan pada jenis penelitian kuantatif. <ntuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis. Sedangkan untuk penelitian tindakan kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. anya dengan kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk menurunkan hipotesis. 0emampuan peneliti untuk menyusun kerangka teoritis akan sangat terkait dengan upaya penelusuran studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh sejumlah referensi yang mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian penelitian yang dilakukan. Selanjutnya kerangka teoritis yang disusun akan bermanfaat pada saat peneliti menentukan hipotesis penelitian. Studi Kepustakaan Setelah seorang peneliti telah menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan& teori yang berkaitan dengan topik penelitian. =alam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari& buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll). 0eseluruhan upaya tersebut, dikatakan sebagai upaya Studi 0epustakaan untuk penelitian. >stilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli, diantaranya yang dikenal adalah& kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, dan tinjuan teoritis. Penggunaan istilah-istilah tersebut, pada dasarnya merujuk pada upaya umum yang harus dilalui untuk mendapatkan teori-teori yang rele9an dengan topik penelitian. Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang rele9an, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. :leh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum seperti& mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi&

". '. 2. 3. ?.

Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan. Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia. Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya. Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita. Studi kepustakaan dari sumbernya dibedakan menjadi dua bagian yaitu& kepustakaan konseptual dan kepustakaan penelitian. 0epustakaan konseptual meliputi konsep-konsep atau teori-teori yang ada pada buku-buku dan artikel yang ditulis oleh para ahli yang dalam penyampaiannya sangat ditentukan oleh ide-ide atau pengalaman para ahli tersebut. Sebaliknya kepustakaan penelitian meliputi laporan penelitian yang telah diterbitkan baik pada jurnal maupun majalah ilmiah. Bagi para pemula disarankan untuk menggunakan studi kepustakaan yang berasal dari kepustakaan konseptual, untuk lebih memudahkan dalam merangkum dan mengkategorikan teori, sesuai dengan kebutuhan pada saat akan membuat kerangka konseptual. =idasarkan pada hal tersebut di atas, maka ada beberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan&

". '.

<ngkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan 9ariabel penelitian. <ngkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan 9ariabel bebas sampai dengan 9ariabel terikat atau ungkapkan dari 9ariabel yang cakupannya umum dan luas ke arah 9ariabel yang spesifik. -entu saja secara luas dan nampak saling menyapa antar paparan 9ariabel tersebut dan bukan merupakan kumpulan kutipan sehingga tidak menjadi suatu pola pemikiran yang menyeluruh.

2.

=apat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik sampel dan demografinya, bila memang dibutuhkan. Kerangka Konsep

Penentuan kerangka konseptual oleh peneliti akan sangat membantu dalam menentukan arah kebijakan dalam pelaksanaan penelitian. 0erangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai hubungan antar 9ariabel-9ariabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan. 0onsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. :leh karena itu, konsep tidak dapat diamati dan diukur secara langsung. *gar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi 9ariabel-9ariabel. =engan adanya kerangka konseptual akan bermanfaat bagi& ". '. Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis. Memudahkan identifikasi fungsi 9ariabel penelitian, baik sebagai 9ariabel bebas, tergantung, kendali, dan 9ariabel lainnya. /ontoh 5pendidikan7 adalah konsep. *gar dapat diukur maka dijabarkan dalam bentuk 9ariabel, misalnya 5tingkat pendidikan atau jenis pendidikan7. 5.konomi keluarga7 adalah konsep, maka diubah menjadi 9ariabel 5tingkat penghasilan7. 0edua konsep tersebut dapat disebut sebagai 9ariabel bebas. Sedangkan konsep lainnya dapat disebut sebagai 9ariabel terikat, misalnya perilaku membuang sampah. /ara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang digunakan. al ini dapat diperkuat dengan mengadakan amatan-amatan langsung pada lingkup area masalah yang akan dijadikan penelitian. =engan demikian kerangka konseptual yang dibuat merupakan paduan yang harmonis antara hasil pemikiran dari konsep-konsep (deduksi) dan hasil empirikal (induksi). Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristi+a atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan. Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik le+at obser9asi menuju kepada suatu teori. =engan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman hubungan atau suatu generalisasi.

Merumuskan Hipotesis Pengertian hipotesis Menyusun landasan teori juga merupakan langkah penting untuk membangun suatu hipotesis. 1andasan teori yang dipilih haruslah sesuai dengan ruang lingkup permasalahan. 1andasan teoritis ini akan menjadi suatu asumsi dasar peneliti dan sangat berguna pada saat menentukan suatu hipotesis penelitian. Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap fakta dan kesimpulan terdahulu baik yang memperkuat maupun yang bertentangan dengan prediksinya. ,adi, dalam hal ini telaah teoritik dan temuan penelitian yang rele9an berfungsi menjelaskan permasalahan dan menegakkan prediksi akan ja+aban terhadap pertanyaanpertanyaan penelitian. 0esimpulan yang dapat diambil adalah bah+a hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur& ". '. Membaca dan menelaah ulang (re9iu) teori dan konsep-konsep yang membahas 9ariabel-9ariabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif. Membaca dan mere9iu temuan-temuan penelitian terdahulu yang rele9an dengan permasalahan penelitian le+at berfikir induktif. ipotesis merupakan ja+aban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. ipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. ipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. :leh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian. Manfaat Hipotesis Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut& ". '. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.

2. 3.

Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

:leh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada& ". '. 2. 3. Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada. >majinasi dan pemikiran kreati9 dari si peneliti. 0erangka analisa yang digunakan oleh si peneliti. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.

iri hipotesis !ang "aik Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut& ". '. 2. 3. ipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan. ipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua 9ariabel penelitian. ipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta. ipotesis harus dapat diuji (testable). ipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana 9ariabel-9ariabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar 9ariabel termaksud. ?. ipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian. Beberapa contoh hipotesis penelitian yang memenuhi kriteria yang tersebut di atas& ". '. :lahraga teratur dengan dosis rendah selama ' bulan dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada pasien >==M. Pemberian tambahan susu sebanyak 2 gelas per hari pada bayi umur 2 bulan meningkatkan berat badan secara signifikan.

Mengga#i hipotesis =idasarkan pada paparan di atas, maka tentu saja merumuskan hipotesis bukan pekerjaan mudah bagi peneliti. :leh karena itu seorang peneliti dituntut untuk

dapat menggali sumber-sumber hipotesis. <ntuk itu dipersyaratkan bagi peneliti harus& ". Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkan dengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. '. Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat, objek, dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki. 2. Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan bidang ilmu yang bersangkutan. =ari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bah+a penggalian sumbersumber hipotesis dapat berasal dari& ". '. 2. 3. ?. 8. >lmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang berkaitan dengan fenomena. @a+asan dan pengertian yang mendalam tentang suatu fenomena. Materi bacaan dan literatur yang 9alid. Pengalaman indi9idu sebagai suatu reaksi terhadap fenomena. =ata empiris yang tersedia. *nalogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan imajinasi yang berdasar pada fenomena. ambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih banyak disebabkan karena hal-hal& ". '. 2. -idak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang kerangka teori yang jelas. 0urangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan kerangka teori yang ada. Aagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada untuk merumuskan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar. $enis%&enis Hipotesis

Penetapan hipotesis tentu didasarkan pada luas dan dalamnya serta mempertimbangkan sifat dari masalah penelitian. :leh karena itu, hipotesispun bermacam-macam, ada yang didekati dengan cara pandang& sifat, analisis, dan tingkat kesenjangan yang mungkin muncul pada saat penetapan hipotesis. Hipotesis dua%arah dan hipotesis satu%arah ipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah dan dapat pula berupa hipotesis satu-arah. 0edua macam tersebut dapat berisi pernyataan mengenai adanya perbedaan atau adanya hubungan. /ontoh hipotesis dua arah& ". *da perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi antara bayi yang memperoleh susu tambah 2 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda. '. *da hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar sis+a.

ipotesis dua-arah memang kurang spesifik, oleh karena itu perlu diformulasikan dalam hipotesis satu-arah. /ontoh& ". -erdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi yang signifikan antara bayi yang memperoleh susu tambah 2 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda. '. *da hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan sis+a dengan prestasi belajar sis+a. Hipotesis Statistik Bumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter. Parameter adalah besaran-besaran yang apa pada populasi. Sebagai contoh, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya perbedaan usia menarche yang berarti antara sis+i SM< > dan SM< >>. al ini mengandung arti bah+a terdapat perbedaan rata-rata usia menarche antara sis+i dari kedua sekolah tersebut. =alam statistika, rata-rata berarti mean yang mempunyai simbol M, sedangkan

parameter mean bagi populasi adalah . :leh karena itu, simbolisasi hipotesis tersebut adalah& Ha' () * +Hipotesis dua%arah, +kurang spesifik, Ha- ( . * +Hipotesis satu%arah, +tepat dan spesifik, Atau Ha' (% * ) / +Hipotesis dua%arah, Ha- ( % * . / +Hipotesis satu%arah, IDM =engan demikian simbol a berarti hipotesis alternatif, yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. ipotesis alternatif disebut juga hipotesis kerja. ,adi, statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil. ipotesis nihil atau null hypothesis atau o adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar 9ariabel. ipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau hubungan antar 9ariabel. /ontoh dari hipotesis nol secara statistik adalah& Ho' (% * 0 / +Hipotesis dua%arah, Ho- (0 *0 / +Hipotesis satu%arah, Pada akhirnya penolakan terhadap hipotesis nihil akan memba+a kepada penerimaan hipotesis alternatif, sedangkan penerimaan terhadap hipotesis nihil akan meniadakan hipotesis alternatif. Kesa#ahan da#am perumusan hipotesis dan pengu&ian hipotesis =alam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Macam kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu& 1. Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka disebut kesalahan alpha dan diberi simbol atau dikenal dengan taraf signifikansi pengukuran.

2.

Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka disebut kesalahan beta dan diberi simbol .

Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan digunakan taraf signifikansi 4.4? atau 4.4", sedangkan untuk penelitian kedokteran dan farmasi yang resikonya berkaitan dengan nya+a manusia, diambil taraf signifikansi 4.44? atau 4.44" bahkan mungkin 4.444". Misalnya saja ditentukan taraf signifikansi ?C maka apabila kesimpulan yang diperoleh diterapkan pada populasi "44 orang, maka akan tepat untuk #? orang dan ? orang lainnya terjadi penyimpangan. /ara pengujian hipotesis didekati dengan penggunaan kur9a normal. Penentuan harga untuk uji hipotesis dapat berasal dari D-score ataupun --score. *pabila harga D-score atau --score terletak di daerah penerimaan diterima dan sebaliknya o, maka a yang dirumuskan tidak

Anda mungkin juga menyukai