Anda di halaman 1dari 19

1

Paper Kajian Teori

Budaya K3 dan Performansi K3


(sebagai bahan adaptasi dalam pendidikan teknologi dan kejuruan) Oleh: Ima Ismara (APGK3 Indonesia) Intisari Trend pendidikan kejuruan dan teknologi dewasa ini sudah bergeser menjadi pabrik ke il di lingkungan sekolah! "ontoh #ang sudah berhasil adalah AT$I dan %T$ $ikail %urakarta serta beberapa %$K atau Politeknik unggulan lainn#a! Konsekuensin#a adalah penerapan K3 se ara total di %$K seperti haln#a di industri dan dunia usaha! Kurikulum %$K telah memiliki spektrum mata diklat #ang terkait dengan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja! Kata pendidikan dalam hal ini lebih dimaknai sebagai pembuda#aan K3& karena lulusan %$K ujungn#a adalah menjadi pekerja pro'essional di Industri! Pro'esional berarti adalah memiliki produkti(itas dan keunggulan per'ormansi& #ang tentu saja harus sehat dan selamat terlebih dahulu! $ateri kajian dalam paper ini meliputi iklim K3 dengan komponenn#a& buda#a K3& dan terutama per'ormansi K3! Per'ormansi inilah #ang sering dijadikan ukuran prestasi dalam penerapan manajemen K3& walaupun untuk buda#a K3 sedikit agak berbeda! Paper di bawah ini adalah kajian konsep dan teori sebagai bahan rujukan& adopsi dan adaptasi lebih lanjut dalam rangka mempersiapkan pembuda#aan K3 di %$K& #ang diambil dari aplikasi industri dan kesehatan& karena di pendidikan belum ban#ak diteliti! Paper ini dapat digunakan untuk kajian penelitian serta pengembangan kurikulum& silabi& model proses belajar mengajar& dan terutama pengembangan sdm melalui pembuda#aan K3 di pendidikan teknologi kejuruan di Indonesia! Akhirn#a& %$K akan bisa apa& jika siswa atau guru)gurun#a tidak sehat dan selamat! A. Pendahuluan Praktek kerja sehari)hari dalam pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia& dapat dikategorikan memiliki resiko tinggi bagi kesehatan dan keselamatan (K3) para guru& siswa& dan teknisi& #ang selanjutn#a dapat berdampak terhadap mas#arakat sekitar termasuk pengunjung! Potensi sumber baha#a di pendidikan teknologi dan kejuruan #ang mengan am tersebut antara lain adalah terpapar radiasi& kimia& biologi& in'eksi& alergi& listrik& dan 'isik seperti terkilir (muscoletal trauma disorder, low back-paint )& terpeleset& terjatuh& tergores& tertusuk& dan terbentur& ergantung jenis kegiatan praktek #ang diselenggarakan! %elain itu termasuk berbagai hal (situasi& dan kondisi) #ang dapat men#ebabkan timbuln#a kesalahan atau kelalaian (nearmiss,human error) selama bekerja (Ima Ismara&*++,- .osensto k / 0ipso omb& 1,,2- 3usri dan %itumorang&*+++- 4IO%5&*++*- Astrid %ulistomo&*++*- %o'#an& Akhadi& dan %u#ati&*++*- %holihah dan 6omari#atus& *++7- 5as#im&*++8- Perwitasari dan Anwar&*++9- :rna Tresnaningsih& *++9- %ri %ugiharti&*++2)! Praktek kerja di pendidikan teknologi dan kejuruan #ang penuh resiko ke elakaan tersebut& akan menjadi potensi tersembun#i berupa an aman kerugian dari berbagai sisi! Terutama terkait dengan 'inansial& serta berkurangn#a tingkat produkti(itas& dan keper a#aan pelanggan& timbuln#a gugatan pelanggan& sampai pen#akit #ang dapat mengakibatkan kematian! Kelipatan dari terjadin#a situasi kondisi tidak aman ( unsafe condition) tersebut di atas& seperti haln#a gunung es& dimana dampak lanjutan #ang tak segera nampak& akan lebih besar dan tak terukur! %ebagai inspirasi dari dunia industri& #aitu tinggin#a bea#a #ang akan ditanggung bila terjadi ke elakaan kerja& telah membuat organisasi mengembangkan program bagaimana men egah dan mereduksi resiko potensi sumber baha#a! Antara lain diantisipasi dengan menggunakan berbagai inter(ensi teknologi& termasuk alat atau bahan pelindung diri& sistem kontrol dan otomasi serta robotik& didukung dengan berbagai prosedur terstandar dan sistem

*
manajemen K3& agar dapat mempengaruhi perilaku K3! Tern#ata hal tersebut& bukan lagi solusi tepat& dan belum dapat men ukupi kebutuhan ke dua $aslow #aitu safety (K3)& jika masih ban#ak terjadi keengganan& kelalaian atau ketidak disiplinan dalam penerapann#a& karena tidak diikuti dengan adan#a intensi serta moti(asi untuk berperilaku sehat dan selamat& #ang terungkap sebagai per'ormansi K3! %mallman and ;ohn (*++1) menemukan bahwa penerapan buda#a K3 merupakan konsep penting #ang berdampak positi' bagi pela#anan pelanggan (siswa alon pekerja)& berarti akan menjadi keuntungan dan reputasi tersendiri bagi organisasi atau industri! Pendidikan teknologi dan kejuruan ideal dan dapat dijadikan unggulan jika telah memiliki per'ormansi K3 (safety performance) #ang baik& #aitu telah mampu mengendalikan& memproteksi& mereduksi& mengeliminasi& atau mengisolasi semua resiko dari paparan potensi sumber baha#a tersebut di atas! Per'ormansi K3 pendidikan teknologi dan kejuruan dapat diukur dari tingkat usaha ( task dan contextual) untuk menekan adan#a resiko dari paparan potensi sumber baha#a #ang dapat menimbulkan kondisi ketidakamanan bagi siswa alon pekerja selama kurun waktu tertentu& termasuk dalam hal ini kesalahan dan kelalaian atau ke elakaan misaln#a error, near miss, injury, accident and incident (5all!*++9- <erraro!*++*- <ran is et!all!*++7- dan 5umaideh&*++7)! Gri''in& and 5art& (*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa per'ormansi K3 di pendidikan teknologi dan kejuruan dipengaruhi se ara langsung oleh iklim atau buda#a K3 (safety climate or safety culture)! .endahn#a buda#a K3 memiliki kontribusi positi' terhadap timbuln#a kesalahan dalam pela#anan pendidikan& proses belajar mengajar #ang tidak aman& dan terjadin#a berbagai ke elakaan lain #ang tak terduga& demikian diadopsi menurut hasil paper 5umaideh (*++7)! %ebalikn#a& Gershon et!all!(*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa saat buda#a K3 menguat& maka akan mengakibatkan meningkatn#a per'ormansi K3! =egitu pula Glendon and 0itherland (*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa iklim K3 mempengaruhi per'ormansi K3 se ara aktual! Per'ormansi K3 dalam hal ini terdiri dari per'ormansi tugas dan kontekstual (<erraro&*++*)& #ang dimoderatori oleh pemahaman terhadap prosedur dan kesediaan (attention to follow safety procedure) #ang merupakan bagian dari intensi (niatan) mengikuti serta selanjutn#a berperilaku untuk meningkatkan pelaksanaan peraturan K3 dalam rangka mengendalikan sumber potensi baha#a tersebut di atas! >iadopsi menurut 5umaideh (*++7)& permasalahan #ang paling penting adalah membangun buda#a (safety culture) atas dasar iklim K3 (safety climate) di lingkungan kerja #ang dapat memberi kepastian untuk mendukung dan selalu mempromosikan perilaku pen egahan ke elakaan setiap saat bekerja di pendidikan teknologi dan kejuruan! Permasalahan #ang lebih spesi'ik lagi adalah mengembangkan bagaimana intensi dan moti(asi untuk dapat berperilaku sehat dan selamat& berupa per'ormansi dalam kegiatan pokok K3 (safety task performance) dan pendukung #ang terkait K3 ( safety contextual performance) dalam proses belajar mengajar di pendidikan teknologi dan kejuruan! =uda#a dan iklim K3 merupakan konsep teori #ang sudah ban#ak diterapkan di berbagai industri& kesehatan& nuklir dan penerbangan& dewasa ini mulai diadopsi untuk peningkatan per'ormansi K3 dalam pela#anan pendidikan& khususn#a di pendidikan teknologi dan kejuruan! =uda#a K3 merupakan kombinasi dari attitude, beliefs, norms& dan persepsi dari para siswa alon pekerja organisasi tertentu #ang terkait dengan iklim K3& serta perilaku sehat dan selamat se ara praktis (>ula!*++9- "larke!*+++)! >e'inisi #ang paling ban#ak digunakan adalah berdasarkan pendapat "ooper (*+++) #ang #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa buda#a K3 merupakan bagian dari buda#a organisasi #ang dipengaruhi oleh sikap (attitudes) dan niai)nilai #ang di#akini ( beliefs) dari setiap anggotan#a dalam kerangka per'ormansi K3 (health and safety performance)! 0ebih lanjut "ooper (*++7) memperjelas bahwa istilah buda#a K3 (safety culture) menga u kepada aspek perilaku

3
(behavioral aspect) #ang merujuk kepada norma kelompok& misaln#a sikap dan tindakan apa #ang dilakukan se ara kelompok& serta aspek situasional ( situational aspect) seperti haln#a apa #ang dimiliki atau di'asilitasi oleh organisasi! >iadopsi menurut "ooper (*++7) penggunaan istilah iklim K3 (safety climate) enderung merujuk kepada karakteristik kepribadian dari siswa alon pekerja& seperti apa #ang dipikirkan orang terkait dengan K3 dalam suatu organisasi& termasuk dalam hal ini adalah sikap dan perilaku indi(idual! Konsep ini disempurnakan dengan mengadaptasi teori planed behavioral (Aj?en&1,,1)& oleh <ogart# / %haw (*++7) dan dilanjutkan 5all (*++9)& walaupun masih perlu ban#ak dikaji ulang dengan seting organisasi #ang berbeda (5all& *++9)! Pro'il tersebut meliputi persepsi tentang sikap dan komitmen pengurus sekolah terhadap K3& sistem K3& 'aktor risiko& kemampuan (kompetensi) bertindak untuk mengatasi kondisi tak aman& tekanan lingkungan kerja& dan norma kelompok& dimoderatori oleh intensi #ang terdiri dari pemahaman dan kesediaan serta moti(asi untuk selamat dan n#aman& dari perilaku seseorang untuk mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3)& dengan model 5all (*++9) #ang dikembangkan berdasarkan teori Planed behavior dari Aj?en (1,,1) oleh <ogart# / %haw (*++7)! Perilaku K3 berupa per'ormansi tugas& dan kontekstual dalam rangka mengendalikan berbagai potensi sumber baha#a beresiko tinggi #ang ada di pendidikan teknologi dan kejuruan& berdasarkan model Gri''in and 4eal (*+++) diadaptasi dari teori per'ormansi =orman dan $otowidlo (1,,3) #ang kemudian dikembangkan oleh <erraro (*++*)! =erbagai penemuan menunjukkan bahwa proporsi terbesar dalam terjadin#a ke elakaan& dan kesalahan diawali dari perilaku #ang tak aman sebagai hasil dari kurang e'isienn#a manajemen K3! Ketika peraturan K3 tidak lagi diindahkan& maka akan terjadi ke elakaan #ang disebabkan oleh perilaku #ang riskan (Gri''in / 4eal& *+++- 5agan et al!&*++1)! Pen#ebabn#a dapat dari ke dua sisi& #aitu indi(idu (sikap terhadap K3) dan organisasi (kebijakan dan prosedur terkait dengan K3)& selanjutn#a timbul anggapan bahwa ke elakaan #ang terjadi bukan lagi dapat disebabkan oleh perilaku indi(idu #ang beresiko tersebut& tetapi oleh sistem #ang lain& termasuk pengurus sekolah dan sistem manajemen K3 (Gri''in / 4eal& *+++)! >iadopsi menurut Geller (*+++) hal tersebut disebabkan oleh kekurangpengertian atau kurang pemahaman terhadap perilaku #ang berdasarkan K3 ( behavior-based safety)& #ang meliputi proses pengambilan keputusan untuk bertindak selamat& dalam hal ini berdasarkan aspek psikososial berupa buda#a dan iklim K3 ( safety cclimate and safety culture)! Terkait dengan hal tersebut& keberhasilan pengembangan buda#a K3 sangat tergantung kepada kepemimpinan& komunikasi #ang baik tentang isu)isu K3& atau komitmen manajemen terhadap K3 #ang dipahami se ara jelas oleh semua siswa alon pekerja (>#er& *++1)! >iadopsi menurut 5agan et! al! (*++1)& perilaku K3 pengurus sekolah sebaikn#a sesuai dengan persepsi siswa alon pekerja tentang program K3 #ang telah di#akini& jika tidak ingin kehilangan perilaku #ang bertanggungjawab terhadap tindakan #ang berorientasi K3 ( safety act responsibility)& untuk itu perlu lebih di'okuskan kepada nilai)nilai organisasi #ang mampu mengantisipasi resiko ke elakaan& krisis manajemen K3 dan per'ormansi K3 dalam kondisi #ang penuh potensi sumber baha#a! A. Budaya dan iklim K3 Istilah buda#a K3 (safety culture) diangkat pertama kali oleh IA A (the International Atomic ner!y A!ency)& atas dasar hasil analisis ben ana reaktor nuklir di "hernob#l! %elanjutn#a berdasarkan analisis ke elakaan kerja dan ben ana di berbagai industri menunjukkan bahwa pen#ebab utaman#a bukanlah ketersediaan peralatan K3& atau peraturan dan prosedur K3 dalam manajemen K3& tetapi lebih ban#ak dipengaruhi oleh buda#a dan iklim K3 dalam organisasi (<erraro&*++*- Gadd and "ollins&*++*)!

7
>iadopsi menurut =lair (*++3) dan "larke (1,,,)& konsep buda#a K3 merupakan bagian dari buda#a organisasi! =uda#a organisasi merupakan kombinasi dari perilaku& sikap& persepsi& dan keluarann#a berupa per'ormansi& #ang dapat menggerakan roda organisasi! =uda#a K3 merupakan penjelmaan dari perilaku& sikap& dan nilai se ara bersama untuk men apai derajad per'ormansi sehat dan selamat& #ang dipahami dan dijadikan prioritas utama dalam suatu organisasi (=lair& *++3- "ooper& *++*- >ePas@uale / Geller& 1,,,)! =uda#a K3 merupakan kombinasi dari sikap)sikap& nilai)nilai& ke#akinan)ke#akinan& norma) norma dan persepsi dari para siswa alon pekerja dalam sebuah organisasi& #ang memiliki keterkaitan se ara bersama terhadap K3& perilaku selamat& dan penerapann#a se ara praktis dalam proses produksi ("larke& *+++)! >e'inisi #ang senada dikeluarkan oleh "he Advisory #ommittee on the $afety of %uclear Installations (A#$%I, 1,,3) #ang #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa buda#a K3 dalam suatu organisasi adalah produk nilai)nilai& sikap& persepsi& kompetensi dan pola)pola perilaku dari indi(idu dan kelompok #ang memiliki komitmen terhadap K3! >asar utama dari buda#a K3 adalah sikap dan persepsi terhadap K3 (Gadd and "ollins&*++*)! Turner& (1,,7) mende'inisikan sama seperti tersebut di atas& namun se ara sosial dan teknis praktis buda#a K3 ditujukan untuk meminimalkan paparan potensi sumber resiko baha#a bagi kepala sekolah& siswa alon pekerja& pelanggan dan semua mas#arakat sekitar! Konsep utama dari buda#a K3 adalah pentingn#a pemahaman bersama& didukung oleh persepsi #ang homogen tentang K3 dalam suatu organisasi& walaupun pasti terdapat perbedaan persepsi dari seluruh le(el hirarki dalam suatu organisasi! (=aile# / Petersen& 1,A,- =lair&*++3- =rown et al!& *+++- "arder / .agan& *++3- >ePas@uale / Geller& 1,,,<lin et al!&*+++- Billiamson& <e#er& "airns& / =ian otti& 1,,2)! Peningkatan pemahaman terhadap K3 di tempat kerja dapat melalui pembandingan persepsi siswa alon pekerja terhadap pengurus sekolah& di mana sebenarn#a standard dan aturan #ang rele(an akan membantu pengurus sekolah untuk memberi arahan se ara persuasi(e tentang 'aktor praktek kerja #ang beresiko ke elakaan (=rown et al!*+++)! Per'ormansi K3 dapat menjadi lebih baik& karena diawali dari persepsi #ang tepat tentang perilaku selamat terkait dengan 'aktor kerja #ang beresiko ke elakaan tersebut! %iswa alon pekerja #ang memiliki persepsi bahwa program K3 tidak akan e'ekti' atau bahwa pengurus sekolah kurang memiliki perhatian terhadap K3& maka enderung untuk berperilaku tidak mengikuti semua prosedur& apalagi meningkatkan pe'ormansi K3 (5agan& $ontgomer#& / OC.eill#& *++1)! =uda#a K3 #ang positi' diadopsi menurut OCToole (*++*) nampak dalam semua le(el hirarki organisasi& merupakan re'leksi dari hubungan antara persepsi siswa alon pekerja dan komitmen pihak manajemen (pengurus sekolah) terhadap K3& karena tanggung jawab utama kepala sekolah adalah produkti(itas #ang didukung oleh K3 bagi kesemuan#a! Karakeristik organisasi #ang berbuda#a K3 positi' antara lain adalah adan#a komunikasi #ang penuh saling keper a#aan& memiliki persepsi bersama tentang pentingn#a K3 berdasarkan rasa ke#akinan diri terhadap usaha pen egahan ke elakaan kerja #ang terukur! 5al tersebut berdampak n#ata terhadap bagaimana mensikapi stress kerja& rasa bersalah& kelelahan& kejenuhan& dan kebosanan& dengan dukungan jajaran manajemen #ang tetap mengutamakan K3 (Bong *++3)! Termasuk bagaimana sikap& ke#akinan& dan persepsi se ara kelompok dalam menjabarkan norma)norma dan nilai)nilai agar dapat bereaksi dan bertindak atau berperilaku untuk mengontrol adan#a resiko dari sumber baha#a (5ale&*+++- 0ee and 5arrison&*+++)! =uda#a K3 (safety culture) #ang meliputi persepsi& asumsi& nilai& norma dan ke#akinan para siswa alon pekerja& dianggap lebih bersi'at global dari pada iklim K3 ( safety climate)! >iadopsi menurut %hadur dkk! (1,,,) buda#a K3 bersi'at melekat kepada kelompok dalam suatu organisasi& dan lebih sulit diukur dari pada iklim K3& #ang merupakan indikator permukaan dari kultur #ang lebih mudah dimengerti! Guldenmund (*+++) #ang kemudian

8
diadaptasi& men#atakan bahwa iklim K3 enderung berdasarkan sikap seseorang terhadap K3 dalam suatu organisasi& sedangkan buda#a K3 lebih menekankan kepada ke#akinan dan kepastian terhadap sikap)sikap #ang berdasarkan nilai)nilai dalam kelompok sosial! Terdapat tiga komponen utama buda#a K3 #aitu bersi'at psikologis& situasional& dan perilaku& #ang dapat diukur baik dengan pendekatan kualitati' maupun kuantitati' ("ooper& *+++)! Aspek situasional dapat diketahui melalui tataran organisasional misaln#a kebijakan& aturan& prosedur& sistem manajemen dan kepemimpinan! Komponen perilaku dapat diketahui dengan mengukur melalui pelaporan diri ( self report)& ke enderungan untuk berperilaku dan obser(asi terhadap perilaku langsung! Kadangkala perilaku diukur melalui rata)rata terjadin#a ke elakaan #ang dianggap sebagai per'ormansi K3& walaupun dianggap kurang pas dibandingkan dengan perilaku aktual& sehingga han#a sebagai sampel dari kondisi sesaat saja! Komponen psikologis se ara umum dapat diketahui melalui angket iklim K3& #ang akan mengukur norma& nilai& sikap& dan persepsi siswa alon pekerja terhadap K3! 5asil sur(e# terhadap iklim K3 menghasilkan gambaran sesaat se ara indi(idual& #ang jika dikumpulkan sampai pada tingkat kelompok atau organisasi& maka enderung dapat digunakan untuk mengukur buda#a K3 seperti apa #ang diungkapkan oleh 5all (*++9)! >e'isinisi buda#a K3 enderung untuk dipusatkan pada bagaimana siswa alon pekerja berpikir dan bersikap dari pada bertindak! %eperti haln#a sikap& persepsi dan ke#akinan terhadap berbagai sisi K3& melalui pengukuran iklim K3 (0ee and 5arrison!*+++)! Konsep buda#a K3 lebih luas dari pada iklim K3! Istilah iklim keselamatan diadopsi menurut "lisoid (*++7) dan 5ale (*+++) merujuk kepada persepsi terhadap kebijakan& prosedur& dan penerapann#a terkait dengan K3 di tempat kerja! Istilah buda#a K3 di sisi lain& merujuk kepada sikap (attitude)& ke#akinan (belief)& dan persepsi dalam kelompok tentang norma dan nilai bersama& dalam rangka bagaimana bereaksi terhadap resiko ( risk) dan sistem kontrol resiko! =uda#a K3 se ara tidak langsung dapat diketahui melalui iklim K3 dalam organisasi dengan ara mengukur sikap)sikap siswa alon pekerja terhadap K3 dan persepsi mereka tentang potensi sumber baha#a di tempat kerja (<lin et al!&*+++- Guldenmund&*+++)! Iklim K3 merupakan re'leksi sesaat (snap shot) dari buda#a K3 (Geller&*+++)! Para pro'esionalis K3 menggunakan iklim K3 untuk mengetahui buda#a K3 sesaat melalui sikap selama penerapan program K3& karena biasan#a sikap sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja ("he#ne et al!&1,,A)! %elanjutn#a iklim K3 dapat dianggap sebagai pengukur atau indikator buda#a K3 melalui sikap dan perilaku anggota organisasi dalam waktu tertentu (>edobbeleer / =eland&1,,1- <lin et al!&*+++)! Iklim K3 dipahami sebagai konsep #ang memiliki orde pertama dan orde #ang lebih tinggi (Gri''in and 4eal&*+++)! Orde pertama meliputi re'leksi persepsi dari hubungan antara K3 dengan kebijakan& prosedur& dan hadiah& sedangkan orde #ang lebih tinggi meliputi bagaimana siswa alon pekerja dapat memper a#ai bahwa K3 telah menjadi nilai utama dalam organisasi! Iklim K3 merupakan hasil penjumlahan nilai dari item sikap dan perilaku K3 dari siswa alon pekerja dan pengurus sekolah! %ur(ei terhadap iklim K3 akan dapat mengukur dengan lebih baik terhadap per'ormansi K3& #ang dalam hal ini untuk men egah terjadin#a ke elakaan kerja! Paper tentang iklim K3 dilakukan dengan mengobser(asi in'ormasi& atas dasar sikap dan persepsi siswa alon pekerja terhadap K3 sebagai anggota suatu organisasi (4iskanen& 1,,7- Billiamson et al!&1,,2)! Pengukuran terhadap iklim K3 menggunakan instrument #ang dapat men atat persepsi) persepsi tentang isu)isu K3 dari indi(idu sebagai sampel! >iadopsi menurut Guldenmund (*+++) dan "ooper (*+++)& pengukuran iklim K3 #ang biasa digunakan adalah dengan menggunakan angket melalui administrasi pelaporan diri ( self administered) dengan pendekatan sur(e#! %e ara umum digunakan untuk mengungkapkan persepsi siswa alon pekerja& sikap& nilai& dan ke#akinan terhadap K3& terkait dengan buda#a dan iklim K3! Gri''in and 4eal (*+++) men#arankan han#a persepsi dan asesmen tentang atribut di tempat kerja

9
#ang dapat diukur sebagai bagian dari iklim K3! Dmumn#a paper tentang iklim K3 sering menggunakan pelaporan diri untuk mengukur perilaku K3 ("he#ne et al!& 1,,A- Gri''in / 4eal& *+++- 5a#es& et al!& 1,,A- $earns et al!& 1,,2- 4eal et al!& *+++) #ang memungkinkan dapat menimbulkan bias& karena adan#a ke enderungan merasa untuk merespon bagaimana #ang seharusn#a& dari pada men#ampaikan 'akta #ang sesungguhn#a! %ehingga sur(e# tentang ke#akinan orang belum tentu dapat memprediksi perilaku #ang sesungguhn#a ("ooper& *+++)! Iklim K3 memiliki kontribusi #ang jelas terhadap buda#a K3 organisasi melalui sikap (attitudes) #ang diekspresikan dalam perilaku K3 ( safety behaviors) setiap siswa alon pekerja& diketahui dari tindakan #ang berorientasi tugas pokok terkait K3 dan kegiatan pendukung untuk meningkatkan K3 pada umumn#a ($earns et al!&*++1)! $earns and <lin (1,,,) menjelaskan bahwa iklim K3 sebaikn#a dipahami sebagai persepsi dan ke#akinan #ang terkait dengan bagaimana K3 dapat dikelola dengan lebih baik& merupakan uplikan sesaat K3 dalam arti luas di organisasi& #ang diukur dengan pendekatan sur(e# melalui angket kuantitati'! %edangkan buda#a K3 dapat dipahami sebagai karakteristik #ang lebih komplek dan berjangka panjang #ang mengungkapkan norma dan asumsi K3 dalam organisasi& biasan#a diukur dengan pendekatan teknik kualitati' untuk dapat memahami se ara mendalam bagaimana interaksi indi(idu dalam organisasi untuk membentuk ara pandang bersama terhadap K3 (<erraro&*++*)! =erdasarkan kajian di atas& iklim K3 dan buda#a K3 dapat diibaratkan sebagai dua sisi dalam satu mata uang! B. imensi Iklim K3 >e'inisi operasional iklim K3 dalam paper ini merujuk pendapat 5all (*++9)& 5umaideh (*++7)& "ooper (*++7) dan <erraro (*++*)& #aitu merupakan kumpulan dari sikap dan perilaku #ang terkait dengan K3 pada saat tertentu! >imana berdasarkan pendapat <lin et!al!(*+++)& dan Guldenmund (*+++) mengidenti'ikasikan dimensi iklim K3 #ang terdiri dari (ariabel &ana!er' $upervisor attitude toward safety (komitmen pengurus sekolah)- (isk (resiko)) *roup %orms (norma kelompok)) +orkplace Pressure (tekanan tempat kerja)) #ompetence (kompetensi)) $afety $istem (sistem manajemen K3)) dan Intention to follow safety Procedures (niatan mengikuti peraturan) #ang merupakan adaptasi dari the theory of planned behavior seperti tersebut di atas (5all&*++9)! %e ara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut! a. Komitment manajemen <lin et al! (*+++) menemukan tema utama berupa komitmen pihak pengurus sekolah atau manajemer dan super(isor K3 dari re(iew terhadap 12 paper! %elanjutn#a aspek komitmen manajemen K3 dalam hal ini meliputi persepsi dari sikap dan perilaku manajemen dalam kerangka K3 dan proses produksi! (5o'mann / $orgeson!1,,,Eohar!*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa kepemimpinan memiliki peran #ang sangat penting dalam membentuk iklim K3 di organisasi& dan memoti(asi siswa alon pekerja agar mampu melakukan tugasn#a dengan sehat dan selamat& berarti memiliki per'ormansi K3 #ang baik! Tern#ata pengurangan angka ke elakaan juga dapat dihasilkan oleh persepsi #ang positi' terhadap komitmen manajemen atau pemimpin terhadap K3 (OFToole *++*)! Pidgeon / OF0ear# (*+++) menjelaskan bahwa buda#a K3 #ang baik terungkap dan dipromosikan oleh komitmen manajemen senior& tradisi 'leksibel dan realistik dalam menangani potensi sumber baha#a #ang telah dide'inisikan dengan jelas& proses belajar #ang kontin#u dan praktis atas dasar sistem umpan balik& sistem monitoring dan analisis #ang mantap& serta perhatian bersama terhadap sumber potensi baha#a! $earns et!al!(*++1) menguji adan#a hubungan antara persepsi siswa alon pekerja& sikap& dan perilaku di tahun pertama dengan menggunakan laporan diri terkait berbagai ke elakaan dari tahun ke dua! >imana ditemukan bahwa persepsi siswa alon pekerja

2
terhadap komitmen manajemen dan kompetensi super(isor berhubungan positi' dengan niatan untuk melaporkan ke elakaan dan kesalahan #ang terjadi! <lin et!al&(*+++) lebih mem'okuskan kepada kepuasan terhadap proses super(isi& persepsi terhadap komitmen super(isor tentang K3& serta persepsi terhadap sikap dan perilaku super(isor tentang K3! Thompson et al! (1,,A) menemukan bahwa kepala sekolah mendorong timbuln#a perilaku K3 melalui komunikasi #ang intensi' penuh perhatian& sedangkan super(isor enderung melalui bagaimana berinteraksi se ara langsung dengan siswa alon pekerja! Tern#ata peran penting antara kepala sekolah dan super(isor memiliki ara #ang berbeda dalam mempengaruhi buda#a K3! $asing)masing le(el manajemen memiliki peran& tugas dan 'ungsi #ang berbeda! $isaln#a dukungan pengurus sekolah dalam K3 terbatas pada pembuatan aturan& prosedur& dan sistem pendukung produksi& sedangkan super(isor merupakan jembatan terhadap siswa alon pekerja& #ang akan mengawasi dan memberi umpan balik terkait dengan perilaku #ang berorientasikan K3 dalam bekerja (<lin /3ule!*++7)! "larke (1,,A) melakukan paper terhadap supir& super(isor& dan kepala sekolah kereta api di Inggris& tern#ata komitment dari pihak manajemen telah mampu mendorong mun uln#a inisiati' K3 dengan sukses! $arsh et al! (1,,A) menemukan bahwa inter(ensi perilaku K3 sangat ditentukan oleh komitmen manajemen! "oG et!al!(1,,A) menemukan dari paper pada industri di Inggris& bahwa pengaruh komitmen siswa alon pekerja terhadap K3 sangat ditentukan oleh bagaimana siswa alon pekerja tersebut mempersepsikan tindakan manajemen #ang komit terhadap K3! "he#ne et al! (1,,A) menemukan bahwa komitmen manajemen merupakan kun i terhadap prediksi adan#a perilaku K3& sedangkan Gri''in and 4eal (*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa komitmen manajemen sebagai kun i terhadap iklim K3 dalam sebuah organisasi! %awa ha et!al!(1,,,) menemukan bahwa sikap top manajemen terhadap K3 menjadi 'aktor #ang signi'ikan terhadap perilaku pelaporan kejadian ke elakaan! Peterson (1,,3) men#ebutkan bahwa top manajemen mengharapkan K3 menjadi kun i utama dalam organisasi& tetapi terdapat hambatan dari kepala sekolah menengah #ang enderung enggan berubah& selain itu sering bertentangan dengan pengurangan bia#a& peningkatan produkti(itas& dan pengurangan ukuran& atau peningkatan e'isiensi dan e'ekti(itas di segala lini produksi! =an#ak paper #ang menemukan bahwa sesungguhn#a para kepala sekolah han#a sedikit #ang memikirkan tentang K3 (%mallman& *++1)! .e(iew terhadap beberapa paper iklim K3 menunjukkan bahwa persepsi siswa alon pekerja tentang sikap manajemen terhadap K3 dan produksi merupakan landasan utuk mengukur iklim organisasi terkait dengan K3! $earns et al! (*++1) menemukan bahwa persepsi tentang komitmen manajemen sangat penting& terkait dengan pendapat bahwa jika perlu proses produksi harus dihentikan dengan alasan K3! %e ara men#eluruh& hasil paper menunjukkan berbagai tingkatan manajemen dalam organisasi #ang mempengaruhi K3 melalui berbagai ara berbeda! "ollinsonCs (1,,,) menunjukkan hasil papern#a bahwa semakin terlibatn#a senior eksekuti' dalam le(el operasional& akan semakin mempengaruhi tingkat K3! >ejo# et!al!(1,,8) menekankan bahwa untuk men iptakan buda#a dan iklim K3 #ang positi'& melalui sikap dan tindakan manajemen #ang komit terhadap meningkatkan per'ormansi K3! Komitmen dalam hal ini meliputi& sikap dan perilaku dalam penggunaan alat pelindung diri dan penerapan prosedur K3 terhadap semua praktek kerja! "ooper (*+++) men#arankan bahwa pejabat di bidang K3 seharusn#a #ang senior sehingga dapat memberi ontoh dan mampu mengajak pihak manajemen dan siswa alon pekerja untuk bersama)sama memperlan ar proses pelaksaan K3! >alam hal ini dapat diukur melalui komitmen manajemen dan komunikasi K3 antar manajemen dan siswa alon pekerja! "oG et!al (1,,A) melaporkan bahwa komitmen manajemen merupakan 'aktor utama

A
untuk dapat memprediksi perilaku K3! Gros h et al! (1,,,) juga menemukan bahwa komitmen manajemen terhadap K3 terkait dengan pemenuhan kebutuhan siswa! >engan demikian kun i dari buda#a atau iklim K3 #ang positi' terletak pada bagaimana kesepakatan antara kepentingan penerapan K3 dalam proses produksi organisasi& #ang harus didukung oleh komitmen manajemen dan partisipasi akti' seluruh siswa alon pekerja! b. !istem manajemen K3 Kenned# / Kirwan (1,,A) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa manajemen K3 merupakan sistem dokumentasi 'ormal untuk pengendalian potensi sumber baha#a #ang beresiko ke elakaan! 5%: (*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa sistem K3 seharusn#a dikelola lebih e'ekti' dari pada bidang operasional lainn#a atau bidang produksi& meskipun #ang tertulis akan sangat berlainan dengan praktek sehari)hari! =uda#a dan iklim K3 akan mempengaruhi tingkat e'ekti(itas pelaksanaan sistem manajemen K3& baik dari sisi sumberda#a& kebijakan& prosedur maupun se ara praktis (Kenned# and Kirwan&1,,A)! >imensi lainn#a #ang terkait erat dengan iklim K3 diadopsi menurut <erraro (*++*) adalah persepsi terhadap sistem manajemen K3& meliputi status atau keberadaan sta' komite K3& sistem perijinan kerja terkait dengan K3& kebijakan atau prosedur K3 dan peralatan pendukung K3! Termasuk apakah aturan atau prosedur K3 dipegang dengan teguh atau penuh dengan toleransi pelanggaran (<erraro&*++*)! 5al senada diungkapkan oleh <lin et!al!(*+++) menemukan bahwa tema se ara luas #ang digunakan adalah sistem K3& termasuk K3 organisasi& dan manajemen K3& meliputi komite K3& prosedur& kebijakan& dan peralatan dan teknologi K3! %tatus dari komite dan konselor atau ad(isor K3 tern#ata juga memiliki pengaruh #ang kuat terhadap persepsi siswa alon pekerja terhadap iklim K3! >imana hal tersebut juga menjadi bagian dari pada audit K3! >itemukan juga bahwa gaji bonus atau tunjangan baha#a& dalam sistem manajemen K3 akan membuat rendahn#a le(el per'ormansi K3 (OFToole *++*)! %awa ha et al! (1,,,) mengidenti'ikasikan bahwa komite K3 adalah 'aktor penting dalam peningkatan per'ormansi K3! 0ee and 5arrison (*+++) menemukan bahwa bri'ing se ara team dan diskusi tentang K3& sangat terkait dengan sikap K3 siswa alon pekerja! %ebalikn#a .undmo et al! (1,,A) menemukan bahwa jelekn#a sistem manajemen K3 akan dapat menurunkan keberminatan siswa alon pekerja terhadap bagaimana ara peningkatan K3& berarti juga akan menurunkan tingkat K3 se ara men#eluruh! Komite K3 dapat diukur dari bagaimana pengaruhn#a dan ara mempromosikan K3 dalam organisasi! Andaikata rekomendasi K3 dapat diterapkan dan dipublikasikan dengan baik di tempat kerja& maka komite tersebut akan terlihat lebih e'ekti' dan kredibel dalam persepsi siswa alon pekerja ("ooper& *+++)! 0ee and 5arrison (*+++) mengetengahkan bagaimana persepsi responden tentang sugesti #ang dilakukan pihak manajemen& 8+H menunjukkan telah memberikan sugesti tentang K3& sedangkan **H tern#ata tidak memiliki pengetahuan dan ara untuk dapat memberikan sugesti K3 kepada siswa alon pekerja! Iklim K3 diserap oleh sistem manajemen diubah menjadi pola pikir ( mind set) siswa alon pekerja& meliputi bagaimana mempersepsikan tingkat resiko& sikap diri dan adopsi perilaku perlindungan diri #ang terkait dengan K3 ($earns and <lin&1,,8)! Komitmen siswa alon pekerja terhadap K3 merupakan kekuatan produk #ang dihasilkan dari sistem manajemen dan output per'ormansi K3 itu adalah hasil #ang 'inal ("lisoid!*++7)! ". #esiko "he#ne (1,,,) menemukan adan#a apresiasi pribadi terhadap resiko atau bagaimana siswa alon pekerja memandang resiko #ang dikaitkan dengan praktek kerja& prioritas kebutuhan pribadi terkait dengan K3& serta manajemen diri dan kebutuhan untuk merasa aman (need of safety)& adalah #ang digunakan sebagai indikator utama dalam

,
mengukur iklim K3! Konsep resiko dalam skala iklim K3 adalah atas dasar pelaporan diri tentang pengambilan keputusan resiko& persepsi tentang resiko di tempat kerja& serta sikap terhadap resiko dan ke elakaan kerja (>edobbeleer and =eland&1,,A)! $elalui angket sur(ei! .undmo (*+++) mnenemukan bahwa persepsi emosional terhadap resiko terkait dengan sikap K3& iklim K3& dan persepsi terhadap status K3 (misaln#a komunikasi dengan pihak manajemen& ketersediaan alat pelindung diri& dan pelatihan K3) akan mendorong timbuln#a penilaian untuk pengambilan keputusan tentang resiko! "he#ne et al! (1,,A) dalam paper di industri manu'aktur menemukan bahwa terdapat hubungan langsung antara penilaian potensi sumber baha#a beresiko tinggi di tempat kerja dengan tingkat kegiatan (perilaku dan per'ormansi) #ang berorientasi K3! Perilaku terhadap resiko berkaitan dengan sikap terhadap K3 dan iklim K3 oleh .undmo (*+++) diuji dengan ara membedakan antara aspek kogniti' (tingkat kemungkinan terjadin#a ke elakaan) dan aspek emosi (perasaan was)was atau aman saat memikirkan resiko) atas dasar persepsi terhadap resiko! Prioritas manajemen terhadap K3 merupakan e'ek tidak langsung dari perilaku terhadap resiko! =eberapa siswa alon pekerja kelompok merasa memiliki persepsi tentang resiko dalam dunia kerjan#a& tern#ata dipengaruhi oleh aspek demogra'i antara lain umur& pengalaman& status praktek kerja& dan 'aktor situasional seperti haln#a kondisi tempat kerja& tekanan kerja& dan tekanan kelompok kerja ($earns et al!&*++1)! "oG and "he#ne& (*+++) mengindikasikan bahwa tekanan kerja akan mempengaruhi atau menimbulkan persepsi terhadap resiko #ang berbeda pula! 5asil paper Ian Iuren (*+++) tentang pengaruh buda#a dalam resiko dan manajemen resiko di lingkungan medis& menunjukkan bahwa terdapat sikap #ang lemah terhadap usaha untuk melaksanakan prosedur! Perhatian terhadap resiko dianggap memakan waktu& penggunaan alat pelindung diri tidak dianggap se ara serius bahkan dianggap mengganggu atau merepotkan& siswa alon pekerja #ang memiliki perhatian terhadap K3 bahkan tidak dihargai& apalagi diteladani (>i ket# et al!& *++*)! d. Tekanan Kerja <lin et!al! (*+++) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa tempat kerja (work pla e) ke epatan kerja (work pace)& dan beban kerja (work load) dianggap sebagai tekanan kerja (work pressure)! Termasuk dalam hal ini adalah persepsi adan#a kon'lik antara kepentingan K3 dan produkti(itas kerja (<erraro (*++*)! >#er& (*+++) menemukan bahwa beban kerja #ang berlebihan dari kepala sekolah akan mempengaruhi kemampuan siswa alon pekerja dalam memonitor K3! 5al ini men#ebabkan tugas manajemen K3 #ang seharusn#a dianggap penting menjadi tidak sesuai pada tempatn#a! %eperti haln#a in(estigasi kejadian ke elakaan dan peninjauan ulang bahan beresiko tinggi! 0ee and 5arrison (*+++) menemukan bahwa tekanan terhadap produkti(itas lebih kuat dari pada K3 #ang dipersepsikan datang dari pihak manajemen bukan dari kelompok kerja atau sta' K3& penemuan ini sesuai dengan pendapat <lin et!al (*+++) bahwa super(isor memiliki peranan penting dalam mempengaruhi lingkungan dan tempat kerja dari pada kepala sekolah senior& sehingga perlu diteliti lagi perbedaan peranan dalam tekanan kerja antara super(isor dan kepala sekolah senior! Pengaturan keseimbangan antara tekanan kerja dalam proses produksi dan K3 merupakan keterkaitan #ang menjadi kun i utama dalam iklim K3! Tekanan tempat kerja meliputi bagaimana persepsi siswa alon pekerja #ang merasa tertekan saat harus men#elesaikan tugas& terkait dengan alokasi waktu& target produkti(itas& dan dukungan kondisi tempat kerja! e. Kompetensi Kompetensi dalam hal ini meliputi persepsi siswa alon pekerja terhadap kuali'ikasi siswa alon pekerja& sikap& pengetahuan& dan keterampilan terkait dengan

1+
pengendalian dan manajemen K3 serta pelatihan #ang rele(an (>#er& *+++)! "he advisory committee on the safety of nuclear installations (A"%4I& 1,,3) mengomentari tentang rendahn#a pelatihan K3 serta belum adan#a materi K3 dalam pendidikan manajemen dan bisnis! <uller (*+++) menemukan bahwa para kepala sekolah memiliki pengetahuan terbatas tentang K3 terkait dengan hukum dan pertanggungjawaban! Pearson (1,,,) menemukan han#a 82H eksekuti' organisasi #ang menerima pelatihan manajemen K3 dasar& 2H #ang lain bahkan tidak sama sekali! %elain pelatihan& kompetensi dikaitkan dengan kegiatan kampan#e K3& pertemuan atau penjelasan singkat& dan intensitas pemberian peringatan tentang K3& misaln#a poster& label& tanda baha#a& instruksi singkat& serta in'ormasi jika terjadi kondisi darurat! $. Performansi K3 =arlington dan 5ut hison (*+++) berpendapat bahwa kesehatan dan keselamatan (K3) harus dipadukan ke dalam sistem kerja berper'ormansi tinggi& agar sistem tersebut memoti(asi orang)orang untuk memproduksi barang)barang dan pela#anan #ang berkualitas dan berkuantitas& menjadi kreati'& ino(ati'& dan sangat aman! Tinggin#a per'ormansi K3 juga terkait erat dengan sikap dan komitmen manajemen terhadap K3& perhatian indi(idual terhadap K3 diri& dan tempat kerja #ang teroganisir serta teren ana dengan rapi (=arlington dan 5ut hison!*+++)! Kebutuhan pengukuran terhadap per'ormansi bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan K3 di dalam organisasi (5%:& *+++)! Pengusutan terhadap kejadian kehampirgagalan (near miss occurrences) sangat berman'aat untuk mengukur per'ormansi K3& dimana organisasi dapat belajar melalui umpan balik dari kejadian kesalahan ( error)! >alam hal ini berupa analisis terhadap kejadian #ang dianggap akan menimbulkan ke elakaan& sehingga dapat diketahui usaha antisipasi terhadap akibatn#a di masa akan& dan berman'aat bagi pembelajaran organisasi dalam peningkatan K3 (Pidgeon& 1,,A)! %awa ha et al! (1,,,) mengkatagorikan responden apakah memiliki per'ormansi K3 tinggi atau rendah& tergantung pada jumlah peristiwa ke elakaan #ang dialamin#a! =eberapa dimensi iklim K3 terukur dari hal)hal #ang terkait dengan K3& misaln#a data ke elakaan (Glendon and 0itherland& *++1)! Tingkat iklim K3 #ang tinggi dihasilkan oleh rendahn#a nilai rata)rata ke elakaan (Iaronen and $attila&*+++)! Glendon / $ kenna (1,,8) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa data ke elakaan merupakan alat ukur #ang kurang baik untuk mengungkapkan per'ormansi K3! Glendon and 0itherland (*++1) mengamati dan menge(aluasi se ara mendalam uplikan perilaku untuk mengukur per'ormansi K3& termasuk dalam hal ini adalah penggunaan alat pelindung diri& atau tindakan perilaku lain #ang terkait dengan proporsi praktek kerja tidak aman! "oG and "he#ne (*+++) men#arankan obser(asi langsung terhadap siswa alon pekerja merupakan ara untuk mengidenti'ikasi se ara wajar kejadian ke elakaan dan kehampirgagalan! Balaupun dapat dikembangkan isian ( he klist) untuk mengetahui hubungan antara perilaku dengan usaha pen egahan terjadin#a ke elakaan& misaln#a penge ekan& pen#iapan& dan kampan#e penggunaan alat pelindung diri! Indikator perilaku dari pengamatan tersebut di atas& dapat digunakan untuk men#usun gambaran iklim organisasi terkait dengan per'ormansi K3 se ara men#eluruh ("oG and "he#ne& *+++)! Pengukuran per'ormansi K3 dapat bersi'at akti' (positi') maupun reakti' (negati')! $onitoring per'ormansi K3 se ara akti' dilakukan sebelum terjadi ke elakaan& dalam hal ini termasuk audit K3 dan inspeksi rutin terhadap mesin& peralatan dan lingkungan! $onitoring #ang reakti' dipi u oleh adan#a kejadian ke elakaan& meliputi identi'ikasi pen#ebab ke elakaan dan pelaporan kerusakan& kealpaan& kehampirgagalan& kesalahan dan pen#akit akibat kerja (accident, injury, nearmiss, error, and occupational ill health )! Per'ormansi K3 seringkali diukur dengan metode pelaporan diri ( self-report methods)& karena sta' di pendidikan teknologi dan kejuruan telah memahami betapa pentingn#a pelaporan tentang

11
adan#a kesalahan (errors)& jika tidak& maka akan menjadi masalah #ang sangat serius ;ianhong (*++7)! Pengukuran per'ormansi K3 se ara positi' tersebut di atas lebih berman'aat untuk memahami bagaimana isu)isu #ang timbul sebelum ke elakaan akan terjadi& hal ini lebih baik dari pada melakukan pengukuran #ang menggunakan pendekatan reakti' atau negati'& seperti haln#a nilai rerata atau tingkat ke elakaan& kerusakan& kehampirgagalan& dan kesalahan (<erraro&*++*)! >alam paper ini per'ormansi K3 akan diungkapkan melalui aspek per'ormansi tugas dan kontekstual& berdasarkan pengaruh dari pemaham dan niatan untuk mengikuti prosedur K3! Pendekatan dalam paper ini& adalah menggunakan teori per'ormansi K3 model Gri''in and 4eal (*+++) #ang diadaptasi dari =orman dan $otowidlo (1,,3)& kemudian digunakan oleh <erraro (*++*) untuk menelusuri iklim K3 dikaitkan dengan per'ormansi K3! 4eal dan Gri''in (*+++)& mengetengahkan model hubungan antara iklim& pengetahuan& moti(asi& dan perilaku K3& merupakan bagian dari per'ormansi K3! Iklim K3 dengan sub dimensin#a adalah anteseden& pengetahuan dan moti(asi adalah determinan& sedangkan perilaku #ang dalam hal ini berupa safety compliance dan safety participation #ang oleh <erraro (*++*) disebut sebagai task safety performance dan contextual safety performance sebagai kompenen per'ormansi K3! Teori Perilaku K3 (safety behavior) diadopsi menurut <erraro (*++*) meliputi iklim K3 dengan subdimensin#a sebagai per'ormansi anteseden ( the antecedent of performance)& pemahaman dan moti(asi (the determinant of safety performance) dan komponen per'ormansi K3 (the component of safety performance) berupa perilaku berper'ormansi berdasarkan tugas #ang berorientasi K3 (safety task per'orman e) dan perilaku berper'ormansi #ang terkait dengan konteks K3 (safety contextual performance)! Per'ormansi anteseden (the antecedent of performance)& adalah iklim K3 #ang akan mempengaruhi pengetahuan& keterampilan dan moti(asi atau kompetensi di tingkat organisasional dan indi(idual& terkait terhadap per'ormansi K3! Anteseden bersi'at indi(idual tersebut meliputi kemampuan (ability) dan pengalaman #ang akan mempengaruhi komponen berupa per'ormansi tugas (task performance) dan karakter kepribadian #ang berpengaruh terhadap per'ormansi kontekstual (<erraro!*++*)! Anteseden dan kosekuensi perilaku K3 sangat jelas posisin#a dalam per'ormansi kerja #ang terkait dengan K3! 0ebih lanjut hasil paper dan pengembangan model tern#ata menunjukkan adan#a integrasi perilaku K3 dengan e'ekti(itas kerja atau per'ormansi K3& sehingga dalam hal ini mengukur komponen per'ormansi K3& sudah menggambarkan bagaimana perilaku K3 #ang juga merepresentasikan berbedaan indi(idu ("lisoid!*++7)! Per'ormansi anteseden ("he antecedents of performance) diadopsi menurut 4eal / Gri''in (1,,,) adalah iklim K3 meliputi dukungan kepemimpinan dan conscientiousness #ang merupakan anteseden potensial terhadap perilaku K3! Anteseden terlihat sebagai 'aktor #ang dapat mempengaruhi perilaku kerja sehat dan selamat& baik bersi'at indi(idual maupun en(ironmental& setelah dimediasi dan didukung dengan pengetahuan& keterampilan& moti(asi& kemampuan& dan kepribadian (knowled!e, skill, motivation, ability, and personality), Termasuk dalam hal ini adalah kemampuan ( ability)& kepribadian dan iklim organisasi (4eal / Gri''in 1,,,)! $odel ini #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa iklim K3 merupakan potensi anteseden utama terhadap perilaku K3! >eterminan dari per'ormansi ("he determinants of performance) menunjukkan beberapa 'aktor #ang bertanggung jawab terhadap adan#a perbedaan indi(idu dalam berperilaku K3! Per'ormansi determinan ( the diterminant of performance) terdiri dari tiga hal utama #aitu pengetahuan atau pemahaman tentang aturan dan prosedur& keterampilan #ang rele(an untuk melaksanakan prosedur& dan moti(asi termasuk niatan untuk mengikuti atau melaksanakan prosedur& demikian diadopsi menurut 4eal dan Gri''in (*+++)! Pengetahuan dan keterampilan sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas K3 ( task safety performance)&

1*
sedangkan moti(asi ketrampilan implisit atas dasar pengalaman lebih digunakan untuk membentuk niatan #ang mendukung pelaksanaan tugas K3 ( contextual safety performance)! Pengetahuan dan keterampilan dapat terbentuk dari pelatihan& dan proses pembelajaran melalui umpan balik atau kejadian ke elakaan se ara praktis& #ang dalam modeln#a 5all (*++9) disebut sebagai intensi atau niatan untuk mengikuti prosedur K3! 5al senada diketengahkan oleh "ampbell et!al!(1,,9) bahwa han#a ada tiga determinan perbedaan indi(idu dalam per'ormansi& #aitu pengetahuan& keterampilan dan moti(asi (knowled!e, skill, and motivation)! %iswa alon pekerja tidak akan dapat berpartisipasi akti' dalam kegiatan atau peraturan pendukung K3& jika tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan rele(an #ang men ukupi& sehingga tidak akan mampu untuk berperilaku apalagi memiliki per'ormansi baik dalam K3 sehari)hari! =egitu pula jika siswa alon pekerja tidak mempun#ai moti(asi diri #ang memadai untuk melaksanakan atau berpartisipasi dalam kegiatan dan peraturan K3& maka mereka tidak dapat memilih atau mengambil keputusan mana perilaku #ang sehat dan aman dalam bekerja serta enderung tidak akan melakukan kegiatan partisipati'& atau bahkan menghindari kegiatan #ang terkait k3! =arling and Ea haratos (1,,,)& 5o'mann / $orgeson (1,,,)& dan Eohar (*+++) mengetengahkan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu determinan terhadap per'ormansi K3! Pemimpin memiliki peran penting dalam membentuk iklim K3 dalam organisasi dan memoti(asi siswa alon pekerja agar memiliki per'ormansi tugas #ang aman dan selamat! =arling and Ea haratos (1,,,) #ang kemudian diadaptasi& men#atakan bahwa kepemimpinan termasuk dalam determinan K3& dimana pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk iklim K3 di dalam organisasi& dan memoti(asi siswa alon pekerja untuk berperilaku atau memiliki per'ormansi terkait K3! $oti(asi dalam hal ini terdiri dari moti(asi untuk berperilaku sehat dan selamat dalam bekerja dan moti(asi untuk bekerja dengan n#aman (%tojano(iJ / Edra(ko(iJ!*++*)! $oti(asi K3 ("he motive of safety)& terdiri dari kemauan untuk menghindari adan#a potensi sumber baha#a (ha-ard'dan!er) dalam proses kerja! %umber baha#a daam hal ini tidak han#a bersi'at 'isik& kimia atau biologis #ang mengan am K3& tetapi juga #ang bersi'at psikologis misaln#a bosan& lelah& stress& merasa bersalah& tak berguna& tak dihargai ( fati.ue, burnout, blame, alienation etc, )! >alam hal ini tak dapat die(aluasi sekedar dengan teori keuntungan dan kerugian& tetapi lebih menekankan pada perbedaan prinsip antara psycholo!ical and physiolo!ical mechanisms sebagai bagian dari moti(asi positi'& misaln#a untuk dapat memenangkan penghargaan K3! Tern#ata terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil akti(itas atau perilaku dan tingkat e'ekti(itas kerja #ang dalam hal ini disebut per'ormansi terkait dengan K3 (%tojano(iJ / Edra(ko(iJ!*++*)! $oti(asi ken#amanan kerja ("he motive of comfort) merupakan mani'estasi dari aspirasi bagaimana memilih ara termudah dan paling n#aman (paling enakn#a) dalam melakukan kegiatan praktek kerja tertentu (terkait dengan task dan contextual)! "irin#a adalah membutuhkan sedikit energi dan sedikit usaha psikologis (less psycholo!ical effort)! 5al ini tidak selalu dapat ditempuh dengan mudah dan kadangkala bukan melalui ara #ang sederhana& tetapi tern#ata menjadi kebiasaan #ang sangat diharapkan (%tojano(iJ / Edra(ko(iJ!*++*)! Keban#akan elemen)elemen #ang tidak n#aman dan tindakan atau perilaku terkait& biasan#a bersi'at tumpang)tindih dan dianggap kontras dengan kebiasaan #ang diharapkan! $isaln#a adalah penggunaan alat pelindung diri& atau mengikuti prosedur K3 dianggap sebagai hal #ang mengganggu dan tidak berman'aat& serta menimbulkan rasa tidak n#aman& walaupun se ara keseluruhan sebenarn#a tidak dianggap sebagai gangguan (%tojano(iJ / Edra(ko(iJ!*++*)! Gri''in dan 4eal (*+++) menemukan bahwa pengetahuan dan moti(asi menjadi moderator hubungan antara iklim K3 terhadap per'ormansi K3! Tern#ata terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap moti(asi indi(idual terkait dengan K3& dimana iklim organisasi

13
akan mempengaruhi persepsi tentang iklim K3& kemudian iklim K3 tersebut akan berpengaruh terhadap per'ormansi K3 setelah melalui e'ek dari pengetahuan dan moti(asi! =egitu pula dengan peranan iklim kerja dan moti(asi sangat penting bagi perilaku siswa alon pekerja! Iklim organisasi dapat diprediksi melalui pengukuran iklim K3! 5asil papern#a juga menunjukkan bahwa per'ormansi tugas dan kontekstual juga dapat diprediksi melalui hasil pengukuran pengetahuan dan moti(asi& dalam hal ini hubungan antara moti(asi dan per'ormansi tugas lebih kuat dari pada hubungan moti(asi dan per'ormansi kontekstual! %elain itu hubungan antara pengetahuan dan per'ormansi tugas tern#ata lebih kuat dibandingkan dengan hubungan antara moti(asi dan per'ormansi tugas! Gri''in / 4eal (*+++) mengetengahkan bahwa persepsi iklim K3 dapat dijabarkan dari persepsi tentang pengetahuan dan moti(asi dari pelaporan diri ( self reportin!) tentang safety compliance and participation& #ang senada dengan per'ormansi K3 berdasarkan tugas dan kontekstual! 5asil paper lebih lanjut menunjukkan bahwa pengetahuan dan moti(asi merupakan mediasi keterkaitan antara iklim dan per'ormansi K3 ( safety compliance and participation), =erdasarkan tingkat analisis indi(idual dan organisasional (5a#es& et!al! 1,,A5o'mann / %tet?er 1,,9- Iaronen / $attila *+++- Eohar *+++) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positi' antara persepsi iklim K3 dengan kompliansi K3 ( safety compliance)& dan berkaitan se ara negati' dengan ke elakaan! 0ebih lanjut berdasarkan hasil paper Gri''in / 4eal (*+++)& tern#ata perilaku kompliansi dan partisipasi K3 akan berpengaruh terhadap pengurangan ke elakaan dalam analisis kelompok kerja! Implikasi se ara praktis dari model iklim K3 dan perilaku K3 antara lain terkait dengan bagaimana pola pikir siswa alon pekerja terhadap determinan K3 (Gri''in / 4eal!*+++)! Inter(ensi perilaku K3 masa lalu adalah bagaimana agar siswa alon pekerja dapat meningkatkan kompliansi terhadap peraturan K3& tetapi sering menimbulkan permasalah #ang disebabkan oleh sikap K3 (safety attitude)! =erdasarkan hal tersebut& program K3 #ang diterapkan di industri enderung menggunakan teknik pemberian umpan balik dan insenti'& agar dapat meningkatkan atau merubah se ara instrumental atau (alensi K3 #ang non kompliansi& atau agar lebih bersi'at partisipati'! %ebalikn#a diadopsi menurut "lisoid (*++7) tern#ata umpan balik dan insenti' agar kompliansi terhadap K3 berjalan baik& tern#ata akan menjadi resiko pengurangan (alensi atau tingkat partisipasi terhadap kegiatan kontekstual K3! Komponen per'ormansi merupakan 'ungsi dari per'ormansi determinan! 4eal dan Gri''in (*+++) mende'inisikan komponen per'ormansi ( component of performance) di tempat kerja& dipahami sebagai perilaku #ang dapat diobser(asi langsung se ara indi(idual& sesuai dengan tujuan organisasi dalam hal ini K3! <erraro (*++*) dan Gri''in / 4eal (*+++) atas dasar pendapat =orman dan $otowidlo (1,,3) bahwa per'ormansi ditempat kerja dapat dibagi menjadi per'ormansi tugas (task per'orman e) dan per'ormansi kontekstual (contextual performance)! Per'ormansi tugas adalah perilaku #ang mempun#ai kontribusi se ara langsung dan tidak langsung terhadap kegiatan teknis praktek kerja #ang utama terkait dengan K3! =ersumber dari pro'i ien # atas dasar pengetahuan& keterampilan dan kemampuan (knowled!e,skill, and ability)& merupakan peran #ang telah dideskripsikan dengan jelas& sesuai dengan proses produksi atau proses kerja industri tersebut! 4eal dan Gri''in (*+++) menjelaskan per'ormansi tugas tersebut sebagai konsep $afety #ompliance& #aitu perilaku #ang dibutuhkan untuk memperbaiki kesehatan dan keselamatan di tempat kerja& seperti haln#a penggunaan alat pelindung diri dan mengikuti prosedur K3! Per'ormansi tugas diartikan sebagai bakat indi(idual #ang terkait dengan praktek kerja saat ini& berupa tindakan #ang mendukung proses produksi se ara teknis atau pela#anan kebutuhan organisasi #ang utama! %edangkan per'ormansi kontekstual dijelaskan sebagai tindakan atau kegiatan #ang berada disekitar praktek kerja utama& terkait dengan kegiatan organisasional atau sosial dan

17
psikologi lingkungan& sebagai pendukung keberlangsungan kegiatan K3& namun masih memiliki sumbangan terhadap e'ekti(itas organisasi& antara lain tidak merupakan bagian se ara 'ormal& misaln#a sebagai pelengkap& pendukung& relawan atau membantu #ang lain& walaupun masih sesuai tujuan organisasi! %eperti pertemuan& promosi& men#arankan siswa alon pekerja lainn#a agar lebih memperhatikan K3 di tempat kerja! %umber per'ormansi ini adalah tidak han#a kompetensi ( proficiency) tetapi juga terkait dengan perbedaan indi(idu& karakteristik moti(asi dan kepribadian siswa alon pekerja! Konsep #ang sama adalah $afety Participation& berupa perilaku pendukung pers#aratan kerja utama& seperti haln#a berbagai kegiatan #ang bersi'at sukarela untuk mendukung terlaksanan#a prosedur K3 dengan baik& misaln#a pertemuan& kampan#e& lomba& dan mendukung teman kerja! . Penutup >e'inisi operasional masing)masing dimensi #ang digunakan untuk mengetahui pro'il iklim K3 tersebut di atas diadopsi menurut 5all (*++9) adalah sebagai berikut! Komitment pengurus sekolah& dalam hal ini bagaimana siswa alon pekerja mempersepsikan adan#a komitmen pengurus sekolah terhadap K3- %istem K3& antara lain meliputi kebijakan& prosedur& program kegiatan& peralatan pelindung diri atau pendukung K3 terkait dengan sistem manajemen K3- .esiko adalah bagaimana siswa alon pekerja dapat mengerti dan mempersepsikan adan#a potensi sumber baha#a- Tekanan kerja terdiri dari bagaimana siswa alon pekerja mempersepsikan mana #ang menjadi prioritas antara produkti(itas kerja dengan K3 atas tekanan pihak lain- Kompetensi dalam hal ini terkait dengan pengetahuan& keterampilan dan sikap termasuk kemampuan pengendalian diri untuk dapat melaksanakan peraturan dengan baik4orma kelompok dide'inisikan sebagai situasi dan kondisi kelompok #ang dapat mempengaruhi pilihan untuk bertindak dalam rangka K3! "lisoid (*++7) menunjukan bahwa kepala sekolah enderung berpikir tentang partisipasi seperti haln#a kompliansi& sehingga dapat menjadi identi'ikasi dari perilaku per'ormansi anteseden dan determinan! $isaln#a jika timbul permasalahan #ang disebabkan oleh kurangn#a pengetahuan dan keterampilan K3& maka perlu diberi tambahan pelatihan dan diutamakan dalam seleksi siswa alon pekerja! Permasalahan #ang timbul oleh karena rendahn#a moti(asi #ang terkait dengan 'aktor indi(idual dan lingkungan kerja& maka perlu di ermati 'aktor pen#ebab #ang lebih luas #aitu meliputi kepemimpinan dan desain kerja atau tempat kerja& selain itu juga terkait dengan sikap indi(idu dan kepribadian! %elanjutn#a jika kepala sekolah berkeinginan untuk membuat agar siswa alon pekerja setia dalam melaksanakan prosedur K3& maka perlu die(aluasi dan disusun bagaimana inter(ensi agar dapat mempengaruhi moti(asi dan intensi untuk berperilaku partisipati' terhadap kegiatan K3! A%TA# P&!TAKA Ad(isor# "ommittee on the %a'et# o' 4u lear Installation (A"%4I)& (1,,3)! /r!ani-in! for $afety-"hird (eport of the 0uman 1aktors $tudy *roup of A#$%I, 5$%O& 0ondon! Aj?en& I! (1,,1)! "he "heory of Planned 2ehavior! Organi?ational =eha(ior and 5uman >e ision Pro esses& 8+& 12,)*11! =aile#& "!& / Petersen& >! (1,A,)! 3sin! Perception $urveys to Assess $afety $istem ffectiveness! Pro'essional %a'et#& *& **)*9! =arling& ;! / Ea haratos& A! 1,,,& 40i!h performance safety sistems5 &ana!ement practices for achievin! optimal safety performance6 & paper presented at the *8th annual meeting o' the A adem# o' $anagement& Toronto! =arling& ;!& 5ut hinson& I!& *+++! #ommitment vs, control-based safety practices, safety reputation, and perceived safety climate, "anadian ;ournal o' Administrati(e % ien es 12& 29KA7! =lair& :! (*++3)! #ulture 7 8eadership5 $even 9ey Points for Improved $afety Performance ! Pro'essional %a'et#(9)& 1A)**!

18
=orman& B!"! / $otowidlo& %!;! 1,,3& L xpandin! the criterion domain to include elements of contextual performance6, in Personnel %ele tion in Organi?ations& eds! 4! % hmitt / B!"! =orman and Assso iates& ;osse#)=ass& %an <an is o! =orman& B!"!& Penner& 0!A!& Allen& T!>! / $otowidlo& %!;! *++1& 4Personality prediktors of citi-enship performance6, International ;ournal o' %ele tion / Assessment& (ol! ,& pp! 8*K9,! =rown& K! A!& Billis& P! G!& / Prussia& G! :! (*+++)! Predictin! $afe mployee 2ehavior in the $teel Industry5 :evelopment and "est of a $ociotechnical &odel, ;ournal o' Operations $anagement& 1A& 778)798! "ampbell& ;!P!& Gasser& $!=! / Oswald& <!0! 1,,9& 4"he substantive nature of performance variability6, in Individual :ifferences and 2ehavior in /r!ani-ations & ed! K!.! $urph#& ;osse#)=ass& %an <an is o "alland ;<& Adams& .=& =enjamin >K& OC"onnor $;& "handrasekhara I& Guerlain %& ;ones .% (*++*)! ;"hirty-:ay Postoperative :eath (ate at an Academic &edical #enter,; Annals o' %urger# *38(8): 9,+)9,A! "arder& =!& / .agan& P! (*++3)! A $urvey-2ased $istem for $afety &easurement and Improvement! ;ournal o' %a'et# .esear h& 37& 182)198! "he#ne& A!& "oG& %!& Oli(er& A! / Tomas& ;$! (1,,A)! &odellin! $afety #limate in the Prediction of 8evels of $afety Activity, Bork and %tress! Iol 1*(3)& pp*88)*21! "he#ne& A!& Tomas& ;$!& "oG& %!& / Oli(er& A (1,,,)! &odellin! mployee Attitudes to $afety5 A #omparison Across $ectors, :uropean Ps# hologist- Iol 7(1)& pp1)1+! "larke& % (1,,A)! /r!ani-ational 1actors Affectin! the Incident (eportin! of "rain :rivers ! Bork and %tress& Iol!1*& 4o!1& pp9)19! "larke& % (1,,A)! $afety #ulture on the 39 (ailway %etwork, Bork and %tress& Iol!1*& 4o!3& pp*A8)*,*! "larke& % (1,,A)! Perceptions of /r!ani-ational $afety5 Implications for the :evelopment of $afety #ulture, ;ournal o' Organi?ational =eha(ior& *+& pp1A8)1,A! "larke& %! (1,,,)! Perceptions of /r!ani-ational $afety5 Implications for the :evelopment of $afety #ulture, ;ournal o' Organi?ational =eha(ior& *+& 1A8)1,A! "larke& %! (*+++)! $afety #ulture5 3nderspecified and /verrated< International ;ournal o' management .e(iews& *(1)& 98),+! "lissoid&Gemma!*++7! Dnderstanding %a'et# Per'orman e Dsing %a'et# "limate and Ps# hologi al "limate!=ussines and : onomi :$onash Dni(ersit# "ollinson& >0 (1,,,)! $urvivin! the (i!s5 $afety and $urveillance on %orth $ea /il Installations, Organi?ation studies- Iol *+(7)& pp82,)9++! "ooper& $>! (*+++)! "owards a &odel af $afety #ulture, Applied =eha(ioural % ien e! 39& 111) 139! "ooper& >! (*++*)! $afety #ulture - A &odel for 3nderstandin! 7 =uantifyin! a :ifficult #oncept! Pro'essional %a'et#& 72(9)& 3+39! "ooper& $!>& .!A! Phillips (*++7)! xploratory Analysis of the $afety #limate and $afety 2ehavior (elationship, ;ournal o' %a'et# .esear h 38 page 7,2K 81*! "oG& %!& Tomas& ;$!& "he#ne& A! / Oli(er& A!&(1,,A)! $afety #ulture5 the Prediction of #ommitment to $afety in the &anufacturin! Industry, =ritish ;ournal o' management! Iol!,& %pe ial Issue& pp%3)%11! "oG& %; / "he#ne& A;T (*+++)! Assessin! $afety #ulture in /ffshore nvironments ! %a'et# % ien e! (ol!37& no! 1)3& p111)1*,! "ullen& B> (*++1)! "he 8adbroke *rove (ail In.uiry Part > (eport! 5%: =ooks! >edobbeleer& 4!& / =eland& <! (1,,1)! A safety climate measure for construction sites, ;ournal o' %a'et# .esear h& **& ,2)1+3!

19
>edobbeleer& 4 / =eland& < (1,,A)! Is (isk Perception /ne of the :imensions of $afety #limate< In: <e#er& A / Billiamson A (:ds) 1,,A O upational injur#: .isk pre(ention and inter(ention! 0ondon: Ta#lor and <ran is! >e;o#& >! $!& $urph#& 0! .!& / Gershon& .! $! (1,,8)! $afety #limate in 0ealth #are $ettin!s!In A! "! =ittner (:d!)& Ad(an es in industrial ergonomi s and sa'et#& Iol! 2& (pp! ,*3),*,)! 0ondon: Ta#lor and <ran is! >ePas@uale& ;ason and :! % ott Geller! (1,,,)! #ritical $uccess 1aktors for 2ehavior-2ased $afety5 A $tudy of "wenty Industry-+ide Applications ! ;ournal o' %a'et# .esear h& (ol! 3+& no! 7& page *32)*7,! >i ket#& 4!& "ollins& A / Billiamson& ; (*++*)! Analysis of Accidents in the 1oundry industry, 5%0 >ra't report! >ula& "hris %! (*++9)! #reatin! a "otal $afety "raffic #ulture! :ast Tennessee %tate Dni(ersit#! >#er& " (*+++)! "he 8essons 1rom $ellafield, 5ealth and sa'et# bulletin! no! *A2& 2)17! >#er& " (*++1)! "he #ullen (ail (eport-8essons for veryone ! 5ealth and sa'et# bulletin! Iol!3+3! pp11)12! <erraro& 0idia! (*++*)! &easurin! $afety #limate5 "he Implications 1or $afety Performance ! The Dni(ersit# o' $elbourne! <lin& .!& $earns& K!& OC"onnor& P!& / =r#den& .! (*+++)! &easurin! $afety #limate5 Identifyin! the #ommon 1eatures! %a'et# % ien e& 37& 122)1,*! <lin& . and % 3ule! (*++7), 8eadership for $afety5 Industrial xperience ! 6ual! %a'! 5ealth "are (ol! 13& page 78)81! <ogart#& G!& / %haw& A! (*++7)! $afety #limate and the "heory of Planned 2ehaviour5 "owards the Prediction of 3nsafe 2ehaviour, Dnpublished manus ript& Toowoomba& 60>! <uller& "! (*+++)! 2enchmarkin! health and safety performance throu!h company safety competitions, =en hmarking: An International ;ournal& Iol!9! 4o!7! pp3*8)332! Gadd& % and "ollins A $! (*++*), $afety #ulture5 A review of the 8iterature! 5%0 >ra't .eport Geller& :! %! (*+++)! 2ehavioral $afety Analysis5 A %ecessary Precursor to #orrective Action ! Pro'essional %a'et#& 78(3)& *,)39! Gershon& .! $!& Karkashian& "! >!& Gros h& ;! B& $urph#& 0! .!& :s amilla)"ejudo& A!&<lanagan& P! A!& =erna ki& :!& Kasting& "!& $artin& 0! (*+++)! 0ospital $afety #limate and its (elationship +ith $afe +ork Practices and +orkplace xposure Incidents, Ameri an ;ournal o' In'e tion Kontrol& *A& *11)**1! Glendon& AI! / $ Kenna& :<!& (1,,8)! 0uman $afety and (isk &ana!ement! 0ondon: "hapman and 5all! Glendon& AI / 0itherland& >K! (*+++)! $afety #limate 1aktors, *roup :ifferences and $afety 2ehaviour in (oad #onstruction! %a'et# % ien e& Iol! 3,& pp182)1AA! Glendon& A! I!& and 0itherland& >! K! M*++1M! ?$afety climate factors, !roup differences and safety behavior in road construction,@ %a'et# % i!& 3,& 182K1AA! Gri''in& $! A!& / 4eal& A! (*+++)! Perceptions of $afety at +ork5 a 1ramework for 8inkin! $afety #limate to $afety Performance, 9nowled!e, and &otivation, ;ournal o' upational 5ealth Ps# holog#& 8(3)& 372)38A! Gri''in& $! A!& 4eal A!& and 5art! (*+++)! "he Impact of /r!ani-ational #limate on $afety #limate and Individual 2ehavior! %a'et# % ien e& 37& ,,)1+,! Gri''in& $!A! / 4eal& A! *+++a& LPerceptions of safety at work5 A framework for linkin! safety climate to safety performance, knowled!e, and motivation6 & ;ournal o' O upational 5ealth Ps# holog#& (ol! 8& pp! 372K8A! Gros h& ;B! / Gershon& ..$! (1,,,)! $afety #limate :imensions Associated +ith /ccupational xposure to 2lood-2orne Patho!ens in %urses ! Ameri an ;ournal o' Industrial $edi ine:%upplement 1& pp1**)1*7! Guldenmund& <!B!(*+++)! :efinitions of $afety culture! %a'et# % ien e (ol! 37& page *18)*82!

12
Guldenmund& < B! (*+++)! "he %ature of $afety #ulture5 a (eview of "heory and (esearch ! >el't Dni(ersit# o' Te hnolog#& Kanaalweg *b& The 4etherlands! 5agan& P! :!& $ontgomer#& ;! <!& / OC.eill#& ;! T! (*++1)! Accident prevention manual for business and industry (A>th ed,)! Itas a& I0: 4ational %a'et# "oun il! 5ale& A.! (*+++)! #ulture6s confusions! %a'et# % ien e! no!37& (o1)3& pp! 1)17! 5all& $i hael :dward! (*++9)! &easurin! the $afety #limate of $teel &ini-mill +orkers usin! an Instrument Balidated by $tructural .uation &odelin!, The Dni(ersit# o' Tennessee& KnoG(ille! 5amaideh& %haher 5! (*++7)! $afety #ulture Instrument5 A Psychometric valuation, 3niversity of #incinnati 0ayes, 2 ,, Perander, C,, $mecko, ", 7 "rask, C, (1,,A)! $easuring per eptions o' workpla e sa'et#: >e(elopment and (alidation o' the work sa'et# s ale! ;ournal o' %a'et# .esear h& Iol! *,& 4o!3! pp178)191! 5a#es& =:!& Perander& ;!& %me ko& T! / Trask& ;! (1,,A)! &easurin! perceptions of workplace safety5 :evelopment and validation of the work safety scale, ;ournal o' %a'et# .esear h& Iol! *,& 4o!3! pp178)191! 5o'man& >! A!& / $orgenson& <! P! (1,,,)! $afety-related behaviour as a social exchan!e5 "he role of perceived or!ani-ational support and leader-member exchan!e ! ;ournal o' Applied Ps# holog#& A7& *A9)*,9! 5o'mann& >!& / %tet?er& A! (1,,9)! A cross-level investi!ation of factors influencin! unsafe behaviours and accidents! Personnel Ps# holog#& 7,(*)& 3+2)33, 5%: =ooks! *+++! (educin! error and influencin! behaviour 5%G 7A (%e ond re(ised edition) I%=4 + 2129 *78* A 5%: =ooks! *+++! $uccessful health and safety mana!ement 5%G 98 *nd :dition I%=4 + 2129 1*29 2 The hapter on Planning and implementing is in luded here! Kamp& ;! (*++1)! ItDs "ime to :ra! 2ehavioral $afety Into the #o!nitive ra ! Pro'essional %a'et#(1+)& 3+)37! Kat?& >! (1,97)! "he &otivational 2asis for /r!ani-ational 2ehavior ! =eha(ioral % ien e& ,& 131)179! Kat? P (1,,,)! "he $calpelDs d!e5 "he #ulture of $ur!eons! =oston: All#n and =a on! Kenned#& .! / Kirwan& = (1,,A)! :evelopment of a 0a-ard and /perability-2ased &ethod for Identifyin! $afety &ana!ement Bulnerabilities in 0i!h (isk $istems, %a'et# % ien e& 3+& pp*7,)*27! Kohn 0T& "orrigan ;$& >onaldson $%& :ditors (*+++)! ?"o rr is 0uman5 2uildin! a $afer 0ealth $istem@, Institute o' $edi ine! 0awton& .!& Parker& >!& 1,,A! Individual diEerences in accident liability5 a review and inte!rative approach! 5uman <a tors 7+& 88N921! 0ee& T! / 5arrison& K! (*+++)! Assessin! $afety #ulture in %uclear Power $tations ! %a'et# % ien e& 3+& pp91),2 0ee& T! (1,,A)! Assessment! 0ips omb ;! (1,,2)! Biolence in the +orkplace5 a *rowin! #risis Amon! 0ealth #are +orkers ! In: "harne# B& <ragala G& eds! The :pidemi o' 5ealth "are Borker Injur#! =o a .aton& <0: "." Press& pp!193K198! 0ok P!& "rar'ord ;! (*++7)! ;"he ffect of /r!anisational #ulture and 8eadership $tyle on job $atisfaction and /r!anisational #ommitment5 a #ross-%ational #omparison, O The ;ournal o' $anagement >e(elopment *3(7): 3*1)33A! $arsh& T!& >a(ies .!& Phillips& .!& >u''& .!& .obertson& I!& Be#man& A / "ooper& >! (1,,A)! "he (ole of &ana!ement #ommitment in :eterminin! the $uccess of a 2ehavioural $afety Intervention! ;ournal o' the Institution o' O upational %a'et# and 5ealth! Iol!*& 4o!*& pp! 78)89 $ 0ean& %& and Gra#& K!& 1,,A& %tru tural :@uation $odelling in $arket .esear h& Cournal of "he Australian &arket (esearch, Cournal of "he Australian &arket (esearch $ociety, (reproduced with permission by www,$mall+aters,com,

1A
$earns& K!& <lin& .!& <leming& $ / Gordon& .! (1,,2)! /r!anisational and 0uman 1aktors in /ffshore $afety! (OT5 ,2 873)! 0ondon:5%: $earns& K!;!& <lin& .!& 1,,,! Assessin! the state of occupational safetyFculture or climate ! "urrent Ps# holog#: >e(elopmental& 0earning& Personalit#& %o ial 1A& 8K12! $earns& K!& <lin& . / OF"onnor& P (*++1)! $harin! 4+orlds of (isk65 Improvin! #ommunication +ith #rew (esource &ana!ement, ;ournal or .isk .esear h& 7(7)& pp322)3,*! 4eal& A! / Gri''in& $!A! 1,,,& L :evelopin! a theory of performance for human resource mana!ement6, Asia Pa i'i ;ournal o' 5uman .esour es& (ol! 32& pp! 77K8,! 4eal& A!& Gri''in& $A! / 5art& P$! (*+++)! "he Impact of /r!ani-ational #limate on $afety #limate and Individual 2ehaviour, %a'et# % ien e& Iol!37& 4o1)3& ,,)1+,! 4eal& A&! Gri''in& $ A! *++*! $afety #limate and $afety 2ehaviour, Australian ;ournal o' $anagement& Iol! *2& %pe ial Issue! 4IO%5! (*++*)! :evelopin! 0ospital $afety and 0ealth Pro!rams http:PPwww! d !go(PnioshPh wold*a!htmlQagen ies ! 4iskanen& T! (1,,7), $afety #limate in the (oad Administration! %a'et# % ien e& 12& *32)*88! OCToole& $! (*++*)! "he (elationship 2etween mployeesD Perceptions of $afety and /r!ani-ational #ulture! ;ournal o' %a'et# .esear h& 33& *31)*73! Pearson& K! (1,,,)! "olleys $urvey of $enior xecutives #ommitment to 0ealth and $afety AGGG>HHH& "ro#don: =utterworths Tolle#! Perwitasari& >ian dan Athena Anwar! (*++9)! "in!kat (isiko Pemakaian Alat Pelindun! :iri :an 0i!iene Petu!as :i 8aboratorium 9linik ($3P% #iptoman!unkusumo, Cakarta ! ;urnal :kologi Pendidikan Iol 8 4o 1& page 3A+ K 3A7! Peterson& >! (1,,3)! stablishin! *ood 4$afety #ulture6 0elps &iti!ate +orkplace :an!ers,/ccupational 0ealth and $afety, Iol!9*& 4o!2& pp*+&**)*7! Pidgeon& 4! (1,,A)!$afety #ulture5 9ey "heoretical Issues! Bork and %tress& Iol!1*& 4o!3& pp*+*)*19! Pidgeon& 4! / OF0ear#& $! (*+++)! &an-&ade :isasters5 +hy "echnolo!y and /r!ani-ations ($ometimes) 1ail! %a'et# % ien e& Iol!37& pp18)3+! .undmo& T!& 5estad& 5 / Dlleberg& P (1,,A)! /r!ani-ational 1actors, $afety Attitudes Andworkload Amon! /ffshore /il Personnel, %a'et# % ien e& Iol!*,& pp28)A2! .undmo& T! (*+++), $afety #limate, Attitudes and (isk Perception in %orsk 0ydro ! %a'et# % ien e& Iol!37& no!1+3& pp72)8,! %awa ha& :!& 4aoum& % / <ong& >! (1,,,)! 1actors Affectin! $afety Performance on #onstruction $ites! International ;ournal o' Proje t $anagement& Iol!12& 4o!8& pp3+,)318! %hadur& $! A!& Kien?le& .!& / .odwell& ;! ;! (1,,,)! #limate and mployee Perceptions of Involvement5 "he Importance of $upport, Group / Organi?ational $anagement& *7(7)& 72,)8+3! %lamet& %ri %ugihati! (*++2)! &anajemen 9I di 8aboratorium "ermin >unia Keguruan 4o! 187 %mallman& " / ;ohn& G! (*++1)! 2ritish :irectors Perspectives on the Impact of 0ealth and $afety on #orporate Performance, %a'et# % ien e& 3A& p**2)**, %tojano(iJ / Edra(ko(iJ (*++*) $OTIIATIO4 <O. O""DPATIO4A0 %A<:T3! <A"TA D4II:.%ITATI% %eries: Borking and 0i(ing :n(ironmental Prote tion Iol! *& 4o *& *++*& Dni(ersit# o' 4iR& <a ult# o' O upational %a'et# Sarnoje(iJa 1+a& 4iR& %erbia& 3ugosla(ia pp! 12, K 1A2 %ulistomo& Astrid! (*++*)! :ia!nosis Penyakit Akibat 9erja dan $istem (ujukan ! "ermin >unia Keguruan 4o! 139& *++*! Thompson& ."& 5ilton& T<& / Bitt& 0A! (1,,A) +here the $afety (ubber &eets the $hop 1loor5 A #onfirmatory &odel of &ana!ement Influence on +orkplace $afety ! ;ournal o' %a'et# .esear h& *,& pp18)*7

1,
Turner& =! A! (1,,7)! #auses of :isaster5 $loppy &ana!ement! =ritish ;ournal o' $anagement& 8& *18)*1,! Ian Iuuren& B! (*+++)! #ultural Influences on (isks and (isk &ana!ement5 $ix #ase $tudies ! %a'et# % ien e& Iol!37& pp31)78! Iaronen& D / $attila& $! (*+++)! "he safety climate and its relationship to safety practices, safety of the work environment and occupational accidents in ei!ht wood processin! companies, A ident Anal#sis and Pre(ention- Iol!3*(9)& pp291)29,! Billiamson& A$!& <e#er& A!& "airns& >! / =ian otti& >! (1,,2)! "he :evelopment of a &easure of $afety #limate5 "he (ole of $afety Perceptions and Attitudes ! %a'et# % ien e& Iol!*8& 4o!1)3&pp8)*2! Bong P& 5elsinger >& Petr# ; (*++3)! ?Providin! the (i!ht Infrastructure to 8ead the #ulture #han!e for Patient safety,@ ;ournal on 6ualit# Impro(ement *A: 393)2* Eohar& >! (*+++)! A !roup level model of safety climate5 "estin! the effect of !roup climate on microaccidents in manufacturin! jobs ! ;ournal o' Applied Ps# holog#& A8& 7& 8A2) 8,9!

Anda mungkin juga menyukai