Anda di halaman 1dari 7

Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini.

Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan !o"ers, #$%&' (aisbit.#$%&). a. Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) !ila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. )enyataannya, persepsi diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan perjumpaan antarpribadi. *engan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. *ari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bah"a perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. +engukuhan positif ini membantu kita merasa ,normal., -ara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain. *engan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar.dunia yang dipenuhi objek, peristi"a, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gi/i, serta produk produk baru yang dapat dibeli. !anyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. )ita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini. b. Untuk berhubungan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). )ita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. )ita menghabiskan banyak "aktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang bincang dengan orangtua, anak anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja. c. Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda lah yang akan merancang pesan pesan itu.bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak "aktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. *alam perjumpaan antarpribadi sehari hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. )ita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bah"a sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. *aftar ini bisa sangat panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku.

d. Untuk bermain )ita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. )ita mendengarkan pela"ak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. *emikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang 0ain sehingga kita dapat mencapai tujuan tujuan lain. Sumber 1 http122djabarrudinsyahroni.blogspot.com234##24&2tujuan komunikasi.html

Selanjutnya tujuan dari komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut : Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, ba ahan dan penyelia !super"isor# Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. $rang atau masyarakat %enderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan per%aya dan rasa aman. Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memoti"asi orang lain dalam men%apai tujuan. Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan&status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah&membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan. Menge"aluasi perilaku se%ara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal'hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. !())* : )# Sementara itu menurut $nong +%hjana ,ffendi dalam buku Dimensi - dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

(. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya. *. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat. .. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. /erutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut. 0. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat. Sumber : http122sulastomo.blogspot.com234#42#32fungsi

dan tujuan komunikasi.html

EFEK KOMUNIKASI MASSA: KOGNITIF, AFEKTIF & BEHAVIORAL

31122007
Oleh: Muhammad Yudin Taqiyuddin Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu1 kognitif, afektif, dan konatif. 5fek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. 5fek efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. [1]

#.

5fek )ognitif

5fek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. *alam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.[2]
Seseorang mendapatkan informasi dari televisi, bah"a 6 Robot Gedek7 mampu melakukan sodomi dengan anak laki laki di ba"ah umur. +enonton televisi, yang asalnya tidak tahu menjadi tahu tentang peristi"a tersebut. *i sini pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan kepada pikiran komunikan. *engan kata lain, tujuan komunikator hanya berkisar pada upaya untuk memberitahu saja.

Menurut Mc. 8uhan[3], media massa adalah perpanjangan alat indera kita (sense e9tention theory' teori perpanjangan alat indera)[4]. *engan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. :ealitas yang ditampilkan oleh media massa adalah relaitas yang sudah diseleksi. )ita cenderung memperoleh informasi tersebut semata mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Televisi sering menyajikan adegan kekerasan, penonton televisi cenderung memandang dunia ini lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan.
)arena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias dan timpang. ;leh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah ubah, bersifat klise dan seringkali timpang dan tidak benar. Sebagai contoh, dalam film 0ndia, "anita sering ditampilkan sebagai makhluk yang cengeng, senang keme"ahan dan seringkali cere"et.[5] +enampilan seperti itu, bila dilakukan terus menerus, akan menciptakan stereotipe pada diri khalayak )omunikasi Massa tentang orang, objek atau lembaga. *i sini sudah mulai terasa bahayanya media massa. +engaruh media massa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Sementara itu, citra terhadap seseorang, misalnya, akan terbentuk (pula) oleh peran agenda setting (penentuan2pengaturan agenda). Teori ini dimulai dengan suatu asumsi bah"a media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. [6] !iasanya, surat kabar mengatur berita mana yang lebih diprioritaskan. 0ni adalah rencana mereka yang dipengaruhi suasana yang sedang hangat berlangsung. Sebagai contoh, bila satu setengah halaman di Media ndonesia memberitakan pelaksanaan :apat +impinan (asional +artai <olkar, berarti "arta"an dan pihak redaksi harian itu sedang mengatur kita untuk mencitrakan sebuah informasi penting. Sebaliknya bila di halaman selanjutnya di harian yang sama, terdapat berita kunjungan Mega"ati Soekarno +utri ke beberapa daerah, diletakkan di pojok kiri paling ba"ah, dan itu pun beritanya hanya terdiri dari tiga paragraf. !erarti, ini adalah agenda setting dari media tersebut bah"a berita ini seakan tidak penting. Mau tidak mau, pencitraan dan sumber informasi kita dipengaruhi agenda setting. Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat. 0nilah efek prososial. !ila televisi menyebabkan kita lebih mengerti bahasa

0ndonesia yang baik dan benar, televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. !ila majalah menyajikan penderitaan rakyat miskin di pedesaan, dan hati kita tergerak untuk menolong mereka, media massa telah menghasilkan efek prososial afektif. !ila surat kabar membuka dompet bencana alam, menghimbau kita untuk menyumbang, lalu kita mengirimkan "esel pos (atau, sekarang dengan cara transfer via rekening bank) ke surat kabar, maka terjadilah efek prososial behavioral. [7]

3.

5fek Afektif

5fek ini kadarnya lebih tinggi daripada 5fek )ognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya [8]. Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca informasi artis ka"akan :oy Marten dipenjara karena kasus penyalah gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang. +erasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan sebagai perasaan kesal terhadap perbuatan :oy Marten. Sedangkan perasaan senang adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura hura yang senang atas tertangkapnya para public !igure yang cenderung hidup hura hura. Adapun rasa iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia melakukan perbuatan tersebut. !erikut ini faktor faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa. #. Suasana emosional *ari contoh contoh di atas dapat disimpulkan bah"a respons kita terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. =ilm sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekece"aan. Adegan adegan lucu akan menyebabkan kita terta"a terbahak bahak bila kita menontonnya setelah mendapat keuntungan yang tidak disangka sangka. #. Skema kognitif Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur eristi"a. )ita tahu bah"a dalam sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktor2aktris yang sering muncul, pada akahirnya akan menang. ;leh karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahla"an jatuh dari jurang. )ita menduga, asti akan tertolong juga. c. Situasi terpaan (setting of e9posure) )ita akan sangat ketakutan menonton film Suster (gesot, misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan labt, dan tiang tiang rumah berderik. !eberpa penelitian menunjukkan bah"a anak anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendirian atau di tempat gelap. !egitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi kita pada "aktu memberikan respons. #. =aktor predisposisi individual

=aktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. *engan identifikasi penontotn, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. 0a merasakan apa yang dirasakan toko. )arena itu, ketika tokoh identifikasi (disebut identifikan) itu kalah, ia juga kece"a' ketika ientifikan berhasil, ia gembira.

>.

5fek !ehavioral

5fek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. +rogram acara memasak bersama :udi )haeruddin, misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep resep baru. !ahkan, kita pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang mencontoh adegan gulat dari acara "mack#o$n yang mengakibatkan satu orang te"as akibat adegan gulat tersebut. (amun, dari semua informasi dari berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama. :adio, televisi atau film di berbagai negara telah digunakan sebagai media pendidikan. Sebagian laporan telah menunjukkan manfaat nyata dari siaran radio, televisi dan pemutaran film. [9] Sebagian lagi melaporkan kegagalan. Misalnya, ketika terdapat tayangan kriminal pada program 6!user7 di S-T? menayangkan informasi1 anak S* yang melakukan bunuh diri karena tidak diberi jajan oleh orang tuanya. Sikap yang diharapkan dari berita kriminal itu ialah, agar orang tua tidak semena mena terhadap anaknya[10], namun apa yang didapat, keesokan atau lusanya, dilaporkan terdapat berbagai tindakan sama yang dilakukan anak anak S*. 0nilah yang dimaksud perbedaan efek behavior. Tidak semua berita, misalnya, akan mengalami keberhasilan yang merubah khalayak menjadi lebih baik, namun pula bisa mengakibatkan kegagalan yang berakhir pada tindakan lebih buruk. Mengapa terjadi efek yang berbeda@ !elajar dari media massa memang tidak bergantung hanya ada unsur stimuli dalam media massa saja. )ita memerlukan teori psikologi yang menjelaskan peristi"a belajar semacam ini. Teori psikolog yang dapat mnejelaskan efek prososial adalah teori belajar sosial dari !andura. Menurutnya, kita belajar bukan saja dari pengelaman langsung, tetapi dari peniruan atau peneladanan (modeling). +erilaku merupakan hasil faktor faktor kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampila tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita. !andura menjelaskan proses belajar sosial dalam empat tahapan proses1 proses perhatian, proses pengingatan %retention&, proses reproduksi motoris, dan proses motivasional. +ermulaan proses belajar ialah munculnya peristi"a yang dapat diamati secara langsung atau tidak langsung oleh seseorang. +eristi"a ini dapat berupa tindakan tertentu (misalnya menolong orang tenggelam) atau gambaran pola pemikiran, yang disebut !andura sebagai 6abstract modeling7 (misalnya sikap, nilai, atau persepsi realitas sosial). )ita mengamati peristi"a tersebut dari orang orang sekita kita.bila peristi"a itu sudah dianati, terjadilah tahap pertama belajar sosial1 perhatian. )ita baru pata mempelajari sesuatu bila kita memperhatikannya. Setiap saat kita menyaksikan berbagai peristi"a yang dapat kita teladani, namun tidak semua peristi"a itu kita perhatikan. +erhatian saja tidak cukup menghasilkan efek prososial. )halayak harus sanggup menyimpan hasil pengamatannya dalam benak benaknya dan memanggilnya kembali ketika mereka akan bertindak sesuai dengan teladan yang diberikan. Antuk mengingat, peristi"a yang diamati harus direkam dalam bentuk imaginal dan verbal. Bang pertama disebut visual imagination, yaitu gambaran mental tentang peristi"a yang kita amati dan menyimpan gambaran itu pada memori kita. Bang kedua menunjukkan representasi dalam bentuk bahasa. Menurut !andura, agar peristi"a itu dapat diteladani, kita bukan saja harus merekamnya dalam memori, tetapi juga harus membayangkan secara mental bagaimana kita dapat menjalankan tindakan yang kita teladani. Memvisualisasikan diri kita sedang melakukan sesuatu disebut seabagi 6rehearsal7. Selanjutnya, proses reroduksi artinya menghasilkan kembali perilaku atau tindakan yang kita amati. Tetapi apakah kita betul betul melaksanakan perilaku teladan itu bergantung pada motivasi@ Motivasi bergantung ada peneguhan. Ada tiga macam peneguhan yang mendorong kita bertindak1 peneguhan eksternal, peneguhan gantian ( vicarious rein!orcement), dan peneguhan diri (sel! rein!orcement). +elajaran bahasa 0ndonesia yang baik dan benar telah kita simpan dalam memori kita. )ita bermaksud mempraktekkannya dalam percakapan dengan ka"an kita. )ita akan melakukan hanya apabila kita mengetahui orang lain tidak akan mencemoohkan kitam atau bila kita yakin orang lain akan menghargai tindakan kita. 0ni yang disebut peneguhan eksternal. Cadi, kampanye bahasa 0ndoensia

dalam T?:0 dan surat kabar berhasil, bila ada iklim yang mendorong penggunaan bahasa 0ndoensia yang baik dan benar. )ita juga akan terdorong melakukan perilaku teladan baik kita melihat orang lain yang berbuat sama mendapat ganjaran karena perbuatannya. Secara teoritis, agak sukar orang meniru bahasa 0ndonesia yang benar bila pejabat pejabat yang memiliki reutasi tinggi justru berbahasa 0ndonesia yang salah. )ita memerlukan peneguhan gantian. Dalaupun kita tidak mendaat ganjaran (pujian, penghargaan, status, dn sebagainya), tetapi melihat orang lain mendapat ganjaran karena perbuatan yang ingin kita teladani membantu terjadinya reproduksi motor. Akhirnya tindakan teladan akan kita lakukan bila diri kita sendiri mendorong tindakan itu. *orongan dari diri sendiri itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal. )ita akan mengikuti anjuran berbahasa 0ndonesia yang benar bila kita yakin bah"a dengan cara itu kita memberikan kontribusi bagi kelestarian bahasa 0ndonesia.
Sumber :

http122kommabogor."ordpress.com2344E2#32>#2efek komunikasi massa kognitif afektif behavioral2

Anda mungkin juga menyukai