Anda di halaman 1dari 15

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Secara etimologis Kurikulum berasal dari bahasa Latin yakni curro atau currere dan ula atau ulums yang diartikan sebagai racecorse yakni lapangan pacuan kuda, jarak tempuh untuk lomba lari, perlombaan, pacuan balapan, peredaran, gerak berkeliling, lapangan perlombaan, gelanggang, kereta balap dan lain-lain. (Prent, 19 9! "11# $ebster, 19%9! &'(). Kemudian pengerian tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan dengan istilah curriculum (bahasa *nggris) atau kurikulum (bahasa *ndonesia), sehingga istilah kurikulum dimaksudkan sebagai +sebuah jalan atau proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu atau +sejumlah materi atau mata pelajaran ( a course o, study). -aka secara terminologis kurikulum diartikan sebagai + sejumlah materi atau mata pelajaran yang harus dikuasai. (/ais, 190 ! 0# 1irou2, 3.4.,et.all,19%1!&5). 6alam hal ini kurikulum merupakan sesuatu yang berisikan sejumlah data atau in,ormasi yang dipakai sebagai petunjuk pembelajaran atau dalam bentuk buku teks yang berisikan sejumlah materi yang diperlukan untuk dicapai dalam sebuah rencana pembelajaran.

B. Tujuan Kurikulum 6alam kurikulum atau pembelajaran, tujuan memegang peranan penting karena tujuan akan mengarahkan semua kegiatan pembelajaran dan memberi 7arna setiap komponen kurikulum lainnya. 8ujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan dua hal yaitu! 1) Perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat. ") 6idasari pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian ,iloso,is, terutama ,ilsa,ah 9egara. 6ua hal tersebut maka secara hierarki tujuan kurikulum secara umum terbagi empat! 1. 8ujuan Pendidikan 9asional 8ujuan Pendidikan 9asional adalah tujuan umum yang sarat dengan muatan ,iloso,is, yang merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap

usaha pendidikan artinya setiap lembaga dan penyelenggaraan itu baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan ,ormal, in,ormal maupun non ,ormal. Secara jelas tujuan pendidikan nasional ,ormal yang bersumber dari system pancasila dirumuskan dalam :ndang-undang 9o "( 8ahun "((& pasal & yang merumuskan bah7a pendidikan nasional ber,ungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk 7atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertak7a kepada 8uhan ;ang -aha <sa, berakhlah mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati,, mandiri dan menjadi 7arga 9egara yang demokratis serta bertanggung ja7ab. ". 8ujuan *nstitusional 8ujuan *nstitusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. 6engan kata lain tujuan ini dapat dide,inisikan sebagai kuali,ikasi yang harus dimiliki oleh setiap sis7a setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan tertentu. &. 8ujuan Kurikuler 8ujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. 8ujuan kurikuler dapat dide,inisikan sebagai kuali,ikasi yang harus dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. '. 8ujuan Pembelajaran atau *ntruksional 8ujuan Pembelajaran atau *ntruksional merupakan tujuan yang paling khusus. 8ujuan pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh sis7a setelah mereka melakukan proses merupakan sarat mutlak bagi guru.

C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan (KTSP) 1. Pengertian

Kurikulum 8ingkat Satuan Pendidikan merupakan penyempurnaan dari kurikulum edisi "((' atau lebih dikenal dengan kurikulum berbasisi kompetensi

(K=K). 6alam Pasal 1 4yat 15 peraturan pemerintah no 19 tahun "((5 tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bah7a kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan, K8SP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus serta rencana pelaksanaan pembelajaran.

2.

Prin i! dan A"uan #!era i$nal Pengem%angan KTSP

Kurikulum 8ingkat Satuan Pendidikan dikembangkan oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan diba7ah kordinasi dan super >isi dinas pendidikan dan kantor departemen agama kabupaten?kota untuk pendidikan dasar dan pro>insi untuk pendidikan menengah dan sekolah luar biasa. a. =erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan :ntuk mendukung pencapaian tujuan pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. b. =ergam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan serta menghargai dan tidak diskriminati, terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status social, ekonomi dan gender. c. @ele>an dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin rele>ansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan. d. -enyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencangkup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan. e. =elajar Sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. ,. Seimbang 4ntara Kepentingan 9asional dan Kepentingan 6aerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain prinsip-prinsip pengembangan sebagai mana diuraikan di atas, K8SP juga disusun dengan memperhatikan acuan-acuan oprasional sebagai berikut! a. Peningkatan iman dan taA7a serta akhlak mulia Keimanan dan ketaA7aan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadiaan peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan tak7a serta akhlak mulia. Peningktan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. b. =eragam dan terpadu Pendidikan merupak proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistic (ka,,ah) yang memungkinkan potensi diri (e,ekti, , kogniti, dan psikomotor) berkembang secara optimal sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan social, spiritual dan kinestetik peserta didik. c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan 6aerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karakteristik lingkungan. -asing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.

d. 8untutan pembangunan daerah dan nasional 6alam era otonomi daerah dan desentralisasi, untuk me7ujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan 7a7asan nasional. e. 8untutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi secara didik yang berji7a ke7irausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. ,. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni pendidikan harus terus menerus melakukian adaptasi dan penyesuaian perkembangan *P8<KS sehingga tetap rele>an dan kontekstual dengan perubahan. g. 4gama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan tak7a serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. h. 6inamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada indi>idu maupun bangsa. i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya 7a7asan dan sikap kebangsaan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa. j. Kondisi social budaya masyarakat Kurikulum harus dikembangkan dengan karakteristik social budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya.

k. Kesetaraan gender Kurikulum harus diarahkan kepada ter7ujudnya pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan gender. l. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai >isi, misi, tujuan, kondisi dan ciri khas suatu pendidikan. &. Komponen-Komponen Kurikulum 8ingkat Satuan Pendidikan K8SP sebagai suatu sistem memiliki empat komponen yaitu! a. Komponen tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan. 1) 8ujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. ") 8ujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. &) 8ujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya. b. Struktur dan muatan K8SP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertentu dalam standar isi meliputi lima kelompok mata pelajaran. 1) Kelompok mata pelajran agama dan akhlak mulia. ") Kelompok mata pelajaran ke7arganegaraan dan kepribadian. &) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. ') Kelompok mata pelajaran estetika.

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. c. Kalender pendidikan Suatu pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagai dimuat dalam standar is. d. Silabus -enurut Salim (19%0) silabus dapat dide,inisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran.

'. Kelebihan K8SP (Kurikulum 8ingkat Satuan Pendidikan) 1. -endorong ter7ujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. 8idak dapat dipungkiri bah7a salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh *ndonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal. ". -endorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreati>itasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan. &. K8SP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan sis7a. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan sis7anya. Sebagai contoh daerah ka7asan 7isata dapat mengembangkan kepari7isataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup. '. K8SP akan mengurangi beban belajar sis7a yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan ji7a anak. 5. K8SP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. . 1uru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.

0. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi?konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan sis7a dan kondisi daerahnya masing-masing. %. -enggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar. 9. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan indi>idu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya. 1(. =erbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi ba7aan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan. 11. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum. 1". Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. 1&. 1uru sebagai ,asilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar sis7a. 1'. -engembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi indi>idual. 15. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik. 1 . <>aluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar. 10. =erpusat pada sis7a. 1%. -enggunakan berbagai sumber belajar. 19. kegiatan pembelajaran lebih ber>ariasi, dinamis dan menyenangkan

5. Kelemahan

Kurikulum 8ingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang pengembangannya diserahkan kesetiap satuan pendidikan. =eragamnya kompetensi guru diberbagai 7ilayah membuat implementasi kurikulum K8SP rentan terhadap multita,sir, sehingga mutu kompetensi peserta didik sulit terstandarisasi. Karena kemampuan dan kesiapan setiap satuan pendidikan beragam, akan timbul ,enomena copy-paste kurikulum baik pada dokumen * maupun dokumen ** (Silabus dan @PP). 3al ini menjadi budaya di kalangan pendidik. 4kibatnya karena seharusnya potensi keari,an loka dikembangkan seiring diterapkannya kurikulum "(( maka prosesnya menjadi tidak sesuai dengan potensi sekolah satuan pendidikan masing-masing. Karena kurikulum yang digunakannya mengacu pada potensi satuan pendidikan lain. 8anpa adanya proses adaptasi terhadap kurikulum yang digunakan. Selain kelemahan tersebut ada kelemahan lainnya, diantaranya sebagai berikut!
a. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah. b. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP c. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan d. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar ! jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.

. Stuktur dan -uatan Kurikulum K8SP Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. -uatan lokal dan kegiatan pengembangan diri

merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur kurikulum S6?-* meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas * sampai dengan Kelas B*. Struktur kurikulum S6?-* disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. a. Kurikulum S6?-* memuat % mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada 8abel &. -uatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan local ditentukan oleh satuan pendidikan. b. Substansi mata pelajaran *P4 dan *PS pada S6?-* merupakan .*P4 8erpadu.dan .*PS 8erpadu.. c. Pembelajaran pada Kelas *C*** dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas *BCB* dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. d. Pembelajaran pada Kelas *C*** dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas *BCB* dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. e. Dam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. ,. 4lokasi 7aktu satu jam pembelajaran adalah &5 menit. g. -inggu e,ekti, dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah &'C &% minggu. 4dapun muatan kurikulum S6?-* .............. seperti ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut. Kelas dan 4lokasi $aktu Komponen * ** *** *B-B* 4. -ata Pelajaran

6. Kurikulum "(1& 1. Pengerian Kurikulum "(1& Kurikulum "(1& dirintis untuk melanjutkan kurikulum "((' yang mencakup kompetensi sikap pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum ini merupakan bagian strategi meningkatkan pencapaian pendidikan. Erientasi kurikulum "(1& adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. 3al ini sejalan dengan amanat dalam :ndang-:ndang 9o "( 8ahun "((& dalam pasal &5 menyatakan bah7a kompetensi lulusan merupakan kuali,ikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan seseuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Secara konseptual kurikulum "(1& dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komperhensi, yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi cerdas emosi, social, dan spiritualnya. 3al itu tampak dengan terintegrasikannya nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran. Kurikulum "(1& menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan Faman yang kelak akan mengutamakan kompetensi yang disinergikan dengan nilai-nilai karakter. 6alam implementasi kurikulum "(1&, belajar merupakan hasil dari suatu pengalaman. -aka dari itu, guru harus menjadi actor dalam setiap kegiatan pembelajaran. 1uru harus benarbenar siap, mulai dari menyusun perencanaan pembelajaran, penilaian, analisis hingga tindak lanjutnya. ". Struktur Kurikulum "(1& &. Kompetensi *nti dan Kompetensi 6asar Kompetensi "nti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SK# dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang

dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan $afektif, kognitif,dan psikomotor% yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi "nti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi "nti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi $organising element% kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi "nti merupakan pengikat untuk organisasi &ertikal dan organisasi hori'ontal Kompetensi Dasar. (rganisasi &ertical Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas)jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. (rganisasi hori'ontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi "nti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan $kompetensi inti *%, sikap sosial $kompetensi %, pengetahuan $kompetensi inti +%, dan penerapan pengetahuan $kompetensi !%. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung $indirect teaching% yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan $kompetensi kelompok +% dan penerapan pengetahuan $kompetensi "nti kelompok !%. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi "nti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi "nti. Kompetensi Dasar SD)M" untuk setiap mata pelajaran tercantum pada #ampiran *, s.d. #ampiran - yang mencakup. Pendidikan ,gama dan /udi Pekerti, PPKn, /ahasa "ndonesia, Matematika, "P,, "PS, Seni /udaya dan Prakarya, dan Pendidikan 0asmani, (lahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan ,lokasi 1aktunya. '. Pembelajaran 8ematik *ntegrati, Kurikulum SD)M" menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas " sampai kelas 2". Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalamberbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin

pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. 3ntuk kelas ", "", dan """, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, /ahasa "ndonesia, Matematika, Seni4/udaya dan Prakarya, serta Pendidikan 0asmani, (lahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari "P, dan "PS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas "2, 2, dan 2" sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan 5estalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya. 6. Perbandingan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 7*+

Anda mungkin juga menyukai