Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 NAMA JURUSAN DOSEN : : :

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG TAHUN 20011/2012


DAFTAR ISI

Kata Pengantari Daftar Isi.ii BAB I Pendahuluan1 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang1 Rumusan Masalah2 Tujuan .2

BAB II Isi....................................3 2.1 Pembahasan.3

BAB III Penutup....11 3.1 Kesimpulan...11 3.2 Saran.11 Daftar Pustaka12

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmanirrohim Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan tentang "Pengolahan Sampah Rumah Tangga. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Kesehatan Lingkungan(Kesling). Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth : 1. 2. 3. Bapak selaku Guru Mata Pelajaran Orang tua kami yang telah membantu baik moral maupun materi Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini

Penyusun

Idola Putri Mahlinda

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Ratarata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: Apa pengertian sampah itu? Apa saja macam-macam sampah? Apa saja permasalahan yang diakibatkan oleh sampah? Bagaimana cara pengolahan sampah sehingga menguntungkan ? Apa saja kekurangan dan kelebihan dari macam-macam sampah tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah 3. Untuk mengetahui cara mengolah sampah 4. Mencoba menganalisis dan memecahkan masalah tentang sampah

BAB II ISI

2.1 Pembahasan

SAMPAH RUMAH TANGGA

1.Pengertian Sampah Sampah atau waste (Inggris) memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun pada prinsipnya, sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

2. Macam macam Sampah Sampah yang berada disekitar kita secara garis besar ada tiga macam, yaitu: sampah basah atau sampah organik, sampah kering atau sampah anorganik, dan sampah tajam.

a. Sampah Basah / sampah organik Sampah basah / sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup. Contohnya adalah daun daunan, sampah dapur, dll.

Sampah jenis ini dapat terdegradasi / membusuk / hancur secara alami. Proses pembusukan sering kali menimbulkan bau yang sangat tidak sedap sehingga menimbulkan polusi udara. Bahan bahan yang dapat membusuk ini sangat penting diketahui dalam usaha pengumpulan dan pengolahan sampah secara berdaya guna dan berhasil guna. Sampah basah kadang juga mengeluarkan cairan yang dapat mengganggu lingkungan. Selain itu tumpukan sampah basah bila terlalu besar / tinggi dapat menyebabkan longsor yang membahayakan lingkungan sekitarnya. Sampah jenis ini bisa dihasilkan pada tempat pemukiman, rumah makan atau warung, pasar, dan sebagainya. Banyak orang menangani sampah basah dengan cara yang salah seperti di bakar, padahal daur ulang / penanganan sampah basah sangat mudah di lakukan, yaitu di jadikan pupuk organik / kompos. b. Sampah Kering / Sampah anorganik Sampah kering adalah sampah yang dihasilkan dari bahan bahan non hayati, baik berupa produk, sinterik, maupun hasil proses tekhnologi pengolahan bahan tambang, tidak termasuk sisa makanan dan benda benda yang sangat mudah membusuk. Sampah kering terdiri dari sampah yang dapat terbakar ataupun yang tidak dapat terbakar, yang dihasilkan oleh rumah tangga, kantor kantor, perdagangan, rumah sakit, dan sebagainya.Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran, HVS, atau karton. c. Sampah Tajam Sampah tajam adalah sampah yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit. Misalnya adalah alat medis atau alat kesehatan, pecahan gelas, pecahan botol. Selain itu meliputi benda benda tajam yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif. Penanganan sampah tajam harus dilakukan secara hati hati agar tidak menimbulkan suatu permasalahan baru. 3. Permasalahan Sampah Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap dan gangguan penyakit siap menghadang di depan mata. Pada musim hujan, sampah terlantar ini dapat menjadi momok paling menakutkan. Tumpukan sampah yang tidak tertangani dengan baik bisa menyumbat saluran drainase. Pembuangan sampah di sembarang tempat, terutama sungai akan menghambat laju air hujan dan mengakibatkan banjir. Walaupun telah berpengalaman menghadapi situasi sama setiap tahun, tampaknya inti masalah akibat sampah ini belum pula memperoleh penyelesaian terbaik.

Walaupun saat ini era industri telah berkembang pesat dan makin maju., hasil terbesar suatu produk tetaplah sampah. Dengan makin banyak dan beragamnya sampah, tentu saja diperlukan pengolahan sampah terpadu yang efektif tanpa mengandalkan pihak lain untuk menanggulangi masalah sampah yang telah sewajarnya menjadi tanggung jawab masing masing. 4. Pengolahan Sampah

Berikut adalah prinsip prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.Prinsip prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu : a) Reduce (Mengurangi)

Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Misalnya : Kurangi pemakaian kantong plastic. Biasanya sampah rumah tangga yang paling sering di jumpai adala sampah dari kantong plastic yang dipakai sekali lalu dibuang. Padahal, plastic adalah sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang b) Reuse (menggunakan kembali)

Sebisa mungkin pilihlah barang barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang barang yang sekali pakai.Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk dimanfaatkan seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan tusuk gigi atau cottonbut. Selain itu barang-barang bekas tersebut dapat dimanfaatkan oleh anak-anak, misalnya memanfaatkan buku tulis lama jika masih ada lembaran yang kosong bisa dipergunakan untuk corat coret, buku-buku cerita lama dikumpulkan untuk perpustakaan mini di rumah untuk mereka dan anakanak sekitar rumah. Itu juga salah satu cara pemanfaatan sampah rumah tangga. c) Recycle (mendaur ulang)

Sebisa mungkin barang barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Sampah organik bisa di manfaatkan sebagai pupuk dan sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bisa di gunakan kembali contohnya: mendaur ulang kertas yg tidak di gunakan menjadi kertas kembali, botol plastic bisa di sulap menjadi tempak alat tulis, plastik detergen,susu, bisa di jadikan tas cantik,dompet,dll.

d)

Replace (Mengganti)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. 5. Manfaat sistem 4R: Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Mengurangi kebutuhan Lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet,banjir, dll.

Berikut ini adalah beberapa cara pengolahan sampah berdasarkan jenisnya. 6. Pengolahan Sampah Organik Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Komposting adalah cara pengolahan sampah organik secara ilmiah dengan hasil akhir tidak membahayakan lingkungan dan mempunyai manfaat sebagai pupuk. Cara pembuatan kompos 1) 2) Cacah bahan baku hingga berukuran 2 5 cm Taburkan Bioktivator Orgadec 0,5 % ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata

3) Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50%-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik 4) Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya

5) Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.

7. Pengolahan Sampah Anorganik Sampah anorganik perlu waktu yang sangat lama untuk dapat diurai. Maka cara terbaik adalah dengan mendaur ulang sampah sampah tersebut atau dijadikan bahan atau benda lain yang bermanfaat misalnya dijadikan bahan kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis. Atau bisa sampah anorganik dikumpulkan berdasarkan jenisnya, kemudian dijual kepada pengumpul barang bekas untuk didaur ulang. 8. Pengolahan Sampah Tajam Sampah tajam ada beberapa macam yaitu alat medis, botol, alat2 rumah tangga. a) Langkah-langkah pembuangan sampah benda tajam non medis: 1) 2) 3) 4) Pakailah sarung tangan rumah tangga yang tebal Dekontaminasi dengan larutan klorin 0,5%, semproykan sebanyak 3 x Masukkan benda tajam kedalam wadah yang tahan tusukan Jika wadah sudah terisi bagian, pindahkan dari area tindakan untuk dibuang.

5) Wadah yang telah berisi bagian ditutup atau disumbat atau diplester dengan rapat, pastikan tidak ada bagian benda tajam yang menonjol keluar wadah. 6) 7) 8) b) Buang wadah dengan cara dikubur Lepaskan sarung tangan, cuci setiap hari atau setiap kali terlihat kotor Cuci tangan dan bersihkan dengan handuk bersih.

Penanganan sampah tajam alat medis

Pengelolaan sampah medis akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda beda antara fasilitas fasilitas yang umumnya terdiri dari penimbulan, penampungan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. a) Penimbulan (Pemisahan dan pengurangan)

Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan : kelancaran penanganan dan penampungan sampah, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan. b) Penampungan

Penampungan sampah ini menggunakan wadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. Penampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam warna seperti telah ditetapkan dalam Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna kuning dengan lambang biohazard untuk sampah infeksius, kantong berwarna ungu dengan simbol citotoksik untuk limbah citotoksik, kantong

berwarna merah dengan simbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan kantong berwarna hitam dengan tulisan domestik c) Pengangkutan

Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal. Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke incinerator (pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong sebagai yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus. Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar (off-site). Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal. Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.. d) Pengolahan dan pembuangan

Metode yang digunakan untuk megolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Teknik pengolahan sampah medis (medical waste) yang mungkin diterapkan adalah : * Incinerasi * Sterilisasi dengan uap panas/ autoclaving (pada kondisi uap jenuh bersuhu 121 C * Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa ethylene oxide atau formaldehyde) * Desinfeksi zat kimia dengan proses grinding (menggunakan cairan kimia sebagai desinfektan) * Inaktivasi suhu tinggi * Radiasi (dengan ultraviolet atau ionisasi radiasi seperti Co60 * Microwave treatment * Grinding dan shredding (proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah) * Pemampatan / pemadatan, dengan tujuan untuk mengurangi volume yang terbentuk. 9. Kelebihan dan Kekurangan Pengolahan sampah 1). Sampah Basah / Sampah Organik a). Kelebihan * Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan * Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan disekitar tempat tinggal * Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat

* Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) * Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir * Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat. * Mengurangi jumlah sampah organik * Menyuburkan tanaman dengan pupuk organic * Menghasilkan pupuk yang murah b) Kekurangan

Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah. Adapun kekurangan pupuk kompos adalah : * Unsur hara relatif lama diserap tumbuhan * Pembuatan pupuk kompos lama * Sulit dibuat dalam skala besar Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil hasil pertanian tetap diperlukan pupuk buatan. 2. Sampah Kering / sampah Anorganik a) Kelebihan * Menciptakan suatu produk baru yang lebih bermanfaat * Menciptakan lapangan kerja baru * Mengurangi tumpukan sampah anorganik yang berserakan disekitar tempat tinggal * Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat * Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) * Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir * Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa selokan macet, banjir, tanah longsor, serta polusi udara jika sampah tidak dibakar. b) Kekurangan * Membutuhkan beberapa alat tambahan * Membutuhkan dana untuk promosi produk baru 3. Sampah Tajam a) Kelebihan

Penanganan sampah medis menggunakan incinerator

* Dapat mengurangi volume sampah * Dapat membakar beberapa jenis sampah * Lahan yang dibutuhkan relatif tidak luas * Pengoperasinnya tidak tergantung pada iklim * Residu abu dapat digunakan untuk mengisi tanah yang rendah. b) Kekurangan * Tidak semua jenis sampah dapat dimusnahkan terutama sampah dari logam dan botol * Dapat menimbulkan pencemaran udara bila tidak dilengkapi dengan pollution control berupa cyclon (udara berputar) atau bag filter (penghisap debu).

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah: Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

3.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/31805954/Pengolahan-Sampah-Rumah-Tangga http://riliarully.wordpress.com/2011/02/23/pemisahan-sampah-organik-dan-anorganik/

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/11/29/9102/mengelola_sampah_rumah_tangga_ja di_kompos/ http://pujihpoltekkes.wordpress.com/2011/10/24/sampah/

Anda mungkin juga menyukai