NAMA NIM KELAS

: Rio Dwie Permana : 105020300111045 : CB

DISKUSI 1. Tugas utama dari masing-masing posisi pada tim perikatan audit yang dibentuk oleh KAP Adi Susilo dan Rekan untuk menyelesaikan setiap penugasan audit (partner, manajer, senior auditor, dan staf auditor), meliputi : a. Partner (Rekan) Mengorganisir, mengimplementasikan, dan mengontrol sistem pengendalian mutu KAP, penentuan promosi jabatan karyawan, memiliki kewenangan atas penunjukan personel penugasan audit sesuai dengan pengalaman maupun hasil pelatihan, melakukan evaluasi terhadap kinerja Manajer b. Manajer Menyusun prosedur audit, menyusun program audit, mereviev hasil audit, melakukan evaluasi terhadap kinerja auditor senior maupun staf auditor, melakukan prosedur utama dalam audit, menjamin terciptanya pengawasan yang memadai, menjaga kompetensi dalam setiap aktivitas audit. c. Senior Auditor Melaksanakan prosedur dan program audit yang disusun oleh manajer, mengawasi

kinerja staf auditor dan mereview hasil dari program auditan staf auditor, melakukan prosedur utama dalam audit, menjamin terciptanya pengawasan yang memadai, menjaga kompetensi dalam setiap aktivitas audit. d. Staf Auditor Menjalankan prosedur dan program audit yang disusun oleh manajer secara langsung di lapangan, melakukan prosedur utama dalam audit, menjamin terciptanya pengawasan yang memadai, menjaga kompetensi dalam setiap aktivitas audit.

2. Masing-masing tujuan dengan adanya partner-in-charge dan consulting partner dalam setiap perikatan audit, yaitu : a. Partner in Charge Tugas : Mengepalai tim perikatan audit tanpa melakukan aktivitas utama audit, pengambil keputusan selama audit berlangsung,

Tujuan : menjamin terciptanya pengawasan yang memadai, menjaga kompetensi dalam setiap aktivitas audit. b. Consulting Partner Tugas : memberikan nasihat dan review atas hasil akhir tanpa melakukan aktivitas utama audit. Tujuan : menjamin terciptanya pengawasan yang memadai, menjaga kompetensi dalam setiap aktivitas audit. Apakah menurut anda merupakan hal yang penting bagi KAP melakukan rotasi partner untuk setiap klien yang berbeda secara periodik? Jelaskan pendapat anda!

Menurut pendapat saya karena tidak berpengaruh jadi tidak terlalu penting dilakukannya rotasi terhada partner secara periodik, karena partner hanya melakukan tugas perikatan audit tanpa harus secara langsung melakukan aktivitas utama perikatan audit.

3. Menurut pendapat saya kegiatan marketing yang dilakukan oleh KAP untuk menambah akuisisi klien baru tidak bertentangan dengan prinsip independensi, asalkan kegiatan marketing tersebut hanya sebatas pengenalan KAP, dan layanan yang disediakan kepada publik. Prinsip independen tersebut dibagi menjadi dua jenis : Independensi Fakta : Merupakan objektivitas auditor dalam mengambil keputusan, seorang auditor harus mempertimbangkan fakta yang sebenarnya terjadi dan tidak dalam pengaruh pihak-pihak tertentu dalam memberikan suatu opini kepada klien. Independensi Penampilan : Merupakan Independensi dalam hal pencitraan yang dilakukan oleh auditor terhadap publik. Seorang auditor tentunya harus mampu mewujudkan harapan publik mengenai kegunaan dari audit itu sendiri dan kepercayaan yang diberikan kepada seorang auditor. Sehingga, manajemen tidak perlu menunjuk seorang auditor secara khusus, untuk kegiatan akuisisi klien baru seperti kegiatan marketing tersebut karena kegiatan marketing yang dilakukan tidak melanggar kaidah prinsip independensi.

4. KAP yang lebih besar (berskala nasional atau internasional) telah mengakuisisi banyak KAP kecil. pertimbangan organisasi besar untuk mengakuisisi KAP seperti KAP Adi Susilo dan Rekan :

Pertimbangan organisasi besar dalam mengakuisisi KAP menengah kebawah yang lebih kecil dikarenakan karena faktor pengembangan bisnis dengan memperluas area jangkauan / cakupan wilayah jaringan KAP pada suatu wilayah, memperoleh segmen pasar baru dari berbagai lapisan kelas klien menengah kebawah, merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran karena tersebarnya berbagai kantor cabang baru atas akuisisi yang dilakukan, mendapatkan kepercayaan dari klien nonpublik untuk menggunakan jasa perikatan audit, mendapatkan klien langganan KAP yang diakuisisi.

keuntungan yang nantinya bisa diperoleh KAP menengah kebawah semacam KAP Adi Susilo dan Rekan ketika bersedia diakuisisi oleh KAP besar, yaitu : Keuntungan yang akan didapat oleh KAP Adi Susilo dan rekan dengan di akuisisi oleh KAP yang lebih besar adalah meningkatkan standar mutu dan kualitas layanan yang lebih baik, mendapatkan pengalaman dalam menangani klien yang sudah go publik sehingga menambah kemampuan dan pengalaman, memperoleh kepercayaan klien baru untuk menjadi langganan, meningkatkan pendapatan lebih dari sebelum dilakukannya akuisisi.

semua bentuk penggabungan usaha seperti akuisisi KAP besar kepada KAP yang lebih kecil ini menurut saya baik untuk profesi audit : Bagi profesi auditor akuisisi memang solusi yang sangat baik dan tepat, senior maupun staf auditor yang dimiliki KAP Adi Susilo dan rekan mampu menyerap ilmu dan bertukar pengalaman serta solusi yang tepat selama melakukan audit dengan auditor senior di KAP yang lebih besar, menambah jam terbang dan pengalaman bagi auditor yang masih baru.

5. Dalam kasus disebutkan bahwa selama periode sibuk, individu seringkali berpindah tempat ke area yang berbeda seperti dari jasa konsultasi ke jasa audit. Munculnya permasalahan atas hal tersebut kemungkinan ada, yaitu : Pengaruh terhadap perpindahan tugas ke area yang berbeda pada saat periode sibuk berlangsung memang dapat berpengaruh terhadap kualitas audit yang dilakukan karena apabila tugas tertentu seperti jasa konsultasi maka akan terjadi kekosongan pada jenis jasa pelayanan sehingga klien yang ingin menggunakan jasa tersebut tidak mendapatkan layanan, kemungkinan terjadi kesalahan ataupun mengabaikan salah satu prosedur utama dalam audit terhadap aktivitas perikatan audit yang dilakukan karena kurangnya pemahaman dan pengalaman.

LATIHAN 1. Review yang dapat saya berikan atas Sistem Pengendalian Mutu yang dimilki oleh KAP Adi Susilo dan Rekan berdasarkan Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM), yang didalamnya menyebutkan bahwa setiap KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, terutama mengenai hal-hal sebagai berikut : a. Penerimaan dan keberlanjutan klien b. Independensi Auditor c. Promosi d. Konsultasi e. Pemerkerjaan f. Penugasan Personel g. Supervisi h. Inspeksi i. Pengembangan Profesional

kesimpulan yang dapat diperoleh terkait dengan kualitas sistem pengendalian mutu yang dimiliki oleh KAP, meliputi a. Kebijakan Pemerkejaan SDM yang digunakan di dalam melakukan pemeriksaan audit minimal mempunyai tingkat pendidikan S1 dari perguruan tinggi terkemuka, Hal ini dilakukan untuk menjamin mutu dari auditor yang melakukan audit b. Kebijakan Inspeksi Adanya partner-in-charge yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan (proyek) audit dan membawahi auditor senior yang juga melakukan review dari hasil pekerjaan auditor junior dan staf.

rekomendasai dari saya adalah seharusnya KAP Adi Susilo dan Rekan harus ampu menerapkan semua hal-hal dan syarat-syarat yang telah disebutkan dalam Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) secara menyeluruh, sehingga mampu meningkatkan kualitas pelaporan audit mulai dari penugasan awal sampai dengan pelaporan hasil auditan.

2. Sesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Sarbanes-Oxley Act. Langkah Spesifik yang harus diambil oleh perusahaan dalam mepertimbangkan penerimaan audit klien yang memiliki status perusahaan publik yang akan dilakukan KAP Adi Susilo dan Rekan, meliputi :

a. Studi lapangan dengan melihat gambaran umum mengenai perusahaan klien, jenis industri perusahaan klien dan resiko yang timbul bagi keberlangsungan perusahaan klien. b. Melihat kondisi keuangan perusahaan klien, dengan melihat laporan keuangan perusahaan klien beberapa tahun terakhir. c. Mereview dan meneliti laporan hasil audit perusahaan klien, pada tahun-tahun sebelumnya d. Melakukan review terhadap Sistem Pengendalian Internal Perusahaan khususnya Sistem Informasi Akuntansi, Struktur Organisasi, dan Job Deskripsi. e. Mereview secara keseluruhan untuk mengetahui salah saji material ataupun yang tidak material yang dilaporkan di dalam laporan keuangan perusahaan dan laporan audit.