Proposal Kewirausahaan
Proposal Kewirausahaan
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah hasil produksi Telur Asin dengan aneka aroma diminati oleh
masyarakat?
2. Bagaimana rasa dan kualitas dari hasil produksi Telur Asin aneka
aroma 920 tersebut?
3. Bagaimana cara pemasaran produksinya?
4. Apakah dengan usaha tersebut dapat membantu perekonomian
keluarga?
D. Tujuan Program
Melatih mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan
sehingga diharapkan mampu berkreasi dan mengamalkan bentuk
kreasi di kehidupan sosial.
Membantu membuka jenis lapangan pekerjaan baru yang diharapkan
mampu meningkatkan taraf perekonomian individu yang terkait.
E. Luaran yang Diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari adanya program ini yaitu selain
meningkatkan perekonomian/penghasilan bagi diri sendiri dan keluarga
juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara
mengurangi pengangguran, diharapkan pula usaha ini berkembang
secara maksimal sehingga dapat menghasilkan laba/keuntungan yang
maksimal pula.
F. Kegunaan Program
Usaha pembuatan produk Telur Asin dengan aneka aroma ini
mempunyai manfaat untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi
individu-individu di wilayah tersebut sehingga mengurangi jumlah
angka pengangguran. Selain itu dapat meningkatkan jumlah
pendapatan di masyarakat. Usaha ini juga mampu mengurangi angka
kemiskinan serta dapat mengoptimalkan produk (telur) yang semula
hanya diolah secara tradional bisa lebih bermanfaat dan berdaya guna.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya pun relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan
sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat,
dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta
vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian
kuningnya. Bagian ini mengandung asam amino esensial yang
dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, kalsium, dan vitamin B
kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada
kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar (60 %) dari
seluruh bulatan telur hanya mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat. Telur mempunyai kelemahan yaitu memiliki sifat mudah
rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat
serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha
Cara-caranya:
1. Bahan adonan (serbuk batu bata) dicampur dengan garam sesuai
takaran yang telah ditentukan. Takaran ini bisa disesuaikan dengan
selera si pembuat atau juga bisa sesuai denan pengalaman yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya.
2. Untuk yang beraneka aroma, semua bahan (jahe/cabe/bawang)
diblender hingga halus, lalu ditambahkan ke campuran adonan tadi.
3. Aduk semua bahan hingga menjadi adonan yang tercampur merata.
4. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi
adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur. Untuk
mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba
untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat
melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah
tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan
disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat
kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan.
Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat
menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah
yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak
dapat menempel pada kulit telur.
c. Tempel-tempelkan adonan ke telur, Setelah adonan menempel pada
kulit telur, guling-gulingkan telur pada abu sekam. Ini bertujuan supaya
adonan semakin menempel pada kulit telur.
d. Peram dalam wadah selama 10-15 hari (setelah 15 hari telur akan
mengandung minyak). Semakin lama disimpan kadar garam dalam
telur akan semakin tinggi sehingga telur akan semakin awet tetapi
rasanya akan semakin asin. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan
di tempat yang bersih dan terbuka. Dengan cara pemeraman ini,
sebagian sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam
telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi,
maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%10% dari total berat garam semua.
e. Setelah diras pemeraman cukup waktunya (+/- 10-15 hari ). segera
bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada
saat pengbongkaran, adonan pembalut sebaiknya tambahkan sedikit
air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur.
Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan
aman. Setelah itu, pisahkan telur yang baik dan telur yang kurang baik
atau kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan.
f. Telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan air
sabun, kemudian ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci
dengan kadar air dalam panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur
yang paling atas. Telur dalam panci direbus dengan api kecil dan
jangan ditutup, jika airnya telah panas maka api sedikit demi sedikit
dibesarkan hingga mendidih. Lama rebusan kurang lebih 45menit agar
telur asin tahan hinnga 10 hari (tidak bau). Telur yang sudah masak