Anda di halaman 1dari 6

1. Perencanaan No 1.

Diagnosa keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah kebutuhan tubuh b/d penurunan intake keperawatan makanan diharapkan Tujuan dilakukan selama Intervensi tindakan 1.nutrional management: 3x24 jam nutrisi - Kaji adanya alergi makanan - kolaborasi dengan ahli gizi Rasional 1. Meningkatkan nafsu makan klien dan menghindari makanan yang alergi untuk 2. Meningkatkan kenyamanan saat makan

kebutuhan

menjadi seimbang, dengan kriteria hasil: Nutitinal status : Indikator Awal Akhir 5

menentukan jumlah nutrisi dan kalori yg 3. Meminimalkan anoreksia, dan mengurangi dibutuhkan klien - Anjurkan klien untuk diet PKTP - Ajarkan untuk mengkonsumsi subtansi gula - anjurkan untuk diet tinggi serat - Berikan makanan yang terpilih - Monitor jumlah nutrisi dan kandungan iritasi gaster 4. Glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme

Intake zat 2 gizi (nutrien) Intake zat 3 makanan dan cairan

sehingga akan membebani hepar. 5. Meningkatkan proses penyembhan Meningkatkan tubuh. asupan cairan dalam

kalori - Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Monitoring :

IMT BB

4 3

5 5

Timbang berat badan secara rutin Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Keterangan :

Monitor turgor kulit

1. Keluhan ekstrm 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan

Monitor kekurangan rambut,kusam. Monitoring mual dan muntah Monitor kalori dan intake nutrisi

Defisit volume cairan b/d kehilangan Setelah cairan aktif keperawatan diharapkan

dilakukan selama

tindakan NIC : 3x24 jam cairan Fluid management Timbang diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan Monitor vital sign Kolaborasikan intravena IV Monitor status nutrisi Dorong masukan oral - Mengoptimalkan masukan oral - Mengurangi kejenuhan pada pasien pemberian cairan - Memberikan suplay cairan tubuh. - Mengetahui secara dini gangguan elektrolit. - Menjaga keseimbangan cairan tubuh popok/pembalut jika - Mengetahui pasien. - Mengetahui keseimbangan cairan tubuh. jumlah kehilangan cairan

keseimbangan

terpenuhi dengan kriteria hasil:

Mempertahankan

urine

- Mengevaluasi keadaan umum pasien. - Mencegah dehidrasi pasien

output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda tanda

dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa

lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) Atur kemungkinan tranfusi - Mengevaluai Hypovolemia Management pasien. - Mengathui keadaan umum pasien. - Mengevaluasi pengethuan pasien - Mengevaluasi kenaikan berat badan - Mensuplay masukan oral., terhadap - Untuk mengetahui dan menjaga over hidrasi. hemokonsentrasi darah - Menghitung masukan dan haluaran. - Menjaga keseimbangan cairan,

Monitor status cairan termasuk intake dan ourput cairan Monitor tingkat Hb dan hematokrit Monitor tanda vital Monitor responpasien

penambahan cairan Monitor berat badan Dorong pasien untuk menambah intake oral

Risiko kerusakan integritas kulit b/d Kriteria Hasil : ekskresi/BAB sering Setelah keperawatan dilakukan selama tindakan 3x24 jam

NIC : Pressure Management pemahaman Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Hindari kerutan pada tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering - Mencegah iritasi daerah lipatan. - Mencegah iritasi kulit. - Mengurangi evaporasi

diharapkan integritas kulit utuh, dengan kriteria hasil: Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,

Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

- Mencegah dekubitus.

hidrasi, pigmentasi) Tidak ada luka/lesi pada kulit Perfusi jaringan baik Menunjukkan

- Mencegah komplikasi secara dini.

- Mengetahui adanya iritasi kulit.

dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya

sedera berulang Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban perawatan alami kulit dan

DAFTAR PUSTAKA

Behrman, dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC. Dona. 1996. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan Edisi 17. Jakarta: EGC. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius. Ngastiyah. 2002. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC. Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran Edisi 24. Jakarta: Djambatan. Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. 2005-2006. Definisi dan Klasifikasi. Yogyakarta: Prima Medika. Suharyono, dkk. 1998. Gastroenterologi Anak Praktis. Jakarta: Gaya Baru. Suriadi, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: PT. Fajar Interprata

Anda mungkin juga menyukai