pemadaman yang dialami oleh setiap beban yang disuplai oleh sistem tersebut. Konfigurasi sistem distribusi terdiri dari radial, loop, spindel dan jaring (grid). Akan tetapi konfigurasi yang biasa dipakai adalah konfigurasi jenis radial. ( Bellinton, 1984). Keuntungan dari konfigurasi jenis ini adalah biaya investasi relatif murah serta pengoperasiannya lebih mudah. Akan tetapi kekurangannya adalah keandalannya relatif rendah karena hanya disuplai oleh satu suplai daya dan satu saluran utama (Balagurusamy,1984). Sistem distribusi adalah sistem yang paling dekat dengan beban atau pelanggan dalam sistem suplai energi listrik sehingga sistem ini mendapat perhatian lebih dibandingkan sistem pembangkitan dan transmisi terutama oleh pihak pelanggan. (Pttgen, 2003), Beberapa bentuk rangkaian sistem dis-
21
tribusi adalah radial, loop maupun jaringan (grid). Akan tetapi, secara umum bentuk rangkaian sistem distribusi adalah radial. Kelemahan dari sistem distribusi radial dibandingkan loop dan grid adalah bahwa beban yang disuplainya rentan terhadap pemadaman apabila terjadi gangguan (Gonen, 1986). Hal ini disebabkan oleh tidak adanya suplai pendukung yang bisa menggantikan apabila suplai utama terputus. Sedangkan keuntungannya adalah biaya investasinya yang relatif lebih sedikit dibandingkan tipe yang lain. Bentuk konfigurasi sistem distribusi radial ditunjukkan pada Gambar 1.
SAIFI
SAIFI=
N N
i i
....................................(1)
dengan:
titik beban i. Besarnya nilai SAIFI dapat digambarkan sebagai besarnya failure rate () sistem distribusi keseluruhan ditinjau dari sisi pelanggan. SAIDI (System Average Interruption Duration Index ). Indeks ini adalah menggambarkan durasi atau lama pemadaman rata-rata yang dialami pelanggan. Indeks ini dirumuskan dengan:
SAIDI
SAIDI = dengan:
U N N
i i
U i adalah
tahunan untuk beban i CAIDI (Costumer Average Interruption Duration Index). Indeks ini menggambar-kan lama waktu (durasi) rata-rata setiap pemadaman indeks ini dirumuskan dengan: CAIDI =
Keandalan sistem distribusi didefenisikan dengan kemampuan komponen-komponen sistem distribusi untuk melakukan fungsinya (menyalurkan energi listrik ke pelanggan) dengan baik dalam kondisi maupun periode waktu yang telah ditentukan. (Mithulananthan, 2004) Beberapa indeks keandalan yang umum digunakan dalam menentukan nilai keandalan suatu sistem distribusi antara lain: a. SAIFI b. SAIDI c. CAIDI d. ASAI e. ASUI SAIFI (System Average Interruption Frequency Index. Indeks ini memberikan informasi tentang frekwensi rata-rata pemadaman per pelanggan. Indeks ini dirumuskan dengan:
CAIDI=
N
i
.........................................(3)
Indeks ini juga sama dengan perbandingan antara SAIDI dengan SAIFI, CAIDI=
SAIDI SAIFI
....................................(4)
Besarnya nilai CAIDI ini dapat digambarkan sebagai besar durasi pemadaman (r) sistem distribusi keseluruhan ditinjau dari sisi pelanggan. ASAI (Average Service Availability Index ). Indeks ini menggambarkan tingkat keter-
22
sediaan layanan (suplai daya) yang diterima oleh pelanggan. Indeks ini dirumuskan dengan:
Jumlah durasi ketersedia an sup lai daya ke pelanggan Jumlah durasi sup lai daya yang dibutuhkan pelanggan
ASAI
ASAI
Ni x 8760 Ui Ni Ni x 8760
.......(5)
ASUI (Average Service Unavailability Index). Indeks ini menggambarkan ketidaktersediaan layanan (suplai daya) yang diterima pelanggan. Indeks ini dirumuskan dengan:
ASUI
Jlh durasi ketidaktersediaan sup lai daya ke p lg n Jlh durasi sup lai daya yg dibutuhkan p lg n
ASUI
U N N x 8760
i i i
..............................(6)
Indeks ini juga dapat dicari dengan rumus: ASUI = 1 ASAI 8760 adalah total jumlah jam dalam satu tahun kalender. METODE PENELITIAN Model sistem distribusi dalam penelitian ini adalah sistem distribusi tipe radial seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi keandalan sistem distribusi dengan menggunakan software EDSA Technical 2005. Tahapan pelaksanaannya dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Membuat model sistem distribusi 2. Memasukkan data-data keandalan komponen sistem distribusi tenaga listrik dan data-data beban 3. Menentukan indeks keandalan sistem distribusi dengan menggunakan program EDSA Technical 2005 fitur Distribution Reliability. 4. Melakukan analisa Sistem grid dalam pemodelan ini adalah menggunakan tegangan menengah 20 KV dengan kapasitas 120 MW sedangkan titik-titik beban disuplai oleh tegangan 220 V.
(7)(2.39)
Data keandalan dari setiap komponen meliputi nilai failure rate aktif maupun pasif, maintenance rate, switching time, lama perbaikan dan lama perawatan rata-rata seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Data keandalan komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data keandalan yang dipublikasikan oleh IEEE (International Electrical and Electronic Engineering) tahun 2007.
23
Tabel 1 Data Keandalan Komponen Sistem Failure Rate Failure Rate Maintenance aktif Jenis pasip rate komponen (gangguan/ (gangguan/ (perawatan/ tahun) tahun) tahun) Power Supply Circuit Breaker Circuit Breaker Circuit Breaker Bus Bus Trafo Trafo Fuse Feeder Feeder Power Supply 1,9560 0.0157 0.0019 0.0157 0.0102 0.0102 0.0052 0.0052 0.0818 0.0055 0.0028 0.4341 0 0.0078 0.0009 0.0078 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0.5 0.5 1 1 0 0.5 0.5 1 Waktu switching (jam) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Lama perbaikan rata-rata (jam) 15 14.8 6 14.8 27.27 27.27 82.74 82.74 4 16.77 8 22.38 Lama peraw atan ratarata (jam) 12 1 1 1 3.733 3.733 16.905 16.905 0 12.778 5 6 2.158
Nama komponen
Grid CB0 CB1-11 CBG1-2 BUS1-4 BUS1A-2A TR1-10 TRG FS1-11 FD1-3 FD1A-2A DG
Sumber: IEEE Standard 2007, (IEEE Recommended Practice for the Design of Reliable Industrial and Commercial Power System) Tabel 2. Data Titik Beban NamaTitik Beban KapasitasPuncak(kW) 100 100 100 100 100 100 100 600 600 200 200 Jumlah pelanggan 100 100 90 90 80 70 70 30 30 50 50
LD1 LD2 LD3 LD4 LD5 LD6 LD7 D8 LD9 LD10 LD11 Sumber EDSA Users Guide
HASIL DAN PEMBAHASAN Indeks keandalan sistem secara keseluruhan dan indeks keandalan pada setiap beban yang diperoleh dari eksekusi
program EDSA ditunjukkan pada Tabel 3 dan Table 4 dan digambarkan secara grafik pada Gambar 3.
24
Indeks keandalan sistem untuk setiap beban dapat dilihat dalam bentuk grafik seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa setiap beban rata-rata mengalami pemadaman sebanyak 7.916 atau hampir 8 kali dalam setahun dengan durasi setiap pemadaman ratarata selama 9.324 jam. Hal itu berarti setiap beban rata-rata mengalami ketidak-tersediaan suplai daya selama 73.8076 jam atau 0.85 % selama satu tahun. Dari jumlah tersebut maka tingkat ketersediaan sistem menyuplai seluruh beban adalah sebesar 99.85 %.
Tabel 3 Indeks keandalan sistem keseluruhan SAIFI 7.916 SAIDI 73.807 CAIDI 9.324 ASAI 0.992 ASUI 0.008
Data pada Tabel 4 maupun grafik keandalan pada setiap beban menunjukkan bahwa frekwensi pemadaman cenderung meningkat ketika beban semakin jauh dari sumber grid. hal itu ditunjukkan oleh frekwensi pemadaman pada beban LD1 dan LD2 yang merupakan beban yang paling dekat dengan sumber grid, mengalami pemadaman paling sedikit diantara semua beban. Sedangkan beban yang paling sering mengalami pemadaman adalah beban LD10 dan LD11 yang merupakan beban yang paling jauh dari sumber grid. KESIMPULAN Dari hasil dan analisis hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Indeks keandalan sistem yang paling tinggi dialami oleh beban LD1 dan LD2 yang lokasinya paling dekat dengan sumber grid 2. Indeks keandalan yang paling rendah dialami oleh beban LD10 dan LD11 yang lokasinya paling jauh dari sumber grid 3. Semakin jauh lokasi beban dari sumber suplai daya maka indeks keandalan sistem semakin rendah DAFTAR RUJUKAN Balagurusamy, E.,1984, Reliability Engineering, Tata Mc Graw-Hill, New Delhi. Bellinton, R and Allan, R.N., 1984 Reliability Evaluation of Power Systems, Pitman, Boston, Mass. EDSA, 2005, Users Guide Reliability Worth Assessment of Distribution System, EDSA San Diego IEEE, 2007, IEEE Recommended Practice for The Design of Reliable Industrial and Commercial Power System, IEEE Std 49 Gonen, T., 1986, Electric Power Distribution System Engineering, Mc Graw-Hill Pttgen,B.H., Macregor, R.P and Lambert, F.C., 2003, Distributed Semantic Hype or The Dawn of A New Era, IEEE Power & Energy Magazine. Warren, A., 1995, Distribution ReliabilityWhat Is It?, IEEE Trans. Yang, F., 2007, A Comprehensive Approach for Bulk Power System Reliability Assessmen, Thesis, Georgia Institute Of Technology.
Tabel 4 Indeks keandalan sistem pada setiap beban Frek.pemada Ketidak terDurasi rataNama man(pemasediaan rata (jam/peBeban daman/ suplai daya madaman) tahun) (jam/tahun) LD1 6.6526 9.6783 64.3866 LD2 6.6526 9.6783 64.3866 LD3 7.6526 9.0871 69.5406 LD4 7.6526 9.0871 69.5406 LD5 7.6526 9.5387 72.997 LD6 8.6526 9.032 78.1511 LD7 8.6526 9.032 78.1511 LD8 8.6526 9.4314 81.6074 LD9 8.6526 9.4314 81.6074 LD10 9.6526 9.3464 90.2179 LD11 9.6526 9.3464 90.2179
100 80 60 40 20 0
LD1 LD2 LD3 LD4 LD5 LD6 LD7 LD8 LD9 LD10 LD11
Beban
Frekw ensi pemadaman (pemadaman/tahun) Durasi rata-rata setiap pemadaman (jam/pemadaman) Ketidak-tersediaan suplai daya (jam/tahun)
25