Ektrasi Vakum
Ektrasi Vakum
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
ERNI YULIANTI
0200060021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Dzat Illahi Robbi yang atas perkenan
Rahmat dan Ridho-Nyalah penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini yang berjudul Gambaran Penatalaksanaan Penanganan Bayi Baru Lahir Post Ektrasi
Vakum Diwilayah Kerja Rumah Sakit Umum Tahun 2009
Penulis menyadari Sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terselesaikan dengan baik, sehingga dalam
kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada yang terhormat :
1.
2. Widya Maya Ningrum, SST selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
STIKes Respati Tasikmalaya.
3. Teti Komalasari, S.SiT selaku
Ayahanda
beserta
ibunda
tercinta
yang
saya
banggakan yang selalu memberikan inspirasi dan dorongan yang tiada henti selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu, sejak itu manusia
kecil telah memasuki masa kehidupan tetapi dalam rahim ibu tidak hanya itu adalagi
permasalahan yang komplek itu salah satunya adalah masalah kesehatan ibu dan
bayinya hingga saat ini masih menjadi hal yang sangat memprihatinkan di Indonesia,
hal ini dapat dilihat dari angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang setiap
tahun meningkat (Wiknjosastro,2005 : 15).
Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi bila dibandingkan
dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara serta di negara sesama anggota
Assosiation South of East Asian Nation (ASEAN). Hasil Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) dan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Pada tahun 2003
dengan perkiraan AKI di Indonesia sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian
pula Angka Kematian Bayi (AKB) masih berada pada kisaran 20 per 1000 kelahilan
hidup(Siswono,2003).
Tujuan akhir dari sistem pelayanan kesehatan ibu hamil adalah hasil persalinan
dengan bayi sehat dan ibu sehat. Adanya komunikasi yang baik antara daerah dan rumah
sakit rujukan diharapkan bisa memperpendek jalur rujukan dengan harapan penderita
yang dirujuk ke rumah sakit dapat ditolong dengan hasil yang baik. Untuk ini perlu
persiapan pengiriman penderita dengan baik dan penanganan yang baik pula dirumah
sakit rujukan.
Adanya bidan di pondok bersalin desa memungkinkan antenatal care yang baik
serta pengenalan dini ibu hamil. Dapat ditentukan secara tepat tingkat risiko dari
parturiente serta dibuat catatan dan laporan yang memadai sehingga dapat dilanjutkan
penatalaksanaan persalinan secara baik.
Tersedianya alat extraksi vakum di kamar bersalin setidaknya disertai dengan
pengetahuan yang cukup untuk diagnosis dan pelaksanaan pertolongan dengan
penatalaksanaan bayi yang baru dilahirkan dan disediakannya alat resusitasi dirumah
sakit tersebut. Penyebab dilakukannya tindakan ektrasi vakum karena persalinan lama
disebabkan karena ibu kelelahan dan upaya mengedan ibu sudah berkurang dan dapat
menyebabkan resiko pada bayi sehingga salah satu tindakan yang harus dilakukan oleh
seorang penolong persalinan adalah menolong persalinan dengan ektrasi vakum.( http://
www.ektraksi vakum.blogspot.com)
Pada indikasi yang tepat serta penggunaan alat yang benar, maka pertolongan
persalinan dengan extraksi vakum akan menghasilkan bayi degan skor-apgar yang tinggi
dan angka kesakitan dan kematian yang rendah. Demikian pula halnya penanganan bayi
baru lahir tidak terlalu sulit dan menjadi panjang karena nilai apgar skor yang tinggi jadi
tidak harus dilakukan resusitasi dan pemakaian antibiotik bisa ditekan serendah mungkin.
(Pujiarto P,2005:2).
Dalam menurunkan angka kesakitan pada bayi yang dilahirkan oleh ektrasi
vakum merupakan tugas dan tanggung jawab bidan, oleh karena itu bidan diharapkan
mampu memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh pasiennya. Berdasarkan laporan
kegiatan dan survey kesehatan bayi baru lahir post ektrasi vakum pada bulan januari
tahun 2009 di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya ditemukan 8 kasus bayi yang
dilahirkan dengan menggunakan alat ektrasi vakum dan terdapat 2 (12,5%) kasus yang
berakhir dengan kesakitan bayi.
Upaya untuk mencegah masalah tersebut perawat bayi khususnya bidan dapat
melakukan asuhan pada bayi baru lahir yaitu meliputi berbagai cara seperti menilai
keadaan bayi, melakukan perawatan pada bayi dan mengatahui prosedur- prosedur
penanganan bayi baru lahir.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Gambaran Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Post Ektrasi Vakum di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya tahun 2009.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah Bagaimana Gambaran Penatalaksanaa Bayi Baru Lahir Post
Ektrasi Vakum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya tahun 2009.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan bayi baru lahir post ektrasi vakum.
2. Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui gambaran keadaan atau kondisi bayi baru lahir post ektraksi
vakum.
b) Untuk mengetahui gambaran dalam prosedur penanganan bayi baru lahir post
ektraksi vakum.
c) Untuk mengetahui gambaran perawatan bayi baru lahir post ektrasi vakum.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritiss
d) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan serta menjadi
pengalaman berharga khususnya dalam melakukan penelitian mengenai
penatalaksanaan pada bayi baru lahir post ektraksi vakum, sehingga dapat
dijadikan sebagai bekal dalam pengembangan profesi kebidanan.
E. Ruang lingkup Penelitian
a. Lingkup Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah gambaran penatalaksanaan bayi baru lahir
meliputi keadaan bayi baru lahir, prosedur penanganan bayi baru lahir, perawatan
pada bayi baru lahir post ektaksi vakum di Ruang perinatologi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya.
b. Lingkup Keilmuan
Keilmuan dalam penelitian ini termasuk asuhan kebidanan yang dititik beratkan
pada penatalaksanaan bayi baru lahir.
c. Lingkup sasaran
Sasaran dalam penelitian ini semua bayi baru lahir post ektraksi vakum di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya.
d. Lingkup Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya,
sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan
Mei 2009.
e. Lingkup Metode
Jenis
penelitian
termasuk
kualitatif,
dengan metode
deskriptif dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam vagina ke dunia luar (Sarwono 2005: 181). Persalinan normal
atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat alat pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayinya
dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
dari luar
2.
b. Servix yang kaku adalah servik yang memberikan tahanan yang jauh lebih
besar dan dapat memperpanjang persalinan. Yang dinamakan servix yang
kaku ialah servik yang kerasnya seperti ujung hidung sedangkan yang
dinamakan servik yang lunak ialah yang konsistensinya seperti bibir.
Dalam persalinan dibagi 4 kala :
Kala I atau kala pembukaan
Proses membukanya servix sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase:
1) Fase laten
Berlangsungnya selama 8 jam pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
2) Fase Aktif dibagi dalam 3 fase lagi yaitu:
a. Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
c. Fase deselerasi pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2
jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Kala II atau kala pengeluaran
Persalinan kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap. Dimulai dari pembukaan lengkap
(10 cm) atau kepala janin sudah tampak divulva dengan diameter 5- 6 cm.
Gejala utama kala II adalah :
a. His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit dengan durasi 50
sampai 100 detik
b. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak.
c. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan
mengejan karena tertekannya fleksus Frankenhouser.
d. Kedua kekuatan, his dan mengejan mendorong kepala bayi sehingga
terjadi kepala membuka pintu
e. Lamanya kala II untuk primigravida 60 menit dan multigravida 30
menit
persalinan
Penilain awal
Nilai kondisi / keadaan bayi :
Catat waktu kelahiran nilai APGAR pada 1 menit pertama dengan cepat
Lakukan tindakan dengan cepat dan tepat sesuai dengan hasil dengan
hasilny
2.
3.
Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
i. Terbanyak adalah perawatan selama 4 dan 5 hari. Waktu untuk perawatan ini
digunakan untuk memperbaiki kondisi bayi dengan memberikan antibiotik
dan melatih bayi untuk minum atau menete.
3. Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
Gangguan pernafasan
Hipotermi
Infeksi
5. Jika tidak ada masalah dalam pemantauan 2 jam pertama bayi baru lahir
lanjutkan :
a. Lakukan pengamatan pernafasan, warna dan aktifitasnya
b. Pertahankan suhu tubuh bayi
c. Lakukan pemeriksaan fisik
d. Pemberian vitamin K
e. Indentifikasi BBL
Pada saat bayi dirawat bersama ibu jelaskan pada orang tua cara merawat bayi
meliputi :
a. Pemberian Nutrisi
b. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi
c. Mencegah infeksi
6. Mengajarkan tanda tanda bahaya bayi pada orang tua
a. Pernafasan sulit atau > 60 kali / menit
b. Suhu > 38 C atau lebih
c. Warna kulit Biru atau pucat
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian latar belakang dan tinjauan pustaka diatas , maka penulis
membuat kerangka konsep yang berjudul Gambaran Penatalaksanaan Bayi Baru
Lahir Post Ektrasi Vakum di Ruang Perawatan Rumah Sakit Umum
Daerah( RSUD) Tasikmalaya tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Penatalaksanaan
Bayi baru lahir
post ektrasi vakum
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penatalaksanaan bayi baru lahir post ektraksi vakum di
Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya 2009
Variabel
Definisi Operasional
Kategori
Keadaan
bayi baru
lahir
tidak
normal
Skala
Alat
Ukur
Ukur
Nominal Format
Cara
Ukur
observasi
Observasi
yang
membutuhkan identifikasi
masalah kesehatan pada
bayi baru lahir.
Perawatan
pada
Nominal Format
baru lahir
observasi
observasi
sampai
keadaan
bayi
yang
penanganan
bayi
lahir
Nominal Format
petugas
sehingga
kesehatan
mendapatkan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
observasi
observasi
Data primer
Pengambilan data primer diperoleh melalui format kuesioner dan dikumpulkan
dengan cara yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan
format kuesioner yang telah disediakan.
2. Data sekunder
Pengambilan data sekunder diperoleh dari laporan data catatan Rumah Sakit
mengenai data cakupan bayi lahir dengan ektraksi vakum.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa format kuesioner yang diberikan
kepada seluruh responden dengan total pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan dengan
sifat pertanyaan tertutup dibuat sendiri oleh penulis yang diambil dari teori yang
ada. Jumlah pertanyaan mengenai keadaan bayi baru lahir adalah 5 pertanyaan,
mengenai prosedur penanganan BBL sebanyak 10 pertanyaan dan mengenai
perawatan BBL sebanyak 5 pertanyaan untuk setiap pertanyaan nilai 1 untuk
jawaban YA dan nilai 0 untuk jawaban TIDAK . Dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu indeks yang
menunjukan alat ukur itu benar benar mengukur apa yang diukur. Dan reliabilitas
adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan ( Notoatmodjo 2005: 129).
G. Pengolahan Data
Data yang telah ada diolah dan dianalisis dengan melalui tahap:
a.
Editing Data, yaitu menyeleksi data yang telah didapat dari hasil observasi
dan wawancara untuk mendapatkan data yang akurat.
Coding data, yaitu melakukan pengodean data agar tidak terjadi kekeliruan
dalam melakukan tabulasi data.
FORMAT KUESIONER
Nama responden
No.
Pertanyaan
I.
1.
2.
3.
4.
5.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
Jawaban
Ya
Tidak
6.
7.
8.
9.
10.
III.
1.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Blog. 2009. Persalinan dengan Ektraksi Vakum dari
vakum.blogspot.com. Diakses tanggal 16 februari 2009
http: // www.ektraksi
Fadilah, S. 2009. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir dari http: // www. Asuhan pada bayi
baru lahir.blog spot.com.
Johnson dan Taylor.2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Cetakan I. EGC. Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan dan Ilmu penyakit Kandungan untuk
Pendidikan Bidan. Kedokteran EGC. Jakarta
Mansjoer, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid Pertama. Media Aesculapius,
FKUI. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri fisiologi dan Obstetri Patologi jilid I. Jakarta.
EGC
Notoatmodjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
Pohan, I. 2004. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan jilid 2 kesaint blanc Bekasi.hal
99
Rosita, A. 2007 . Diktat : Asuhan pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak. STIKes Respati
Tasikmalaya
Saifudin AB 2005. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Hal 181.
Sulistyoningsih, H. 2008. Diktat: Metodologi Penelitian. STIKes Respati Tasikmalaya