Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Gelombang
Gelombang adalah suatu gangguan dari keadaan setimbang yang bergerak
dari satu tempat ke tempat lain (Young & Freedman, 1996:593! Gerak
gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum tanpa
perpindahan materi! "ada gelombang mekanik, energi dan momentum
dirambatkan melalui gangguan dalam medium, gangguan tersebut merambat
karena adanya interaksi di dalam medium yang mun#ul karena si$at elastis
mediumnya! %edangkan pada gelombang elektromagnetik, energi dan momentum
dirambatkan melalui medan listrik dan medan magnet yang dapat merambat
melalui &akum ('amalis, ())3:(*!
%istem gelombang mempunyai $ungsi gelombang yang menggambarkan
perpindahan satu partikel dalam medium! Fungsi tersebut tergantung pada posisi
dan +aktu (dimensi ruang dan +aktu , sehingga se#ara umum $ungsi gelombang
dapat dinyatakan dengan
( ) t u , r
! "ada gelombang satu dimensi, dimana
gelombang merambat dalam arah
x
dan bergerak dengan ke#epatan konstan
sebesar
v
, $ungsi gelombang dapat dinyatakan sebagai
( ) ( ) vt x f t x u t ,
! ((!1
"ada gelombang sinus atau harmonik yang bergerak dari sumbu
x
negati$
menu,u sumbu
x
positi$, maka
*
( ) ( ) ( ) t v x u t v x u t x u ( sin sin ,
) )
! ((!(
-engan mensubtitusi
T v
,
( k
dan kv , maka diperoleh
( ) ( ) t kx u t x u sin ,
)
, ((!3
dimana adalah pan,ang gelombang, T adalah periode,

adalah $rekuensi dan


k disebut konstanta gelombang (.lonso & Finn, 19/):60(1603!
2.1.1 Persamaan Diferensial Gelombang
Fungsi gelombang pada persamaan ((!1 dapat dinyatakan sebagai
( ) ( ) f t x u ,
dan
vt x t
! -engan menggunakan aturan berantai dimana
1

dan
v
t
t

, maka turunan pertama $ungsi gelombang terhadap


x
dan
t
adalah

d
du
x
du
x
u

dan
( )

d
du
v
t d
du
t
u
t

! ((!*
2urunan kedua $ungsi gelombang terhadap
x
dan
t
adalah
(
(
(
(

d
u d
x x
u
d
d
x
u

,
_

, ((!*a
( )
(
(
(
(
(
(
(

d
u d
v v
d
u d
v
t t
u
d
d
t
u
t t

,
_

! ((!*b
"ersamaan ((!*a disubtitusi ke persamaan ((!*b menghasilkan persamaan
di$erensial gelombang satu dimensi, yaitu
(
(
(
(
(
x
u
v
t
u

((!5
(.lonso & Finn, 19/):60/!
"ersamaan ((!5 menggambarkan perambatan gelombang dengan
ke#epatan
v
dalam ruang satu dimensi! "ada gelombang elektromagnetik nilai
5
u
menyatakan komponen E dan H, pada tali yang digetarkan nilai
u

menyatakan perpindahan dari keadaan setimbang, dan pada kelistrikan nilai
u

menyatakan arus atau beda potensial (3oas, 19/3:5*(!
2.1.2 Persamaan Gelombang Model Fermi Pas!a Ulam
Fermi, "asta dan 4lam dalam paper mereka di tahun 1955 menyelidiki
model gelombang nonlinier dari sebuah tali, dimana tali direntangkan sepan,ang
sumbu 5 dan tali hanya bisa bergerak dalam arah sumbu y! "emodelan tersebut
disebut model Fermi, "asta, 4lam (F"4 ('u#ker, 199/, (6nline,
http:77+++!#s!s,su!edu78ru#ker7#apo+7paper7node(!html!
"ada model F"4 tali dimodelkan oleh sederet partikel sepan,ang sumbu x,
dengan setiap koordinat x dipisahkan oleh ,arak x , sehingga massa dari setiap
partikel adalah
x
dimana

adalah rapat massa tali! %edangkan pergerakan


tiap partikel dalam arah sumbu y dimodelkan oleh akibat dari hubungan pegas tiap
partikel dengan dua tetangganya!
3ila
( )
) )
, t x u
menyatakan perpindahan &ertikal (nilai y pada +aktu
)
t

dari partikel yang berada pada posisi horisontal
)
x
, dan u menyatakan
perbedaan perpindahan &ertikal antara dua partikel tetangga, maka ,arak antara
dua partikel tetangga d dapat dinyatakan sebagai ( ) ( )
( (
u x + ! 3esarnya
gaya oleh sebagian besar pegas biasanya dinyatakan sebagai $ungsi G dari ,arak
(dibagi dengan x sehingga gaya ternormalisasi, yaitu

,
_

x
d
G F
sp
! ((!6
%elama diasumsikan bah+a partikel tidak bergerak dalam arah sumbu x, maka
hanya memperhatikan komponen &ertikal dari gaya pegas! 9arga mutlak dari gaya
6
komponen &ertikal dapat dinyatakan
d
u
x
d
G F
ver sp

,
_

,
! 3ila dinyatakan
se#ara tepat sebagai $ungsi
x
u

, maka diperoleh
( ) 1
1
(
(
,
+

,
_

,
_

x
u
x
u
ver sp
x
u
G F
! ((!0
:ika pegas linier (mengikuti hukum 9ooke dan memiliki pan,ang
keseimbangan ) z , maka
( ) kz z G
dimana k adalah harga positi$ dari
konstanta pegas dan
x
u
k F
ver sp

,
! 4ntuk pegas nonlinier dimana
( ) z G

merupakan $ungsi analitik mendekati 1 z ,
z
z G (
dapat dinyatakan sebagai
deret pangkat dari
x
u

dimana
x
u

sangat ke#il, sehingga ver sp


F
, dinyatakan
sebagai
!!!
*
*
3
3
(
( 1 ,
+
,
_

+
,
_

+
,
_

x
u
a
x
u
a
x
u
a
x
u
a F
ver sp
! ((!/
4ntuk partikel yang berada pada
)
x
dapat dide$inisikan bah+a
( ) ( ) x x u x u
) )

dan
( ) ( )
) )
x u x x u +
+

sehingga dengan
menggunakan hukum ;e+ton, persamaan ((!/ men,adi
!!! , (
3 3
3
( (
( 1 )
+

,
_

,
_

+
,
_

,
_

,
_


,
_

+
,
_


+ + +
x
u
x
u
a
x
u
x
u
a
x
u
x
u
a t x xu
tt

!
((!9
0
"ada persamaan ((!9, untuk x mendekati ) dapat dihasilkan persamaan
di$erensial gelombang nonlinier model F"4
!!! * 3 (
3
*
(
3 ( 1
+ + + +
xx x xx x xx x xx tt
u u a u u a u u a u a u , ((!1)
dengan
tt
u
adalah turunan kedua
u
terhadap +aktu
t
,
x
u
adalah turunan
pertama
u
terhadap posisi
x
dan
xx
u
adalah turunan kedua
u
terhadap posisi
x
!
"ada permasalahan khusus yaitu ,ika pegas mengikuti hukum 9ooke dan
pan,ang keseimbangan ), maka bagian nonlinier pada persamaan ((!1) hilang
dan diperoleh bentuk umum persamaan gelombang linier
xx tt
u a u
1

((!11
dimana
k a
1
(konstanta pegas! %edangkan ,ika
x
u
ke#il maka pengaruh
bagian pangkat tertinggi dapat diabaikan, sehingga diperoleh persamaan ((!1(
yang merupakan persamaan gelombang nonlinier kuadratik model F"4!
xx x xx tt
u u a u a u
( 1
( +

((!1(
-an ,ika gaya pegas tepat sebagai $ungsi ,arak sehingga
) !!!
* (
a a
, maka
diperoleh persamaan ((!13 yang merupakan persamaan gelombang nonlinier
kubik model F"4!
xx x xx tt
u u a u a u
(
3 1
3 + ((!13
2.2 Continuous Cellular Automata
<asalah matematika yang kompleks sulit diselesaikan dengan
kemungkinan nilai diskrit yang hanya hitam dan putih, sehingga diperkenalkan
bentuk umum dari cellular automata satu dimensi dimana tiap sel tidak hanya
/
"a#
"b#
hitam atau putih, melainkan rentangan kontinyu dari gradasi +arna yang mungkin
dan disebut dengan continuous cellular automata! Gradasi +arna dari tiap1tiap sel
bisa diperbaharui dengan suatu aturan yang didasari oleh aturan totalistic cellular
automata (=ol$ram, ())(:1551156!
>de dari aturan continuous cellular automata adalah menentukan rerata
gradasi +arna suatu sel dengan tetangga terdekatnya untuk mendapatkan gradasi
+arna sel tersebut pada langkah berikutnya! %edangkan keadaan sel pada tiap
langkah merupakan gradasi +arna dari putih sampai hitam dimana pada langkah
dasar bisa dipresentasikan dengan sederet bilangan real dari ) sampai 1! Gambar
(!1 menun,ukkan satu permasalahan yang sangat sederhana dimana gradasi +arna
sel yang baru benar1benar merupakan rerata sebuah sel dengan tetangga
terdekatnya!
Gambar 2.1 "a# A!$ran Dasar Continuous Cellular Automata% "b# &asil Per'i!$ngan
Men$r$! A!$ran dan &asil (is$alisasi Sam)ai )ada *a+!$ Ter!en!$

.turan akan men,adi sedikit lebih kompleks ketika rerata gradasi +arna
suatu sel dengan tetangga terdekatnya dikalikan dengan suatu konstanta C dan
,ika hasilnya lebih dari satu, maka hanya bagian pe#ahannya (fractional part
yang digunakan! Gambar (!( menun,ukkan bila rerata tingkat arsiran dikalikan
dengan
(
3
C
(=ol$ram, ())(:150!
9
"b#
"a#
"a#
"b#
,rror- .eferen/e so$r/e no! fo$ndGambar 2.2 Fractional Part [ ] x
(
3
"a# A!$ran% "b# &asil
Per'i!$ngan Men$r$! A!$ran dan &asil (is$alisasi Sam)ai )ada *a+!$
Ter!en!$
;amun pada kenyataannya aturan yang mun#ul dalam continuous cellular
automata hanya diambil aturan sederhana yang ekstrim untuk menghasilkan
kelakuan yang lebih kompleks! %ehingga ditentukan sebuah aturan untuk
menentukan gradasi +arna sel yang baru, yaitu hanya dengan menambah suatu
konstanta C pada rerata gradasi +arna sel sebelumnya dengan tetangga
terdekatnya dan diambil bagian pe#ahan (fractional part dari hasil tersebut!
Gambar (!3 menun,ukkan bila rerata gradasi +arna ditambah dengan
*
1
C
(=ol$ram, ())(:15/!
Error: Reference source not found
1)
Gambar 2.0 Fractional Part [ ]
*
1
+ x "a# A!$ran% "b# &asil Per'i!$ngan Men$r$! A!$ran
dan &asil (is$alisasi Sam)ai )ada *a+!$ Ter!en!$
2.0 (ersi Cellular Automata dari Persamaan Gelombang
-imensi ruang dan dimensi +aktu pada persamaan gelombang memiliki
nilai yang kontinyu! 4ntuk kekontinyuan dimensi ruang dinyatakan dengan X
yang nilainya sama dengan lebar sebuah sel! :ika terdapat J sel dan pan,ang
garis di ba+ah sel adalah
LengtX
maka
J LengtX X
! %edangkan untuk
menyatakan dimensi +aktu digunakan T yang sesuai dengan ,arak antar dua
garis! :ika terdapat ! pembaharuan "update# dan ,angka +aktu yang telah dilalui
adalah $urationT maka
! $urationT T
('u#ker, 199/, (6nline,
http:77#a$a?!#om7e5tra7ru#ker!+a&e!html!
"ersamaan gelombang menyatakan bah+a turunan kedua intensitas
terhadap +aktu sebanding dengan kuadrat
v
dikali turunan kedua intensitas
terhadap posisi! -an konstanta
v
menyatakan ke#epatan gelombang yaitu
ke#epatan maksimal gelombang merambat dalam medium! -engan kata lain
v

dapat dipandang sebagai @ke#epatan #ahayaA atau @ke#epatan bunyiA!4ntuk
gelombang yang merambat dengan ke#epatan maksimal, maka #epat rambat
gelombang sama dengan #epat rambat #ahaya di ruang hampa
( c v
, sehingga
persamaan ((!5 men,adi
(
(
(
(
(
dx
u d
c
dt
u d
((!1*
-alam mempela,ari cellular automata satu dimensi kata @ke#epatan
#ahayaA men,adi satu bahasan tersendiri, karena cellular automata tertentu hanya
memperhatikan tetangga terdekat pada kedua sisinya tanpa memperhatikan e$ek
11
yang mempengaruhi gerakan melintang cellular automata yang lebih #epat dari
pergantian tiap sel! :ika cellular automata memperhatikan dua tetangga
terdekatnya, maka @ke#epatan #ahayaA men,adi dua sel tiap update dan
seterusnya! Bemungkinan terakhir sel memperhatikan tetangga terdekatnya tetapi
membutuhkan dua langkah +aktu untuk bisa menerapkan pergantian terhadap sel
yang bersangkutan! 9al ini merupakan masalah nyata dalam sel cellular automata
ini, yaitu memperhatikan tetangga terdekatnya tetapi e$eknya memerlukan dua
langkah untuk digabung! .rtinya ke#epatan gelombang akan men,adi 1!5 sel per
update! -alam bentuk X (lebar sebuah sel dan T (langkah +aktu per
update
c
sebanding dengan X dibagi dengan T ( ! :ika pada cellular
automata yang memiliki pengaruh langsung maka
c
men,adi
T X
, serta
bila memiliki e$ek langsung dan memperhatikan dua tetangga terdekatnya maka
c
men,adi
T X (
dan seterusnya!
3ila tiap sel berisi dua bilangan real yaitu intensitas
u
dan ke#epatan % ,
maka ke#epatan sel menyatakan rerata perubahan intensitas sel atau
dt
du
%
!
%ehingga persamaan ((!1* dapat dinyatakan men,adi
( )
(
(
(
dx
u d
c
dt
d%
((!15
dimana
dt
d%
dinyatakan sebagai per#epatan!
4ntuk
(
(
dx
u d
digunakan pendekatan bah+a sebuah sel intensitasnya C ,
satu tetangga terdekat di sisi kiri L dan satu tetangga terdekat di sisi kanan & !
2urunan pertama intensitas terhadap posisi dapat dinyatakan sebagai
( ) X L C
1(
,
( ) X C &
atau rerata keduanya
( ) X L & (
sesuai dengan sel tetangga
ditin,au! %edangkan turunan kedua intensitas terhadap posisi men,adi
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) X X C & X L C atau dapat ditulis
( (
(
(
X
& C L
dx
u d

+
! ((!16
"ersamaan ((!16 disubtitusi ke persamaan ((!15, menghasilkan
( )

,
_

(
(
(
X
& C L
c
dt
d%
! ((!10
3entuk cellular automata dari persamaan gelombang harus memenuhi aturan
update' yaitu
intensitas baru C intensitas lama D
E T
ke#epatan,
((!1/
ke#epatan baru C ke#epatan lama D
E T
per#epatan
((!19
('u#ker, 199/, (6nline, http:77#a$a?!#om7e5tra7ru#ker!+a&e!html!
2.0.1 Gelombang 1inier
%olusi persamaan gelombang hanya bisa didekati dengan titik grid pada
bidang (x't! 2itik tersebut diberi nama
, (
n
(
t x
dimana
J ( ,!!!, ( , 1 , )
dan
! n ,!!!, 3 , ( , 1
disingkat
, (
n
(
n
(
t x ) )
dan
, (
n
(
n
(
t x u u
, dimana
, (
n
(
t x )
adalah pendekatan numerik pada titik grid yang menga#u pada solusi
13
=aktu (t
"osisi (x
persamaan gelombang
, (
n
(
t x u
('u#ker, 199/, (6nline,
http:77+++!#s!s,su!edu78ru#ker7#apo+7paper7node3!html!
:ika
n
(
)
dan
n
(
%
menyatakan nilai ) dan % pada sel posisi ( dan +aktu n,
n
(
)
1
dan
n
(
)
1 +
menyatakan nilai sel ) dari tetangga kiri dan kanan,
1 n
(
)
dan
1 + n
(
)
menyatakan nilai sel ) lama dan nilai ) baru , sedangkan
1 + n
(
%

menyatakan nilai sel % baru! ;ilai sel ) dengan tetangga1tetangganya dalam
bidang (x't digambarkan seperti pada Gambar (!*!
1
1

n
(
)
1 n
(
)
1
1

+
n
(
)
n
(
)
1
n
(
)
n
(
)
1 +
1
1
+

n
(
)
1 + n
(
)
1
1
+
+
n
(
)
Gambar 2.2 Nilai Sel U dengan Te!angga3!e!angga Terde+a!n4a )ada Bidang "x,t#
"ada gelombang linier, persamaan ((!1/ dan ((!19 dapat dinyatakan
men,adi
1 1
(
+ +
+
n
(
n
(
n
(
% t ) )
, ((!()

,
_

+
+
+ +
(
1 1 ( 1
(
(
(
x
) ) )
c t % %
n
(
n
(
n
( n
(
n
(
. ((!(1
3ila
t ) ) %
n
(
n
(
n
(


(
1
dan persamaan ((!(1 di subtitusi ke persamaan ((!()
diperoleh

,
_

,
_

+
+

+
+

+
(
1 1
(
1
1
(
(
(
x
) ) )
c t
t
) )
t ) )
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
!
1*
( )
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
) ) )
x
t c
) ) )
1 1
(
1 1
( (
+
+
+
,
_

+ + ! ((!((
-imana #epat rambat ter#epat adalah satu ruang sel per satu +aktu update,
sehingga ke#epatan maksimal gelombang
c
adalah selalu satu!

2.0.2 Gelombang Nonlinier
"ada gelombang nonlinier, dengan #ara yang sama seperti pada gelombang
linier dan sesuai dengan persamaan ((!1( dan ((!13, maka diperoleh persamaan
gelombang nonlinier kuadratik
( )
( ) ( ) ( )
1
1
]
1


+ +

,
_

+ +
+
+
+
(
1
(
1 1
1 1
(
(
1 1
(
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
) ) ) ) k
) ) )
x
t
) ) )
! ((!(3
%edangkan untuk gelombang nonlinier kubik diperoleh
( )
( ) ( ) ( )
1
1
]
1


+ +

,
_

+ +
+
+
+
3
1
3
1 (
1 1
(
(
1 1
(
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
n
(
) ) ) ) k
) ) )
x
t
) ) )
! ((!(*
-imana
1
k
dan
(
k
merupakan konstanta nonlinieritas ('u#ker, 199/, (6nline,
http:77+++!math#s!s,su!edu7$a#ulty7ru#ker7#apo+7paper7rr#a!html!
15

Anda mungkin juga menyukai