Anda di halaman 1dari 24

Te kn ik I nst a la si List rik

Kegiatan Belajar 2 HUKUM RANGKAIAN ARUS


Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta dapat : Menjelaskan hukum Menggunakan hukum hm dan hukum Kir!hh"## hm dan hukum Kir!hh"## dalam pengerjaan s"al

Mengetahui ma!am$ma!am rangkaian dasar dalam teknik listrik Mem%erikan !"nt"h praktis rangkaian dasar teknik listrik

1.

Hukum Ohm

Kita hu%ungkan se%uah tahanan pada suatu tegangan dan mem%entuk suatu rangkaian arus tertutup& maka melalui tahanan terse%ut mengalir arus 'ang %esarn'a tertentu( Besar ke!iln'a arus tergantung pada tahanan dan tegangan 'ang terpasang( Penjelasan tentang hu%ungan antara tegangan& kuat arus dan tahanan pada suatu rangkaian arus diperlihatkan "leh per!"%aan %erikut :

Per!"%aan : a) Pengukuran kuat arus pada %erma!am$ma!am tegangan *2+& ,+& -+) dan %esarn'a tahanan k"nstan *./ )(
I 0 / &2 A A
U 0 2 + R 0 ./

I 0 / &, A A
U 0 , + R 0 ./

I 0 / &- A A
U 0 - + R 0 ./

Gambar 2.1 Arus pada bermacam-macam tegangan Perhatikan : Kuat arus I %er%anding langsung dengan tegangan U
Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

1/

Te kn ik I nst a la si List rik

Per!"%aan : %) Pengukuran kuat arus pada %erma!am$ma!am tahanan *./ & 2/& 2/)(dan %esarn'a tegangan k"nstan *-+)(
I 0 / &- A A
U 0 - + R 0 ./

I 0 / &2 A A
U 0 - + R 0 2/

I 0 / &2 A A
U 0 - + R 0 2/

Gambar 2.2 Arus pada bermacam-macam tegangan Perhatikan : Kuat arus I %er%anding ter%alik dengan tahanan R Se!ara umum %erlaku : Kuat arus I adalah : a) %er%anding langsung dengan tegangan U %) %er%anding ter%alik dengan tahanan R Hal terse%ut diringkas kedalam suatu #"rmula& maka kita per"leh "ukum #"m.
3egangan U 3ahanan R

Kuat arus I 0

4alam sim%"l #"rmula :

I0

U R

I Kuat arus dalam A U 3egangan dalam + R 3ahanan dalam hm 'ang lain

Melalui penja%aran persamaan kita dapatkan dua %entuk hukum

U 0 R (I

R0

U I

4alam hal ini digunakan satuan +"lt& Ampere dan 1.1. Grafik tegangan fungsi arus

hm(

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

1.

Te kn ik I nst a la si List rik

Kita tempatkan tegangan termasuk juga arusn'a kedalam suatu sistim k""rdinat 'ang %ersudut siku$siku *pada sum%u h"ris"ntal tegangan U se%agai %esaran 'ang diu%ah$u%ah dan pada sum%u 5ertikal arus I 'ang sesuai se%agai %esaran 'ang %eru%ah) dan titik ini satu sama lain saling dihu%ungkan& maka kita dapatkan gra#ik tegangan #ungsi arus( Untuk per!"%aan a) 'ang dilaksanakan dengan tahanan R 0 ./ diper"leh gra#ik se%agai %erikut :
A / &6 / &/ &1 / &,

/ &2 / &2 / &.


. 2 2 ,

6+

Gambar 2.$

Gra%ik tegangan %ungsi arus

Pada tahanan 'ang tetap k"nstan maka gra#ikn'a lurus seperti diperlihatkan pada gam%ar( 7"nt"h : .( Suatu k"mp"r listrik untuk 22/ + men'erap arus se%esar 1&1 A( Berapa %esarn'a tahanan k"mp"r listrik 8 4iketahui : 4itan'akan : U 0 22/ +9 R
U 9 I
22/ + = ,/ < 1&1 A

I 0 1&1 A

:a;a%an :

R0

R0

2( Pada suatu tahanan tertulis data , k dan 2/ mA( Berapa %esarn'a tegangan maksimum 'ang %"leh terpasang 8 4iketahui : R 0 , k 0 ,/// I 0 2/ mA 0 /&/2 A
Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

12

Te kn ik I nst a la si List rik

4itan'akan : :a;a%an :

U U&I.R U 0 ,/// ( /&/2 A 0 =/ +

2( Pada gam%ar 2(, ditunjukkan gra#ik tegangan #ungsi arus untuk tiga %uah tahanan( Berapa %esarn'a nilai$nilai tahanan terse%ut 8
m A 2/ .1 ./ G r a # ik ! 1

G r a # ik a

G r a # ik %

Gambar 2.' Gra%ik tegangan %ungsi arus :a;a%an :

./ U

2/

2/

,/ +

Gra#ik a : Untuk U 0 ./ + %esarn'a arus I 0 2/ mA 0 /&/2 A


R0 U 9 I
R0 ./ + = 1// < /&/2 A

Gra#ik % : Untuk U 0 ,/ + %esarn'a arus I 0 2/ mA 0 /&/2 A


R0 ,/ + = 2/// < 0 2 k< /&/2 A

Gra#ik ! : Untuk U 0 2/ + %esarn'a arus I 0 1 mA 0 /&//1 A


R0 2/ + = -/// < 0 - k< /&//1 A

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

12

Te kn ik I nst a la si List rik

2.

Rangkaian seri tahanan

Suatu rangkaian seri tahanan ter%entuk& jika untuk tegangan 'ang terpasang pada semua tahanan %erturut$turut mengalir arus 'ang sama(
I
R . U R2 R2

Gambar 2.(

Rangkaian seri ta"anan

Penjelasan tentang tegangan& arus dan tahanan untuk rangkaian seri dapat diperhatikan pada per!"%aan %erikut ini :

Per!"%aan : a). Pengukuran arus I dengan memasang alat pengukur arus didepan& diantara dan di%elakang tahanan(
I 0 / &.A
A
R .02/

I 0 / &.A
A R 20,/

I 0 / &. A
A R 20-/

U 0 .2 +

Gambar 2.) Arus pada rangkaian seri

A
I 0 / &.A

Pada rangkaian seri kuat arus di semua tahanan %esarn'a sama( 4isini pada rangkaian arus tak satupun tempat %agi elektr"n$elektr"n untuk dapat keluar( >aitu arus 'ang tidak pernah digunakan ?

Per!"%aan : %) Pengukuran tegangan U.& U2& U2& Ut"tal dengan alat pengukur tegangan dan pengukuran arus I dengan alat pengukur arus pada rangkaian seri 'ang di%erikan(

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

1,

Te kn ik I nst a la si List rik

Hasil pengukuran : U. 0 2 +9 U2 0 , +9
I0 / &. A
A U . 02+

Ut"tal 0 .2 +9 I 0 /&. A U2 0 - +
U2 0,+

U2 0-+ R 20-/
+

R .02/

R 20,/
+

t" ta l 0 . 2 +

G a m b a r 2 .* Te g an g a n p a d a ra n g k a ia n s e ri

Kita jumlahkan tiga tegangan %agian *tegangan jatuh) U.& U2& U2& maka kita dapatkan& %ah;asan'a jumlah tegangan$tegangan terse%ut sama dengan tegangan terpasang Ut"tal( Se!ara umum din'atakan : 3egangan t"tal sama dengan jumlah tegangan %agian Ut"tal 0 U. @ U2 @ U2 @ 3ahanan t"tal rangkaian seri se!ara langsung dapat ditentukan dengan suatu alat pengukur tahanan( Namun dalam praktik le%ih %an'ak dipilih met"de tidak langsung& 'aitu melalui pengukuran tegangan dan arus& tahanan dihitung dengan %antuan hukum R t"tal 0
R t"tal 0

hm(

Ut"tal I
.2 + 0 .2/ < /&. A

4engan demikian ter%ukti : 3ahanan t"tal sama dengan jumlah tahanan %agian( Rt"tal 0 R. @ R2 @ R2 @ 4engan demikian dapat diterangkan& %ah;a arus %erturut$turut harus mengatasiAmenguasai semua tahanan %agian(
Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

11

Te kn ik I nst a la si List rik

Karena tahanan t"tal diganti juga dengan tahanan se!ara tersendiri& 'ang mana hal ini dise%ut juga se%agai tahanan pengganti * Rpengganti)( Kita %andingkan per%andingkan tegangan
U. 2+ . = = U2 ,+ 2 U2 ,+ 2 = = U2 -+ 2
Ut"tal .2+ = = U. 2+ .

U. : U2 : U2 0 2+ : ,+ : -+ 0 . : 2 : 2 per%andingan untuk tahanan 'ang ada


R. 2/ < . = = R2 ,/ < 2 R2 ,/ < 2 = = R2 -/ < 2
Rt"tal .2/ < = = R. 2/ < .

R. : R2 : R2 0 2/ : ,/ : -/ 0 . : 2 : 2& 4engan demikian kita dapatkan& %ah;asan'a kedua hal terse%ut sesuaiA!"!"k satu sama lain( Ini mem%uktikan : 3egangan %agian satu sama lain mempun'ai karakteristik seperti tahanan 'ang ada(
U. R. 0 U2 R 2 U2 R 2 0 U2 R 2 Ut"tal R t"tal 0 U. R.

misal

U. : U2 : U2 0 R. : R2 : R2 Hal terse%ut dapat diterangkan se%agai %erikut : 4isetiap tahanan mengalir arus 'ang sama( Pada tahanan 'ang sama arus terse%ut menim%ulkan tegangan jatuh 'ang sama pula( Pada tahanan 'ang %er%eda arus 'ang mengalir mengaki%atkan terjadin'a tegangan jatuh 'ang

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

1-

Te kn ik I nst a la si List rik

%er%eda pula& untuk tahanan 'ang %esar tahanan jatuhn'a %esar& untuk tahanan ke!il tegangan jatuhn'a ke!il( Pada pemakaian& seperti misaln'a lampu pijar& jarang dihu%ungkan se!ara seri& disini kerugian suatu pemakaiA%e%an 'ang seluruhn'a terhu%ung seri dengan 'ang lain maka dapat terjadi %e%an terse%ut tanpa arus( Salah satu pemakaian 'ang ada 'aitu lampu hias ;arna$;arni atau rangkaian seri pem%angkit tegangan 7"nt"h : .( 3iga tahanan R. 0 1/& R2 0 .// dan R2 0 2// terhu%ung seri pada .61+( Berapa %esarn'a tahanan t"tal& arus dan tegangan jatuh 8 Buatlah gam%ar rangkaiann'a ? 4iketahui : R. 0 1/9 R2 0 .//9 R2 0 2//9 U 0 .61+

4itan'akan : Rt"tal& I& U.& U2& dan U2 :a;a%an : Rt"tal 0 R. @ R2 @ R2 Rt"tal 0 1/ @ .// @ 2// 0 21/
I0 U 9 R t"tal I0 .61+ = /&1A 21/<

U. 0 I ( R. 9 U2 0 I ( R2 9 U2 0 I ( R2 9
U

U. 0 /&1A ( 1/ 0 21+ U2 0 /&1A ( .// 0 1/+ U2 0 /&1A ( 2// 0 .//+


U2
R 20 .//

R201/

R 202//

U 0 .61+

Gambar 2.+ ,kema rangkain soal no. 1

2( Bampu pijar ./+A/&2A dan lampu pijar 'ang lain .1+A/&2A terhu%ung seri pada tegangan 2/+( Berapa %esarn'a arus pada rangkaian terse%ut 8
Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

16

Te kn ik I nst a la si List rik

4iketahui :

Ut"tal 0 2/ +9

U. 0 ./ +9

I. 0 /&2 A9

U2 0 .1 +9

I2 0 /&2 A

4itan'akan : I :a;a%an : Kedua lampu men'erap arus n"minal se%esar /&2 A pada tegangan seluruhn'a ./ + @ .1 + 0 21 +( 3etapi karena tegangan t"tal 'ang digunakan untuk men!atu kedua lampu terse%ut le%ih ke!il& maka arusn'a harus ditentukan dengan !ara se%agai %erikut :
I= U 9 R t"tal I= 2/ + = /&.- A .21 <

4isini tahanan t"tal masih %elum diketahui& 'ang mana merupakan jumlah tahanan %agian Rt"tal 0 R. @ R2 9 Rt"tal 0 1/ @ 61 0 .21 hm dan selanjutn'a

3ahanan %agian dapat ditentukan dengan hukum dimasukkan ke persamaan diatas :


R. 0 U. 9 I. U2 9 I2 R. = ./ + = 1/ < /&2 A .1 + = 61 < /&2 A

R2 0

R2 =

2( Se%uah tahanan panas se%esar .1 terpasang untuk kuat arus 2&1 A( Se%uah tahanan kedua se%esar 21 terhu%ung seri( Berapa %esarn'a tegangan 'ang harus terpasang pada tahanan terse%ut& jika kuat arusn'a tetap dipertahankan 8 Buatlah gam%ar rangkaiann'a ? 4iketahui : R. 0 .1 9 I. 0 2&1 A9 R2 0 21 9

4itan'akan : Ut"tal

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

1=

Te kn ik I nst a la si List rik

:a;a%an :

Ut"tal 0 I ( Rt"tal 9 Rt"tal 0 R. @ R2 9

Ut"tal 0 2&1 A ( 1/ 0 .21 + Rt"tal 0 .1 @ 21 0 1/


R .0 .1 R2021

Gambar 2.,kema rangkaian soal nomer $

I 0 2 &1 A
U
t"ta l

2.1.

Pembagi tegangan tanpa beban

Pem%agi tegangan terdiri atas dua tahanan * R.& R2) 'ang terhu%ung seri& 4engan %antuann'a maka tegangan terpasang * U) dapat ter%agi kedalam dua tegangan *U.& U2)(
I
R U
R
2

Gambar 2.1.

Pembagi tegangan tanpa beban

4isini tahanan R. dan R2 %erturut$turut dialiri "leh arus I 'ang sama& untuk rangkaian seri tahanan terse%ut %erlaku :
U. R. 0 U2 R 2

Selanjutn'a tahanan t"tal Rt"tal :


U. R. 0 U R t"tal U. R. 0 U R. + R 2 U2 R2 0 U R t"tal U2 R2 0 U R. + R 2

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

1C

Te kn ik I nst a la si List rik

4isusun menjadi :

U. 0 U U. 0 U

R. R. + R 2 R. R. + R 2

Rumus pembagi tegangan

Persamaan terse%ut han'a %erlaku& jika melalui kedua tahanan mengalir arus 'ang sama& %erarti %ah;a pada DtapE pem%agi tegangan tidak ada arus 'ang diam%il *pem%agi tegangan tidak %er%e%an)( Melalui pemilihan R. dan R2 'ang sesuai& seluruh nilai tegangan dapat disetel antara n"l dan tegangan t"tal U( Untuk rangkaian pem%agi tegangan dapat juga menggunakan suatu tahanan dengan DtapE 'ang 5aria%le *dapat %eru%ah)& %iasa dise%ut potensiometer(

R U R

Gambar 2.11 7"nt"h :

Potensiometer

.( Se%uah pem%agi tegangan tidak %er%e%an untuk .,/ + terdiri atas tahanan R. 0 2/ k dan R2 0 ,/ k( Berapa %esarn'a tegangan %agian *U. dan U2) 8 4iketahui : U 0 .,/ +9 R. 0 2/ k9 R2 0 ,/ k

4itan'akan : U. dan U2
R. R. + R 2

:a;a%an :

U. 0 U
U. 0

.,/ +( 2/ /// < .,/ ( 2/ /// .,/(. = +0 + 0 ,-&-6 + 2/ /// < @ ,/ /// < -/ /// 2

U2 0 U

R2 R. + R 2

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

-/

Te kn ik I nst a la si List rik

U2 0

.,/ +( ,/ /// < .,/(2 = + 0 C2&22 + -/ /// < 2

2( Se%uah pem%agi tegangan tidak %er%e%an dengan tahanan t"tal 2/ k harus mem%agi tegangan .2/ + kedalam tegangan 2/ + dan .// +( Berapa %esarn'a tegangan %agian dan arus 'ang melalui tahanan8 4iketahui : Rt"tal 0 2/ k 02/ /// U 0 .2/ +9 U. 0 2/ +9 U2 0 .// +

4itan'akan : R.& R2 dan I


U. R. = 9 U R t"tal
R. = 2/ /// <

:a;a%an :

R. = R t"tal

U. U

2/ + = 2222 < = 22&22 k< .2/ +

Rt"tal 0 R. @ R2 9 R2
I0 I0

R2 0 Rt"tal $ R.

0 2/(/// $ 2222 0 .-(--6 0 .-&-- k


U R t"tal .2/ + .2/ + = = - (./ $ 2 A 0 /&//- A = - mA 2/ /// < 2/(./ 2 <

2.2.

Tahanan depan

4engan %antuan tahanan 'ang terpasang seri pada %e%an& maka tegangan pada %e%an dapat diper%esar( 3ahanan sema!am ini dise%ut ta"anan depan( 7"nt"h : Se%uah lampu pijar .&1+A/&2A melalui tahanan depan harus dihu%ungkan ke tegangan 'ang tersedia U 0 ,&1 +(

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

-.

Te kn ik I nst a la si List rik

Berapa %esarn'a tahanan depan 'ang harus terpasang agar data n"minal lampu pijar terpenuhi 8
U

I 0 / &2 A

U & , &1 +

U B 0 . &1 +

Gambar 2.12 Rangkaian arus dengan ta"anan depan

3ahanan depan harus men'erap tegangan se%esar : Ud 0 U $ UB9 Ud 0 ,&1 + $ .&1 + 0 2 +

Arus n"minal lampu I 0 /&2 A mengalir juga melalui tahanan depan dan disini menim%ulkan tegangan jatuh Ud 0 2 +( 4engan hukum hm tahanan depan dapat ditentukan se%agai %erikut :
Ud 9 I 2+ = .1 < /&2 A

Rd 0

Rd =

3ahanan depan dapat mereduksi kele%ihan tegangan& didalam tahanan terse%ut terjadi panas( leh karena itu tahanan depan harus mampu dialiri se%esar arus n"minal %e%an& jika tidak maka tahanan ter%akar( 4engan tahanan depan& suatu tegangan tidak dapat diturunkan hingga n"l seperti pada pem%agi tegangan& disini untuk maksud terse%ut tahanan depan harus memiliki nilai tahanan 'ang tak terhingga %esarn'a( 3ahanan depan digunakan untuk menurunkan tegangan dan dengan demikian menurunkan kuat arus putaran m"t"r& lampu& alat ukur dan se%again'a( 2.3. Tegangan jatuh pada penghantar

Per!"%aan :
Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

-2

Te kn ik I nst a la si List rik

a) Se%uah lampu pijar dihu%ung ke tegangan sum%er *misal akumulat"r) melalui ampermeter dengan menggunakan ka;at 'ang panjang dan dengan diameter ke!il( Se%elum dan sesudah lampu dihidupkan& tegangan pada ujung a;al dan ujung akhir penghantar diper%andingkan(
I
A

U
R
B

Gambar 2.1$ Tegangan /atu" pada peng"antar

Perhatikan: Se%elum lampu dihidupkan tegangan pada ujung a;al dan ujung akhir penghantar sama %esarn'a( Setelah lampu dihidupkan tegangan pada ujung akhir penghantar %erkurang di%anding pada ujung a;al penghantar( Pen'e%a% %erkurangn'a tegangan terse%ut terletak pada tegangan /atu" *sim%"l #"rmula Ua) didalam penghantar masuk dan keluar(

3egangan jatuh ditim%ulkan "leh arus 'ang mengalir melalui tahanan ka;at( %) Per!"%aan a) diulang dengan menam%ahkan lampu pijar 'ang lain serta penghantarn'a diperpanjang lagi( Perhatikan: Setelah kedua lampu dihidupkan maka tegangan jatuh Ua semakin %erkurang& demikian pula pada perpanjangan penghantar( Pen'e%a% semakin %erkurangn'a tegangan jatuh dise%a%kan "leh semakin %esarn'a arus dan semakin %esarn'a tahanan penghantar( 3egangan jatuh Ua pada penghantar semakin %esar& jika arus I didalam penghantar makin %esar dan jika tahanan penghantar RB makin %esar(

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

-2

Te kn ik I nst a la si List rik

Tegangan /atu"

Ua 0 I ( RB

Ua 3egangan jatuh dalam + I Arus penghantar dalam A RB 3ahanan penghantardalam

3egangan jatuh merupakan penanggung ja;a% terjadin'a kerugian pada penghantar& dia menurunkan tegangan pada %e%an 'ang %isa jadi hingga %erada di%a;ah tegangan n"minal 'ang di%utuhkan( Atas dasar hal terse%ut maka tegangan jatuh 'ang diijinkan untuk instalasi arus kuat hingga ./// + ditetapkan dalam pr"sent dari tegangan kerjan'a *sim%"l #"rmula ua)( Pada pengukuran penghantar perlu memperhatikan tegangan jatuh 'ang diijinkan( Saluran masuk rumah hingga kFh meter kFh meter hingga lampu pijar dan peralatan kFh meter hingga m"t"r 7"nt"h : Melalui penghantar alumunium dengan luas penampang - mm 2 dan panjang ,/ m untuk satu jalur mengalir 2/ A( Penghantar terhu%ung pada tegangan 22/ +( Berapa %esarn'a tegangan jatuh dalam + dan dalam pr"sent dari tegangan jala$jala8 4iketahui : A 0 - mm2 9 l 0 ,/ m9 I 0 2/ A9 U 0 22/ + ua 0 /&1 G ua 0 .&1 G ua 0 2&/ G

4itan'akan : Ua& ua :a;a%an : Ua 0 I ( RB 0


2Hl 9 A Ua .// 9 U

Ua 0 2/ A ( /&26. 0 6&,2 +
RB = 2 /&/26= < mm 2 ,/ m m = /&26. < - mm 2

RB =

ua =

ua 0

6&,2 + .// = 2&26 G 22/ +

3.

Rangkaian parallel tahanan -,

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

Te kn ik I nst a la si List rik

Suatu rangkaian parallel %e%erapa tahanan ter%entuk& jika arus 'ang ditim%ulkann'a ter%agi dalam arus$arus !a%ang dan serentak mengalir menuju tahanan$tahanan terse%ut(
I I. A U I2

I2
R
2

Gambar 2.1'

Rangkaian parallel

Bagaimana karakteristik arus& tegangan dan tahanann'a& diperlihatkan melalui pemikiran dan per!"%aan %erikut : 4iantara kedua titik per!a%angan arus 'aitu titik A dan B *gam%ar 2(.,) terletak tegangan t"tal U( 4isini semua tahanan %agian %ergantung pada klem$klemn'a& semua tahanan terhu%ung pada tegangan 'ang sama U( 4engan demikian se%agai !iri utama rangkaian parallel %erlaku :

Pada suatu rangkaian parallel semua tahanan terletak pada tegangan 'ang sama( Per!"%aan : Pengukuran arus I& I.& I2 dan I2 pada rangkaian 'ang di%erikan *gam%ar 2(.1)(
I & . &.A
A

A U & .2+

I. = / &- A
R .0 2/

I2 = / &2 A
R 20 ,/

I2 = / &2 A
R 20 -/

Gambar 2.1( arus pada parallel

Pembagian rangkaian

Hasil pengukuran: I 0 .&. A9 I. 0 /&- A9 I2 0 /&2 A9 I2 0 /&2 A -1

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

Te kn ik I nst a la si List rik

Suatu pemikiran 'ang le%ih terperin!i tentang nilai hasil pengukuran arus diperlihatkan "leh hu%ungan %erikut:

Arus t"tal adalah sama dengan jumlah arus$arus %agian *!a%ang)( I 0 I. @ I2 @ I2 @ ( ( ( Penjelasan untuk hal terse%ut dalam hal ini& %ah;asan'a arus t"tal han'a di%agi melalui tiga lintasan arus& tetapi nilai seluruhn'a tetap k"nstan( Kita per%andingkan kuat arus dengan nilai tahanan 'ang ada& maka diketahui: Pada tahanan ter%esar mengalir arus terke!il dan pada tahanan terke!il mengalir arus ter%esar( Pengertian ini dapat di%uktikan dengan hukum hm( 4isini %erlaku I =
U . R

Pada tegangan 'ang sama maka !a%ang dengan tahanan %esar harus mengalir arus 'ang ke!il( Per%andingan arus
I. /&- A 2 = = I2 /&2 A . I2 /&2 A 2 = = I2 /&2 A 2 I. /&- A 2 = = I2 /&2 A .

4engan per%andingan 'ang sama& untuk tahanan 'ang ada


R. 2/ < . = = R 2 ,/ < 2 R 2 ,/ < 2 = = R 2 -/ < 2 R . 2/ < . = = R 2 -/ < 2

diperlihatkan& %ah;a per%andingan$per%andingan terse%ut %erke%alikan( 4engan demikian %erlaku: Arus %agian *!a%ang) satu sama lain %er%anding ter%alik se%agai$ mana tahanan %agian *!a%ang) 'ang ada(
Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

--

Te kn ik I nst a la si List rik

mis(

I. R 2 = I2 R .

I2 R 2 = I2 R 2

I. R 2 = I2 R .

:adi arus t"tal ter%agi dalam suatu per%andingan tertentu atas arus !a%ang& 'ang tergantung pada masing$masing tahanan( 3ahanan t"tal& 'ang juga dikenal se%agai tahanan pengganti& dapat ditentukan dengan hukum "hm *lihat gam%ar 2(.1)(
U I .2 + = ./&C < .&. A

R t"t =

R t"t =

Kita %andingkan nilai tahanan$tahanan %agian *!a%ang) dengan tahanan t"tal& maka menarik perhatian& %ah;a semua tahanan %agian *!a%ang) le%ih %esar dari pada tahanan t"tal( 3ahanan t"tal le%ih ke!il dari tahanan %agianA!a%ang 'ang terke!il( Hal terse%ut dapat diterangkan %ah;a setiap merangkai tahanan se!ara parallel menghasilkan arus tersendiri dari nilai tahanann'a& sehingga arus t"tal untuk tahanan parallel menjadi meningkat& %erarti tahanan t"taln'a %erkurang dan menjadi le%ih ke!il dari tahanan %agian *!a%ang) 'ang terke!il( Misal kita k"m%inasikan tahanan . dengan tahanan ./// & maka tahanan ./// memang han'a menghasilkan arus 'ang sangat ke!il di%anding arus pada tahanan .& tetapi arus t"taln'a meningkat& artin'a tahanan t"tal menjadi le%ih ke!il dari .( Setiap menghu%ungkan !a%ang parallel *tahanan parallel) menghantarkan rangkaian arus 'ang le%ih %aik( 4a'a hantarn'a meningkat( Maka da'a hantar t"tal suatu rangkaian parallel menjadi

Gt"t 0 G. @ G2 @ G2 @ ( ( ( 4isini da'a hantar ke%alikan dari tahanan *G =


Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

. )& diper"leh rumus R

-6

Te kn ik I nst a la si List rik

. . . . = + + + R t"t R. R 2 R 2

Seper tahanan t"tal adalah sama dengan jumlah dari seper tahanan %agian *!a%ang)( Untuk dua tahanan parallel %erlaku:
. . . = @ R t"t R. R 2

4ari sini pen'e%ut disamakan menjadi R. . R2


R @ R2 . = . R t"t R. ( R 2

atau

R t"t =

R. ( R 2 R. @ R 2

3ahanan t"tal untuk dua tahanan 'ang dirangkai parallel

Rangkaian parallel sangat sering digunakan didalam praktik( Praktis semua %e%an dirangkai parallel pada jala$jala& dalam hal ini peralatan terse%ut di%uat untuk tegangan n"minal tertentu dan pada gangguan tidak %er#ungsin'a salah satu peralatan semua 'ang lainn'a tidak terpengarug "lehn'a *gam%ar 2(.-)( 3ahanan parallel juga dipasang& untuk mengatasi tinggin'a kuat arus suatu pemakai *%e%an)& seperti misaln'a pada perluasan %atas ukur suatu pengukur arus *amperemeter)(

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

-=

Te kn ik I nst a la si List rik


I
U 0 22/ +
t" t

I.

I2

I2

M Bam pu P em anas
M "t" r

Gambar 2.1) Rangkaian parallel dalam praktik

7"nt"h : .( 4ua tahanan R. 0 , dan R2 0 - dihu%ung parallel( Berapa %esarn'a tahanan t"tal 8 4iketahui : R. 0 , 9 R2 0 -

4itan'akan : Rt"tal
R. ( R 2 R. @ R 2
,<(-< 2, < 2 = = 2&, < ,<@-< ./ <

:a;a%an:

R t"t =
R t"t =

2( 3iga tahanan R. 0 2/ 9 R2 0 21 dan R2 0 .// terpasang parallel pada .// +( Berapa %esarn'a a) tahanan t"tal 8 %) arus t"tal 8 4iketahui : 4itan'akan : :a;a%an: R. 0 2/ 9 R2 0 21 9 Rt"tal & It"tal Pen'elesaian !ara .
. . . . = @ @ R t"t R. R 2 R 2

R2 0 .//

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

-C

Te kn ik I nst a la si List rik

. . . . . . . = @ @ = /&/1 + /&/, + /&/. R t"t 2/ < 21 < .// < < < < = /&. . <

4engan mem%alik kedua sisi persamaan diper"leh


R t"t = It"t . < = ./ < /&. U = R t"t .// + = ./ A ./ <

It"t =

Pen'elesaian !ara 2
I. = I2 = I2 = U .// + = =1 A R. 2/ < U .// + = =,A R2 21 < U .// + = =.A R 2 .// <

I t"t = I. + I2 + I2 I t"t = 1A + ,A + .A 0 ./ A R t"t = R t"t = U I t"t .// + = ./ < ./ A

2( Pada rangkaian arus terpasang tahanan 21 ( 4engan memasang tahanan kedua se!ara parallel& tahanan rangkaian harus diperke!il menjadi 1 ( Berapa nilai tahanan parallel 'ang memenuhi 8 4iketahui : 4itan'akan : R. 0 21 9 Rt"tal 0 2/ R2
. . . = @ R t"t R . R 2

:a;a%an:

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

6/

Te kn ik I nst a la si List rik

. . . = R 2 R t"t R . . . . . . . = = /&/1 /&/, = /&/. R 2 2/ < 21 < < < < R2 = . < 0 .// < /&/.

,( Pada suatu alat pemanas terpasang parallel dua tahanan pemanas 'ang sama %esarn'a pada tegangan 22/ + dan seluruhn'a men'erap arus .. A( Berapa %esarn'a arus 'ang terserap& jika kedua tahanan terse%ut dihu%ung seri 8 4iketahui : 4itan'akan : :a;a%an: U 0 22/ +9 Iseri Pada rangkaian parallel setiap tahanan pemanas men'erap arus se%esar
It"t .. A = = 1&1 A 2 2

It"tal 0 .. A

I=

4engan demikian diper"leh tahanan


U I 22/ + R= = ,/ < 1&1 A R=

3ahanan t"tal dalam rangkaian seri menjadi


R t"t = 2 R R t"t = 2 ,/ < 0 =/ < ISeri = ISeri = U R t"t 22/ + = 2&61 A =/ <

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

6.

Te kn ik I nst a la si List rik

3.1.

Tahanan samping (tahanan shunt

4engan %antuan tahanan 'ang dipasang parallel pada %e%an& arus 'ang %esar pada %e%an dapat diatasi( 3ahanan sema!am ini dise%ut ta"anan samping 1ta"anan s"unt2. 7"nt"h : Instrumen suatu pengukur arus dengan tahanan dalam ,/ %"leh di%e%ani hingga 21 mA( Untuk memperluas %atas ukur menjadi .1/ mA suatu tahanan harus dipasang parallel( Berapa nilai tahanan samping *tahanan shunt) 'ang sesuai 8
I 0 .1 / m A IS I i0 2 1 m A A
R i0 , /

Gambar 2.1* Alat ukur dengan ta"anan s"unt


R
S

3ahanan samping *tahanan shunt) RS harus men'erap arus se%esar IS 0 I $ Ii 9 IS 0 .1/ mA $ 21 mA

3egangan jatuh pada tahanan samping *tahanan shunt) dan pada instrumen ukur sama %esarn'a( 4ihitung dengan hukum U 0 Ri ( I i 9 hm(

U 0 ,/ ( /&/21 A 0 . +

4engan demikian maka pada tahanan samping *tahanan shunt)& %esarn'a tegangan terpasang dan arus 'ang mengalir melalui tahanan telah diketahui& sehingga %esarn'a tahanan samping *tahanan shunt) dapat ditentukan(
U 9 IS .+ 0=< /&.21 A

RS 0

RS 0

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

62

Te kn ik I nst a la si List rik

Melalui tahanan samping *tahanan shunt) se%esar = maka arus t"taln'a ter%agi& sehingga tidak terjadi %e%an le%ih pada instrumen ukur(

Penerapan Konsep asar Listrik dan !lektronika

62

Anda mungkin juga menyukai